Minggu, 11 Januari 2015

[SERIES] My Memories is You Part 7

[SERIES] My Memories is You Part 7
Title                 : [SERIES] My Memories is You Part 7
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast       : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna




Preview

 “ Lalu apa yang terjadi dengan Jiyeon dan Core Content Media?” Tanya Presdir Core Content Media.
“ Dari yang saya lihat di berita, mereka lebih menyudutkan Seohyun-ssi dibandingkan dengan Jiyeon-ssi maka hal itu tidak berdampak besar pada Core Content Media.” Kataku.
“ Geunde, mengapa kita tidak memberitahu kebenaran itu pada mereka?” Tanya Seohyun tak terima.
“ Jika kita memberitahu kepada mereka tentang kebenaran itu maka pihak S.M akan mengalami kerugian yang sangat besar. Para investor mungkin akan mengambil sahamnya dan pindah ke agensi lain. Hal itu tidak saja akan berdampak pada S.M, tetapi pihak Core Content Media akan mengalami hal yang sama.” Jelasku.
“ Seohyun-sii, kau jangan melibatkan perasaanmu dalam hal ini. Kyuhyun benar, presdir. Pihak Core Content Media tidak akan mengalami kerugian. Kami dari pihak S.M akan menanggung kerugian sesuai dengan saran dari Kyuhyun.” Kata Presdir S.M.

Next

“ MWO? Kami telah kehilangan Jiyeon. Bukankah itu adalah masalah besar? Bahkan member T-ara maupun keluarganya tidak ada yang mengetahui keberadaannya.” Kata Presdir Core Content Media tak terima.
“ Saya akan bertanggung jawab atas menghilangnya Jiyeon-ssi. Saya pasti akan menemukannya dan membawanya kembali.” Sesalku.
“ Apakah kau telah mengetahui keberadaanya?” Tanya Presdir Core Content Media.
“ Aniyo. Geunde, saya pasti akan menemukannya.” Kataku.
“ Geure, keputusan ini akan saya terima. Mungkin pihak S.M Entertainment yang akan mengadakan konferensi pers untuk skandal ini dan member T-ara akan membantu untuk merekayasa semua ini. Geure, sepertinya urusan kami sudah selesai. Saya harus kembali ke agensi sekarang. Saya berharap banyak pada Kyuhyun-ssi untuk menemukan Jiyeon karena Jiyeon adalah asset berharga di agensi kami. Kalau begitu, annyeonghi gye-seyo.” Pamit Presdir Core Content Media.
“ Ah, nde. Tentu. Annyeonghi gye-seyo.” Balas Presdir S.M lalu Presdir Core Content Media keluar dari ruang itu.
“ Kyu, apakah kau telah memiliki cara untuk menemukan Jiyeon?” Tanya Presdir S.M.
“ Nde. Namun, saya tidak bisa memastikannya cara ini akan berhasil.” Kataku.
“ Geure. Lakukanlah! Bagaimanapun skandal ini kau yang telah membuatnya maka kau harus bertanggung jawab juga, Kyu. Jeongmal mianhae, Seohyun-ssi. Aku tidak bermaksud untuk melupakan perasaanmu. Geunde, semua ini demi kebaikan agensi kita. Aku tidak ingin agensi yang telah ku bangun dari nol hancur berantakan karena skandal mengenai kalian. Aku harap kalian mengerti karena agensi ini bukanlah naungan kalian saja melainkan member lainnya pun seperti F(x), TVXQ, EXO dan idol lainnya.” Jelas Presdir S.M.
“ Nan gwenchana, Presdir. Jeongmal mianhae, karena sebelumnya saya sempat egois.” Sesal Seohyun.
“ Araseo. Kalian boleh keluar sekarang. Geunde, aku harap kalian tidak membuat skandal baru lagi.” Kata Presdir S.M.
“ Ah, nde. Annyeonghi gye-seyo.” Pamit Seohyun.
“Annyeonghi gye-seyo, Presdir.” Pamitku.

Akhirnya kami keluar dari ruangan Presdir. Saat aku akan melangkahkan kakiku, Seohyun menahan tanganku. Dia mengatakan bahwa ada hal yang ingin dia katakan padaku. Aku menyetujuinya lalu kami pergi ke tangga darurat yang ada di gedung agensi.
“ Oppa, apakah Jiyeon benar-benar menghilang?” Tanya Seohyun.
“ Nde.” Kataku.
“ Apakah dia menghilang karena perkataanku itu?” Tanyanya.
“ Molla. Geunde, aku merasa bahwa dia menghilang karenaku. Aku minta padamu agar melakukan apa yang diperintahkan oleh Presdir. Aku tidak ingin karir kita hancur karena skandal ini.” Jelasku sambil memegang bahunya.
“ Geunde, oppa. Apakah hubungan kita benar-benar berakhir?” Tanyanya.
“ Nde. Jeongmal mianhae, Seohyun. Aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh lagi. Aku masih mencintai Jiyeon. Gomawo karena kau telah menyukaiku bahkan berada disisiku selama ini. Mungkin aku ini adalah namja paling egois. Namun, aku tidak bisa meneruskannya lagi. Geunde, aku akan tetap menganggapmu sebagai nae dongsaeng. Aku harus pergi sekarang karena aku harus siaran di SUKIRA. Berhati-hatilah diluar banyak wartawan! Annyeong.” Pamitku sambil memeluknya lalu pergi meninggalkannya.

Aku sengaja berjalan dengan pelan. Saat memeluk Seohyun tadi, tubuhnya benar-benar bergetar. Aku merasa bahwa dia sedang berusaha menahan tangisnya. Aku melangkahkan kakiku sambil melihat kearahnya. Ku lihat dia sedang duduk di tangga sambil menangis dan tangan kanannya yang sedang memegang dadanya. Aku ingin menghampirinya dan menyuruhnya agar berhenti menangis. Namun, tubuhku tidak berhenti dan tetap berjalan hingga dia benar-benar jauh dari pandanganku.

“ Jeongmal mianhae, Seohyun. Aku selalu menyakitimu mulai dari sikap dinginku bahkan disaat kita telah berpisah aku masih membuatmu menangis seperti itu. Aku berharap bahwa kau akan menemukan namja yang lebih baik dariku. Aku hanyalah namja berengsek bahkan pengecut yang tak pantas berada disampingmu. Bahkan untuk mempertahankan Jiyeon disampingku, aku tak mampu. Jeongmal mianhae, Seohyun.” Pikir Kyuhyun sambil mengemudi.

Akhirnya aku tiba di SUKIRA. Semua staff menyambutku bahkan memberikan beberapa naskah untuk tema siaran kali ini. Aku duduk di ruangan siaran sambil membaca naskah itu. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa tema siaran malam ini adalah Sad Story. Aku merasa bahwa malam ini adalah moment yang tepat untuk menemukan keberadaan Jiyeon. Aku berharap bahwa Jiyeon akan menelepon radio SUKIRA malam ini. Setelah membaca naskah itu, aku mulai membuka siaran radio. Aku membaca satu demi satu email yang masuk dan membacakan kisah mereka. Namun, tidak ada tanda-tanda email dari Jiyeon diantara mereka. Aku menahan rasa kecewaku dengan membacakan kisah dari pengirim email lainnya. Aku melihat kearah staff yang melambaikan tangannya padaku. Dia memberitahu bahwa ada telepon yang masuk. Aku pun mulai menjawab panggilan telepon itu dengan lesu.
“ Annyeonghaseyo. Siapa disana dan dimana?” Tanyaku.
“ Annyeonghaseyo, Kyuhyun-ssi.” Sapanya.

“ MWO? Suara ini adalah suara Jiyeon.” Pikirku sambil membelalakan mataku.

“ Apakah ini adalah PJ-ssi?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Anda benar sekali, Kyuhyun-ssi. Saya sangat senang karena Kyuhyun-ssi mengenali saya.” Katanya sambil sedikit tertawa.
“ Bagaimana kabar anda, PJ-ssi? Sudah lama sekali anda tidak menelepon ke SUKIRA.” Tanyaku.
“ Kabar saya sangat baik. Jeongmal mianhae, mungkin karena saya terlalu sibuk dengan liburanku.” Katanya.
“ Geure, PJ-ssi. Tema siaran untuk malam ini adalah Sad Story. Apakah anda memiliki kisah yang ingin anda ceritakan pada malam ini? Ataukah anda ingin mendengar suara nyanyianku seperti biasanya?” Tanyaku sambil sedikit tertawa.
“ Nde. Geunde, sepertinya saya terlalu serakah karena saya ingin menceritakan kisah saya dan ingin mendengarkan Kyuhyun-ssi menyanyikan sebuah lagu untuk saya.” Katanya sambil tertawa.
“ Tentu. Saya akan mewujudkan semua keinginan anda itu.” Kataku.

“ Aku tidak akan melepaskanmu lagi, Jiyeon-a. Aku pasti akan menemukan keberadaanmu setelah ini.” Pikirku sambil tersenyum.

“ Jeongmalyo? Geure, sebelumnya saya ingin meminta maaf pada seseorang. Saya ingin meminta maaf pada yeojachingu dari mantan kekasihku itu. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu hubungan kalian. Saya benar-benar menyesal telah muncul dalam kehidupan kalian. Jeongmal mianhae. Kyuhyun-ssi, saya telah bertekad untuk melupakan namja itu sesuai dengan saran pertama dari anda.” Jelasnya sedangkan Kyuhyun mencoba untuk mengingat saran yang pernah dikatakannya dulu.

“ Ah, jadi seperti itu. Setelah mendengar cerita anda, saya berharap anda menemukan namjachingu lain yang lebih baik daripada mantan neo namjachingu. Menurut saya, menunggu seseorang yang telah meninggalkanmu itu adalah membuang-buang waktu.” Perkataanku dalam ingatanku.

“ ANDWE.” Teriakku.
“ Waeyo, Kyuhyun-ssi? Bukankah itu adalah saran yang anda berikan pada saya?” Tanyanya tak mengerti.
“ Geure, saya akan menjelaskannya. Saya baru saja mendapatkan email dari CK. CK menyuruh saya agar menyampaikannya pada anda. Mohon dengarkanlah, PJ-ssi! Jeongmal mianhae, PJ-ssi. Aku tidak mengetahuinya. Aku tidak mengetahui bahwa kau masih memiliki perasaan padaku. Jeongmal mianhae karena pertemuan tidak diduga antara kau dan mantan kekasihku menyakiti hatimu. Aku telah mendengarkan semua ceritamu di radio ini. Aku baru menyadari bahwa aku benar-benar masih mencintaimu bahkan hingga detik ini. Pikiranku selalu tertuju padamu meskipun aku bersama dengan mantan kekasihku itu. Aku memutuskannya karena aku tidak ingin menyakitinya lebih jauh lagi. Dia terlalu baik bagiku. Namun, aku ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya setelah mengetahui bahwa kau masih memiliki perasaan yang sama denganku. Aku akan menunggumu di tempat kencan pertama kita dan pada waktu yang sama. Aku akan menunggumu hingga kau datang. Meskipun aku harus menunggumu dalam jangka waktu yang lama. Naegero dorawa, jebal!” Kataku sambil menangis.
“ Kyuhyun-ssi, apakah kau menangis?” Tanyanya.
“ Ah, nde. Jeongmal mianhae. Saya menangis karena saya begitu terharu dengan kisah kalian. Geunde, apa yang akan anda lakukan PJ-ssi?” Tanyaku.
“ Molla. Mungkin saya akan mempertimbangkannya setelah ini. Apakah anda bersedia memberikan saran untuk saya, Kyuhyun-ssi?” Tanyanya.
“ Anda harus menemuinya, PJ-ssi. Saya merasa bahwa namja itu menyesal karena telah meningalkan anda. Bukankah anda masih mencintainya? Mungkin ini adalah cara agar kalian bisa bersatu kembali.” Kataku dengan semangatnya.
“ Anda sangat bersemangat sekali, Kyuhyun-ssi. Araseo, saya akan mempertimbangkannya. Kamsahamnida, atas sarannya. Saya akan menunggu anda menyanyi setelah ini. Annyeonghi gye-seyo.” Pamitnya.
“ Ah, nde. Saya akan menyanyi sebuah lagu khusus untuk anda malam ini. Mohon dengarkanlah, PJ-ssi! Annyeonghi gye-seyo.” Balasku lalu PJ mematikan panggilan teleponnya.
“ Kamsahamnida, pada PJ-ssi yang telah berbagi kisah cintanya. Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah balasan dari CK. Saya tidak menyangka bahwa kisah cinta mereka begitu rumit. Geunde, saya berharap bahwa mereka akan bersatu kembali dengan memulai kisah cinta mereka dari awal lagi. Geure, saya akan menyanyikan sebuah lagu spesial untuk mereka dan tentunya untuk para pendengar setia SUKIRA. Saya akan menyanyikan lagu yang berjudul “ Way Back Into Love”. Selamat menikmati.”

Way Back Into Love

I’ve been living with a shadow overhead
(Aku sudah hidup dengan bayangan atas kepala)
I’ve been sleeping with a cloud above my bed
(Aku sudah tidur dengan awan di atas tempat tidur)
I’ve been lonely for so long
(Aku sudah kesepian begitu lama)
Trapped in the past, I just can’t seem to move on
(Terjebak di masa lalu, aku hanya tidak bisa melanjutkan)

I’ve been hiding all my hopes and dreams away
(Aku sudah menyembunyikan semua harapan dan impian ku pergi)
Just in case I ever need ‘em again someday
(Hanya dalam kasus aku membutuhkan mereka lagi suatu hari nanti)
I’ve been setting aside time
(Aku sudah menyisihkan waktu)
To clear a little space in the corners of my mind
(Untuk menghapus sedikit ruang disudut-sudut pikiranku)

All I want to do is find a way back into love
(Yang aku ingin lakukan adalah menemukan jalan kembali ke cinta)
I can’t make it through without a way back into love
(Aku tidak bisa membuatnya melalui tanpa jalan kembali ke cinta)
I’ve been watching but the stars refuse to shine
(Aku sudah menonton tapi bintang menolak untuk bersinar)
I’ve been searching but I just don’t see the signs
(Aku sudah mencari tapi aku hanya tidak melihat tanda-tanda)
I know that it’s out there
(Aku tahu bahwa itu di luar sana)
There’s got to be something for my soul somewhere
(Pasti ada sesuatu bagi jiwa ku di suatu tempat)

I’ve been looking for someone to shed some light
(Aku sudah mencari seseorang untuk memberi sedikit cahaya)
Not just somebody just to get me throught the night
(Tak hanya seseorang yang membuatku berpikir malam)
I could use some direction
(Aku bisa menggunakan beberapa arah)
And I’m open to your suggestions
(Dan aku terbuka untuk saran mu)

#Reff

All I want to do is find a way back into love
(Yang aku ingin lakukan adalah menemukan jalan kembali ke cinta)
I can’t make it through without a way back into love
(Aku tidak bisa membuatnya melalui tanpa jalan kembali ke cinta)
And if I open my heart again
(Dan jika aku membuka hati ku lagi)
I guess I’m hoping you’ll be there for me in the end
(Kurasa aku berharap kamu akan berada di sana untukku pada akhirnya)

There are moments when I don’t know if it’s real
(Ada saat-saat padahal aku tidak tahu apakah itu nyata)
Or if anybody feels the way I feel
(Atau jika ada yang merasa seperti yang saya rasakan)
I need inspiration
(Aku butuh inspirasi)
Not just another negotiation
(Bukan hanya negosiasi lain)



#Back to Reff

And if you help me to start again
(Dan jika kamu membantuku untuk memulai lagi)
You know that I’ll be there for you in the end
(Kamu tahu bahwa aku akan berada di sana untuk kamu pada akhirnya)

Setelah menyanyikan lagu terakhir sebagai penutup siaran di SUKIRA, aku pulang ke dorm. Sungmin dan Ryeowook mengucapkan terimakasih padaku karena telah menggantikan jadwal mereka di SUKIRA. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Setelah itu, aku masuk ke kamarku untuk mandi. Setelah mandi, aku melihat Donghae sedang berbaring di ranjang sambil tersenyum penuh arti padaku.
“ Wae?” Tanyaku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.
“ Aku tidak sengaja mendengarkanmu siaran di SUKIRA. Awalnya aku merasa aneh dengan penelepon yang bernama PJ itu. Namun setelah mendengarkan percakapan antara kalian, sepertinya aku mengetahui siapa pemilik nama samaran PJ itu. Bukankah PJ adalah Park Jiyeon?” Tanya Donghae.
“ Nde. Kau benar, hyung. Dia adalah Jiyeon. Ini adalah cara terakhirku untuk menemukannya.” Kataku.
“ Geunde, apakah kau benar-benar akan menunggunya di tempat pertama kalian berkencan?” Tanya Donghae.
“ Nde, aku akan menunggunya. Meskipun aku merasa bahwa dia akan mengetesku terlebih dahulu. Dia bukanlah yeoja yang dengan mudah untuk ditaklukan, hyung. Dia adalah tipikal yeoja jual mahal.” Kataku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Geunde kau sangat menyukainya, bukan? Semoga caramu ini berhasil.” Kata Donghae sambil menepuk bahuku.
“ Nde. Kau benar, hyung. Meskipun dia adalah yeoja jual mahal. Geunde, aku sangat menyukainya. Ani, aku sangat mencintainya.” Kataku.
“ Geure, semoga kau berhasil kali ini.” Kata Donghae sambil keluar dari kamarku.

At 7.00 p.m.

Aku datang ke Namsan Tower tepat pukul 7.00 p.m. Namsan Tower adalah tempat kencan pertama kami. Aku menggunakan mantel dan syal yang tebal karena saat ini salju mulai turun. Tak lupa aku menggunakan alat penyamaranku. Aku duduk dibangku yang ada sambil menunggunya. Mataku tak hentinya mencari sosoknya di sekeliling Namsan Tower. Namun, aku sama sekali tidak melihatnya. Aku selalu melihat layar ponselku berharap dia membalas message dariku bahkan aku telah meneleponnya beberapa kali, namun dia sama sekali tidak menjawab panggilan telepon dariku. Aku menggesekkan kedua tanganku sendiri untuk menghangatkan tanganku yang mulai membeku karena kedinginan. Aku berjalan mondar-mandir berharap bahwa dia menghampiriku. Namun nihil, semua itu adalah harapanku saja. Aku melihat jam tangan yang sedang ku kenakan. Kini telah menunjukkan pukul 10.00 p.m. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa aku telah menunggunya selama 3 jam. Aku menelepon dia untuk yang terakhir karena aku tidak sanggup lagi menunggunya. Aku harus konser di Music Bank besok. Lagi-lagi dia tidak menjawab panggilan telepon dariku. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke dorm.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku, Jiyeon-a? Aku selalu berharap bahwa cara ini akan berhasil untuk menemukanmu. Neomu bogosipeo. Jangan menghilang seperti ini, jebal! Aku sangat membutuhkanmu. Apakah kau tahu? Hatiku sangat sakit ketika kau meninggalkanku seperti ini. Aku akan tetap menunggumu disana hingga kau datang. Bahkan aku sanggup menunggumu lebih lama lagi dari hari ini. Apabila jadwalku tidak padat. Bagaimana pun juga aku harus menepati janjiku pada manajer sebagai persyaratan untuk menemukanmu. Aku tidak akan menyerah sampai disini. Aku akan tetap menunggumu, Jiyeon-a.” Kataku sambil menangis didalam kamarku.






TBC



Tidak ada komentar: