Rabu, 14 Januari 2015

[SERIES] My Memories is You Part 9

[SERIES] My Memories is You Part 9
Title                 : [SERIES] My Memories is You Part 9
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Sad
Main Cast        : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast       : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul, Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna



Preview

Pada detik itu, dia mulai mendekatkan wajahnya pada wajahku. Aku pun mengerti akan maksudnya itu. Aku mulai memejamkan mataku. Aku merasakan deru nafasnya menerpa wajahku. Beberapa detik kemudian, aku merasakan sesuatu yang basah menempel pada bibirku yang ku yakini bahwa itu adalah bibirnya. Awalnya dia hanya menempelkannya saja. Namun beberapa detik kemudian, dia melumat bibirku dengan pelan. Aku tak kuasa untuk tidak membalasnya. Aku pun merangkulkan lenganku pada lehernya sambil membalas setiap ciumannya. Akhirnya kami melepaskan ciuman itu setelah kami kehabisan nafas.
“ Masuklah! Udara disini mulai dingin.” Titahnya.
“ Nde. Gomawo, oppa.” Kataku sambil mencium wajahnya dengan singkat lalu menjulurkan lidahku dan masuk ke dorm.

Aku berjalan menuju kamarku dengan senyuman yang terus terbit dibibirku ini. Aku menyalakan lampu kamarku dan berjalan kearah jendela. Aku melihat dia masih didepan dormku. Aku pun membuka jendela sambil melihatnya. Dia tersenyum padaku bahkan membuat bentuk Love dengan kedua tangannya tepat berada diatas kepalanya. Aku tertawa kecil ketika melihatnya. Setelah itu, dia melambaikan tangannya. Aku pun membalasnya. Aku menyuruhnya segera pulang dengan gerakan tanganku. Wajahnya terlihat cemberut. Namun, dia menuruti perintahku itu lalu masuk kedalam mobilnya. Setelah memastikan mobilnya telah pergi, aku menutup jendelaku lalu tidur.

KEMBALI KE MASA SEKARANG !!!

Next

“ Aku sangat merindukan moment itu. Apakah oppa merasakan hal yang sama denganku? Mengapa untuk melupakanmu begitu sulit bagiku? Aku selalu berharap bahwa ketika aku mengunjungi tempat ini maka kau akan berada disini sambil menungguku. Ani, seharusnya kau menemaniku. Apakah aku tidak boleh mengharapkan hal itu terjadi padaku? Neomu bogosipeo, oppa.” Pikirku sambil berjalan menelusuri tempat kenangan antara diriku dengan Kyuhyun.

Saat aku akan duduk di salah satu bangku disana, aku melihat seorang namja sedang duduk sambil melihat kearah sekelilingnya. Aku terus memperhatikan namja itu dari kejauhan. Namja itu mengeluarkan ponselnya dan terlihat sedang menelepon seseorang. Detik itu juga, ponselku berdering dengan nyaringnya karena aku lupa untuk mensilent ponselku. Aku mengambil ponselku dari mantel dan melihat nama yang tertera. Aku membelalakan mataku tak percaya ketika nama Kyuhyun tertera pada layar ponselku. Aku lebih terkejut lagi ketika namja yang ku lihat dari kejauhan kini berada dihadapanku.
“ Mengapa kau baru datang sekarang?” Tanya namja itu.
“ Kyuhyun-ssi.” Kataku.
“ Neomu bogosipeo.” Katanya sambil memelukku dengan erat.
“ Apa yang kau lakukan, Kyuhyun-sii? Geunde, mengapa tubuhmu dingin sekali?” Tanyaku namun dia tidak menjawabnya.
“ Kyuhyun-ssi, tubuhmu sangat berat sekali. Bisakah kau melepaskan pelukanmu ini?” Tanyaku namun dia masih tidak menjawabnya.
“ Kyuhyun-ssi, mengapa kau seperti ini? Jebal, lepaskan!” Kataku sambil melepaskan pelukannya dengan paksa.

Setelah melepaskan pelukan itu, tiba-tiba tubuhnya terjatuh. Aku menjadi panik bukan main. Aku berusaha untuk membangunkannya namun dia tidak bangun juga. Aku meminta pertolongan kepada orang-orang yang ada disana.
“ Kyuhyun-ssi. Jebal, ireona! Tolong… Tolong… Tolong… Tolong… Tolong.” Teriakku lalu ku lihat beberapa orang menghampiriku.
“ Ada apa agashi?” Tanya salah satu diantara mereka.
“ Nae namjachingu pingsan. Dia sedang sakit. Tolong bantu saya membawanya ke taksi yang ada disana!” Kataku sambil menunjuk kearah taksi yang masih menungguku tadi.
“ Araseo, agashi. Kami akan membantumu. Lebih baik agashi menghampiri dan membuka pintu taksi itu!” Katanya.
“ Ah, nde. Chankaman!” Kataku.

Sebelum orang-orang itu membawa Kyuhyun ke taksi, aku terlebih dahulu membenarkan alat penyamarannya agar orang-orang itu tidak mengenalinya. Aku berlari pelan untuk menghampiri dan membuka pintu taksi itu. Lalu orang-orang itu memasukkan Kyuhyun kedalam taksi. Setelah itu, aku mengucapkan terimakasih pada mereka. Selama di perjalanan menuju villa, aku membuka mantel dan syal yang ku pakai untuk memakaikan padanya. Aku tidak hentinya memegang dahinya. Aku berusaha menghangatkan tangannya dengan cara menggesekkan kedua tanganku pada kedua tangannya. Akhirnya kami tiba di villa. Aku meminta supir taksi untuk membawanya kedalam villa. Supir taksi itu membawanya hingga ke kamar dan membaringkannya. Setelah itu, aku mengucapkan terimakasih pada supir taksi itu.

Aku membuka mantel yang tadi ku pakaikan pada tubuhnya. Aku membuka satu persatu pakaiannya. Saat akan melepaskan celananya, aku mengerutkan keningku. Jujur, aku sama sekali tidak berani untuk melepaskannya. Namun, celananya sangat basah akibat dia duduk di bangku yang banyak salju. Akhirnya aku menutup mataku lalu melepaskan dan memakaikannya celana tidur. Setelah itu, aku membuka mataku kembali lalu memakaikannya pakaian tidur. Aku pun memakaikannya selimut agar dia tidak kedinginan. Setelah itu, aku pergi ke dapur untuk mengambil air hangat lalu masuk ke kamar untuk mengompres dahinya. Selama satu jam lebih, aku mengompres dahinya. Aku sangat lelah bahkan kini telah menunjukan pukul 1.00 a.m.

Author POV

Kyuhyun terbangun dari tidurnya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya. Saat dia akan menggerakkan tangannya, dia merasa ada sesuatu yang menahan tangannya. Dia melihat kearah sampingnya. Dia tersenyum ketika melihat Jiyeon sedang tidur disampingnya dalam keadaan duduk. Dia melepaskan tangan Jiyeon dengan pelan-pelan agar tidak membangunkannya. Dia membelai wajah Jiyeon dengan tangannya itu sambil tersenyum. Detik itu juga, Jiyeon membuka matanya.
“ Kyuhyun-ssi, neo gwenchana?” Tanya Jiyeon sambil memegang dahi Kyuhyun.
“ Nan gwenchana. Aku senang sekali bisa melihatmu seperti ini. Bagaimana keadaanmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Kyuhyun-ssi, mengapa kau menanyakan keadaanku? Seharusnya kau memperhatikan keadaanmu sendiri. Aku akan memasak bubur untukmu. Chankaman!” Balas Jiyeon sambil keluar dari kamar.
Kyuhyun beranjak dari ranjangnya dengan pelan-pelan karena tubuhnya masih lemas. Dia berjalan menuju kamar mandi. Saat di kamar mandi, dia melihat dirinya sendiri di cermin. Dia membelalakan matanya ketika melihat pakaian yang dikenakannya. Namun beberapa detik kemudian, dia mengeluarkan smirknya sambil keluar dari kamar mandi menuju dapur. Dia melihat Jiyeon sedang memasak bubur. Dia berjalan menuju meja makan lalu duduk di kursi sambil memperhatikan Jiyeon yang sedang memasak. 30 menit kemudian, Jiyeon memberikan bubur itu pada Kyuhyun lalu duduk di kursinya.
“ Otte?” Tanya Jiyeon ketika melihat Kyuhyun memakan bubur itu.
“ Lumayan.” Kata Kyuhyun.
“ MWO? Pelit sekali. Apa susahnya mengatakan bahwa bubur itu rasanya sangat enak?” Gumam Jiyeon sambil cemberut.
“ Aku mendengarmu. Geunde, siapakah yang mengganti pakaianku ini? Seingatku pembantu disini akan mulai bekerja setelah tamu pergi. Atau jangan-jangan, kau yang mangganti pakaianku?” Goda Kyuhyun sedangkan Jiyeon tersedak bukan main ketika mendengarnya.
“ Aish jinja, mengapa kau membahas hal ini ketika sedang makan? Nde, aku yang menggantinya. Waeyo? Apakah kau tidak terima?” Tanya Jiyeon lalu dia minum.
“ MWO? Jadi benar-benar kau yang menggantinya. Apakah kau melihat bagian tertentu tubuhku juga?” Tanya Kyuhyun sambil membelalakan matanya.
“ Ani. Wae? Apakah kau mengharapkannya? Aku menggantinya sambil menutup mataku.” Balas Jiyeon.

Kyuhyun memakan buburnya sambil melihat kearah Jiyeon. Jiyeon merasa sangat risih dengan tatapan itu. Namun, dia tidak bisa menyangkalnya bahwa dia sangat senang Kyuhyun berada dihadapannya saat ini. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Kyuhyun mengerutkan keningnya sedangkan Jiyeon berjalan kearah pintu.
“ Oppa.” Sapa Jiyeon.
“ Mengapa ada sepasang sepatu namja disini?” Tanya Jae Jin ketika melihat sepatu didepan pintu.
“ Sepatu itu…” Belum sempat Jiyeon menjelaskannya Kyuhyun telah menghampiri mereka.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Kyuhyun.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo. Bukankah anda adalah Kyuhyun Super Junior? Geunde, mengapa anda ada disini?” Tanya Jae Jin tak mengerti.
“ Aku akan menjelaskannya padamu, oppa. Kajja!” Ajak Jiyeon sambil menarik Jae Jin menuju kamarnya.

Mereka pun masuk ke kamar sedangkan Kyuhyun mengikutinya dengan pelan-pelan. Kyuhyun menyandarkan dirinya pada tembok sambil menguping pembicaraan mereka. Jae Jin memberikan ponselnya pada Jiyeon. Jiyeon menganggukkan kepalanya lalu memberikan ponsel itu pada Jae Jin.
“ Mengapa dia bisa ada disini?” Tanya Jae Jin.
“ Aku menemukannya pingsan di Namsan Tower, oppa. Aku takut orang yang ada disana mengenalinya. Jadi, aku membawanya kemari.” Jelas Jiyeon.
“ Mengapa kau tidak meneleponku?” Tanya Jae Jin.
“ Jeongmal mianhae, oppa. Aku terlalu mengkhawatirkan kondisinya kemarin.” Sesal Jiyeon.
“ Araseo. Aku akan memaafkanmu kali ini. Geunde, apakah kau telah mengerti yang harus kau lakukan mengenai skandal kita ini?” Tanya Jae Jin.
“ Arra. Aku akan mengikutinya sesuai dengan intruksimu.” Kata Jiyeon sambil tersenyum.

“ Siapakah namja itu? Skandal? Apakah namja itu seorang idol? Geunde, apa skandal mengenai mereka? Apakah mereka berpacaran? Aku harus pergi dari sini sekarang.” Pikir Kyuhyun.

Kyuhyun berjalan keluar dari villa dengan lemas. Dia menelepon taksi agar menjemputnya. Beberapa menit kemudian, taksi itu datang. Dia masuk ke taksi lalu mengatakan tempat tujuannya pada supir. Akhirnya dia tiba di dorm Super Junior. Dia membuka pintu sambil memegang dadanya dengan tangan kanannya. Sungmin membelalakan matanya ketika melihat wajah Kyuhyun yang sangat pucat.
“ Waeyo, Kyu? Mengapa wajahmu pucat sekali? Ommo, mengapa kau memakai pakaian tidur seperti ini?” Tanya Sungmin sambil memapah Kyuhyun ke sofa.
“ Apakah kau telah bermalam dengan seorang yeoja? Lalu yeoja itu merampok semua uang bahkan pakaianmu.” Tebak Eunhyuk.
“ Yak, jangan membuat lelucon seperti itu! Apakah kau tidak melihatnya? Wajahnya benar-benar pucat.” Kata Donghae.
“ Kyu, ireona! Kyu… Kyu… Kyu… Kyuhyun… Kyuhyun.. Kyuhyun... Ottokke, hyung?” Tanya Sungmin dengan panik ketika melihat pingsan.
“ Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang. Kajja!” Ajak Donghae sambil menggendong Kyuhyun.

Sementara disisi lain, Jiyeon mencari-cari keberadaan Kyuhyun. Dia mencarinya ke setiap sudut ruangan yang ada. Namun, dia tidak menemukan Kyuhyun. Dia hanya menemukan pakaian Kyuhyun yang masih ada dikamarnya. Dia menelepon Kyuhyun. Namun, Kyuhyun tidak menjawab panggilan telepon darinya.
“ Wae?” Tanya Jae Jin.
“ Dia tidak ada disini, oppa.” Kata Jiyeon dengan paniknya.
“ Apakah dia mendengar pembicaraan kita tadi? Jika benar, sepertinya dia telah salah paham.” Tanya Jae Jin.
“ Molla. Aku harus mencarinya sekarang.” Kata Jiyeon sambil mengambil mantelnya.
“ Tenangkan dirimu bahkan kau tidak mengetahui keberadaannya sekarang!” Kata Jae Jin sambil menahan tangan Jiyeon.
“ Geunde, oppa. Dia sedang sakit sekarang. Aku harus mencarinya sekarang.” Kata Jiyeon sambil melepaskan tangannya.
“ Araseo. Aku akan menemanimu. Kajja!” Ajak Jae Jin.

Mereka keluar dari villa lalu masuk ke mobil. Jae Jin menyetir sambil melihat ke sekelilingnya berharap menemukan Kyuhyun. Begitu pun dengan Jiyeon yang terlihat panik karena mengkhawatirkan kondisi Kyuhyun. Jiyeon tiada hentinya menelepon Kyuhyun.
“ Kita tidak memiliki banyak waktu lagi, Jiyeon-a. Kita harus ke acara konferensi pers sekarang.” Kata Jae Jin sambil melihat ponselnya yang terus berdering.
“ Geunde, oppa. Aku harus mencarinya sekarang. Aku sangat yakin dia bukanlah orang bodoh. Dia pasti berada ditempat yang aman. Aku janji padamu. Aku akan membantumu untuk mencarinya hingga menemukannya.” Kata Jae Jin.
“ Yakso?” Tanya Jiyeon.
“ Yakso.” Kata Jae Jin sambil melihat kearah Jiyeon sebentar lalu kembali fokus menyetir.

Sementara disisi lain, Kyuhyun baru saja terbangun dari pingsannya. Dia berusaha untuk duduk dengan perlahan-lahan. Dia merasakan tubuhnya sangat lemas. Dia berusaha untuk mengambil air minum diatas meja. Namun, dia malah menjatuhkan gelas itu hingga terdengar bunyi gelas pecah yang sangat nyaring. Donghae dan Sungmin yang sedang bicara dengan dokter pun terkejut bukan main. Mereka bergegas masuk ke kamar lalu menghampiri Kyuhyun. Mereka melihat pecahan gelas itu sedangkan dokter memeriksa tubuh Kyuhyun kembali.
“ Kyu, mengapa kau tidak memanggil kami?” Tanya Sungmin penuh khawatir.
“ Aku hanya ingin minum, hyung.” Balas Kyuhyun dengan lemasnya.
“ Sebaiknya anda jangan terlalu banyak bergerak, Kyuhyun-ssi!” Kata dokter setelah memeriksa tubuh Kyuhyun.
“ Saya sakit apa, dokter?” Tanya Kyuhyun.
“ Anda terlalu kelelahan dan stress. Anda harus banyak istirahat untuk memulihkan kondisi tubuh anda.” Balas dokter.
“ Hyung, aku ingin minum. Aku haus sekali.” Kata Kyuhyun sambil memegang tenggorokannya.
“ Chankaman! Aku akan mengambilkannya untukmu.” Kata Donghae.
“ Kalau begitu saya keluar dulu karena masih ada pasien yang harus saya periksa.” Pamit dokter.
“ Ah, nde. Kamsahamnida.” Ujar Sungmin.
“ Aku bosen sekali. Hyung, apakah kau membawa PSP milikku?” Tanya Kyuhyun.
“ Yak, evil. Apakah kau lupa dengan yang dikatakan dokter tadi? Kau harus istirahat.” Kata Sungmin.
“ Geunde, aku bosan sekali. Aku ingin menonton TV sebagai gantinya, hyung.” Kata Kyuhyun.
“ Araseo.” Kata Sungmin sambil menyalakan TV.

Kyuhyun menyuruh Sungmin untuk mengganti channel TV karena tidak ada acara yang menarik baginya. Sungmin menuruti keinginan Kyuhyun dengan terpaksa sambil cemberut. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, terlihat sosok Donghae yang masuk sambil membawa air minum. Donghae memberikan air minum itu pada Kyuhyun. Kyuhyun menerimanya dan meneguknya sekaligus. Kyuhyun menggerutu pada Sungmin karena Sungmin berhenti mengganti channel TV. Dia menyuruh Sungmin untuk mengganti channel TV lagi. Ketika Sungmin sedang mengganti channel TV, dia menyuruh Sungmin untuk menghentikannya karena dia melihat sosok yeoja yang dirindukannya selama ini ada di salah satu siaran channel itu bersama dengan namja yang dilihatnya pagi tadi.
“ Hyung, apakah kau mengenal namja itu?” Tanya Kyuhyun.
“ Dia adalah Lee Jae Jin member dari FT Island. Wae?” Tanya Donghae.
“ Aku bertemu dengan namja itu pagi tadi.” Kata Kyuhyun sambil melihat Jae Jin di TV.
“ Apakah kau bertengkar dengan namja itu karena memperebutkan Jiyeon?” Tanya Sungmin.
“ Jiyeon adalah member T-ara yang paling banyak memiliki skandal bersama dengan para namja idol. Dulu dia memiliki skandal dengan idol terkenal yaitu Yoo Seung Ho, JB, Kim Soo Hyun, L Infinite, dan sekarang Lee Jae Jin. Geunde, mengapa tidak ada skandal mengenai dirimu dengan dirinya? Sepertinya kalian memang pintar dalam menutupi hubungan kalian selama ini.” Ujar Eunhyuk dengan tiba-tiba sedangkan Kyuhyun fokus menonton TV.
“ Pemirsa, tepat pada malam ini. Park Jiyeon member dari T-ara dan Lee Jae Jin member dari FT Island akan mengadakan konferensi pers mengenai skandal yang melibatkan mereka. Kini Park Jiyeon dan Lee Jae Jin telah hadir. Selamat menyaksikan!” Kata Presenter itu.
“ Apakah skandal mengenai kalian itu adalah benar?” Tanya salah satu wartawan yang ada disana.
“ Aniyo. Kami hanya berteman saja. Saya telah lama mengenalnya semenjak dia masih menjadi model.” Elak Jae Jin.
“ Apakah itu benar, Jiyeon-ssi?” Tanya wartawan lainnya.
“ Nde. Semua itu benar. Saya telah menganggap dia seperti nae oppa dan hubungan kami benar-benar dekat. Namun, kami tidak menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.” Jelas Jiyeon.
“ Geunde, apakah benar anda selama ini menghilang karena pertengkaran anda dengan Seohyun-ssi member dari Girls’ Generation?” Tanya wartawan itu.
“ Apa penyebab sebenarnya pertengkaran anda dengan Seohyun-ssi?” Tanya wartawan lainnya.
“ Apakah selama ini anda menginap di apartemen Jae Jin-ssi?” Tanya wartawan itu.
“ Sebenarnya saya tidak menghilang. Geunyang, menenangkan diri. Nde, kalian benar. Saya menginap di apartemen Jae Jin-ssi selama ini. Geunde, kami tidak tinggal bersama. Jae Jin-ssi telah mengijinkan saya menginap di apartemennya untuk sementara. Sedangkan Jae Jin-ssi lebih memilih untuk tinggal di dorm FT Island. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Jae Jin-ssi selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi saya. Mengenai skandal saya dengan Seohyun-ssi memang benar. Seperti yang telah dikatakan oleh Seohyun-ssi bahwa kami bertengkar karena memperebutkan villa yang sama. Saat itu, kami tidak ada yang mengalah hingga pertengkaran itu terjadi. Beruntung bahwa pemilik villa datang dan memisahkan kami.” Jelas Jiyeon.
“ Apakah anda telah memaafkan kesalahan Seohyun-ssi? Maaf saya menanyakan hal ini karena saya belum pernah melihat maupun mendengar anda menanggapi permintaan maaf dari Seohyun-ssi.” Tanya wartawan itu.
“ Nan gwenchana. Sebenarnya saya telah menanggapi permintaan maaf dari Seohyun-ssi secara pribadi. Saya tidak berniat untuk mempublikasikannya. Geunde, saya telah memaafkan kesalahannya karena waktu itu kami benar-benar egois hingga tidak ada yang mengalah. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi untuk meluruskan masalah skandal ini?” Tanya Jiyeon sambil tersenyum.
“ Sepertinya jawaban dari kalian cukup. Geunde, apakah kalian berencana untuk menjalin hubungan? Ataukah kalian telah memiliki kekasih masing-masing?” Tanya wartawan itu.
“ Aniyo. Saya tidak memiliki rencana untuk menjadikan Jiyeon-ssi sebagai nae yeojachingu. Jujur, sebenarnya Jiyeon-ssi bukanlah tipe yeoja idaman saya.” Kata Jae Jin sambil tertawa sedangkan Jiyeon menatapnya dengan kesal.
“ Anda benar, Jae Jin-ssi. Bahkan saya juga tidak memiliki rencana untuk menjadikan anda sebagai nae namjachingu. Jujur, sebenarnya anda bukanlah tipe namja idaman saya.” Balas Jiyeon tak terima sedangkan Jae Jin dan para wartawan menanggapinya dengan tertawa.
“ Kalian membuat kami tertawa seperti ini. Araseo. Bagaimana tipe idaman kalian?” Tanya wartawan itu.
“ Saya menyukai yeoja yang memiliki rambut panjang, pintar bermain piano dan baik.” Kata Jae Jin.
“ Bukankah itu adalah saya? Saya memiliki rambut panjang, pintar bermain piano dan baik.” Tanya Jiyeon sambil tersenyum.
“ Aniyo. Yeoja itu bukan anda. Namun, saya masih dalam tahap pencarian.” Balas Jae Jin sedangkan Jiyeon terlihat cemberut.
“ Lalu bagaimana dengan tipe namja idaman anda, Jiyeon-ssi?” Tanya wartawan lainnya.





TBC

Tidak ada komentar: