[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 5
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 5
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka
Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Shin Min Ah, Park
Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna,
Jessica Jung, Tiffany Hwang
Dasom POV
“ Mengapa dia tidak
membunuhku saja kemarin? Mengapa harus ada korban lagi? Sial, mengapa tak ada
satu pun bukti di apartemennya? Lama-lama aku bisa gila karena memikirkan hal
ini. Mengapa tadi dia mengelaknya ketika aku menuduhnya sebagai pelaku
pembunuhan berantai itu? Seharusnya dia menantangku seperti biasanya. Apakah
bukan dia pelakunya? Ani, aku tak boleh tertipu oleh aktingnya. Aku sudah
mempunyai dua bukti dengan melihatnya sendiri. Aku hanya memerlukan bukti
konkret.” Pikirku.
“ Dasom, mengapa kau memakai pakaian tidurnya seperti ini?”
Tanya Soyou sambil memberikan seragam itu padaku.
“ Apakah kalian pergi
berkencan kemarin hingga kau lupa untuk pulang ke rumahmu?” Tanya Hyorin.
“ Apakah kalian melakukan hal yadong kemarin?” Tanya Bora
yang sontak membuatku, Soyou dan Hyorin menatap tajam padanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aku tak mungkin melakukan hal itu
dengannya. Lagipula kami baru berpacaran selama tiga hari.” Elakku.
“ Ah, jadi maksudmu bila kalian sudah lama berpacaran maka
kalian akan melakukannya?” Goda Bora.
“ Aish jinja, aku sudah selesai. Aku akan kembali ke kelas
sekarang.” Kesalku lalu pergi meninggalkan mereka.
“ Sebenarnya kami
hampir melakukannya. Beruntung aku bisa menolaknya. Geunde, ciuman itu membuat
tubuhku seperti tersengat listrik begitu saja. Paboya, mengapa aku harus
mengingatnya? Lupakanlah, Dasom. Dia adalah seorang pembunuh. Camkan itu!!!”
Pikirku sambil memukul pelan kepalaku sendiri beberapa kali.
Author POV
Bel istirahat telah berbunyi. Seorang siswa menyelinap keluar
dari gedung sekolahnya dan pergi mencari telepon umum. Siswa itu melihat ke
sekelilingnya untuk memastikan bahwa tak ada CCTV disana. Setelah itu, dia
menekan tombol dan menunggu jawaban panggilan telepon itu.
“ Yeobsseo.” Jawab
namja itu.
“ Pembunuhan kemarin
sangat menakjubkan. Aku tidak menyangka bahwa kau bisa melakukannya secerdik itu.”
Kata namja dibalik tembok telepon umum itu.
“ Dasar pembohong.
Lepaskan adikku sekarang! Aku sudah melakukan semua perintahmu bahkan kini aku
menjadi manusia paling berdosa di dunia ini.” Kata namja itu tak terima.
“ Ani. Aku bukanlah
seorang pembohong. Aku adalah seorang pembunuh berantai itu. Karena kau telah
menjadi manusia paling berdosa di dunia ini maka lakukanlah pembunuhan berantai
untuk terakhir kalinya bagimu. Setelah ini aku berjanji akan melepaskan
adikmu.” Kata namja dibalik tembok telepon umum itu sambil mengeluarkan
smirknya.
“ Apakah benar ini
adalah yang terakhir dan kau akan melepaskan adikku? Siapakah korban
selanjutnya?” Tanya namja itu dengan pasrah.
“ Nde. Aku akan
melepaskan adikmu. Korban selanjutnya adalah kau bebas memilihnya sendiri.
Geunde, korban itu harus yeoja SMA.” Kata namja dibalik tembok telepon umum
itu.
“ Araseo.” Kata namja
itu lalu namja dibalik tembok telepon umum menutup teleponnya dan kembali ke
sekolahnya sambil mengeluarkan smriknya.
Kini bel pulang telah berbunyi. L bergegas menuju kelas Dasom
sambil mengeluarkan smirknya. Dasom melihat L telah menunggunya didepan kelas
sambil tersenyum padanya. Dasom terlihat masih kesal.
“ Lihatlah! Pangeranmu datang untuk menjemputmu.” Goda Bora.
“ Dasom, aku tak melihat Yonghwa selama beberapa hari ini.
Apakah kau mengetahuinya? Mengapa dia tidak masuk sekolah?” Tanya Min Hyuk.
“ MWO? Dia tidak masuk sekolah. Aneh sekali, dia tidak
seperti biasanya. Pantas saja aku merasa ada yang hilang. Araseo, aku akan
pergi ke rumahnya nanti.” Kata Dasom.
“ Geure, kalau begitu kami pulang sekarang.” Kata Hyorin lalu
mereka pergi meninggalkan Dasom. Setelah itu Dasom menghampiri L .
“ Wae?” Tanya Dasom.
“ Aku ingin mengajakmu kencan.” Kata L .
“ Aku akan pergi ke rumah Yonghwa.” Elak Dasom.
“ MWO? Mengapa kau pergi ke rumahnya dan mengabaikanku
seperti ini? Bukankah kau ingin mencari bukti bahwa aku adalah pelaku
pembunuhan berantai itu?” Tanya L sambil menghimpit Dasom ke tembok.
“ Apakah kau akan membuktikannya didepanku sendiri bahwa kau
adalah pelakunya?” Tanya Dasom sambil menatap tajam pada L .
“ Ani. Justru aku akan membuktikan padamu bahwa aku bukanlah
pelakunya.” Kata L sambil memainkan rambut Dasom.
“ Araseo. Aku akan melihatnya sendiri. Kajja!” Ajak Dasom
sambil menarik tangan L sedangkan L mengeluarkan smirknya.
Mereka pergi menggunakan motor L . Dalam perjalanan, Dasom
selalu bertanya kemana mereka akan pergi. Namun L selalu mengabaikannya hingga
Dasom terlihat kesal bahkan mencubit perut L . Setelah itu, Dasom memeluk L dan
tersenyum sendiri.
“ Yak, appo. Kajja, kita sudah sampai!” Kata L sambil melepas
pelukan Dasom lalu turun dari motornya.
“ Bukankah ini taman hiburan?” Tanya Dasom tak percaya.
“ Nde. Wae? Mengapa wajahmu seperti itu? Apakah kau tak
menyukainya?” Tanya L .
“ Ani. Aku tak menyangka bahwa kau namja paling cool bisa
seromantis ini.” Kata Dasom.
“ Kau ingin menaiki wahana yang mana?” Tanya L .
“ Ah, bagaimana kalau kita masuk ke rumah hantu dulu? Setelah
itu kita, mencoba menaiki wahana yang lainnya. Otte?” Tanya Dasom.
“ Araseo. Kajja!” Ajak L sambil merangkul Dasom.
Mereka memasuki rumah hantu. Disepanjang perjalanan, banyak
hantu yang muncul. Dasom seringkali terkejut dengan kemunculan hantu yang
tiba-tiba hingga dirinya terpaksa memeluk L dan memegang tubuh L dengan erat. L
hanya bisa menenangkannya saja. Akhirnya mereka berhasil keluar dari rumah
hantu itu. Dasom tersadar bahwa dirinya masih memeluk L dengan erat lalu dia
melepaskan pelukannya begitu saja dan memalingkan wajahnya dari L .
“ Wae? Mengapa kau melepaskannya? Melihat hantu palsu saja
kau sudah ketakutan seperti itu. Bagaimana bila kau bertemu dengan sang
pembunuh berantai itu? Geunde, bagaimana reaksimu bila aku membunuhmu? Apakah
kau akan ketakutan seperti tadi?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ MWO? Aku sama sekali tidak takut pada hantu palsu itu.
Geunde, aku hanya terkejut karena mereka muncul tiba-tiba seperti itu. Jika aku
bertemu dengan pembunuh itu maka aku akan bertanya padanya. Mengapa dia
melakukan pembunuhan keji seperti itu? Jika kau membunuhku maka aku akan
mengutukmu. Aku akan membunuhmu ketika aku menjadi hantu.” Elak Dasom sambil
menatap tajam L .
“ Bukankah mereka yang telah mati, seharusnya pergi ke surga?
Geunde, mengapa mereka menjadi hantu?” Tanya L .
“ Mereka menjadi hantu karena mereka mempunyai dendam atau
mereka belum melakukan suatu hal yang seharusnya sudah mereka lakukan ketika
masih hidup.” Kata Dasom.
“ Ah, araseo. Kajja, kita naik wahana itu!” Ajak L sambil
menunjuk wahan kincir angin lalu mereka menaikinya.
Sementara disisi lain, seorang namja sedang berusaha membunuh
seorang yeoja di sudut jalan buntu yang sangat sepi sekali.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku?” Tanya yeoja
itu dengan panik sambil berjalan mundur yang tak lain adalah Sunny.
“ Jeongmal mianhaeyo, Sunny-ssi. Aku harus menyelamatkan
adikku yang menjadi sandera pembunuh itu.” Kata namja itu.
“ Geunde, mengapa harus aku targetmu? Apakah selama ini aku
mempunyai kesalahan padamu?” Tanya Sunny sambil menangis.
“ Jeongmal mianhaeyo, Sunny-ssi. Kau bukanlah targetku.
Geunde, aku tak memiliki target lainnya. Bajingan itu tak memberikanku seorang
target yang harus ku bunuh. Jeongmal mianhaeyo, ini ku lakukan demi keselamatan
adikku. Jebal! Ampuni aku karena telah membunuhmu seperti ini.” Kata namja itu
sambil menusukan pisau itu tepat pada jantung Sunny.
Setelah memastikan bahwa Sunny sudah mati. Namja itu
mengambil pisaunya lagi dan menghilangkan semua jejaknya lalu pergi sambil
berlarian dengan frustasi dan menangis.
Siang telah berganti menjadi malam. Sementara itu di taman
hiburan, Dasom dan L menikmati kencan pertama mereka. Mereka bercanda gurau
layaknya sepasang kekasih. L tiada hentinya merangkul Dasom. Kini L membelikan
dua ice cream untuk mereka. Mereka duduk di bangku taman dan memakan ice cream
itu bersama-sama.
“ Aigo, mengapa kau bisa belepotan seperti ini? Lihatlah!
Wajah tampanmu ini menjadi jelek sekali.” Kata Dasom sambil membersihkan wajah
L dengan tissue.
L memperhatikan wajah Dasom yang sedang membersihkan
wajahnya. Ketika melihat wajah Dasom, L tersenyum sendiri. Dasom telah selesai
membersihkan wajah L dan tersenyum padanya. Ketika Dasom akan menurunkan
tangannya dari wajah L , tiba-tiba L menarik tangan Dasom lalu memeluknya.
“ Wae? Mengapa tiba-tiba seperti ini?” Tanya Dasom disela
pelukan mereka.
Namun L mengabaikan pertanyaan itu, dia melepaskan pelukan
itu lalu menatap wajah Dasom. L mendekatkan wajahnya pada wajah Dasom lalu
mencium bibirnya. Dasom hanya bisa memejamkan matanya dan membalas ciuman itu.
L menciumnya dengan ganas hingga Dasom tak sanggup untuk membalasnya. Akhirnya
Dasom melepaskan ciuman mereka.
“ Wae? Ada apa denganmu? Mengapa kau menjadi seperti ini?”
Tanya Dasom tak mengerti.
“ Kajja, kita pulang!” Ajak L sambil menarik tangan Dasom.
Dasom hanya bisa mengikuti L . Dasom masih tidak mengerti
dengan sikap L yang tiba-tiba berubah seperti ini. Ketika mereka sedang
berjalan menuju parkiran, tanpa sengaja mereka melewati sebuah toko elektronik.
Hot
News
Tanggal 4 April 2014 pukul 08.00 p.m
ditemukan sebuah mayat di jalan buntu yang sangat sepi. Diduga korban
pembunuhan berantai yang ke-11 ini adalah siswi SMA Dongguk. Diketahui
identitas korban adalah LS. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti
sebelumnya. Motif kali ini tidak ada unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar
bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali dan tidak akan membiarkan
pembunuhan berantai ini berlanjut. Polisi meminta kerja sama kepada masyarakat agar
tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-12, bagi anda yang memiliki anak
yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda
pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan
terimakasih.
“ Wae? Mengapa ini bisa
terjadi lagi? Geunde, L seharian ini bersamaku. Lalu siapa yang melakukan
pembunuhan berantai itu? Apakah ini hanyalah alibi yang dia buat untuk
menghilangkan semua bukti dan tuduhanku padanya? Ini tidak masuk akal. Apakah
pelaku pembunuhan berantai kali ini berbeda dengan pelaku sebelumnya? Bisa jadi
bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh orang yang berbeda. Geunde, tanda simbol
pembunuhan itu masih sama yaitu sebuah tusukan tepat di jantungnya. Geunde,
hatiku mengatakan bahwa L adalah pelaku dibalik pembunuhan berantai ini.” Pikir
Dasom sambil melihat L .
“ Sepertinya kau
terlihat bingung dengan semua ini. Geunde, aku sangat menyukainya. Aku sangat menyukai
wajah bingungmu itu. Apakah kau ingin aku memberitahumu semua rahasiaku?
Geunde, aku tidak akan pernah memberitahukan padamu sebelum aku membunuhmu
dengan tanganku sendiri. Ah, sungguh menyebalkan karena aku kehilangan dua
targetku demi menunjukan alibi ini padanya.” Pikir L sambil melihat Dasom.
“ Wae? Mengapa melihatku seperti itu?” Tanya L .
“ Apakah kau melakukan pembunuhan itu sebelum pergi kencan
denganku?” Tanya Dasom.
“ Apakah kau masih menuduhku sebagai pelakunya? Bukankah dari
tadi aku selalu bersamamu? Apakah itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa aku
bukan pelakunya?” Tanya L .
“ Nde, ini semua belum cukup. Aku tahu kau pasti telah
merencanakan semua ini. Aish jinja, mengapa sungguh sulit sekali membuktikan
bahwa kau adalah pelaku sebenarnya?” Kesal Dasom.
“ Bingo. Ternyata kau
cukup pintar sekali. Aku akan menunjukan permainan yang lebih menarik lagi
padamu setelah ini.” Pikir L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kajja, kita pulang! Ini sudah malam. Aku takut ommonim akan
memarahiku nanti bila membawa anaknya pulang larut malam.” Ajak L .
“ Ah, araseo. Geunde, aku masih mencurigaimu sebagai
pelakunya. Aku akan mencari bukti lainnya.” Kata Dasom sedangkan L
menanggapinya dengan tersenyum lalu L mengantarkan Dasom pulang ke rumahnya.
Seorang namja pergi mencari telepon umum. Dalam menjalankan
semua misinya, namja itu selalu menggunakan telepon umum yang berbeda dan
tentunya selalu memastikan bahwa disana tidak ada CCTV. Namja itu menekan
tombol dan menunggu jawaban dari panggilan telepon yang ditujunya.
“ Yeobsseo.” Jawab
namja itu.
“ Ah, kerja yang sangat
bagus. Datanglah ke sebuah rumah kosong di ujung jalan dekat rumahmu. Disana
ada adikmu yang sangat manis sedang menunggumu.” Kata namja dibalik tembok
telepon umum sambil mengeluarkan smirkku.
“ Aku harap kau tak
menyentuhnya. Jika aku menemukan bekas luka pada adikku maka aku tak akan
segan-segan melaporkanmu pada polisi.” Ancam namja itu.
“ Aku bukanlah namja
yang selalu mengingkari janjinya. Aku tidak tega menyentuh adikmu yang sangat
manis itu. Aku telah menemukan yeoja yang sangat menarik dibandingkan adikmu
itu. Cha, jemputlah dia sekarang! Karena mulai detik ini aku tak ingin berhubungan
dengan kalian lagi. Gomawo atas bantuanmu selama ini.” Kata namja dibalik
tembok telepon umum sambil mengeluarkan smirkku lalu menutup teleponnya dan
pergi dari sana.
Malam telah berganti menjadi pagi baik L maupun Dasom
bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. L menjemput Dasom dan menunggunya
didepan pagar. Setelah melihat kedatangan L , Dasom berlarian kecil menghampiri
L . Setelah itu, mereka berangkat bersama ke sekolah. Akhirnya mereka tiba di
sekolah. Lalu mereka berpisah karena mereka berbeda kelas. Bel masuk pun
berbunyi, mereka belajar di kelas masing-masing. Tanpa terasa bel pulang
berbunyi. Dasom bergegas keluar dari kelasnya dan bersembunyi di belakang pohon
yang dekat dengan gerbang sekolah. Dasom melihat L keluar bersama chingunya.
Akhirnya Dasom mengikuti mereka dari belakang.
“ Aneh sekali. Mengapa mereka pergi berjalan kaki seperti
ini? Mengapa tidak menggunakan kendaraan mereka saja?” Gumam Dasom sambil
mengikuti mereka dari belakang.
“ Ah, aku lapar sekali. Bagaimana kalau kita makan dulu
sebelum pergi ke toko buku?” Ajak Woohyun.
“ Ah, kau benar. Aku juga sangat lapar. Kajja!” Ajak Sungkyu
lalu mereka masuk ke café dan memesan makanan.
“ Yak, L . Bagaimana kencan kalian kemarin?” Tanya Sungjong.
“ Ah, aku sangat menikmatinya. Dia adalah yeoja penakut yang
pernah ku temui. Geunde, aku mendapat pelukan hangat darinya secara gratis
karena ketakutannya terhadap hantu palsu itu.” Kata L sambil tersenyum.
“ Jadi kalian pergi ke taman hiburan?” Tanya Sungyeol.
“ Nde.” Kata L .
“ Apakah kalian telah melakukan kissue?” Goda Dongwoo.
“ MWO? Mengapa mereka
membicarakan mengenai kencan kami kemarin? Apakah semua namja seperti ini? Ah,
aku pikir baik namja atau yeoja sama saja. Mereka selalu membicarakan hal
menjijikan seperti ini. Awas saja bila kau mengatakan hal yang aneh-aneh pada
mereka, L . Aku akan membunuhmu detik ini juga.” Pikir Dasom dengan pelan
sambil menguping pembicaraan mereka.
“ Hmm, nde. Bahkan kami telah melakukan sebanyak 4 kali.”
Kata L .
“ Wow, daebak. Kau telah melakukannya sebanyak 4 kali padahal
kau baru berpacaran dengannya 5 hari termasuk hari ini. Apakah kalian telah
melakukan hal yadong?” Goda Sungyeol.
“ Aish jinja, aku
benar-benar akan membunuhmu bila kau mengatakan hal seperti itu lagi. Aish
jinja, mengapa dia harus mengatakan pada chingunya mengenai kissue.” Pikir
Dasom dengan frustasi.
“ Hmm, sebenarnya hampir. Geunde, dia menolaknya. Katanya ini
masih terlalu awal baginya. Aku tak menyangka dia akan menolaknya. Padahal bila
yeoja lain, mereka sendiri yang menawariku tanpa aku memulainya. Namun, aku tak
menyukai yeoja agresif seperti itu. Aku lebih menyukai yeoja misterius seperti
dirinya.” Kata L .
“ Aku benar-benar iri padamu, L . Apakah kau tahu L ? Dasom
adalah yeoja paling popular di sekolah kita. Karena dia memiliki kulit seputih
susu. Selain itu, dia adalah yeoja yang cantik, manis, pintar dan sexy.” Puji
Hoya.
“ Arra, bahkan aku pernah melihatnya memakai pakaian yang
sangat sexy. Saat aku melihatnya memakai pakaian itu, rasanya aku bertemu
dengan seorang bidadari. Ketika itu juga, aku tak bisa menahan hasratku untuk
menyentuhnya. Aku telah menahannya mati-matian. Geunde, aku tak bisa menahannya
lagi hingga aku hampir melakukan hal yadong padanya. Geunde, dia menolakku.”
Kata L .
“ Ah, jadi maksudmu kau hampir melakukan hal itu padanya
ketika dia memakai pakaian yang sangat sexy itu?” Tanya Dongwoo.
“ Nde. Ah, dia adalah yeoja yang tidak peka sama sekali terhadap
hasratku itu. Seharusnya dia tidak mengundang hasratku dengan berpakaian
seperti itu. Ini adalah salahnya.” Kata L .
“ Kau benar. Ah, aku jadi penasaran dengan Dasom ketika dia
memakai pakaian sexy. Apakah dia sesexy seperti yang kau bicarakan tadi?” Tanya
Hoya.
“ Kau harus memastikannya sendiri. Geunde, aku tak akan
mengijinkanmu karena dia adalah nae yeojachingu. Kajja, kita makan sekarang!”
Kata L lalu mereka makan.
“ Aku tahu kau pasti
telah mendengar semuanya. Otte? Apakah kau akan memberikan tubuhmu yang sexy
itu padaku setelah mendengar perkataanku tadi?” Pikir L sambil mengeluarkan
smirknya.
“ MWO? Mengapa dia
mengatakan hal memalukan seperti itu pada chingunya? Apakah benar dia
menyukaiku karena aku adalah yeoja misterius. Jadi selama ini dia memancingku
dengan menantangku mengenai pelaku pembunuhan berantai itu. Aish jinja, dia
benar-benar hebat memutar-balikan otakku ini. Lama-lama aku bisa gila. Geunde,
mengenai hasratnya itu. Apakah aku perlu memberikan tubuhku ini padanya?
Bagaimanapun aku sangat menyukainya? Hatiku luluh ketika melihat kebaikannya
dan kejadian pada kencan kemarin.” Pikir Dasom.
Setelah selesai makan, L pergi bersama chingunya ke toko buku
sedangkan Dasom masih mengikuti mereka dari belakang. Selama satu jam menunggu,
akhirnya L berpisah dengan chingunya. Dasom tetap mengikuti L dari belakang.
“ Aku tidak boleh kehilangan jejaknya. Aku yakin kali ini dia
pergi untuk mengincar target korban selanjutnya.” Gumam Dasom sambil mengikuti
L .
“ Apakah yeoja itu
tidak lelah mengikutiku dari pulang sekolah hingga sekarang? Apakah dia sengaja
mengikutiku untuk mencari bukti? Aku harus mencari kesempatan untuk
menghilangkan jejakku darinya?” Pikir L sambil berjalan dengan pelannya.
L menunggu rambu-rambu berwarna merah agar dia bisa
menyeberangi jalan raya. Kini
rambu-rambu itu telah berwarna merah. Namun L masih menunggu hingga detik-detik
terakhir. Terlihat angka sudah menunjukan 5 detik, akhirnya L menyeberangi
jalan dengan cepat dan tersenyum puas setelah melihat rambu-rambu berwarna
hijau.
“ Sial, aku kehilangan jejaknya. Apakah dia menyadari bahwa
aku telah mengikutinya dari tadi? Aish jinja, kemana dia pergi?” Gumam Dasom dengan
kesalnya sambil berlari menuju rambu-rambu itu.
TBC
2 komentar:
Dasom pinternya kebangetan-_____- masa dia gatau kalo L tau Dasom ngikutin dia, pleaseeee jangan nyerahin apapun dulu ke L dasom huhu u,u
Terimakasih atas komentarnya.
itulah kelebihan L sebagai seorang psycho. L lebih licik dan picik dibandingkan dengan kepolosan yang dimiliki oleh Dasom.
Jika anda semakin penasaran, maka bacalah part selanjutnya!
Ditunggu komentarnya dalam part selanjutnya ya.
Tetap kunjungi blog ini karena semakin banyak kisah cinta yang akan bermunculan dan semakin menarik!
Terimakasih.
:)
Posting Komentar