Sabtu, 30 Agustus 2014

[SERIES] Are You Crazy? Part 6

[SERIES] Are You Crazy? Part 6
Title                 : Are You Crazy? Part 6
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance and School Life
Main Cast        : Kim Soo Hyun and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho kyuhyun, Lee Donghae, Kim Myung Soo aka L , Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Krystal Jung, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim Dasom, Jessica Jung


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5

Preview

“ MWO? Aish jinja yeoja ini. Aku hanya bertanya padamu. Geunde, mengapa kau mengataiku yang tidak-tidak?” Kata Ji Won tak terima.
“ Aku tak mengataimu. Geunyang, aku bicara sesuai dengan realitas. Apakah kau tahu saat ini kau sedang menjadi trend topic disini?” Kata Krystal.

“ MWO? Apakah itu?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Kau terkenal sebagai yeoja penggoda setelah perubahan penampilanmu ini. Pertama, kau menggoda Soo Hyun sunbae yang merupakan calon tunangan Suzy. Kedua, kau menggoda L sunbae yang merupakan namja paling kharismatik diantara Kyuhyun sunbae , Donghae sunbae dan Soo Hyun sunbae. Terakhir, aku dengar bahwa Kyuhyun sunbae dan Donghae sunbae mengincarmu. Aigo, apa yang terjadi pada mereka bila mereka semua menyukaimu? Sepertinya persahabatan mereka hancur karena memperebutkanmu.” Jelas Krystal.
“ Semua itu tak mungkin terjadi. Mereka membicarakanku tanpa mengetahui realitasnya seperti apa. Justru, aku yang menjadi korban disini. Karena aku harus terjebak diantara mereka. Aku pergi keluar sebentar, nde. Bila ada seongseonim maka telepon aku, araseo!” Kata Ji Won lalu dia keluar dari kelasnya menuju atap sekolah.

Next

Ji Won berjalan dengan lemas menuju atap sekolahnya. Setibanya di atap, dia duduk dan menyandarkan diri pada tembok. Tanpa Ji Won ketahui bahwa Soo Hyun berada dibalik tembok yang sama dengannya.
“ Mengapa aku harus mengenal kalian? Bila aku mengetahui akhirnya seperti ini maka aku tak ingin mengenal kalian. “ Gumam Ji Won.

“ Bukankah itu suara Ji Won? Apa yang dia lakukan disini?” Pikir Soo Hyun.

“ Mengapa aku harus bertukar tubuh dengannya? Mengapa jiwaku kembali pada tubuhku dengan cara berciuman seperti itu bahkan hingga detik ini aku tak bisa melupakan kejadian itu?” Gumam Ji Won.

“ MWO? Dia membicarakan pertukaran jiwa kami. Sepertinya dia sudah mengetahui caranya agar jiwa kami kembali pada tubuh kami. Apakah aku tidak salah mendengarnya? Dia hingga detik ini tak bisa melupakan ciuman kami. Apakah itu adalah ciuman pertamanya? Geunde, itu tidak mungkin. Pasti ciuman pertamanya adalah bersama L .” Pikir Soo Hyun.

“ Geunde, siapakah L sebenarnya? Mengapa aku tak bisa mengingatnya sama sekali? Geunde, saat dia menciumku kemarin. Ciuman itu sepertinya aku pernah merasakannya.” Gumam Ji Won.

“ MWO? Jadi, dia tidak mengingat L . Apakah L memberikan luka yang sangat dalam baginya hingga dia tak bisa mengingatnya? Padahal L meninggalkannya selama tiga tahun. Apakah secepat itu dia melupakan namjachingunya sendiri? Apakah dia amnesia? Ani. Sepertinya itu tidak mungkin pasti ada alasan lain. Mengapa dia sama sekali tak bisa mengingat L ? Apakah aku harus memberitahu L mengenai Ji Won yang tak mengingatnya sama sekali. Geunde, bila mereka kembali bersama lalu bagaimana denganku?” Pikir Soo Hyun.

“ Geunde, apakah Soo Hyun akan bertunangan dengan Suzy atau dia akan kembali pada Jiyeon? Jelas-jelas aku melihatnya dia berlari untuk mengejar Jiyeon tempo hari dan meninggalkanku di jalan. Apa yang kau harapkan darinya, Ji Won? Dia mencintai yeoja lain. Seharusnya kau sadar itu. Geunde, mengapa aku harus menyukainya bila akhirnya aku yang terluka seperti ini?” Gumam Ji Won.

“ MWO? Jadi, Ji Won menyukaiku. Jadi, cintaku ini tidak bertepuk sebelah tangan. Geunde, bagaimana dengan L ? Apakah aku tega merebut yeojachingu nae chingu? Ottokke?” Pikir Soo Hyun.

“ Soo Hyun, apakah kau mendengarkanku? Aku sangat mencintaimu. Apakah kau tak bisa menerima perasaanku ini? Aish jinja, lama-lama aku bisa gila karena memikirkan semua ini. Ah, molla. Aku sangat lelah sekali. Lebih baik aku tidur disini saja.” Gumam Ji Won sambil mengacak-acak rambutnya lalu memejamkan matanya.

“ Nde. Aku mendengarmu, Ji Won. Nado, saranghae. Aku sama gilanya sepertimu karena memikirkan semua ini. Geunde, apakah kau akan menyukaiku setelah mengetahui siapa L sebenarnya? Dia adalah neo namjachingu. Dia sengaja kembali ke Korea untuk membawamu ke Amerika bersamanya.” Pikir Soo Hyun.

Selama 15 menit Soo Hyun berada di balik tembok persembunyiannya, akhirnya dia keluar dan  berjalan dengan pelan menghampiri Ji Won. Soo Hyun tersenyum ketika melihat Ji Won tidur. Dia membenarkan rambut Ji Won yang sedikit berantakan dengan jari tangannya dengan pelan agar tak membangunkannya.
“ Ottokke? Apakah aku harus melepaskanmu? Bila itu terjadi maka aku harap kau bisa bahagia dengan L . Bila kau bersamaku, aku takut kau akan terluka seperti Jiyeon. Aku harap pilihanku kali ini adalah pilihan yang terbaik untuk kita berdua. L adalah namja yang baik dan bertanggung jawab. Aku yakin dia bisa membahagiakanmu. Jeongmal mianhae. Saranghae, Ji Won.” Lirih Soo Hyun sambil mencium kening Ji Won lalu pergi meninggalkan Ji Won.

“ Geunde, mengapa jiwa kami tidak tertukar? Padahal aku menciumnya tadi. Walaupun hanya di kening saja. Apakah analisisku salah? Aku sempat mengira bahwa berciuman adalah cara jiwa kami bisa bertukar seperti ini? Jika analisisku salah maka itu artinya jiwa kami tidak akan tertukar lagi. Bukankah seharusnya aku senang karena aku akan tetap berada di tubuhku ini? Geunde, mengapa aku malah sedih seperti ini?” Pikir Soo Hyun sambil berjalan ke kelasnya.

“ Yak, kau darimana saja?” Tanya Kyuhyun pada Soo Hyun.
“ Aku dari toilet. Wae?” Tanya Soo Hyun.
“ Kami telah membagikan semua kartu undangan untuk pesta ulang tahunmu. Geunde, kami belum memberikan kartu ini pada Ji Won? Apakah kau yang ingin memberikan padanya atau kami?” Tanya Donghae sambil menunjukan kartu itu.
“ Lebih baik kalian saja yang memberikan padanya. Aku sedang lelah sekali memikirkan nanti malam.” Kata Soo Hyun.
“ Geure, kami akan memberikan kartu ini padanya.” Kata Donghae.
“ Ani. Biar aku saja yang memberikannya. Berikan kartu itu padaku!” Kata L sambil mengambil kartu itu.
“ Yak, aish jinja namja ini.” Kata Donghae namun L menjulurkan lidahnya lalu tersenyum sambil melihat kartu undangan itu.

L memasukan kartu undangan itu ke dalam tasnya sambil duduk di kursinya. L tiada hentinya melihat jam tangannya sambil tersenyum. Soo Hyun yang menyadarinya hanya bisa mengalihkan pandangannya dan mengepalkan tangannya. Akhirnya bel pulang pun berbunyi. L keluar dari kelasnya dengan tergesa-gesa dan berlari menuju kelas Ji Won. Setibanya di depan kelas Ji Won, L menarik nafasnya dan tersenyum ketika Ji Won melihat kearahnya lalu dia menghampiri Ji Won.
“ Ji Won?” Panggil L .
“ Waeyo?” Tanya Ji Won sambil melihat keringat yang ada diwajah L .
“ Aku ingin memberikan ini.” Kata L sambil mengeluarkan dan memberikan kartu undangan itu pada Ji Won.
“ Apakah ini?” Tanya Ji Won sambil mengambil kartu itu.
“ Ini adalah kartu undangan pesta ulang tahun Soo Hyun. Karena sudah memberikannya padamu maka aku akan pergi sekarang. Annyeong.” Kata L lalu dia membalikan tubuhnya dan berjalan dengan pelan.

“ Hentikan langkahku, Ji Won! Jebal, aku masih ingin bersamamu!” Pikir L .

“ Chankaman, L !” Teriak Ji Won.

“ Yes!” Pikir L sambil tersenyum lalu membalikan tubuhnya kembali.

“ Wae?” Tanya L .
“ Keringatmu banyak sekali. Apakah kau berlari barusan?” Tanya Ji Won sambil membersihkan keringat di wajah L menggunakan sapu tangan miliknya. Setelah selesai, L menahan tangannya.
“ Apakah kau sudah mengingatku?” Tanya L .
“ Mianhae, tapi aku tak mengingatmu. Bisakah kau ceritakan padaku! Siapakah dirimu sebenarnya?” Tanya Ji Won.
“ Geure, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu. Geunde, apakah kau sudah mempunyai gaun untuk pesta nanti malam?” Tanya L .
“ Sepertinya aku tidak akan datang.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Wae? Apakah ini karena pesta ulang tahun Soo Hyun?” Tanya L .
“ Ani. Geunyang, aku tak ingin pergi ke pesta seperti itu.” Elak Ji Won.
“ Ternyata kau masih sama seperti dulu. Kajja, kita pergi sekarang!” Ajak L sambil menarik tangan Ji Won.
“ Oedi?” Tanya Ji Won.
“ Aku ingin kau menemaniku dalam pesta itu.” Kata L sambil mendorong pelan Ji Won agar masuk ke mobilnya.

Mereka pun pergi ke butik. Di sepanjang perjalanan, Ji Won terlihat canggung sekali sedangkan L selalu melirik Ji Won melalui kaca spionnya. Akhirnya mereka tiba di butik. Ketika masuk ke butik, Ji Won membelalakan matanya karena melihat banyak gaun yang begitu cantik. L menyuruh Ji Won agar memilih gaun yang disukainya. Namun, Ji Won menyuruh agar L yang memilihkan untuknya saja. L pun mulai memilih gaun yang cocok untuk Ji Won. Mata L pun tertuju pada gaun berwarna merah muda.
“ Otte? Apakah kau suka gaun ini?” Tanya L .
“ Sepertinya gaun ini sangat mahal. Kita pilih saja gaun yang lain, nde.” Tolak Ji Won.
“ Ani. Aku ingin melihat kau memakai gaun ini. Kau tak perlu memikirkan harganya karena harga gaun ini bagiku tak seberapa dibandingkan denganmu. Aku ingin kau terlihat cantik malam ini.” Kata L sambil tersenyum.
“ Geunde…” Kata Ji Won.
“ Ahjumma, bisakah anda pakaikan gaun ini padanya dan sekaligus riaslah wajahnya karena malam ini kami akan menghadiri sebuah pesta.” Kata L pada ahjumma.
“ Nde, tuan. Agasshi, ikuti saya!” Ajak ahjumma itu sedangkan L mendorong pelan Ji Won agar mengikuti ahjumma itu.

L pun memilih jas untuknya. Setelah menemukan jas itu, dia bergegas memakainya. Selama 45 menit menunggu, akhirnya Ji Won keluar dari ruang rias. L menatap kagum pada kecantikan yang dimiliki oleh Ji Won. Sedangkan Ji Won merasa risih karena L menatap tajam padanya.
“ Apakah aku terlihat jelek? Mengapa kau menatapku seperti itu?” Tanya Ji Won dengan gugup.
“ Ani. Kau terlihat cantik sekali sama seperti dulu. Bukankah aku sudah pernah bilang bahwa kau itu sangat cantik bila melepas pakaian culunmu itu?” Kata L sambil tersenyum.

“ Siapa L sebenarnya? Sepertinya dia telah mengenalku lama dan dia lebih mengenalku dibandingkan diriku sendiri.” Pikir Ji Won.
“ Ahjumma, berikan padaku jas untuk menutupi gaun itu!” Kata L .

“ Nde, ini tuan! Kalian terlihat serasi sekali.” Puji ahjumma itu sambil memberikan jas itu pada L .
“ Kamsahamnida, ahjumma.” Kata L sambil tersenyum.
“ Ah, nde.” Kata ahjumma.
“ Kajja! Kita harus pergi sekarang.” Ajak L lalu mereka masuk ke mobil.

Mereka pun pergi ke rumah Soo Hyun. Setibanya di depan rumah Soo Hyun, tangan Ji Won terlihat bergetar. L yang melihatnya pun memegang tangan Ji Won untuk menenangkannya. Mereka pun keluar dari mobil. Mereka berjalan menuju pintu masuk rumah Soo Hyun. Ji Won melihat dekorasi pesta ini sangat mewah. Saat mereka berjalan menuju ruang pesta, semua mata tertuju pada mereka termasuk Soo Hyun.

“ Yoeputta!” Pikir Soo Hyun sambil melihat Ji Won.

“ Aigo, lihatlah! Ji Won terlihat cantik sekali dengan gaun itu.” Puji Kyuhyun.
“ Kau benar sekali. Geunde, mengapa dia bersama L ? Soo Hyun, apakah kalian sedang bertengkar?” Tanya Donghae pada Soo Hyun namun Soo Hyun mengabaikannya dan pergi begitu saja.
“ Sepertinya terjadi sesuatu pada mereka.” Bisik Kyuhyun pada Donghae.
“ Dimana Soo Hyun? Mengapa aku tak melihatnya?” Tanya L pada Kyuhyun dan Donghae.
“ Dia adalah tuan rumah disini. Sepertinya dia masih mempersiapkan pestanya.” Elak Donghae.
“ Apakah aku terlambat?” Tanya Jiyeon.
“ Aigo, kau terlihat cantik sekali. Ani, bahkan acaranya belum dimulai.” Puji Kyuhyun.
“ Jeongmalyo? Geunde. Kau terlihat cantik sekali, Ji Won.” Puji Jiyeon sambil melihat Ji Won.
“ Gomawo, onnie. Onnie, kau juga terlihat cantik sekali malam ini.” Puji Ji Won.
“ Ah, gomawo.” Kata Jiyeon sambil tersenyum.

“ Jiyeon adalah yeoja yang baik dan cantik. Pantas saja Soo Hyun sangat mencintainya. Jiyeon bukanlah tandinganku. Bila aku bersaing secara sehat dengannya maka aku yang akan kalah.” Pikir Ji Won.

“ Ji Won? Aigo, kau terlihat cantik sekali.” Puji Krystal.
“ Gomawo. Kau juga terlihat cantik sekali dan Min Hyuk sangat tampan malam ini.” Puji Ji Won.
“ Gomawo, Ji Won.” Kata Min Hyuk sambil tersenyum.

Tiba-tiba lampu utama dimatikan dan kini hanya satu lampu yang menyala dan menyinari setiap langkah Soo Hyun. Soo Hyun pun berhenti didepan meja bolunya. Terlihat pula Suzy mendampinginya. Music pun mengalun dengan melodi yang sangat indah. Kini mereka menyanyikan lagu Saengil Chukkae Hamnida bersama-sama. Setelah selesai menyanyi, Soo Hyun meniup lilinnya dan memotong bolunya. Suzy pun bersiap-siap untuk menerima potongan bolu itu. Namun, potongan bolu pertama itu dia berikan pada L . Setelah itu, Suzy terlihat cemberut.
“ Kamsahamnida karena kalian telah bersedia hadir dalam pesta ulang tahun Soo Hyun. Seiring dengan bertambahnya usia Soo Hyun, maka saya akan mengumumkan calon tunangannya. Calon tunangannya adalah Bae Suzy. Mereka akan bertunangan setelah mereka lulus SMA. Saya ingin kalian mendoakan mereka agar hubungan mereka sampai pada jenjang pernikahan. Sekian sambutan dari saya. Saya harap kalian menikmati pesta ini. Kamsahamnida.” Kata omma Soo Hyun.

“ Mulai detik ini, aku harus melupakannya. Aku pasti bisa melupakanmu, Soo Hyun.” Pikir Ji Won sambil melihat Soo Hyun.

“ Ommo, mengapa mata Ji Won berkaca-kaca seperti itu? Uljima, jebal! Mengapa melihatnya seperti itu membuat hatiku sakit? Aku lakukan ini demi kebaikanmu, Ji Won. Aku harap kau mengerti.” Pikir Soo Hyun sambil melihat Ji Won.

“ MWO? Mengapa Soo Hyun akan bertunangan dengan Suzy? Apakah dia tidak ada pilihan lain selain menerima pertunangan itu? Geunde, Soo Hyun dan Ji Won saling melihat satu sama lain saat ini. Aku merasa bahwa mereka memang saling mencintai. Ottokke? Aku tak mungkin melepaskan nae yeojachingu demi nae chingu. Geunde, sekarang Ji Won lebih mencintainya bahkan dia telah melupakanku.” Pikir L .

“ Apakah kau ingin menangis, Ji Won? Inilah pembalasan yang ku maksud. Aku senang sekali melihat wajah sedihmu itu. Aku akan turut berbahagia diatas penderitaanmu mulai detik ini.” Pikir Suzy.

“ Pada akhirnya Ji Won lah yang tersakiti. Aku bisa melihat dari mata mereka bahwa Soo Hyun dan Ji Won saling mencintai. Namun, sepertinya Soo Hyun tak bisa berbuat apa-apa. Sepertinya ahjumma telah mengancam Soo Hyun sebelumnya. Sampai kapan ahjumma itu berhenti menyiksa anaknya seperti itu? Apakah yang dipikirkan ahjumma itu hanya kekuasaan dan jabatan saja dibandingkan dengan kebahagiaan anaknya? Meskipun aku masih mencintai Soo Hyun. Geunde, aku lebih mencintai keluargaku sendiri.” Pikir Jiyeon sambil melihat Soo Hyun dan Ji Won.

Setelah itu, Soo Hyun pergi ke ruang kado. Soo Hyun mencari sebuah kado yang bertuliskan nama Ji Won. Namun, dia tak menemukan kado itu. Mata Soo Hyun tertarik pada sebuah kado berukuran kecil dan bertuliskan inisial KJW. Soo Hyun pun membuka kado itu. Soo Hyun membelalakan matanya ketika melihat isi kado itu. Isi kado itu adalah sebuah novel yang sangat disukainya meskipun dia sudah membacanya berulang-ulang kali. Soo Hyun membuka lembar demi lembar novel itu hingga dia menemukan secarcik kertas didalamnya.

To: KSH
Gomawo karena kau pernah hadir dalam hidupku. Jeongmal mianhae, aku tak bisa hidup seperti ini selamanya. Aku tak sanggup lagi bersamamu. Jeongmal mianhae, lebih baik kita akhiri hubungan ini. Aku yakin kau pasti akan menemukan yeoja yang lebih bisa mengerti dirimu dibandingkan diriku. Jagalah dirimu baik-baik!
From: PJ

To: KSH
Aku menemukan secarcik kertas itu didalam novel yang pernah ku pinjam di perpustakaan. Aku yakin sekali bahwa kertas itu adalah milikmu. Aku ingin mengembalikannya padamu dan ini adalah waktu yang tepat. Apakah kau ingat pertemuan pertama kita? Mungkin kau mengira bahwa pertemuan pertama kita adalah di rumah sakit. Geunde, bagiku awal pertemuan kita adalah hari yang sama dengan ditemukannya kertas itu. Aku sempat mengira bahwa kau adalah namja dingin dan tak tahu sopan santun. Namun, ternyata selama ini aku salah setelah mengenalmu lebih jauh. Saengil chukkae! Aku harap kau selalu hidup bahagia.
From: KJW

FLASHBACK !!!

Bel pulang pun telah berbunyi. Soo Hyun seperti biasa dia pergi ke perpustakaan untuk mengenang kisah cintanya bersama Jiyeon karena bagi mereka perpustakaan adalah tempat yang aman untuk bertemu dan berpacaran. Soo Hyun tersenyum sendiri bila mengingat hal itu. Dia berjalan menuju lemari novel. Dia tersenyum karena novel favoritnya masih disana. Ketika dia akan mengambilnya, tiba-tiba ada tangan yang ingin mengambil novel itu. Dia pun mengalihkan pandangan matanya dari novel itu ke pemilik sang tangan. Dia melihat seorang yeoja tersenyum padanya.
“ Kau boleh memilikinya.” Kata yeoja itu sambil tersenyum.

“ MWO? Mengapa ada yeoja seculun ini di sekolah? Apakah dia ingin menggodaku? Aish, lebih baik aku pergi saja.” Pikir Soo Hyun.

KEMBALI KE MASA SEKARANG !!!

“ Ah, yeoja culun itu adalah Ji Won. Aku harus mencarinya sekarang.” Kata Soo Hyun sambil menyimpan novel itu dan keluar dari ruangan.

Ketika Soo Hyun keluar dari ruangannya, dia melihat semua tamunya sedang dansa termasuk Ji Won. Soo Hyun pun melangkahkan kakinya. Namun, dia berhenti karena ada tangan yang menahannya.
“ Wae?” Tanya Soo Hyun.
“ Apakah kau ingin berdansa denganku?” Tanya Suzy.

“ Aish jinja. Mengapa yeoja ini harus muncul sekarang? Geunde, bukankah music ini adalah music untuk bergilir pasangan dansa. Ini adalah kesempatanku.” Pikir Soo Hyun.

“ Geure.” Kata Soo Hyun.

Soo Hyun memilih berdansa dengan Suzy disamping L yang sedang berdansa dengan Ji Won. Dengan malas Soo Hyun menggerakan tubuhnya untuk mengikuti alunan music. Namun, matanya tertuju pada Ji Won. Begitupun dengan mata Ji Won yang tertuju pada Soo Hyun. Mereka berdansa mengikuti alunan music. Kini tiba ritme music untuk bergilir pasangan dansa. Soo Hyun memanfaatkan kesempatan itu untuk berdansa dengan Ji Won. Ji Won membelalakan matanya karena saat ini dia sedang berdansa dengan Soo Hyun. Mereka berdansa mengikuti alunan music. Mereka terlihat canggung sekali sedangkan Suzy menatap kesal pada Ji Won. Soo Hyun memberikan kode mata pada pelayannya agar mematikan semua lampu. Akhirnya lampu pun mati. Soo Hyun bergegas menarik tangan Ji Won dan membawanya keluar rumah. Sedangkan semua tamu disana saling ribut. Lima menit kemudian, lampu menyala kembali. Musik pun berlanjut mengalun dan mereka berdansa kembali. Suzy dan L membelalakan mata mereka ketika mereka baru menyadari bahwa Soo Hyun dan Ji Won tak ada disana. Sementara disisi lain, Soo Hyun masih menarik tangan Ji Won hingga ke taman belakang rumahnya.
“ Yak, lepaskan tanganku! Appo.” Kata Ji Won lalu Soo Hyun melepaskan tangannya.
“ Gomawo.” Kata Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Untuk?” Tanya Ji Won.
“ Kado yang kau berikan padaku. Apakah aku boleh meminta sesuatu darimu?” Tanya Soo Hyun.
“ Ah, nde. Apakah itu?” Tanya Ji Won namun tiba-tiba Soo Hyun menarik Ji Won dalam pelukannya dan memegang dagu Ji Won lalu mencium bibirnya.





TBC

Tidak ada komentar: