[SERIES]
My Memories is You Part 9
Title : [SERIES] My Memories is You
Part 9
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Sad
Main
Cast : Cho Kyuhyun and Park Jiyeon
Other Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Lee Sungmin, Kim
Ryeowook, Kim Jung Woon aka Yesung, Kim Young Woon aka Kangin, Kim Heechul,
Park Jung Soo aka Leeteuk, Shin Dong Hae aka Shindong, Choi Siwon, Kim Soo
Hyun, Kim Myung Soo aka L , Lee Jae Jin, Jeon Bo Ram aka Boram, Lee Ji Hyun aka
Qri, Park In Jung aka Soyeon, Hamh Eun Jung aka Eunjung, Park Sun Young aka
Hyomin, Kim Taeyeon, Lee Sunkyu, Tifany Hwang, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Im
Yoon Ah aka Yoona, Seo Ju-hyun aka Seohyun, Hyuna
Preview
Pada detik itu, dia mulai mendekatkan wajahnya pada wajahku.
Aku pun mengerti akan maksudnya itu. Aku mulai memejamkan mataku. Aku merasakan
deru nafasnya menerpa wajahku. Beberapa detik kemudian, aku merasakan sesuatu
yang basah menempel pada bibirku yang ku yakini bahwa itu adalah bibirnya.
Awalnya dia hanya menempelkannya saja. Namun beberapa detik kemudian, dia
melumat bibirku dengan pelan. Aku tak kuasa untuk tidak membalasnya. Aku pun
merangkulkan lenganku pada lehernya sambil membalas setiap ciumannya. Akhirnya
kami melepaskan ciuman itu setelah kami kehabisan nafas.
“ Masuklah! Udara disini mulai dingin.” Titahnya.
“ Nde. Gomawo, oppa.” Kataku sambil mencium wajahnya dengan
singkat lalu menjulurkan lidahku dan masuk ke dorm.
Aku berjalan menuju kamarku dengan senyuman yang terus terbit
dibibirku ini. Aku menyalakan lampu kamarku dan berjalan kearah jendela. Aku
melihat dia masih didepan dormku. Aku pun membuka jendela sambil melihatnya.
Dia tersenyum padaku bahkan membuat bentuk Love
dengan kedua tangannya tepat berada diatas kepalanya. Aku tertawa kecil ketika
melihatnya. Setelah itu, dia melambaikan tangannya. Aku pun membalasnya. Aku
menyuruhnya segera pulang dengan gerakan tanganku. Wajahnya terlihat cemberut.
Namun, dia menuruti perintahku itu lalu masuk kedalam mobilnya. Setelah
memastikan mobilnya telah pergi, aku menutup jendelaku lalu tidur.
KEMBALI KE MASA SEKARANG !!!
Next
“ Aku sangat merindukan
moment itu. Apakah oppa merasakan hal yang sama denganku? Mengapa untuk
melupakanmu begitu sulit bagiku? Aku selalu berharap bahwa ketika aku
mengunjungi tempat ini maka kau akan berada disini sambil menungguku. Ani,
seharusnya kau menemaniku. Apakah aku tidak boleh mengharapkan hal itu terjadi
padaku? Neomu bogosipeo, oppa.” Pikirku sambil berjalan menelusuri tempat
kenangan antara diriku dengan Kyuhyun.
Saat aku akan duduk di salah satu bangku disana, aku melihat
seorang namja sedang duduk sambil melihat kearah sekelilingnya. Aku terus
memperhatikan namja itu dari kejauhan. Namja itu mengeluarkan ponselnya dan
terlihat sedang menelepon seseorang. Detik itu juga, ponselku berdering dengan
nyaringnya karena aku lupa untuk mensilent
ponselku. Aku mengambil ponselku dari mantel dan melihat nama yang tertera. Aku
membelalakan mataku tak percaya ketika nama Kyuhyun tertera pada layar
ponselku. Aku lebih terkejut lagi ketika namja yang ku lihat dari kejauhan kini
berada dihadapanku.
“ Mengapa kau baru datang sekarang?” Tanya namja itu.
“ Kyuhyun-ssi.” Kataku.
“ Neomu bogosipeo.” Katanya sambil memelukku dengan erat.
“ Apa yang kau lakukan, Kyuhyun-sii? Geunde, mengapa tubuhmu
dingin sekali?” Tanyaku namun dia tidak menjawabnya.
“ Kyuhyun-ssi, tubuhmu sangat berat sekali. Bisakah kau
melepaskan pelukanmu ini?” Tanyaku namun dia masih tidak menjawabnya.
“ Kyuhyun-ssi, mengapa kau seperti ini? Jebal, lepaskan!”
Kataku sambil melepaskan pelukannya dengan paksa.
Setelah melepaskan pelukan itu, tiba-tiba tubuhnya terjatuh.
Aku menjadi panik bukan main. Aku berusaha untuk membangunkannya namun dia
tidak bangun juga. Aku meminta pertolongan kepada orang-orang yang ada disana.
“ Kyuhyun-ssi. Jebal, ireona! Tolong… Tolong… Tolong… Tolong…
Tolong.” Teriakku lalu ku lihat beberapa orang menghampiriku.
“ Ada apa agashi?” Tanya salah satu diantara mereka.
“ Nae namjachingu pingsan. Dia sedang sakit. Tolong bantu
saya membawanya ke taksi yang ada disana!” Kataku sambil menunjuk kearah taksi
yang masih menungguku tadi.
“ Araseo, agashi. Kami akan membantumu. Lebih baik agashi
menghampiri dan membuka pintu taksi itu!” Katanya.
“ Ah, nde. Chankaman!” Kataku.
Sebelum orang-orang itu membawa Kyuhyun ke taksi, aku
terlebih dahulu membenarkan alat penyamarannya agar orang-orang itu tidak
mengenalinya. Aku berlari pelan untuk menghampiri dan membuka pintu taksi itu.
Lalu orang-orang itu memasukkan Kyuhyun kedalam taksi. Setelah itu, aku
mengucapkan terimakasih pada mereka. Selama di perjalanan menuju villa, aku
membuka mantel dan syal yang ku pakai untuk memakaikan padanya. Aku tidak
hentinya memegang dahinya. Aku berusaha menghangatkan tangannya dengan cara
menggesekkan kedua tanganku pada kedua tangannya. Akhirnya kami tiba di villa.
Aku meminta supir taksi untuk membawanya kedalam villa. Supir taksi itu
membawanya hingga ke kamar dan membaringkannya. Setelah itu, aku mengucapkan
terimakasih pada supir taksi itu.
Aku membuka mantel yang tadi ku pakaikan pada tubuhnya. Aku
membuka satu persatu pakaiannya. Saat akan melepaskan celananya, aku
mengerutkan keningku. Jujur, aku sama sekali tidak berani untuk melepaskannya.
Namun, celananya sangat basah akibat dia duduk di bangku yang banyak salju.
Akhirnya aku menutup mataku lalu melepaskan dan memakaikannya celana tidur.
Setelah itu, aku membuka mataku kembali lalu memakaikannya pakaian tidur. Aku
pun memakaikannya selimut agar dia tidak kedinginan. Setelah itu, aku pergi ke
dapur untuk mengambil air hangat lalu masuk ke kamar untuk mengompres dahinya.
Selama satu jam lebih, aku mengompres dahinya. Aku sangat lelah bahkan kini
telah menunjukan pukul 1.00 a.m.
Author POV
Kyuhyun terbangun dari tidurnya. Dia mengedipkan matanya
beberapa kali untuk menyadarkan dirinya. Saat dia akan menggerakkan tangannya,
dia merasa ada sesuatu yang menahan tangannya. Dia melihat kearah sampingnya.
Dia tersenyum ketika melihat Jiyeon sedang tidur disampingnya dalam keadaan
duduk. Dia melepaskan tangan Jiyeon dengan pelan-pelan agar tidak membangunkannya.
Dia membelai wajah Jiyeon dengan tangannya itu sambil tersenyum. Detik itu
juga, Jiyeon membuka matanya.
“ Kyuhyun-ssi, neo gwenchana?” Tanya Jiyeon sambil memegang
dahi Kyuhyun.
“ Nan gwenchana. Aku senang sekali bisa melihatmu seperti
ini. Bagaimana keadaanmu?” Tanya Kyuhyun.
“ Kyuhyun-ssi, mengapa kau menanyakan keadaanku? Seharusnya
kau memperhatikan keadaanmu sendiri. Aku akan memasak bubur untukmu. Chankaman!”
Balas Jiyeon sambil keluar dari kamar.
Kyuhyun beranjak dari ranjangnya dengan pelan-pelan karena
tubuhnya masih lemas. Dia berjalan menuju kamar mandi. Saat di kamar mandi, dia
melihat dirinya sendiri di cermin. Dia membelalakan matanya ketika melihat
pakaian yang dikenakannya. Namun beberapa detik kemudian, dia mengeluarkan
smirknya sambil keluar dari kamar mandi menuju dapur. Dia melihat Jiyeon sedang
memasak bubur. Dia berjalan menuju meja makan lalu duduk di kursi sambil
memperhatikan Jiyeon yang sedang memasak. 30 menit kemudian, Jiyeon memberikan
bubur itu pada Kyuhyun lalu duduk di kursinya.
“ Otte?” Tanya Jiyeon ketika melihat Kyuhyun memakan bubur
itu.
“ Lumayan.” Kata Kyuhyun.
“ MWO? Pelit sekali. Apa susahnya mengatakan bahwa bubur itu
rasanya sangat enak?” Gumam Jiyeon sambil cemberut.
“ Aku mendengarmu. Geunde, siapakah yang mengganti pakaianku
ini? Seingatku pembantu disini akan mulai bekerja setelah tamu pergi. Atau
jangan-jangan, kau yang mangganti pakaianku?” Goda Kyuhyun sedangkan Jiyeon
tersedak bukan main ketika mendengarnya.
“ Aish jinja, mengapa kau membahas hal ini ketika sedang
makan? Nde, aku yang menggantinya. Waeyo? Apakah kau tidak terima?” Tanya
Jiyeon lalu dia minum.
“ MWO? Jadi benar-benar kau yang menggantinya. Apakah kau
melihat bagian tertentu tubuhku juga?” Tanya Kyuhyun sambil membelalakan
matanya.
“ Ani. Wae? Apakah kau mengharapkannya? Aku menggantinya
sambil menutup mataku.” Balas Jiyeon.
Kyuhyun memakan buburnya sambil melihat kearah Jiyeon. Jiyeon
merasa sangat risih dengan tatapan itu. Namun, dia tidak bisa menyangkalnya
bahwa dia sangat senang Kyuhyun berada dihadapannya saat ini. Tiba-tiba
terdengar suara pintu terbuka. Kyuhyun mengerutkan keningnya sedangkan Jiyeon
berjalan kearah pintu.
“ Oppa.” Sapa Jiyeon.
“ Mengapa ada sepasang sepatu namja disini?” Tanya Jae Jin
ketika melihat sepatu didepan pintu.
“ Sepatu itu…” Belum sempat Jiyeon menjelaskannya Kyuhyun
telah menghampiri mereka.
“ Annyeonghaseyo.” Sapa Kyuhyun.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo. Bukankah anda adalah Kyuhyun Super
Junior? Geunde, mengapa anda ada disini?” Tanya Jae Jin tak mengerti.
“ Aku akan menjelaskannya padamu, oppa. Kajja!” Ajak Jiyeon
sambil menarik Jae Jin menuju kamarnya.
Mereka pun masuk ke kamar sedangkan Kyuhyun mengikutinya
dengan pelan-pelan. Kyuhyun menyandarkan dirinya pada tembok sambil menguping
pembicaraan mereka. Jae Jin memberikan ponselnya pada Jiyeon. Jiyeon
menganggukkan kepalanya lalu memberikan ponsel itu pada Jae Jin.
“ Mengapa dia bisa ada disini?” Tanya Jae Jin.
“ Aku menemukannya pingsan di Namsan Tower, oppa. Aku takut
orang yang ada disana mengenalinya. Jadi, aku membawanya kemari.” Jelas Jiyeon.
“ Mengapa kau tidak meneleponku?” Tanya Jae Jin.
“ Jeongmal mianhae, oppa. Aku terlalu mengkhawatirkan
kondisinya kemarin.” Sesal Jiyeon.
“ Araseo. Aku akan memaafkanmu kali ini. Geunde, apakah kau telah
mengerti yang harus kau lakukan mengenai skandal kita ini?” Tanya Jae Jin.
“ Arra. Aku akan mengikutinya sesuai dengan intruksimu.” Kata
Jiyeon sambil tersenyum.
“ Siapakah namja itu?
Skandal? Apakah namja itu seorang idol? Geunde, apa skandal mengenai mereka?
Apakah mereka berpacaran? Aku harus pergi dari sini sekarang.” Pikir Kyuhyun.
Kyuhyun berjalan keluar dari villa dengan lemas. Dia
menelepon taksi agar menjemputnya. Beberapa menit kemudian, taksi itu datang.
Dia masuk ke taksi lalu mengatakan tempat tujuannya pada supir. Akhirnya dia
tiba di dorm Super Junior. Dia membuka pintu sambil memegang dadanya dengan
tangan kanannya. Sungmin membelalakan matanya ketika melihat wajah Kyuhyun yang
sangat pucat.
“ Waeyo, Kyu? Mengapa wajahmu pucat sekali? Ommo, mengapa kau
memakai pakaian tidur seperti ini?” Tanya Sungmin sambil memapah Kyuhyun ke
sofa.
“ Apakah kau telah bermalam dengan seorang yeoja? Lalu yeoja
itu merampok semua uang bahkan pakaianmu.” Tebak Eunhyuk.
“ Yak, jangan membuat lelucon seperti itu! Apakah kau tidak
melihatnya? Wajahnya benar-benar pucat.” Kata Donghae.
“ Kyu, ireona! Kyu… Kyu… Kyu… Kyuhyun… Kyuhyun.. Kyuhyun...
Ottokke, hyung?” Tanya Sungmin dengan panik ketika melihat pingsan.
“ Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang. Kajja!” Ajak
Donghae sambil menggendong Kyuhyun.
Sementara disisi lain, Jiyeon mencari-cari keberadaan
Kyuhyun. Dia mencarinya ke setiap sudut ruangan yang ada. Namun, dia tidak
menemukan Kyuhyun. Dia hanya menemukan pakaian Kyuhyun yang masih ada dikamarnya.
Dia menelepon Kyuhyun. Namun, Kyuhyun tidak menjawab panggilan telepon darinya.
“ Wae?” Tanya Jae Jin.
“ Dia tidak ada disini, oppa.” Kata Jiyeon dengan paniknya.
“ Apakah dia mendengar pembicaraan kita tadi? Jika benar,
sepertinya dia telah salah paham.” Tanya Jae Jin.
“ Molla. Aku harus mencarinya sekarang.” Kata Jiyeon sambil
mengambil mantelnya.
“ Tenangkan dirimu bahkan kau tidak mengetahui keberadaannya
sekarang!” Kata Jae Jin sambil menahan tangan Jiyeon.
“ Geunde, oppa. Dia sedang sakit sekarang. Aku harus
mencarinya sekarang.” Kata Jiyeon sambil melepaskan tangannya.
“ Araseo. Aku akan menemanimu. Kajja!” Ajak Jae Jin.
Mereka keluar dari villa lalu masuk ke mobil. Jae Jin
menyetir sambil melihat ke sekelilingnya berharap menemukan Kyuhyun. Begitu pun
dengan Jiyeon yang terlihat panik karena mengkhawatirkan kondisi Kyuhyun.
Jiyeon tiada hentinya menelepon Kyuhyun.
“ Kita tidak memiliki banyak waktu lagi, Jiyeon-a. Kita harus
ke acara konferensi pers sekarang.” Kata Jae Jin sambil melihat ponselnya yang
terus berdering.
“ Geunde, oppa. Aku harus mencarinya sekarang. Aku sangat
yakin dia bukanlah orang bodoh. Dia pasti berada ditempat yang aman. Aku janji
padamu. Aku akan membantumu untuk mencarinya hingga menemukannya.” Kata Jae
Jin.
“ Yakso?” Tanya Jiyeon.
“ Yakso.” Kata Jae Jin sambil melihat kearah Jiyeon sebentar
lalu kembali fokus menyetir.
Sementara disisi lain, Kyuhyun baru saja terbangun dari
pingsannya. Dia berusaha untuk duduk dengan perlahan-lahan. Dia merasakan
tubuhnya sangat lemas. Dia berusaha untuk mengambil air minum diatas meja.
Namun, dia malah menjatuhkan gelas itu hingga terdengar bunyi gelas pecah yang
sangat nyaring. Donghae dan Sungmin yang sedang bicara dengan dokter pun
terkejut bukan main. Mereka bergegas masuk ke kamar lalu menghampiri Kyuhyun.
Mereka melihat pecahan gelas itu sedangkan dokter memeriksa tubuh Kyuhyun
kembali.
“ Kyu, mengapa kau tidak memanggil kami?” Tanya Sungmin penuh
khawatir.
“ Aku hanya ingin minum, hyung.” Balas Kyuhyun dengan
lemasnya.
“ Sebaiknya anda jangan terlalu banyak bergerak,
Kyuhyun-ssi!” Kata dokter setelah memeriksa tubuh Kyuhyun.
“ Saya sakit apa, dokter?” Tanya Kyuhyun.
“ Anda terlalu kelelahan dan stress. Anda harus banyak
istirahat untuk memulihkan kondisi tubuh anda.” Balas dokter.
“ Hyung, aku ingin minum. Aku haus sekali.” Kata Kyuhyun
sambil memegang tenggorokannya.
“ Chankaman! Aku akan mengambilkannya untukmu.” Kata Donghae.
“ Kalau begitu saya keluar dulu karena masih ada pasien yang
harus saya periksa.” Pamit dokter.
“ Ah, nde. Kamsahamnida.” Ujar Sungmin.
“ Aku bosen sekali. Hyung, apakah kau membawa PSP milikku?”
Tanya Kyuhyun.
“ Yak, evil. Apakah kau lupa dengan yang dikatakan dokter tadi?
Kau harus istirahat.” Kata Sungmin.
“ Geunde, aku bosan sekali. Aku ingin menonton TV sebagai
gantinya, hyung.” Kata Kyuhyun.
“ Araseo.” Kata Sungmin sambil menyalakan TV.
Kyuhyun menyuruh Sungmin untuk mengganti channel TV karena
tidak ada acara yang menarik baginya. Sungmin menuruti keinginan Kyuhyun dengan
terpaksa sambil cemberut. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, terlihat sosok Donghae
yang masuk sambil membawa air minum. Donghae memberikan air minum itu pada
Kyuhyun. Kyuhyun menerimanya dan meneguknya sekaligus. Kyuhyun menggerutu pada
Sungmin karena Sungmin berhenti mengganti channel TV. Dia menyuruh Sungmin untuk
mengganti channel TV lagi. Ketika Sungmin sedang mengganti channel TV, dia
menyuruh Sungmin untuk menghentikannya karena dia melihat sosok yeoja yang
dirindukannya selama ini ada di salah satu siaran channel itu bersama dengan
namja yang dilihatnya pagi tadi.
“ Hyung, apakah kau mengenal namja itu?” Tanya Kyuhyun.
“ Dia adalah Lee Jae Jin member dari FT Island. Wae?” Tanya
Donghae.
“ Aku bertemu dengan namja itu pagi tadi.” Kata Kyuhyun
sambil melihat Jae Jin di TV.
“ Apakah kau bertengkar dengan namja itu karena memperebutkan
Jiyeon?” Tanya Sungmin.
“ Jiyeon adalah member T-ara yang paling banyak memiliki
skandal bersama dengan para namja idol.
Dulu dia memiliki skandal dengan idol
terkenal yaitu Yoo Seung Ho, JB, Kim Soo Hyun, L Infinite, dan sekarang Lee Jae
Jin. Geunde, mengapa tidak ada skandal mengenai dirimu dengan dirinya?
Sepertinya kalian memang pintar dalam menutupi hubungan kalian selama ini.”
Ujar Eunhyuk dengan tiba-tiba sedangkan Kyuhyun fokus menonton TV.
“ Pemirsa, tepat pada malam ini. Park Jiyeon member dari
T-ara dan Lee Jae Jin member dari FT Island akan mengadakan konferensi pers
mengenai skandal yang melibatkan mereka. Kini Park Jiyeon dan Lee Jae Jin telah
hadir. Selamat menyaksikan!” Kata Presenter itu.
“ Apakah skandal mengenai kalian itu adalah benar?” Tanya
salah satu wartawan yang ada disana.
“ Aniyo. Kami hanya berteman saja. Saya telah lama
mengenalnya semenjak dia masih menjadi model.” Elak Jae Jin.
“ Apakah itu benar, Jiyeon-ssi?” Tanya wartawan lainnya.
“ Nde. Semua itu benar. Saya telah menganggap dia seperti nae
oppa dan hubungan kami benar-benar dekat. Namun, kami tidak menjalin hubungan
lebih dari sekedar teman.” Jelas Jiyeon.
“ Geunde, apakah benar anda selama ini menghilang karena
pertengkaran anda dengan Seohyun-ssi member dari Girls’ Generation?” Tanya
wartawan itu.
“ Apa penyebab sebenarnya pertengkaran anda dengan
Seohyun-ssi?” Tanya wartawan lainnya.
“ Apakah selama ini anda menginap di apartemen Jae Jin-ssi?”
Tanya wartawan itu.
“ Sebenarnya saya tidak menghilang. Geunyang, menenangkan
diri. Nde, kalian benar. Saya menginap di apartemen Jae Jin-ssi selama ini.
Geunde, kami tidak tinggal bersama. Jae Jin-ssi telah mengijinkan saya menginap
di apartemennya untuk sementara. Sedangkan Jae Jin-ssi lebih memilih untuk
tinggal di dorm FT Island. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Jae Jin-ssi
selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi saya. Mengenai skandal saya dengan
Seohyun-ssi memang benar. Seperti yang telah dikatakan oleh Seohyun-ssi bahwa
kami bertengkar karena memperebutkan villa yang sama. Saat itu, kami tidak ada
yang mengalah hingga pertengkaran itu terjadi. Beruntung bahwa pemilik villa
datang dan memisahkan kami.” Jelas Jiyeon.
“ Apakah anda telah memaafkan kesalahan Seohyun-ssi? Maaf
saya menanyakan hal ini karena saya belum pernah melihat maupun mendengar anda
menanggapi permintaan maaf dari Seohyun-ssi.” Tanya wartawan itu.
“ Nan gwenchana. Sebenarnya saya telah menanggapi permintaan
maaf dari Seohyun-ssi secara pribadi. Saya tidak berniat untuk
mempublikasikannya. Geunde, saya telah memaafkan kesalahannya karena waktu itu
kami benar-benar egois hingga tidak ada yang mengalah. Apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi untuk meluruskan masalah skandal ini?” Tanya Jiyeon sambil
tersenyum.
“ Sepertinya jawaban dari kalian cukup. Geunde, apakah kalian
berencana untuk menjalin hubungan? Ataukah kalian telah memiliki kekasih
masing-masing?” Tanya wartawan itu.
“ Aniyo. Saya tidak memiliki rencana untuk menjadikan
Jiyeon-ssi sebagai nae yeojachingu. Jujur, sebenarnya Jiyeon-ssi bukanlah tipe
yeoja idaman saya.” Kata Jae Jin sambil tertawa sedangkan Jiyeon menatapnya
dengan kesal.
“ Anda benar, Jae Jin-ssi. Bahkan saya juga tidak memiliki
rencana untuk menjadikan anda sebagai nae namjachingu. Jujur, sebenarnya anda
bukanlah tipe namja idaman saya.” Balas Jiyeon tak terima sedangkan Jae Jin dan
para wartawan menanggapinya dengan tertawa.
“ Kalian membuat kami tertawa seperti ini. Araseo. Bagaimana
tipe idaman kalian?” Tanya wartawan itu.
“ Saya menyukai yeoja yang memiliki rambut panjang, pintar
bermain piano dan baik.” Kata Jae Jin.
“ Bukankah itu adalah saya? Saya memiliki rambut panjang,
pintar bermain piano dan baik.” Tanya Jiyeon sambil tersenyum.
“ Aniyo. Yeoja itu bukan anda. Namun, saya masih dalam tahap
pencarian.” Balas Jae Jin sedangkan Jiyeon terlihat cemberut.
“ Lalu bagaimana dengan tipe namja idaman anda, Jiyeon-ssi?”
Tanya wartawan lainnya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar