Rabu, 23 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 5

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 5
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 5
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung, Choi Sulli, Victoria Song, Luna, Jessica Jung, Tiffany Hwang


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4

Preview

Dasom POV

“ Mengapa dia tidak membunuhku saja kemarin? Mengapa harus ada korban lagi? Sial, mengapa tak ada satu pun bukti di apartemennya? Lama-lama aku bisa gila karena memikirkan hal ini. Mengapa tadi dia mengelaknya ketika aku menuduhnya sebagai pelaku pembunuhan berantai itu? Seharusnya dia menantangku seperti biasanya. Apakah bukan dia pelakunya? Ani, aku tak boleh tertipu oleh aktingnya. Aku sudah mempunyai dua bukti dengan melihatnya sendiri. Aku hanya memerlukan bukti konkret.” Pikirku.


“ Dasom, mengapa kau memakai pakaian tidurnya seperti ini?” Tanya Soyou sambil memberikan seragam itu padaku.
 “ Apakah kalian pergi berkencan kemarin hingga kau lupa untuk pulang ke rumahmu?” Tanya Hyorin.
“ Apakah kalian melakukan hal yadong kemarin?” Tanya Bora yang sontak membuatku, Soyou dan Hyorin menatap tajam padanya.

Next

“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aku tak mungkin melakukan hal itu dengannya. Lagipula kami baru berpacaran selama tiga hari.” Elakku.
“ Ah, jadi maksudmu bila kalian sudah lama berpacaran maka kalian akan melakukannya?” Goda Bora.
“ Aish jinja, aku sudah selesai. Aku akan kembali ke kelas sekarang.” Kesalku lalu pergi meninggalkan mereka.

“ Sebenarnya kami hampir melakukannya. Beruntung aku bisa menolaknya. Geunde, ciuman itu membuat tubuhku seperti tersengat listrik begitu saja. Paboya, mengapa aku harus mengingatnya? Lupakanlah, Dasom. Dia adalah seorang pembunuh. Camkan itu!!!” Pikirku sambil memukul pelan kepalaku sendiri beberapa kali.

Author POV

Bel istirahat telah berbunyi. Seorang siswa menyelinap keluar dari gedung sekolahnya dan pergi mencari telepon umum. Siswa itu melihat ke sekelilingnya untuk memastikan bahwa tak ada CCTV disana. Setelah itu, dia menekan tombol dan menunggu jawaban panggilan telepon itu.

“ Yeobsseo.” Jawab namja itu.
“ Pembunuhan kemarin sangat menakjubkan. Aku tidak menyangka bahwa kau bisa melakukannya secerdik itu.” Kata namja dibalik tembok telepon umum itu.
“ Dasar pembohong. Lepaskan adikku sekarang! Aku sudah melakukan semua perintahmu bahkan kini aku menjadi manusia paling berdosa di dunia ini.” Kata namja itu tak terima.
“ Ani. Aku bukanlah seorang pembohong. Aku adalah seorang pembunuh berantai itu. Karena kau telah menjadi manusia paling berdosa di dunia ini maka lakukanlah pembunuhan berantai untuk terakhir kalinya bagimu. Setelah ini aku berjanji akan melepaskan adikmu.” Kata namja dibalik tembok telepon umum itu sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apakah benar ini adalah yang terakhir dan kau akan melepaskan adikku? Siapakah korban selanjutnya?” Tanya namja itu dengan pasrah.
“ Nde. Aku akan melepaskan adikmu. Korban selanjutnya adalah kau bebas memilihnya sendiri. Geunde, korban itu harus yeoja SMA.” Kata namja dibalik tembok telepon umum itu.
“ Araseo.” Kata namja itu lalu namja dibalik tembok telepon umum menutup teleponnya dan kembali ke sekolahnya sambil mengeluarkan smriknya.

Kini bel pulang telah berbunyi. L bergegas menuju kelas Dasom sambil mengeluarkan smirknya. Dasom melihat L telah menunggunya didepan kelas sambil tersenyum padanya. Dasom terlihat masih kesal.
“ Lihatlah! Pangeranmu datang untuk menjemputmu.” Goda Bora.
“ Dasom, aku tak melihat Yonghwa selama beberapa hari ini. Apakah kau mengetahuinya? Mengapa dia tidak masuk sekolah?” Tanya Min Hyuk.
“ MWO? Dia tidak masuk sekolah. Aneh sekali, dia tidak seperti biasanya. Pantas saja aku merasa ada yang hilang. Araseo, aku akan pergi ke rumahnya nanti.” Kata Dasom.
“ Geure, kalau begitu kami pulang sekarang.” Kata Hyorin lalu mereka pergi meninggalkan Dasom. Setelah itu Dasom menghampiri L .
“ Wae?” Tanya Dasom.
“ Aku ingin mengajakmu kencan.” Kata L .
“ Aku akan pergi ke rumah Yonghwa.” Elak Dasom.
“ MWO? Mengapa kau pergi ke rumahnya dan mengabaikanku seperti ini? Bukankah kau ingin mencari bukti bahwa aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanya L sambil menghimpit Dasom ke tembok.
“ Apakah kau akan membuktikannya didepanku sendiri bahwa kau adalah pelakunya?” Tanya Dasom sambil menatap tajam pada L .
“ Ani. Justru aku akan membuktikan padamu bahwa aku bukanlah pelakunya.” Kata L sambil memainkan rambut Dasom.
“ Araseo. Aku akan melihatnya sendiri. Kajja!” Ajak Dasom sambil menarik tangan L sedangkan L mengeluarkan smirknya.

Mereka pergi menggunakan motor L . Dalam perjalanan, Dasom selalu bertanya kemana mereka akan pergi. Namun L selalu mengabaikannya hingga Dasom terlihat kesal bahkan mencubit perut L . Setelah itu, Dasom memeluk L dan tersenyum sendiri.
“ Yak, appo. Kajja, kita sudah sampai!” Kata L sambil melepas pelukan Dasom lalu turun dari motornya.
“ Bukankah ini taman hiburan?” Tanya Dasom tak percaya.
“ Nde. Wae? Mengapa wajahmu seperti itu? Apakah kau tak menyukainya?” Tanya L .
“ Ani. Aku tak menyangka bahwa kau namja paling cool bisa seromantis ini.” Kata Dasom.
“ Kau ingin menaiki wahana yang mana?” Tanya L .
“ Ah, bagaimana kalau kita masuk ke rumah hantu dulu? Setelah itu kita, mencoba menaiki wahana yang lainnya. Otte?” Tanya Dasom.
“ Araseo. Kajja!” Ajak L sambil merangkul Dasom.

Mereka memasuki rumah hantu. Disepanjang perjalanan, banyak hantu yang muncul. Dasom seringkali terkejut dengan kemunculan hantu yang tiba-tiba hingga dirinya terpaksa memeluk L dan memegang tubuh L dengan erat. L hanya bisa menenangkannya saja. Akhirnya mereka berhasil keluar dari rumah hantu itu. Dasom tersadar bahwa dirinya masih memeluk L dengan erat lalu dia melepaskan pelukannya begitu saja dan memalingkan wajahnya dari L .
“ Wae? Mengapa kau melepaskannya? Melihat hantu palsu saja kau sudah ketakutan seperti itu. Bagaimana bila kau bertemu dengan sang pembunuh berantai itu? Geunde, bagaimana reaksimu bila aku membunuhmu? Apakah kau akan ketakutan seperti tadi?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ MWO? Aku sama sekali tidak takut pada hantu palsu itu. Geunde, aku hanya terkejut karena mereka muncul tiba-tiba seperti itu. Jika aku bertemu dengan pembunuh itu maka aku akan bertanya padanya. Mengapa dia melakukan pembunuhan keji seperti itu? Jika kau membunuhku maka aku akan mengutukmu. Aku akan membunuhmu ketika aku menjadi hantu.” Elak Dasom sambil menatap tajam L .
“ Bukankah mereka yang telah mati, seharusnya pergi ke surga? Geunde, mengapa mereka menjadi hantu?” Tanya L .
“ Mereka menjadi hantu karena mereka mempunyai dendam atau mereka belum melakukan suatu hal yang seharusnya sudah mereka lakukan ketika masih hidup.” Kata Dasom.
“ Ah, araseo. Kajja, kita naik wahana itu!” Ajak L sambil menunjuk wahan kincir angin lalu mereka menaikinya.

Sementara disisi lain, seorang namja sedang berusaha membunuh seorang yeoja di sudut jalan buntu yang sangat sepi sekali.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku? Apa salahku?” Tanya yeoja itu dengan panik sambil berjalan mundur yang tak lain adalah Sunny.
“ Jeongmal mianhaeyo, Sunny-ssi. Aku harus menyelamatkan adikku yang menjadi sandera pembunuh itu.” Kata namja itu.
“ Geunde, mengapa harus aku targetmu? Apakah selama ini aku mempunyai kesalahan padamu?” Tanya Sunny sambil menangis.
“ Jeongmal mianhaeyo, Sunny-ssi. Kau bukanlah targetku. Geunde, aku tak memiliki target lainnya. Bajingan itu tak memberikanku seorang target yang harus ku bunuh. Jeongmal mianhaeyo, ini ku lakukan demi keselamatan adikku. Jebal! Ampuni aku karena telah membunuhmu seperti ini.” Kata namja itu sambil menusukan pisau itu tepat pada jantung Sunny.

Setelah memastikan bahwa Sunny sudah mati. Namja itu mengambil pisaunya lagi dan menghilangkan semua jejaknya lalu pergi sambil berlarian dengan frustasi dan menangis.

Siang telah berganti menjadi malam. Sementara itu di taman hiburan, Dasom dan L menikmati kencan pertama mereka. Mereka bercanda gurau layaknya sepasang kekasih. L tiada hentinya merangkul Dasom. Kini L membelikan dua ice cream untuk mereka. Mereka duduk di bangku taman dan memakan ice cream itu bersama-sama.
“ Aigo, mengapa kau bisa belepotan seperti ini? Lihatlah! Wajah tampanmu ini menjadi jelek sekali.” Kata Dasom sambil membersihkan wajah L dengan tissue.
L memperhatikan wajah Dasom yang sedang membersihkan wajahnya. Ketika melihat wajah Dasom, L tersenyum sendiri. Dasom telah selesai membersihkan wajah L dan tersenyum padanya. Ketika Dasom akan menurunkan tangannya dari wajah L , tiba-tiba L menarik tangan Dasom lalu memeluknya.
“ Wae? Mengapa tiba-tiba seperti ini?” Tanya Dasom disela pelukan mereka.

Namun L mengabaikan pertanyaan itu, dia melepaskan pelukan itu lalu menatap wajah Dasom. L mendekatkan wajahnya pada wajah Dasom lalu mencium bibirnya. Dasom hanya bisa memejamkan matanya dan membalas ciuman itu. L menciumnya dengan ganas hingga Dasom tak sanggup untuk membalasnya. Akhirnya Dasom melepaskan ciuman mereka.
“ Wae? Ada apa denganmu? Mengapa kau menjadi seperti ini?” Tanya Dasom tak mengerti.
“ Kajja, kita pulang!” Ajak L sambil menarik tangan Dasom.

Dasom hanya bisa mengikuti L . Dasom masih tidak mengerti dengan sikap L yang tiba-tiba berubah seperti ini. Ketika mereka sedang berjalan menuju parkiran, tanpa sengaja mereka melewati sebuah toko elektronik.

Hot News

Tanggal 4 April 2014 pukul 08.00 p.m ditemukan sebuah mayat di jalan buntu yang sangat sepi. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-11 ini adalah siswi SMA Dongguk. Diketahui identitas korban adalah LS. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya. Motif kali ini tidak ada unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali dan tidak akan membiarkan pembunuhan berantai ini berlanjut. Polisi meminta kerja sama kepada masyarakat agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-12, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.

“ Wae? Mengapa ini bisa terjadi lagi? Geunde, L seharian ini bersamaku. Lalu siapa yang melakukan pembunuhan berantai itu? Apakah ini hanyalah alibi yang dia buat untuk menghilangkan semua bukti dan tuduhanku padanya? Ini tidak masuk akal. Apakah pelaku pembunuhan berantai kali ini berbeda dengan pelaku sebelumnya? Bisa jadi bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh orang yang berbeda. Geunde, tanda simbol pembunuhan itu masih sama yaitu sebuah tusukan tepat di jantungnya. Geunde, hatiku mengatakan bahwa L adalah pelaku dibalik pembunuhan berantai ini.” Pikir Dasom sambil melihat L .

“ Sepertinya kau terlihat bingung dengan semua ini. Geunde, aku sangat menyukainya. Aku sangat menyukai wajah bingungmu itu. Apakah kau ingin aku memberitahumu semua rahasiaku? Geunde, aku tidak akan pernah memberitahukan padamu sebelum aku membunuhmu dengan tanganku sendiri. Ah, sungguh menyebalkan karena aku kehilangan dua targetku demi menunjukan alibi ini padanya.” Pikir L sambil melihat Dasom.

“ Wae? Mengapa melihatku seperti itu?” Tanya L .
“ Apakah kau melakukan pembunuhan itu sebelum pergi kencan denganku?” Tanya Dasom.
“ Apakah kau masih menuduhku sebagai pelakunya? Bukankah dari tadi aku selalu bersamamu? Apakah itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa aku bukan pelakunya?” Tanya L .
“ Nde, ini semua belum cukup. Aku tahu kau pasti telah merencanakan semua ini. Aish jinja, mengapa sungguh sulit sekali membuktikan bahwa kau adalah pelaku sebenarnya?” Kesal Dasom.

“ Bingo. Ternyata kau cukup pintar sekali. Aku akan menunjukan permainan yang lebih menarik lagi padamu setelah ini.” Pikir L sambil mengeluarkan smirknya.

“ Kajja, kita pulang! Ini sudah malam. Aku takut ommonim akan memarahiku nanti bila membawa anaknya pulang larut malam.” Ajak L .
“ Ah, araseo. Geunde, aku masih mencurigaimu sebagai pelakunya. Aku akan mencari bukti lainnya.” Kata Dasom sedangkan L menanggapinya dengan tersenyum lalu L mengantarkan Dasom pulang ke rumahnya.

Seorang namja pergi mencari telepon umum. Dalam menjalankan semua misinya, namja itu selalu menggunakan telepon umum yang berbeda dan tentunya selalu memastikan bahwa disana tidak ada CCTV. Namja itu menekan tombol dan menunggu jawaban dari panggilan telepon yang ditujunya.

“ Yeobsseo.” Jawab namja itu.
“ Ah, kerja yang sangat bagus. Datanglah ke sebuah rumah kosong di ujung jalan dekat rumahmu. Disana ada adikmu yang sangat manis sedang menunggumu.” Kata namja dibalik tembok telepon umum sambil mengeluarkan smirkku.
“ Aku harap kau tak menyentuhnya. Jika aku menemukan bekas luka pada adikku maka aku tak akan segan-segan melaporkanmu pada polisi.” Ancam namja itu.
“ Aku bukanlah namja yang selalu mengingkari janjinya. Aku tidak tega menyentuh adikmu yang sangat manis itu. Aku telah menemukan yeoja yang sangat menarik dibandingkan adikmu itu. Cha, jemputlah dia sekarang! Karena mulai detik ini aku tak ingin berhubungan dengan kalian lagi. Gomawo atas bantuanmu selama ini.” Kata namja dibalik tembok telepon umum sambil mengeluarkan smirkku lalu menutup teleponnya dan pergi dari sana.

Malam telah berganti menjadi pagi baik L maupun Dasom bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. L menjemput Dasom dan menunggunya didepan pagar. Setelah melihat kedatangan L , Dasom berlarian kecil menghampiri L . Setelah itu, mereka berangkat bersama ke sekolah. Akhirnya mereka tiba di sekolah. Lalu mereka berpisah karena mereka berbeda kelas. Bel masuk pun berbunyi, mereka belajar di kelas masing-masing. Tanpa terasa bel pulang berbunyi. Dasom bergegas keluar dari kelasnya dan bersembunyi di belakang pohon yang dekat dengan gerbang sekolah. Dasom melihat L keluar bersama chingunya. Akhirnya Dasom mengikuti mereka dari belakang.
“ Aneh sekali. Mengapa mereka pergi berjalan kaki seperti ini? Mengapa tidak menggunakan kendaraan mereka saja?” Gumam Dasom sambil mengikuti mereka dari belakang.
“ Ah, aku lapar sekali. Bagaimana kalau kita makan dulu sebelum pergi ke toko buku?” Ajak Woohyun.
“ Ah, kau benar. Aku juga sangat lapar. Kajja!” Ajak Sungkyu lalu mereka masuk ke café dan memesan makanan.
“ Yak, L . Bagaimana kencan kalian kemarin?” Tanya Sungjong.
“ Ah, aku sangat menikmatinya. Dia adalah yeoja penakut yang pernah ku temui. Geunde, aku mendapat pelukan hangat darinya secara gratis karena ketakutannya terhadap hantu palsu itu.” Kata L sambil tersenyum.
“ Jadi kalian pergi ke taman hiburan?” Tanya Sungyeol.
“ Nde.” Kata L .
“ Apakah kalian telah melakukan kissue?” Goda Dongwoo.

“ MWO? Mengapa mereka membicarakan mengenai kencan kami kemarin? Apakah semua namja seperti ini? Ah, aku pikir baik namja atau yeoja sama saja. Mereka selalu membicarakan hal menjijikan seperti ini. Awas saja bila kau mengatakan hal yang aneh-aneh pada mereka, L . Aku akan membunuhmu detik ini juga.” Pikir Dasom dengan pelan sambil menguping pembicaraan mereka.

“ Hmm, nde. Bahkan kami telah melakukan sebanyak 4 kali.” Kata L .
“ Wow, daebak. Kau telah melakukannya sebanyak 4 kali padahal kau baru berpacaran dengannya 5 hari termasuk hari ini. Apakah kalian telah melakukan hal yadong?” Goda  Sungyeol.

“ Aish jinja, aku benar-benar akan membunuhmu bila kau mengatakan hal seperti itu lagi. Aish jinja, mengapa dia harus mengatakan pada chingunya mengenai kissue.” Pikir Dasom dengan frustasi.

“ Hmm, sebenarnya hampir. Geunde, dia menolaknya. Katanya ini masih terlalu awal baginya. Aku tak menyangka dia akan menolaknya. Padahal bila yeoja lain, mereka sendiri yang menawariku tanpa aku memulainya. Namun, aku tak menyukai yeoja agresif seperti itu. Aku lebih menyukai yeoja misterius seperti dirinya.” Kata L .
“ Aku benar-benar iri padamu, L . Apakah kau tahu L ? Dasom adalah yeoja paling popular di sekolah kita. Karena dia memiliki kulit seputih susu. Selain itu, dia adalah yeoja yang cantik, manis, pintar dan sexy.” Puji Hoya.
“ Arra, bahkan aku pernah melihatnya memakai pakaian yang sangat sexy. Saat aku melihatnya memakai pakaian itu, rasanya aku bertemu dengan seorang bidadari. Ketika itu juga, aku tak bisa menahan hasratku untuk menyentuhnya. Aku telah menahannya mati-matian. Geunde, aku tak bisa menahannya lagi hingga aku hampir melakukan hal yadong padanya. Geunde, dia menolakku.” Kata L .
“ Ah, jadi maksudmu kau hampir melakukan hal itu padanya ketika dia memakai pakaian yang sangat sexy itu?” Tanya Dongwoo.
“ Nde. Ah, dia adalah yeoja yang tidak peka sama sekali terhadap hasratku itu. Seharusnya dia tidak mengundang hasratku dengan berpakaian seperti itu. Ini adalah salahnya.” Kata L .
“ Kau benar. Ah, aku jadi penasaran dengan Dasom ketika dia memakai pakaian sexy. Apakah dia sesexy seperti yang kau bicarakan tadi?” Tanya Hoya.
“ Kau harus memastikannya sendiri. Geunde, aku tak akan mengijinkanmu karena dia adalah nae yeojachingu. Kajja, kita makan sekarang!” Kata L lalu mereka makan.

“ Aku tahu kau pasti telah mendengar semuanya. Otte? Apakah kau akan memberikan tubuhmu yang sexy itu padaku setelah mendengar perkataanku tadi?” Pikir L sambil mengeluarkan smirknya.

“ MWO? Mengapa dia mengatakan hal memalukan seperti itu pada chingunya? Apakah benar dia menyukaiku karena aku adalah yeoja misterius. Jadi selama ini dia memancingku dengan menantangku mengenai pelaku pembunuhan berantai itu. Aish jinja, dia benar-benar hebat memutar-balikan otakku ini. Lama-lama aku bisa gila. Geunde, mengenai hasratnya itu. Apakah aku perlu memberikan tubuhku ini padanya? Bagaimanapun aku sangat menyukainya? Hatiku luluh ketika melihat kebaikannya dan kejadian pada kencan kemarin.” Pikir Dasom.

Setelah selesai makan, L pergi bersama chingunya ke toko buku sedangkan Dasom masih mengikuti mereka dari belakang. Selama satu jam menunggu, akhirnya L berpisah dengan chingunya. Dasom tetap mengikuti L dari belakang.
“ Aku tidak boleh kehilangan jejaknya. Aku yakin kali ini dia pergi untuk mengincar target korban selanjutnya.” Gumam Dasom sambil mengikuti L .

“ Apakah yeoja itu tidak lelah mengikutiku dari pulang sekolah hingga sekarang? Apakah dia sengaja mengikutiku untuk mencari bukti? Aku harus mencari kesempatan untuk menghilangkan jejakku darinya?” Pikir L sambil berjalan dengan pelannya.

L menunggu rambu-rambu berwarna merah agar dia bisa menyeberangi jalan raya.  Kini rambu-rambu itu telah berwarna merah. Namun L masih menunggu hingga detik-detik terakhir. Terlihat angka sudah menunjukan 5 detik, akhirnya L menyeberangi jalan dengan cepat dan tersenyum puas setelah melihat rambu-rambu berwarna hijau.
“ Sial, aku kehilangan jejaknya. Apakah dia menyadari bahwa aku telah mengikutinya dari tadi? Aish jinja, kemana dia pergi?” Gumam Dasom dengan kesalnya sambil berlari menuju rambu-rambu itu.





TBC


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Dasom pinternya kebangetan-_____- masa dia gatau kalo L tau Dasom ngikutin dia, pleaseeee jangan nyerahin apapun dulu ke L dasom huhu u,u

K-Fanfiction mengatakan...

Terimakasih atas komentarnya.
itulah kelebihan L sebagai seorang psycho. L lebih licik dan picik dibandingkan dengan kepolosan yang dimiliki oleh Dasom.
Jika anda semakin penasaran, maka bacalah part selanjutnya!
Ditunggu komentarnya dalam part selanjutnya ya.
Tetap kunjungi blog ini karena semakin banyak kisah cinta yang akan bermunculan dan semakin menarik!
Terimakasih.
:)