[SERIES]
My Memories is You Part 8
Title : [SERIES] My Memories is You
Part 8
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim
Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul,
Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo
Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka
Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka
Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im
Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna
Preview
At 7.00 p.m.
Aku datang ke Namsan Tower tepat pukul 7.00 p.m. Namsan Tower
adalah tempat kencan pertama kami. Aku menggunakan mantel dan syal yang tebal
karena saat ini salju mulai turun. Tak lupa aku menggunakan alat penyamaranku.
Aku duduk dibangku yang ada sambil menunggunya. Mataku tak hentinya mencari
sosoknya di sekeliling Namsan Tower. Namun, aku sama sekali tidak melihatnya.
Aku selalu melihat layar ponselku berharap dia membalas message dariku bahkan aku telah meneleponnya beberapa kali, namun
dia sama sekali tidak menjawab panggilan telepon dariku. Aku menggesekkan kedua
tanganku sendiri untuk menghangatkan tanganku yang mulai membeku karena
kedinginan. Aku berjalan mondar-mandir berharap bahwa dia menghampiriku. Namun
nihil, semua itu adalah harapanku saja. Aku melihat jam tangan yang sedang ku
kenakan. Kini telah menunjukkan pukul 10.00 p.m. Aku sama sekali tidak
menyangka bahwa aku telah menunggunya selama 3 jam. Aku menelepon dia untuk
yang terakhir karena aku tidak sanggup lagi menunggunya. Aku harus konser di
Music Bank besok. Lagi-lagi dia tidak menjawab panggilan telepon dariku. Akhirnya
aku memutuskan untuk pulang ke dorm.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku, Jiyeon-a? Aku selalu
berharap bahwa cara ini akan berhasil untuk menemukanmu. Neomu bogosipeo.
Jangan menghilang seperti ini, jebal! Aku sangat membutuhkanmu. Apakah kau
tahu? Hatiku sangat sakit ketika kau meninggalkanku seperti ini. Aku akan tetap
menunggumu disana hingga kau datang. Bahkan aku sanggup menunggumu lebih lama
lagi dari hari ini. Apabila jadwalku tidak padat. Bagaimana pun juga aku harus
menepati janjiku pada manajer sebagai persyaratan untuk menemukanmu. Aku tidak
akan menyerah sampai disini. Aku akan tetap menunggumu, Jiyeon-a.” Kataku
sambil menangis didalam kamarku.
Next
SATU BULAN KEMUDIAN !!!
Jiyeon POV
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara teriakan
dari nae chingu. Selama ini aku menumpang untuk tinggal di apartemennya. Nae
chingu adalah Lee Jae Jin. Jae Jin adalah member dari FT Island yang merupakan
band terkenal di Korea ini. Aku sudah menganggapnya seperti nae oppa. Aku
berlari dengan cepat menuju dapur setelah mencium aroma makanan yang begitu
sedapnya. Aku bergegas duduk di kursi sambil menunggu makanan itu disiapkan
tepat didepan mataku.
“ Jae Jin oppa, apakah makananku sudah siap?” Tanyaku sambil
tersenyum penuh arti.
“ Yak, apakah kau tak ingin membantuku untuk menyiapkannya?”
Tanya Jae Jin tak terima.
“ Jeongmal mianhae. Geunde, aku adalah tamu disini maka tuan
rumah lah yang harus melayani tamunya.” Balasku sambil menjulurkan lidahnya.
“ Aish jinja, sampai kapan kau akan tinggal disini? Apakah
kau tahu mengenai berita skandalmu sedang heboh sekarang?” Tanyanya sambil
memberikan makanan itu padaku.
“ Wae? Apakah kau ingin mengusirku sekarang?” Tanyaku dengan
sedihnya.
“ Aniyo. Geunde, sampai kapan kau akan melarikan diri seperti
ini? Apakah kau tahu bahwa kau telah bersembunyi di apartemenku selama dua
bulan?” Tanyanya disela makannya.
“ Araseo. Aku akan segera pergi dari sini.” Balasku.
“ Geunde, aku mempunyai sesuatu untukmu.” Katanya sambil
tersenyum.
“ Apakah itu?” Tanyaku dengan antusias.
“ Tada. Otte? Ini adalah tiket untuk Music Bank nanti malam.
Disana ada Super Junior. Bukankah kau ingin melihat pangeranmu itu?” Tanyanya
sambil menunjukan tiket itu padaku.
“ Gomawo. Jae Jin oppa, kau adalah nae chingu yang paling
mengerti diriku. Apakah kita bisa pergi bersama?” Tanyaku sambil mengambil
tiket itu.
“ Tentu. Aku akan menjemputmu tepat pukul 6.00 p.m karena
acara itu dimulai tepat pukul 7.00 p.m. Geure, aku harus pergi sekarang. Aku
harus latihan untuk konser nanti malam. Jangan lupa bersihkan apartemenku!
Annyeong.” Pamitnya sambil mengacak-acak rambutku.
“ Aish jinja, selalu seperti itu. Rambutku menjadi sangat
berantakan.” Gerutuku sambil merapikan rambutku kembali.
Setelah makan, aku mencuci semua peralatan dapur lalu
membersihkan ruangan yang ada di apartemen milik Jae Jin ini. Setelah itu, aku
mandi lalu memilih pakaian yang akan ku kenakan untuk konser nanti malam.
Selama satu jam, aku memilih pakaian itu. Namun, aku tidak menemukan pakaian
yang cocok untukku. Aku pun masuk ke kamar Jae Jin dengan hati-hati. Aku
membelalakan mataku tak percaya ketika membuka lemari pakaiannya. Dalam lemari
itu, banyak kemeja dan jas yang berwarna-warni. Aku pun mengambil kemeja
berwarna kuning. Setelah itu, aku kembali ke kamarku lalu mengkombinasikan
kemeja itu dengan celana yang ku miliki. Akhirnya aku pun merasa cocok dengan
pakaian yang ku kenakan kali ini. Tak lupa aku memasang alat penyamaranku.
At 6.00 p.m.
Aku menunggu Jae Jin dengan tidak sabar. Aku melihat ponselku
berkali-kali namun tidak ada satu pun telepon darinya. Aku pun menjadi kesal
karena saat ini telah menunjukkan pukul 6.00 p.m. Saat aku akan melepaskan
sepatuku, tiba-tiba ponselku berdering. Aku menjawab panggilan telepon dari Jae
Jin dengan semangatnya. Dia memberitahuku bahwa dia telah berada didepan
apartemen. Setelah mematikan panggilan telepon itu, aku bergegas pergi
menghampirinya. Dia melambaikan tangannya kearahku. Akhirnya kami pergi menuju
gedung KBS. Setibanya disana, kami keluar dari mobil dengan alat penyamaran.
“ Kita masih memiliki waktu 15 menit lagi. Apakah kau ingin
membeli sesuatu?” Tanya Jae Jin.
“ Aku ingin membeli beberapa snack dan soda.” Kataku dengan antusiasnya.
“ Yak, apakah kau tidak takut gemuk? Akhir-akhir ini kau
selalu makan.” Tanyanya.
“ Ani. Justru aku merasa bebas karena bisa memakan makanan
yang ku sukai. Kajja!” Ajakku sambil menarik tangannya.
Kami pergi ke minimarket terdekat lalu kami membeli beberapa
snack dan soda. Setelah itu, kami tidak langsung kembali ke gedung. Kami duduk
didepan minimarket sambil menikmati beberapa snack dan soda bersama-sama. Kami saling menyuapi bahkan melakukan toast layaknya sepasang kekasih.
Tiba-tiba ponsel Jae Jin berdering lalu dia menjawab panggilan telepon itu.
Setelah mematikan panggilan telepon itu, dia mengatakan padaku bahwa acara Music
Bank akan segera dimulai. Kami pun bergegas menuju gedung. Setibanya didepan
gedung, kami berpisah. Dia masuk melalui pintu khusus untuk tamu. Sedangkan aku
masuk melalui pintu khusus untuk penonton. Aku mendapatkan kursi di
tengah-tengah penonton. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku ketika melewati
mereka sambil membenarkan alat penyamaranku dengan berharap bahwa mereka tidak
akan mengenaliku. Akhirnya aku bisa duduk. Meskipun tetap waspada karena aku
sangat takut penonton yang duduk disampingku mengenaliku.
Acara Music Bank pun dimulai. Aku tidak menyangka bahwa FT
Island menjadi bagian pembuka. Penonton menyoraki nama mereka. Aku pun
mengikuti mereka dengan menyoraki nama Jae Jin. Ku lihat Jae Jin melihat
kearahku. Aku pun tersenyum kepadanya sambil menunjukan tanda Love melalui kedua tanganku. FT Island
pun mulai menyanyikan lagu “I Wish”.
Aku hanya melihat Jae Jin saja dibandingkan dengan personel lainnya. Aku begitu
mengagumi permainan bass dan suaranya. Kini tiba giliran Jae Jin menyanyi dan
aku semakin antusias menyoraki namanya. Tanpa terasa FT Island selesai
menyanyi. Aku menyaksikan pertunjukan lainnya yaitu EXO, 4Minute, Sistar,
CNBlue, dan lain-lain.
Kini saatnya untuk pertunjukan penutup. Member Super Junior
berjalan menuju stage satu persatu.
Mataku tak henti-hentinya mencari sosok yang selama ini ku rindukan. Mataku
terpaku setelah menemukan sosok itu. Sosok itu adalah Kyuhyun. Aku tersenyum
ketika melihatnya. Namun raut wajahku menjadi sedih, ketika melihat raut
wajahnya yang penuh dengan kepura-puraan. Super Junior pun mulai menyanyi. Dia
menyanyi dengan penuh karismanya bahkan banyak penonton yang menyoraki namanya.
Aku begitu terhanyut akan pesona dan suaranya yang telah lama tidak ku dengar.
Tanpa terasa, mereka selesai menyanyi. Leeteuk sang Leader Super Junior memperkenalkan album ketujuh mereka. Semua
member masih berdiri di stage. Aku
melihat Kyuhyun tersenyum pada penonton lain. Aku membelalakan mataku ketika
dia menajamkan matanya yang sedang melihat kearahku. Ku lihat bibirnya ingin
mengatakan sesuatu tetapi dia menahannya. Detik itu juga, aku menjadi panik.
Aku bergegas keluar dari kursi penonton. Aku merasa bahwa dia menyadari
kehadiranku. Aku menelepon Jae Jin untuk menjemputku dan menungguku didepan
gedung. Aku menjelaskan padanya bahwa Kyuhyun telah menyadari kehadiranku. Aku
pun mematikan panggilan telepon itu sambil berlari dengan pelan menuju depan
gedung. Saat aku sedang berlari, tanpa sengaja aku melihat kearah belakang. Dia
berlari mengejarku bahkan memanggil namaku. Namun, aku mengabaikannya dan terus
berlari.
“ Jiyeon-a, Jiyeon-a, Jiyeon-a, Jiyeon-a, Jiyeon-a, Jiyeon-a,
chankaman!” Teriaknya sambil berlari.
Setibanya didepan gedung, aku melihat ke sekelilingku
berharap bahwa Jae Jin sudah ada disana. Aku melihat mobil Jae Jin melaju
dengan cepat kearahku lalu berhenti tepat didepanku. Dia menyuruhku agar
bergegas masuk ke mobil. Aku pun bergegas masuk ke mobil. Jae Jin mulai
melajukan mobilnya dengan cepat. Aku mengatur nafasku sambil memakai sabuk
pengaman. Aku pun melihat kearah kaca spion. Kyuhyun masih mengejarku sambil
memanggil namaku. Ku lihat dia terjatuh di jalan. Sebenarnya saat itu, aku
ingin sekali menghampiri dan membantunya. Namun, egoku berpikiran lain. Kini
dia benar-benar jauh dari pandanganku.
“ Yak, yeoja babo. Mengapa kau harus kabur darinya? Bukankah
kau sangat merindukannya?” Tanya Jae Jin
sambil menyetir.
“ Aku belum siap untuk bertemu dengannya.” Balasku.
“ Aigoo, aku merasa kasihan sekali pada namja itu. Lebih baik
dia berpacaran dengan Seohyun member Girls’ Generation saja. Seohyun adalah
yeoja yang baik bahkan dia terkenal dengan yeoja berhati malaikat dibandingkan
denganmu. Kau lebih terkenal dengan yeoja berhati dingin.” Katanya.
“ Apakah kau ingin membandingkanku dengan yeoja itu?
Seharusnya kau mendengarkan perkataan yeoja itu ketika dia melihatku bersama
Kyuhyun di villa dulu. Perkataannya sungguh menyakiti hatiku. Meskipun aku
telah melihat konferensi pers yang menyatakan bahwa dia menyesal bahkan meminta
maaf padaku. Namun, tetap saja aku belum bisa memaafkannya.” Kataku.
“ Araseo. Geunde, sampai kapan kau akan menghindarinya
seperti ini? Padahal aku mengetahui bahwa kau sangat mencintainya.” Tanyanya.
“ Molla.” Kataku.
Setibanya di apartemen, aku bergegas masuk ke kamar. Aku
mengambil ponsel lainnya yang berada di laci meja. Aku membelalakan mataku tak
percaya ketika melihat puluhan message
bahkan miscall dari Kyuhyun. Aku
membaca satu persatu message darinya.
Dari semua isi message itu menyatakan
bahwa dia selalu menungguku di tempat pertama kami berkencan dulu. Aku
menitikkan air mataku tanpa sadar.
“ Namja babo. Apakah selama ini kau menungguku disana? Aku
tidak bermaksud untuk tidak menghampirimu. Geunde, aku masih tidak percaya bahwa
kau menyadari PJ adalah diriku. Saat aku mengetahui hal itu, aku sangat bahagia
bahkan kau membalas semua kisahku dengan nama samaranmu CK yaitu Cho Kyuhyun.
Geunde, aku belum terlalu yakin untuk kembali padamu. Aku tak ingin
bersenang-senang diatas penderitaan yeoja itu karena aku bisa melihat bahwa
yeoja itu tulus mencintaimu. Aku merasa bahwa yeoja itu pantas untukmu seperti
apa yang dikatakan oleh Jae Jin oppa. Geunde, aku tidak bisa membohongi
perasaanku sendiri bahwa aku masih mencintaimu hingga detik ini. Ottokke, Kyu
oppa?” Tanyaku sambil menangis dan melihat foto kami pada ponselku.
At 9.00 a.m.
Lagi-lagi aku terbangun karena mendengar teriakan dari Jae
Jin. Dia menyuruhku bergegas pergi ke ruang tamu. Aku merasa aneh padanya
karena biasanya dia meneriaki namaku untuk menyuruhku sarapan bukan untuk menyuruhku
pergi ke ruang tamu. Aku berjalan untuk menghampirinya dengan malas lalu duduk
disampingnya.
“ Waeyo?” Tanyaku.
“ Lihatlah berita ini!” Titahnya sambil menunjuk kearah TV
dengan tangan kanannya.
News Scandal !!!
Pada tanggal 10
Februari 2015 tepat pukul 9.00 a.m, beberapa wartawan telah mempublikasikan
berita mengenai skandal antara Park Jiyeon member dari T-ara dengan Lee Jae Jin
member dari FT Island. Park Jiyeon yang diduga telah menghilang ternyata
melakukan kencan dengan Lee Jae Jin. Berikut adalah foto kencan mereka.
Terlihat sangat jelas bahwa kemarin lebih tepatnya pada tanggal 9 Februari 2015
tepat pukul 6.45 p.m, mereka terlihat bersama di sebuah minimarket. Mereka
terlihat sangat mesra layaknya sepasang kekasih. Beberapa wartawan mengatakan
bahwa Park Jiyeon memang benar menghilang setelah pertengkarannya dengan salah
satu member Girls’ Generation yaitu Seo Ju Hyun atau yang lebih dikenal dengan
Seohyun. Diduga Park Jiyeon menenangkan dirinya bersama kekasihnya yaitu Lee
Jae Jin. Sekian dan terimakasih.
“ Ommo, mengapa hal ini bisa terjadi? Ottokke, oppa?” Tanyaku
dengan panik.
“ Kau harus segera pergi dari sini karena aku yakin mereka
pasti mencarimu kemari. Kita tidak mempunyai waktu lagi, palli!” Titahnya
sambil masuk ke kamarku.
“ Apa yang kau lakukan, oppa?” Tanyaku tak mengerti.
“ Aku akan membantumu untuk mengemasi semua barangmu. Geunde,
apakah kau mempunyai tujuan? Aku akan mengantarkanmu.” Tanyanya.
“ Molla. Geunde, sepertinya aku harus kembali ke villa. Aku
yakin mereka tidak akan mencariku disana karena skandal pertengkaran antara
diriku dan Seohyun telah berlalu.” Kataku.
“ Araseo. Kajja!” Ajaknya sambil menarik tanganku dan membawa
koper milikku.
Kami keluar dari apartemen menggunakan tangga darurat lalu
pergi menuju parkiran. Setelah menemukan mobil milik Jae Jin, aku masuk ke
mobil sedangkan dia memasukan koper milikku ke bagasi lalu masuk ke mobil dan
melajukannya dengan cepat. Aku membelalakan mataku tak percaya ketika melihat
banyak wartawan yang telah berkumpul didepan apartemen Jae Jin. Aku mengatur
nafasku ketika kami telah melewati apartemennya. Kini kami pergi menuju villa.
Selama di perjalanan, Jae Jin terlihat frustasi menghadapi skandal ini. Aku pun
berusaha untuk menenangkannya. Namun, tidak berhasil. Akhirnya kami tiba di
villa. Jae Jin turun dari mobil lalu mengambil koperku dan membawanya kedalam
villa. Sedangkan aku hanya mengikutinya dari belakang.
“ Oedigga, oppa?” Tanyaku ketika dia membuka pintu.
“ Aku harus pulang ke dorm. Aku mendapatkan banyak miscall dari member FT Island.
Tenanglah! Aku akan mengatasi skandal ini semampuku. Geunde, kau harus
membantuku kali ini. Kau tidak boleh menghindarinya lagi. Aku akan meneleponmu
nanti. Jagalah dirimu baik-baik disini! Annyeong.” Pamitnya sambil
mengacak-acak rambutku dan tersenyum lalu dia keluar dari villa lalu menaiki
mobilnya dan melajukannya.
“ Apakah aku adalah yeoja pembuat masalah? Jae Jin oppa
mendapatkan masalah karena membantuku selama ini. Ottokke?” Gumamku sambil
menatap kepergiannya yang semakin jauh dari pandanganku.
At 10.00 p.m.
Kepalaku begitu pusing karena memikirkan skandal antara
diriku dan Jae Jin. Aku pun memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Aku
memakai mantel dan alat penyamaranku dengan lengkap. Aku berjalan keluar dari
villa sambil menunggu taksi yang telah ku pesan sebelumnya. 10 menit kemudian,
taksi itu datang. Aku pun masuk ke taksi lalu mengatakan pada sopir tempat
tujuanku. Aku sudah lama sekali tidak mengunjungi tempat yang sangat berarti
bagiku. Tempat itu adalah Namsan Tower. Disana banyak kenanganku bersama
Kyuhyun. Aku berjalan sambil menelusuri sepanjang jalan disana.
FLASHBACK !!!
“ Mengapa kau mengajakku kemari, oppa?” Tanyaku.
“ Apakah kau mengetahui alasanku mengajakmu kemari?” Tanyanya
sambil memegang wajahku dengan kedua tangannya.
“ Ani. Waeyo?” Tanyaku.
“ Hari ini adalah hari jadi kita yang pertama. Aku ingin
merayakannya bersamamu disaat jadwal kita sedang tidak padat seperti ini. Apa
yang kau inginkan sekarang?” Tanyanya.
“ Jeongmalyo? Aku ingin menaiki kereta gantung itu sambil
minum kopi hangat lalu makan ramyun dan soju bersama. Otte?” Tanyaku sambil
memegang wajahnya dengan kedua tanganku.
“ Araseo. Aku akan mengabulkan semua keingananmu hari ini.
Kajja!” Ajaknya sambil merangkul bahuku.
Dia mengeluarkan uang koin dari dompetnya sedangkan aku sibuk
memilih kopi yang ingin ku minum. Setelah mendapatkannya, dia memasukkan uang
koinnya lalu memilih kopi yang telah ku pilih sebelumnya. Setelah itu, kami
berjalan menuju kereta gantung. Setibanya disana, kami sempat membelalakan
mataku tak percaya karena banyak pengunjung yang menaikinya. Kami pun masuk.
Didalam kereta gantung, kami saling berdesakan. Aku berusaha untuk mempertahankan
tempatku. Namun nihil, pengunjung lainnya mulai mendesakku bahkan alat
penyamaranku hampir lepas. Dia yang menyadarinya dengan spontan menarikku
hingga aku berada dalam pelukannya.
“ Benarkan alat penyamaranmu itu sekarang! Aku tidak ingin mereka
merusak kencan pertama kita ini. Berikan kopimu padaku! Aku akan memegangnya
selama kau membenarkan alat penyamaranmu itu.” Bisiknnya pada telingaku.
Aku pun memberikan kopiku padanya lalu membenarkan alat
penyamaranku. Setelah itu, aku mengambil kopi milikku dan meminumnya. Kini
kereta gantung mulai bergerak. Dia memutarkan tubuhku hingga aku menghadap ke
luar jendela sedangkan dia memelukku dari belakang.
“ Otte? Apakah kau menyukainya?” Tanyanya tepat ditelingaku.
“ Nde, oppa. Aku tidak menyangka bahwa melihat pemandangan
kota Seoul denganmu lebih terasa indah dibandingkan melihatnya dengan nae
chingu.” Balasku.
“ Aku akan membawamu ke tempat yang sangat indah saat kencan
kedua kita nanti.” Katanya.
“ Jeongmalyo? Aku akan menantikannya, oppa.” Kataku sambil
memegang lengannya.
Akhirnya kereta gantung berhenti. Kami pun keluar sambil
menunggu antrian dari pengunjung lainnya. Setelah keluar, kami berjalan sambil
bergandengan tangan menuju restoran ramyun. Aku pun menghentikan langkahku dan
hal itu sontak membuatnya berhenti juga.
“ Wae?” Tanyanya.
“ Aku tidak ingin makan ramyun di restoran, oppa. Aku ingin
makan ramyun di pinggir jalan.” Tolakku.
“ Geunde, bagaimana bila ada yang mengenali kita?” Tanyanya.
“ Ani. Itu tidak akan terjadi, oppa. Aku mengetahui tempat
ramyun yang sangat aman di sekitar sini. Kajja!” Ajakku sambil menariknya.
Dia mengikutiku tanpa protes. Akhirnya kami tiba di tempat
yang ku maksud. Aku menyuruhnya untuk duduk sedangkan aku memesan ramyun dan
soju untuk kami. Ku lihat raut wajahnya yang penuh kepanikan sambil melihat ke
sekelilingnya dan menghela nafasnya.
“ Tenanglah, oppa! Aku akan menjadi jaminannya bahwa tidak
akan ada yang mengenali kita.” Kataku sambil memegang wajahnya dengan kedua
tanganku.
“ Arra. Aku akan menghukummu bila mereka mengenali kita.”
Balasnya.
“ MWO? Curang sekali. Apa hukuman itu?” Tanyaku.
“ Kissue.” Katanya sambil tersenyum penuh arti dan meletakan
telunjuk tangannya tepat pada bibirnya.
“ MWO? Itu bukan hukuman. Geunde, itu adalah keingananmu.” Kataku
tak terima.
Akhirnya ramyun dan soju yang telah ku pesan datang. Kami pun
mulai memakan ramyun. Kami makan ramyun dengan penuh canda dan tawa bahkan
saling menyuapi. Setelah habis, kami melanjutkannya dengan minum soju. Kami
hanya meminum satu botol soju karena kami sama-sama pemabuk berat. Kami takut
ketika sedang mabuk maka kami akan berperilaku diluar kesadaran kami. Mungkin
saja kami akan menunjukkan diri kami yang sebenarnya pada setiap orang yang ada
disekitar kami.
Akhirnya kami pulang tepat pukul 1.00 a.m. Dia memarkirkan
mobilnya tepat diujung jalan hingga kami berjalan kaki menuju dorm T-ara.
Disepanjang jalan kami menyanyi bersama bahkan dia selalu memelukku. Akhirnya
kami tiba didepan dorm. Aku membelakangi pintu dan berdiri tepat dihadapannya.
Dia memegang kedua tanganku sambil tersenyum padaku.
“ Waeyo? Mengapa kau tidak melepaskan tanganku?” Tanyaku.
“ Apakah kau tidak akan memberikan hadiah padaku? Setelah aku
mengajakmu kencan.” Tanyanya.
“ Aku tidak menginginkannya. Jadi, mengapa aku harus
memberimu hadiah?” Balasku.
“ MWO? Pelit sekali. Padahal kau lebih menikmatinya
dibandingkanku.” Katanya.
Pada detik itu, dia mulai mendekatkan wajahnya pada wajahku.
Aku pun mengerti akan maksudnya itu. Aku mulai memejamkan mataku. Aku merasakan
deru nafasnya menerpa wajahku. Beberapa detik kemudian, aku merasakan sesuatu
yang basah menempel pada bibirku yang ku yakini bahwa itu adalah bibirnya.
Awalnya dia hanya menempelkannya saja. Namun beberapa detik kemudian, dia
melumat bibirku dengan pelan. Aku tak kuasa untuk tidak membalasnya. Aku pun
merangkulkan lenganku pada lehernya sambil membalas setiap ciumannya. Akhirnya
kami melepaskan ciuman itu setelah kami kehabisan nafas.
“ Masuklah! Udara disini mulai dingin.” Titahnya.
“ Nde. Gomawo, oppa.” Kataku sambil mencium wajahnya dengan
singkat lalu menjulurkan lidahku dan masuk ke dorm.
Aku berjalan menuju kamarku dengan senyuman yang terus terbit
dibibirku ini. Aku menyalakan lampu kamarku dan berjalan kearah jendela. Aku
melihat dia masih didepan dormku. Aku pun membuka jendela sambil melihatnya.
Dia tersenyum padaku bahkan membuat bentuk Love
dengan kedua tangannya tepat berada diatas kepalanya. Aku tertawa kecil ketika
melihatnya. Setelah itu, dia melambaikan tangannya. Aku pun membalasnya. Aku
menyuruhnya segera pulang dengan gerakan tanganku. Wajahnya terlihat cemberut.
Namun, dia menuruti perintahku itu lalu masuk kedalam mobilnya. Setelah
memastikan mobilnya telah pergi, aku menutup jendelaku lalu tidur.
KEMBALI KE MASA SEKARANG !!!
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar