Selasa, 22 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 4

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 4
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 4
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna, Jessica Jung, Tiffany Hwang, Lee Sunkyu aka Sunny


Part 1   Part 2   Part 3 

Preview

“ Siapa namamu? Apakah kau bekerja paruh waktu di café ini?” Tanyaku.
“ Joneun Kim Taeyeon imnida. Nde, saya bekerja paruh waktu disana.” Katanya.
“ Taeyeon-ssi, makanlah ini! Aku tahu kau pasti lelah sekali. Geunde, apakah kau tidak takut keluar larut malam seperti ini?” Tanyaku.

“ Kamsahamnida. Sebenarnya saya sangat takut sekali. Geunde, saya harus bekerja untuk menghidupi kebutuhanku.” Katanya sambil makan.
“ Kau adalah yeoja yang sangat mandiri. Geunde, bagaimana kalau pelaku pembunuh berantai itu mengincarmu?” Tanyaku.
“ Kamsahamnida. Jika dia mengincarku maka aku akan meminta balas kasihan padanya.” Katanya.
“ Mian, tapi aku tak bisa memberikan balas kasihan itu padamu. Gomawo atas makanan gratis ini untukku.” Kataku sambil menusukan pisau pada jantungnya dan ku lihat dia menatap nanar padaku dan mengeluarkan air matanya lalu memejamkan matanya secara perlahan-lahan.

Next

Aku mengambil pisauku kembali yang telah menancap tepat di jantungnya. Aku bergegas pergi dari sana. Aku kembali ke rumah Woohyun. Aku membersihkan semua peralatanku. Lalu aku mandi. Setelah itu, aku menuju ruang tamu dimana nae chingu sedang tidur. Aku bergabung dengan mereka dan memejamkan mataku. Aku terbangun dari tidurku karena nae chingu sangat berisik membicarakan berita pembunuhan berantai yang ku lakukan tadi malam itu.

Hot News

Tanggal 2 April 2014 pukul 10.00 a.m ditemukan sebuah mayat di tempat pendakian gunung. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke sembilan ini adalah siswi SMA Parang. Diketahui identitas korban adalah KT. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti  sebelumnya. Motif kali ini tidak ada unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Sang pelaku melakukan ditempat yang tidak ada CCTV sama sekali. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-10, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.

“ Aku yakin pelaku pembunuhan berantai itu adalah seorang psikopat.” Kata Hoya setelah menonton berita itu.
“ korbannya sekarang sudah berjumlah sembilan yeoja. Aku merasa kasihan kepada para korban itu.” Kata Sungyeol.
“ L , kau sudah bangun? Kemarilah!” Kata Dongwoo lalu aku menghampiri mereka.
“ L , bagaimana menurutmu mengenai pembunuhan berantai ini? Bukankah pelakunya sangat kejam sekali?” Tanya Woohyun padaku.
“ Mungkin sang pelaku melakukan pembunuhan berantai itu demi kesenangannya.” Kataku.
“ Aish, mengapa kau bicara seperti itu? Kau seperti pelaku saja.” Kata Sungkyu.

“ Karena memang akulah pelaku pembunuhan berantai itu.” Pikirku sambil mengeluarkan smirkku.

Saat aku sedang menonton kembali berita itu, tiba-tiba ponselku berdering. Aku tersenyum melihat layar ponselku yang bertuliskan nama Dasom. Lalu aku menjawab panggilan telepon itu.
“ Yeobsseo.” Jawabku.
“ Yak, sekarang aku yakin bahwa kau adalah pelakunya.” Kata Dasom diseberang sana.
“ Bussunsuriya?” Tanyaku.
“ Kemarin aku sempat bilang padamu. Kau harus kembali ke apartemen! Apabila terjadi pembunuhan berantai lagi maka aku akan menganggapmu sebagai pelakunya. Apakah kau ingat sekarang? Aku menonton TV dan kali ini berita mengenai korban ke sembilan.” Katanya.
“ Araseo. Geunde, aku sekarang di rumah Woohyun bahkan aku baru bangun tidur. Apakah kau tak percaya padaku? Apakah kau ingin bicara dengan Woohyun? Aku akan memberikan ponsel ini padanya.” Kataku sambil memberikan ponselku pada Woohyun.

“ Wae?” Tanya Woohyun padaku.
“ Dia tidak percaya padaku bahwa aku menginap di rumahmu.” Kataku.

“ Yeobsseo. Nde, dia bersama kami sejak semalam bahkan kami berpesta hingga sekarang. Apakah kau ingin bergabung dengan kami? Ah, araseo. Aku akan memberikannya pada L .” Jawab Woohyun lalu memberikan ponsel itu padaku.
“ Otte? Apakah kau masih tak percaya padaku?” Tanyaku.
“ Aish jinja, kau benar-benar pintar sekali. Aku masih mencurigaimu. Aku akan mencari bukti lainnya.” Katanya lalu mematikan panggilan teleponnya.

“ Apakah dia sangat marah padamu?” Tanya Sungjong.
“ Sepertinya begitu.” Kataku.
“ Seharusnya kau memberikan perhatian lebih untuknya.” Kata Hoya.
“ Bagaimana caranya?” Tanyaku.
“ Mengajaknya pergi ke bioskop, taman bermain, atau clubbing.” Kata Sungyeol.
“ MWO? CLUBBING? NEO MICHEOSSEO? Aku bisa dimarahi oleh ommonim bila ketahuan mengajaknya ke clubbing.” Kataku tak terima.
“ MWO? OMMONIM? Apakah aku tak salah mendengarnya? Sepertinya kau masuk dalam kandidat calon suaminya.” Kata Woohyun tak percaya.
“ Chukhae, L . Selain berhasil mengambil hati anaknya, ternyata kau bisa mengambil hati ibunya. Tinggal satu yang belum.” Kata Sungkyu.
“ Apakah itu?” Tanya Sungjong.
“ L belum bisa mengambil hati ayahnya.” Kata Sungkyu lalu mereka tertawa bersama.

“ Apakah aku perlu mengambil hati ayahnya atau menusukan pisauku pada jantung anaknya? Ani. Ini bukan waktu yang tepat untuk membunuh Dasom. Aku harus mencari korban ke-10 setelah ini.” Pikirku sambil mengeluarkan smirkku.

Siang telah berganti menjadi malam. Kini tepat pukul 10.00 p.m. Aku menelepon Dasom beberapa kali. Namun dia tak menjawab panggilan teleponku itu hingga akhirnya aku mengendarai motorku untuk  mengelilingi Seoul. Aku menghentikan motorku ketika melihat yeoja SMA sedang menunggu bus di halte. Aku menawarinya sebuah tumpangan pada yeoja itu. Akhirnya yeoja itu menyetujuinya dan naik ke motorku. Aku tersenyum puas ternyata target kali ini lebih mudah dari biasanya. Aku membawa yeoja itu ke sebuah lapangan kosong yang penuh dengan rumput liar. Aku mengeluarkan pisau dari jaketku sambil mengeluarkan smirkku sedangkan yeoja itu berlarian berusaha untuk menjauh dariku.
“ Kau tak bisa lari dariku. Aku akan mengejarmu hingga kau menjadi korban ke-10.” Teriakku sambil mengejarnya lalu aku berhasil menangkapnya.
“ Jebal, lepaskan aku! Apakah aku mempunyai kesalahan padamu hingga kau ingin membunuhku seperti ini?” Tanyanya sambil menangis.
“ Nde, salahmu adalah kau menerima tumpangan dari orang asing seperti diriku ini.” Kataku.
“ Jebal, lepaskan aku! Aku akan memberikan semua hartaku untukmu. Jebal!” Katanya.
“ MWO? SEMUA HARTAMU? Harta yang kau miliki tak sebanding dengan harta yang ku miliki. Selamat menikmati perjalananmu menuju surga. Saranghae, Sooyoung.” Kataku lalu menusukan pisauku tepat pada jantungnya.

Setelah menghilangkan semua jejak, aku mengambil pisauku itu dan membersihkannya. Lalu aku menyimpannya di bagasi motorku. Aku melihat jam tanganku. Kini menunjukkan tepat pukul 11.00 p.m. Aku melajukan motorku dengan cepat. Aku melihat dari kaca spion motorku, ada seorang yeoja dengan pakaian sangat sexy sedang berdiri di pinggir jalan. Aku menepikan motorku dan turun dari motor. Aku menghampirinya dengan berjalan sangat pelan.

“ Apakah aku harus membunuh sebanyak dua kali hari ini? Ah, pasti sangat menyenangkan. Ommo, bukankah yeoja itu adalah Dasom? Mengapa dia berpakaian seperti itu? Ah, sepertinya dia sengaja berpakaian seperti itu supaya bisa bertemu dengan pelaku pembunuhan berantai itu yang tak lain adalah diriku sendiri. Dia sangat nekad sekali hingga mengorbankan dirinya sendiri. Rencanamu kali ini gagal, Kim Dasom-ssi.” Pikirku sambil berjalan menghampirinya.

Author POV

Dasom merasakan ada seseorang yang menghampirinya. Namun dia tetap berpura-pura tak melihatnya dan berdiri dengan santainya. Sebuah tangan telah menyentuh bahu kanannya. Dia refleks melakukan aksi bela diri yang pernah dipelajarinya.
“ Yak, appo.” Kata L .
“ MWO? Mengapa kau bisa ada disini?” Tanya Dasom tak mengerti.
“ Aku mengkhawatirkanmu karena kau tak menjawab telepon dariku. Aku telah mencarimu kemana-mana. Geunde, mengapa kau bisa disini? Ommo, apakah aku tidak salah melihat pakaianmu ini?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya sedangkan Dasom mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan benar saja di ponselnya terdapat banyak miscall dari L .
“ Mengapa kau meneleponku?” Tanyanya.

“ Apakah kau sangat penasaran sekali? Mengapa aku ada disini? Apakah kau masih mencurigaiku sebagai pelaku pembunuhan berantai itu? Apakah kau menginginkanku untuk membunuhmu sekarang?” Pikir L .

“ Aku sangat penasaran sekali. Mengapa kau ada disini? Aku masih mencurigaimu sebagai pelaku pembunuhan berantai itu. Seharusnya kau membunuhku sekarang sebagai korban ke-10.” Pikir Dasom.

“ Tadinya aku ingin mengajakmu kencan. Geunde, ini sudah larut malam. Sebaiknya aku mengantarkanmu pulang sekarang.” Kata L sambil tersenyum dan melepaskan jaketnya lalu memakaikannya pada Dasom.

“ Mengapa dia bersikap baik seperti ini? Geunde, dia adalah pelaku pembunuh berantai itu. Aku tak boleh luluh karena kebaikannya ini.” Pikir Dasom.

“ Mianhae, karena aku tak menjawab telepon ini. Kau gagal membawaku pergi kencan. Geunde, aku bilang pada omma bahwa aku menginap di rumah Soyou. Geunde, sepertinya dia sudah tidur. Aku merasa tidak enak bila harus ke rumahnya tengah malam seperti ini.” Kata Dasom.
“ Araseo. Lebih baik kau menginap di apartemenku saja.” Kata L .
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Shirreo. Kau pasti memiliki rencana untuk melakukan hal yadong padaku bukan?” Tolak Dasom.
“ Jika aku mempunyai kesempatan maka aku akan melakukannya. Geunde, apakah kau akan bermalam disini? Aku akan pulang sekarang.” Kata L lalu meninggalkan Dasom.
“ Yak, namja gila. Chankaman!” Teriak Dasom sambil berjalan dengan cepat menghampiri L .

Mereka pergi menuju apartemen L . Setelah tiba, mereka masuk ke apartemen L . L menyuruh Dasom untuk mandi dan memberikan pakaian tidur untuknya. Sementara Dasom sedang mandi, L membersihkan semua jejak itu dan memastikan bahwa tak ada barang bukti di bagasi motornya lagi. Setelah itu, L kembali masuk dan menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka.
“ Kau sudah selesai. Cha, mari kita makan!” Ajak L sambil menyiapkan makanan itu diatas meja.
“ Apakah kau sudah mandi juga? Mengapa rambutmu basah seperti itu?” Tanya Dasom sambil duduk.
“ Yeoja babo. Aku tak perlu menunggumu selesai mandi bila aku ingin mandi karena disini ada dua kamar mandi. Ternyata pakaian tidur itu cocok sekali ditubuhmu.” Kata L sambil memperhatikan pakaian tidur yang dipakai Dasom.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Mengapa memberikanku pakaian tidur namja?” Tanya Dasom tak terima.
“ Wae? Geunyang, pakaian tidur itu yang ku miliki. Aku malah mengharapkanmu memakai pakaian tadi.” Goda L sedangkan Dasom menutup tubuhnya dengan kedua tangannya.
“ Aish jinja. Kajja, kita makan!” Kata Dasom sambil mengambil makanan itu.

Akhirnya mereka makan. Setelah selesai, Dasom bergegas masuk ke kamar tamu dan mengunci kamarnya. L hanya tersenyum melihat tingkah laku Dasom.
“ Kau tak perlu mengunci kamarnya seperti itu karena aku mempunyai kunci cadangan.” Teriak L dibalik pintu kamar Dasom.
“ Aish jinja. Aku akan membunuhmu bila kau masuk ke kamar ini.” Teriak Dasom.
“ Apakah kau yakin bisa membunuhku? Bukankah aku ini adalah pelaku pembunuhan berantai? Seharusnya kau takut padaku.” Teriak L lalu Dasom membuka kamarnya.
“ Apakah aku tidak salah mendengarnya? Kau barusan mengakuinya bahwa kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu.” Tanya Dasom sambil menatap mata L .
“ Aku tak pernah mengakuinya. Geunde, kau yang selalu mengatakan bahwa aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu.” Elak L .
“ Aish jinja. Kau menipuku. Seharusnya aku tak membuka pintu ini.” Kesal Dasom sambil menutup pintu kamarnya, namun nihil L mencegahnya dan masuk ke kamarnya.
“ Aku ingin tidur bersama nae yeojachingu.” Goda L sambil menghimpit tubuh Dasom ke tembok.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Seharusnya aku menyuruhmu untuk mengantarkan ke rumah Soyou saja. Jika kau berani menyentuhku maka aku…” Kata Dasom tak terima namun perkataannya terpotong karena L telah membungkam mulutnya oleh sebuah ciuman.

L mencium Dasom dengan melumatnya pelan. Namun semakin lama, L semakin menciumnya dengan ganas. Dasom membalas ciuman itu. Mereka terhanyut oleh ciuman itu hingga L membaringkannya di ranjang. Mereka masih melanjutkan ciuman itu. Namun tangan L menelusup pada pakaian tidur Dasom dan membuka pengait bra yang dipakai olehnya. Setelah itu tangannya menelusuri setiap tubuh Dasom hingga mendapatkan payudaranya dibalik bra yang masih dipakai olehnya. Tangannya meremas bahkan memilin payudara Dasom. Dasom tersadar hingga dia membuka matanya dan melepas ciuman itu.
“ Wae?” Tanya L sambil akan mencium bibir Dasom kembali, namun Dasom memalingkan wajahnya.
“ Ini masih terlalu awal untuk kita. Lagipula aku masih belum mengetahui perasaanmu terhadapku. Kita berpacaran seperti ini karena perjanjian yang kau dan Yonghwa buat.” Kata Dasom sambil membenarkan kembali pakaiannya yang sedikit berantakan akibat ulah L .
“ Araseo. Aku akan tidur bersamamu disini. Aku janji tidak akan menyentuhmu kecuali ijinkan aku untuk memelukmu selama tidur.” Kata L sambil tersenyum.
“ MWO? Kau bilang tidak akan menyentuhku. Geunde, kau memintaku untuk mengijinkanmu memelukku selama tidur. Apakah kau yakin tak akan melakukan hal yang lebih padaku? Yakso?” Tanya Dasom.
“ Nde. Yakso. Kajja, kita tidur!” Ajak L sambil memakaikan selimut untuk mereka berdua dan memeluk Dasom.

Mereka saling memejamkan mata. Namun mereka belum tidur. Mereka terhanyutkan oleh pikiran masing-masing. Setelah itu mereka benar-benar tidur.

“ Apakah kau ingin mengetahui perasaanku terhadapmu? Apakah kau menyukaiku? Kau adalah yeoja pertama yang menolak setiap sentuhan yang ku berikan. Apakah kau akan menerimaku apa adanya bila mengetahui bahwa aku adalah namja psikopat? Apakah aku perlu membunuhmu ketika kau mengetahui semuanya?” Pikir L masih memejamkan matanya.

“ Seharusnya kau memberitahuku mengenai perasaanmu terhadapku. Aku sangat menyukaimu. Meskipun hasratku mengatakan untuk menerima setiap sentuhan yang kau berikan tadi. Geunde, hatiku berkata untuk menolaknya sebelum mengetahui perasaanmu terhadapku. Apabila kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu maka aku akan menerimamu apa adanya bahkan aku ingin sekali menghentikan kegilaanmu ini. Entah mengapa hatiku berkata bahwa kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu. Jika aku mengetahui semua ini dari pengakuanmu dan kau ingin membunuhku maka aku akan menerimanya dengan senang hati. Geunde, dengan satu syarat. Kita harus mati bersama.” Pikir Dasom masih memejamkan matanya.

Malam telah berganti menjadi pagi. Dasom terbangun dari tidurnya karena sinar mentari yang menyinari wajahnya. Dia membuka matanya dan tersenyum manis ketika melihat L yang masih tidur. Dia melepaskan pelukan L lalu beranjak dari ranjang menuju dapur. Dia membakar roti dan menyiapkan selai. Setelah itu, dia menyalakan TV. Tanpa sengaja Dasom menjatuhkan gelas yang dipegangnya setelah melihat berita di TV.

Hot News

Tanggal 3 April 2014 pukul 05.00 a.m ditemukan sebuah mayat di lapangan kosong. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-10 ini adalah siswi SMA Sungkyukwan. Diketahui identitas korban adalah CS. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti  sebelumnya. Motif kali ini tidak ada unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Sang pelaku melakukan ditempat yang tidak ada CCTV sama sekali. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-11, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.

“ Wae?” Tanya L dengan panik sambil berlari menghampiri Dasom setelah mendengar suara gelas jatuh dan pecah.
“ Apakah kau melakukan pembunuhan berantai ke-10 sebelum menemuiku?” Tanya Dasom sambil menangis.
“ Mengapa kau menuduhku seperti ini? Bukankah aku bersamamu dari kemarin malam. Aku mencarimu hingga mengelilingi Seoul karena aku takut kau adalah korban selanjutnya bahkan aku sangat terkejut melihatmu berpakaian sexy seperti itu. Bukankah aku pernah bilang padamu? Kau harus mencari bukti sebelum menuduhku seperti ini. Terlebih lagi aku adalah neo namjachingu.” Elak L tak terima.
“ Kau benar aku harus mencari bukti. Kebetulan sekali aku ada di apartemenmu. Aku harus mencari buktinya sekarang.” Kata Dasom dengan panik sambil mengobrak-abrik seluruh isi di apartemen L sedangkan L membiarkannya saja.
“ Kau sudah mencarinya selama satu jam. Apakah kau menemukannya? Kajja, kita harus berangkat sekolah! Aku sudah menelepon Soyou agar membawa seragam untukmu.” Ajak L .
“ Aku pasti akan mencari bukti itu lagi. Kau sungguh cerdas sekali bahkan kau mampu mengelabuhi seluruh detektif di Seoul ini. Geunde, kau tak bisa mengelabuhiku.” Kata Dasom sambil menatap tajam L .
“ Araseo. Aku akan membiarkanmu untuk mengobrak-abrik seluruh isi apartemenku ini. Geunde, lebih baik kita berangkat sekolah sekarang. Kajja!” Ajak L sambil menarik tangan Dasom.

Akhirnya mereka pergi menuju sekolah. L sudah memakai seragam miliknya. Namun Dasom masih memakai pakaian tidurnya. Mereka tiba di sekolah. L melihat wajah Dasom terlihat lesu hingga dia menarik tangan Dasom untuk mengikutinya. Ketika sedang berjalan menuju kelas Dasom, L sadar akan tatapan seluruh siswa terhadap mereka. Namun L mengabaikannya hingga mereka tiba di kelas Dasom.
“ Apakah kau membawa seragam untuknya?” Tanya L pada Soyou.
“ Nde. Geunde, apa yang terjadi padanya? Mengapa wajahnya terlihat lesu seperti ini?” Tanya Soyou dengan khawatir.
“ Molla. Dia terlihat seperti ini setelah melihat berita mengenai korban pembunuhan berantai ke-10 di TV. Aku harus pergi ke kelas sekarang. Aku percayakan dia pada kalian.” Kata L sambil melihat jam tangannya.
“ Nde, kami akan mengurusnya.” Kata Bora lalu L pergi meninggalkan mereka menuju kelasnya.

Dasom POV

“ Mengapa dia tidak membunuhku saja kemarin? Mengapa harus ada korban lagi? Sial, mengapa tak ada satu pun bukti di apartemennya? Lama-lama aku bisa gila karena memikirkan hal ini. Mengapa tadi dia mengelaknya ketika aku menuduhnya sebagai pelaku pembunuhan berantai itu? Seharusnya dia menantangku seperti biasanya. Apakah bukan dia pelakunya? Ani, aku tak boleh tertipu oleh aktingnya. Aku sudah mempunyai dua bukti dengan melihatnya sendiri. Aku hanya memerlukan bukti konkret.” Pikirku.

“ Dasom, mengapa kau memakai pakaian tidurnya seperti ini?” Tanya Soyou sambil memberikan seragam itu padaku.
 “ Apakah kalian pergi berkencan kemarin hingga kau lupa untuk pulang ke rumahmu?” Tanya Hyorin.
“ Apakah kalian melakukan hal yadong kemarin?” Tanya Bora yang sontak membuatku, Soyou dan Hyorin menatap tajam padanya.





TBC

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Dasom so sweeeeeet ,. kata katanya keren hahaha

K-Fanfiction mengatakan...

Terimakasih atas komentarnya.
Terimakasih atas pujian dalam penulisannya juga.
semoga semakin bersemangat dalam membacanya.
Ditungga komentarnya dalam part selanjutnya ya..
Terimakasih.
:)