[Special
Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 6
Title : [Special Edition Love is
Feeling] Ji Won’s Diary Part 6
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance and Sad
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L Infinite
and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul, Im
Yoona, Leeteuk aka Seongseonim Park,
Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song
Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da
Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica
Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong
Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk,
Kwon Yuri, Kim Sae Ron, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, Choi Sulli, Kim So
Eun, Lee Joon, Tae Yang, Kim Haneul, Kang Min Hyuk, Kim Hyun Joong, Kim Tae
Woo, Kim Jae Joong, Shin Min Ah, Han Hyo Joo, Taemin, member Infinite, member
Super Junior, member Girls Generation
Pada
tanggal 14 November 2013 tepat pukul 4.30 p.m, aku bertemu dengan Kim Bum. Kim
Bum adalah juniorku sewaktu SMA. Waktu itu kami sedang bicara tentang mata
kuliah di jurusan kami. Ketika aku melihat kearah Kim Bum, tanpa sengaja mataku
melihat kearah lain. Ku lihat Myung Soo
dan Eunhyuk sedang berjalan kearah kami. Aku sebisa mungkin menahan ekspresi terkejutku. Namun, aku melihat Myung Soo dan Eunhyuk sedikit terkejut ketika melihatku sedang duduk bersama Kim Bum. Aku melihat mereka sedang berbisik. Entahlah, aku tak tahu apa yang mereka bisikkan. Akhirnya mereka melewati kami begitu saja. Kim Bum bertanya padaku. Mengapa aku terkejut ketika melihat mereka? Aku menjawab bahwa pria tinggi itu adalah mantan kekasihku. Kim Bum tertawa puas saat itu. Dia menertawaiku karena aku terlihat seperti sedang selingkuh. Aku pun mengerti maksud perkataannya karena saat ini kami sedang duduk berdua dan terlihat seperti sedang berpacaran. Akhirnya kami melihat kepergian Myung Soo dan Eunhyuk. Kami melihat Eunhyuk memukul pelan bahu Myung Soo seperti sedang menenangkannya. Kali ini Kim Bum tertawa lagi. Aku bertanya padanya. Mengapa dia tertawa seperti itu? Dia menjawab bahwa sepertinya badai besar akan terjadi. Dia mengatakan bahwa Myung Soo sepertinya masih menyukaiku. Aku sontak terkejut bukan main ketika mendengarnya. Aku berusaha untuk mengelaknya namun dia semakin tertawa puas. Setelah itu, kami memutuskan untuk pergi karena dia mempunyai janji dengan orang lain. Apakah yang dikatakan oleh Kim Bum itu benar, Myung Soo? Apakah benar bahwa kau masih menyukaiku? Lalu mengapa kau menolakku waktu itu?
dan Eunhyuk sedang berjalan kearah kami. Aku sebisa mungkin menahan ekspresi terkejutku. Namun, aku melihat Myung Soo dan Eunhyuk sedikit terkejut ketika melihatku sedang duduk bersama Kim Bum. Aku melihat mereka sedang berbisik. Entahlah, aku tak tahu apa yang mereka bisikkan. Akhirnya mereka melewati kami begitu saja. Kim Bum bertanya padaku. Mengapa aku terkejut ketika melihat mereka? Aku menjawab bahwa pria tinggi itu adalah mantan kekasihku. Kim Bum tertawa puas saat itu. Dia menertawaiku karena aku terlihat seperti sedang selingkuh. Aku pun mengerti maksud perkataannya karena saat ini kami sedang duduk berdua dan terlihat seperti sedang berpacaran. Akhirnya kami melihat kepergian Myung Soo dan Eunhyuk. Kami melihat Eunhyuk memukul pelan bahu Myung Soo seperti sedang menenangkannya. Kali ini Kim Bum tertawa lagi. Aku bertanya padanya. Mengapa dia tertawa seperti itu? Dia menjawab bahwa sepertinya badai besar akan terjadi. Dia mengatakan bahwa Myung Soo sepertinya masih menyukaiku. Aku sontak terkejut bukan main ketika mendengarnya. Aku berusaha untuk mengelaknya namun dia semakin tertawa puas. Setelah itu, kami memutuskan untuk pergi karena dia mempunyai janji dengan orang lain. Apakah yang dikatakan oleh Kim Bum itu benar, Myung Soo? Apakah benar bahwa kau masih menyukaiku? Lalu mengapa kau menolakku waktu itu?
Next
Pada
tanggal 19 November 2013 tepat pukul 1.00 p.m, aku mengikuti mata kuliah
seperti biasanya namun kali ini sangat berbeda ternyata dosen menyatukan
kelasku dan kelas Myung Soo. Apa yang Kim Bum bicarakan ternyata benar? Suasana
kelas menjadi gaduh seperti badai besar. Ketika aku sedang mendengarkan
penjelasan dari asisten dosen pada kelompokku, Eunhyuk menyindirku dengan
mengaitkan kejadian dimana dia dan Myung Soo melihatku bersama Kim Bum. Jun Ki
yang ingin menggodaku terlihat bingung. Akhirnya Jun Ki menanyakan pada Eunhyuk
apa yang terjadi. Setelah Jun Ki mengetahuinya, dia terdiam. Pada saat aku
mendengar semua itu, aku mengepalkan tanganku dan ingin rasanya aku mengelak
semua itu. Namun, aku cukup tahu diri bahwa aku dan Myung Soo sudah tidak
mempunyai hubungan apa-apa lagi. Jadi aku lebih memilih diam dan mengabaikan
mereka. Semenjak kejadian itu, mereka sudah tidak menggodaku lagi dan itu
membuat hatiku merasa lega. Yang aku herankan, mengapa Myung Soo selalu diam
saja ketika mereka menggoda kami? Mungkin baginya itu tidak berarti apa-apa.
Namun berbeda denganku. Disini jelas sekali bahwa aku tak bisa melupakanmu,
Myung Soo.
Pada
tanggal 31 Desember 2013 tepat pukul 8.00 p.m, aku tersenyum miris. Pada waktu
itu aku mengingat semua kenanganku bersama Myung Soo ketika hari perayaan tahun
baru 2013. Namun, kini aku harus merayakannya didalam kamarku untuk menyambut
perayaan tahun baru 2014. Sebenarnya banyak sekali teman yang mengajakku pergi
jalan-jalan. Namun, aku sangat malas sekali. Aku sangat merindukan moment itu.
Bahkan kini aku tidak pernah mendengar informasi mengenai Myung Soo karena
biasanya informasi itu datang tanpa aku menginginkannya. Apakah kini kau sedang
mengingat moment itu, Myung Soo? Saat ini kau bersama siapa untuk merayakan
tahun baru 2014 ini, Myung Soo? Semoga kau menikmati perayaan tahun baru 2014
ini, Myung Soo.
Pada tanggal 22 Januari 2014 tepat pukul 7.00 a.m, aku mulai
menyukai hari rabu. Meskipun aku berbeda kelas dengan Myung Soo. Namun, pada
hari rabu kelas kami berseberangan dan itu sontak membuatku senang sekali.
Mungkin aku sudah gila karena hingga detik ini, aku belum bisa melupakannya.
Aku bisa melihat Myung Soo, meskipun secara diam-diam. Setelah melihatnya aku
tersenyum dan lebih fokus untuk belajar berbeda sekali dengan ketika aku belum
melihatnya sama sekali, aku lebih banyak memikirkan dia dibandingkan
mendengarkan penjelasan dosen. Ketika dia tidak masuk kuliah, aku selalu
bertanya-tanya pada diriku sendiri. Apakah dia terlambat bangun? Apakah dia
sakit ataukah terjadi sesuatu padanya? Apakah ketika aku memikirkan dirinya
maka dirinya akan memikirkanku? Hari itu, aku membelalakan mataku karena Myung
Soo memakai pakaian couple kami. Aku sempat berpikir. Apakah dia memakai
pakaian couple itu karena tidak ada pakaian bersih lainnya hingga dia
memakainya ataukah ada faktor lain? Sepertinya untuk faktor lain itu sangat
mustahil karena aku sangat mengharapkan faktor lain itu. Jujur, ketika aku
melihatnya memakai pakaian itu, aku mengingat moment kami dulu. Dimana kami
memakai pakaian itu pada hari yang sama. Namun, aku sedikit kesal padanya dulu
karena dia menutupi pakaian itu dengan jaketnya. Sepertinya mulai detik ini,
aku harus melupakan moment itu sedikit demi sedikit.
Pada tanggal 27 Januari 2014 tepat pukul 5.00 p.m, aku dengan
terpaksa datang ke apartemen Myung Soo untuk memintanya meng-install ulang
laptopku karena laptopku banyak virus dan banyak temanku yang mengeluh setelah
mereka meng-copy file dari laptopku. Awalnya aku meminta untuk meng-install
ulang pada Tae Yang. Namun, Tae Yang tidak bisa dihubungi bahkan dia tidak
membalas message dariku. Sebelum tiba di apartemennya, aku mampir ke minimarket
karena aku yakin kami akan diam seribu bahasa. Daripada aku bosan lebih baik
aku memakan snack yang ku beli. Akhirnya aku tiba di apartemen Myung Soo. Aku
sedikit membelalakan mataku ketika melihat Sae Ron dan Beige disana. Namun aku
tidak menunjukan ekspresi terkejutku itu didepan mereka karena aku memiliki
wajah jutek. Mengapa Myung Soo tidak memberitahuku bahwa mereka ada di
apartemennya? Aku yakin setelah ini
mereka pasti menanyakan padaku ketika di kelas besok. Aku cukup bosan berada di
apartemen Myung Soo karena mereka bicara mengenai hal yang tak ku ketahui
hingga aku memilih diam saja. Tepat pukul 6.00 p.m, akhirnya Beige dan Sae Ron
berpamitan pada kami. Kini hanya ada aku dan Myung Soo di apartemennya. Saat
itu, aku benar-benar tidak tahu harus bicara hal apa dengannya. Dia sedang
meng-install ulang laptopku. Akhirnya aku memutuskan untuk berbaring di
ranjangnya. Pada saat itu, aku baru menyadari kebodohanku. Seharusnya aku
meminta ijin padanya untuk berbaring di ranjangnya karena aku bukan kekasihnya
lagi. Namun, mulutku ini sulit untuk mengatakannya. Lagipula dia tidak
mempermasalahkan ini. Tepat pukul 7.00 p.m, dia masih meng-install ulang
laptopku dan selama satu jam kami saling diam. Aku mengirim message pada
temanku menceritakan hal itu. Temanku itu malah menertawaiku. Aku pun kesal
olehnya hingga kami terus saling mengirim message dan aku tertawa pelan ketika
membaca message darinya. Tepat pukul 7.45 p.m, Myung Soo menyerah untuk
meng-install ulang laptopku. Dia menyuruhku untuk meminta install ulang
laptopku pada Tae Yang. Jika akhirnya aku tahu seperti ini, seharusnya aku
sabar menunggu kabar dari Tae Yang daripada harus berhadapan dengan Myung Soo
seperti ini. Ketika aku akan pulang, aku teringatkan sesuatu. Aku pernah
mengirimkan message pada Myung Soo mengenai mimpiku. Dalam mimpiku, aku bertemu
dengan ibunya. Ibunya memberitahuku namanya dan ibunya adalah seorang bidan.
Aku menanyakan kebenaran hal itu pada Myung Soo. Namun, dia malah bertanya
padaku. Jika benar, apa yang akan ku lakukan? Jika salah, apa yang akan ku
lakukan? Seharusnya itu adalah pertanyaan yang ku ajukan setelah mendengar
jawaban darinya. Dia selalu bisa memutarbalikkan pertanyaan dari dulu dan aku
selalu kalah olehnya. Aku menjawab. Jika benar, maka aku akan menjaganya dan
mengawasinya bila terjadi sesuatu padanya. Walaupun kami sudah tidak berpacaran
lagi. Jika salah, maka aku akan mengabaikan mimpi itu. Namun, anehnya mimpi itu
selalu datang berturut-turut selama dua bulan. Aku sempat bertanya pada
teman-temanku. Bila aku memimpikan hal yang sama secara berturut-turut maka itu
adalah sebuah amanah. Setelah mendengar penjelasanku. Myung Soo terlihat
berpikir dan mengatakan bahwa mimpi itu salah. Aku sama sekali tidak percaya padanya
saat itu. Aku pun bertanya nama ibunya. Namun, dia tidak memberitahuku dan itu
semakin membuatku yakin bahwa mimpiku itu benar. Kau mungkin bisa mengelaknya,
Myung Soo. Karena aku tahu maksud dari elakanmu itu. Kau tidak ingin
berhubungan denganku lagi. Meskipun aku masih mengharapkanmu. Namun aku tak
pernah sedikitpun berpikir untuk menggunakan cara ini agar kau kembali padaku. Yang
ingin ku curi darimu adalah hatimu bukan tubuhmu. Semoga kau selalu sehat,
Myung Soo. Aku akan mengawasimu dari belakang tanpa kau ketahui karena aku
yakin mimpi itu benar.
Pada tanggal 28 Januari 2014 tepat pukul 9.00 a.m, aku duduk
bersebelahan dengan Beige. Beige bertanya padaku. Apakah aku dan Myung Soo
telah baikkan? Apakah kalian berpacaran lagi? Aku menjawab bahwa hubungan kami
baik-baik saja. Namun, kami tidak berpacaran lagi. Beige pun hanya
menganggukkan kepalanya saja. Sebenarnya aku tahu maksud dari pertanyaan Beige.
Beige pasti akan membicarakan hal ini pada Yerim karena Hyun Joong pernah
mengatakan padaku bahwa Beige adalah wanita yang tidak bisa dipercaya. Beige
selalu mengatakan hal yang tidak boleh dikatakan pada orang lain atau orang
yang dimaksud. Namun, Beige justru mengatakan pada orang itu hingga pernah
mengakibatkan pertengkaran kecil. Meskipun aku dan Yerim didepan umum terlihat
baik-baik saja namun terlihat jelas bahwa dia masih membenciku. Aku hanya bisa
berpura-pura tidak mengetahuinya.
Pada tanggal 19 Februari 2014 tepat pukul 8.40 a.m, aku
sempat mendengar beberapa mahasiswa pria yang tak lain adalah teman Myung Soo sedang
membicarakanku. Saat itu, aku duduk didepan mereka. Namun, aku sedang
mendengarkan musik dengan menggunakan headset. Ketika lagu berakhir tanpa
sengaja aku mendengar mereka sedang membicarakanku. Dengan refleks, aku
mematikan musik itu namun aku tidak melepas headset yang ku pakai lalu
menguping pembicaraan mereka. Mereka mengatakan bahwa sepertinya Myung Soo
telah menyentuh semua bagian tubuhku. Pertama karena Myung Soo mengoleksi video
mesum. ketika kami masih berpacaran, mereka menduga bahwa kami pernah melakukan
hal itu. Kedua, mereka mengatakan bahwa aku pernah tidur di apartemen Myung
Soo. Ketiga, mereka mengatakan bahwa bagian tubuhku ada yang aneh ketika mereka
melihatku. Aku pun tak sanggup lagi menguping pembicaraan mereka hingga aku
menyalakan musik kembali. Aku terkejut bukan main ketika mendengar mereka
mengatakan hal yang tidak-tidak mengenaiku. Padahal aku dan Myung Soo telah
lama berpisah. Apakah mereka tidak bisa membicarakan hal lain selain tentangku?
Untuk perkataan pertama mereka, aku sangat menyangkalnya karena kami tidak
pernah melakukan hal itu terlalu jauh meskipun Myung Soo memang menyentuh
beberapa bagian tubuhku namun kami tidak pernah melakukan hal itu terlalu jauh.
Walaupun Myung Soo pernah mengajakku untuk melakukan hal itu namun aku
menolaknya. Untuk perkataan kedua mereka, aku mengakuinya bahwa itu benar namun
kami tidur pada ranjang yang berbeda. Untuk perkataan ketiga, aku sedikit
mengerutkan keningku. Apakah ada yang aneh pada tubuhku ini? Aku merasa bahwa
tubuhku biasa saja seperti biasanya. Entahlah, aku memang tidak mengetahui
pikiran pria ketika melihat tubuh wanita.
Pada tanggal 20 Februari 2014 tepat pukul 6.30 a.m, aku
memutuskan untuk mengubah style pakaianku. Aku ingin mengalihkan topik beberapa
mahasiswa pria itu yang sepertinya sedang menyelidikiku dengan style pakaianku
yang menurutku agak aneh. Semua ini aku lakukan karena aku tak ingin mereka
menganggapku seperti barang rongsokan ketika barang itu tidak berguna maka
barang itu akan dibuang begitu saja seperti halnya yang dilakukan Myung Soo
padaku. Seandainya aku masih berpacaran dengan Myung Soo, mungkin mereka tidak
akan menganggapku seperti barang rongsokan.
Pada tanggal 29 Maret 2014 tepat pukul 1.00 p.m, aku bersama Gyeong tiba di kampus untuk open recruitment anggota baru organisasi
kami. Tidak hanya ada kami berdua disana, tapi mahasiswa lainnya pun ada
termasuk Myung Soo. Tepat pukul 4.30 p.m, kami telah selesai. Semua angkatan
kami berkumpul untuk memberikan pesan dan kesan hari ini. Aku menjadi sasaran
untuk pertanyaan itu karena sebagai anggota baru untuk tahun ini. Setelah
menjawab, aku terkejut bukan main ketika mahasiswa lainnya menyoraki nama Myung
Soo. Apakah ini awal bully-an kami lagi? Padahal aku tahu betul bahwa mereka
sudah tidak mem-bully kami lagi. Namun yang aku pikirkan ternyata salah.
Sebelum Myung Soo menjawab pertanyaan itu, Eunhyuk menyelanya terlebih dahulu.
Eunhyuk mengatakan bahwa disini banyak wanita cantik. Ketika mendengarnya, aku merasakan dadaku
sangat sakit terutama hatiku. Apakah Myung Soo telah menemukan wanita yang
cocok untuknya? Aku yakin sekali bahwa wanita itu adalah junior jurusan kami. Saat
itu, tubuhku sangat lemas sekali namun aku harus terlihat tegar. Gyeong
menyadari hal itu dan berusaha untuk menenangkanku. Akhirnya acara itu selesai,
aku dan Gyeong pergi ke parkiran. Saat di parkiran ketika aku menyalakan
motorku, aku melihat Myung Soo bersama temannya berjalan kearah kami. Dengan
refleks, aku memalingkan wajahku. Jujur, saat itu aku ingin menangis. Gyeong
mengatakan padaku bahwa mereka telah melewati kami. Aku pun mulai melajukan
motorku. Di sepanjang perjalanan, sebisa mungkin aku menahan tangisanku itu
karena aku sangat malu sekali bila harus menangis didepan Gyeong. Gyeong
mengatakan padaku bahwa ketika aku memalingkan wajahku, Myung Soo melihat
kearahku. Gyeong juga mengatakan bahwa terlihat jelas Myung Soo masih
menyukaiku. Aku hanya tersenyum menanggapinya. Aku tak ingin jatuh kedalam
jurang sakit hati karena teka-teki yang kau buat ini, Myung Soo.
Pada
tanggal 30 Maret 2014 tepat pukul 7.00 p.m, aku datang ke apartemen Shin Hye.
Disana aku melihat daftar data junior yang mendaftar organisasi di jurusan
kami. Shin Hye mengatakan padaku bahwa junior yang dimaksud oleh Eunhyuk adalah
Jung So Min. Aku terkejut bukan main ketika mendengarnya. Bagaimana mungkin
Shin Hye mengetahui wanita itu? Shin Hye mengatakan padaku bahwa Jung So Min
mendaftar di organisasi Myung Soo dan Eunji. Shin Hye menenangkanku bahwa Eunji
tidak mungkin melepaskan Jung So Min karena Jung So Min mendaftar pilihan
pertama di organisasi Eunji. Ketika mendengarnya, hatiku merasa lega. Mungkin
aku terlihat egois namun inilah diriku. Shin Hye memberikan daftar data Jung So
Min padaku. Aku tersenyum ketika melihat foto Jung So Min. Ternyata wajah Jung
So Min sangat imut sekali. Pantas saja Myung Soo menyukainya. Bila kau memang
menyukai wanita itu, aku harap kau bahagia dengannya. Aku rasa cara ini bisa
membuatku untuk membencimu dan melupakanmu, Myung Soo.
Pada
tanggal 2 April 2014 tepat pukul 3.00 p.m, aku tersenyum senang karena apa yang
dikatakan oleh Shin Hye ternyata benar bahwa Jung So Min masuk ke organisasi
Eunji. Saat itu, aku bersalaman dengan Jessica dan saling melempar senyum karena
Jessica mengetahui hal itu selain Shin Hye dan kebetulan juga bahwa Jessica
satu organisasi dengan Eunji. Jadi dia sudah mengetahui hal itu. Entah mengapa
hatiku tetap saja tidak tenang setelah itu.
Pada
tanggal 12 April 2014 tepat pukul 8.00 p.m, aku bertemu dengan temanku ditempat
perkumpulan kami seperti biasanya. Kami bercanda gurau disana. Saat aku duduk
di bangku luar café, Soo Hyun menghampiriku dan duduk disampingku. Soo Hyun
mengatakan padaku bahwa dia putus dengan pacarnya. Aku pun mulai
menenangkannya. Namun dia memegang tanganku. Aku berusaha untuk melepaskan
tanganku. Namun dia semakin memegang tanganku dengan erat. Dia mengatakan
padaku bahwa dia memutuskan pacarnya agar dia bisa berpacaran denganku. Aku
langsung menolaknya waktu itu. Aku mengatakan padanya bahwa aku masih menyukai
Myung Soo dan hatiku masih tertutup untuk menerima pria lain. Dia mengatakan
padaku bahwa ini adalah kedua kalinya aku menolaknya. Dia memberiku waktu
selama satu minggu untuk memikirkan kembali hal ini lalu dia pergi
meninggalkanku yang masih tercengang. Setelah itu, aku pulang tanpa berpamitan
dengan temanku terlebih dahulu.
Pada
tanggal 13 April 2014 tepat pukul 8.00 p.m, aku sudah tidak sanggup lagi ketika
mendengar mahasiswa lainnya mulai menggoda Myung Soo dengan menyebutkan nama
Jung So Min ketika aku sedang melewati mereka. Akhirnya aku mengirim message
pada Hyun Joong. Entah, mengapa hatiku tidak tenang? Aku takut sekali
kehilangan Myung Soo karena kehadiran Jung So Min. Aku mengatakan pada Hyun
Joong bahwa aku masih menyukainya. Saat itu juga, aku menanyakan padanya.
Apakah Myung Soo sudah mempunyai pacar lagi? Dia mengatakan bahwa Myung Soo
masih lajang dan dia menebak sepertinya dia masih menyukaiku bila dia melihat
dari sikap Myung Soo. Ketika membaca message dari Hyun Joong, aku merasa bahwa
aku masih mempunyai kesempatan kedua. Aku tak pernah menyuruh Hyun Joong untuk
membantuku tapi dia berinisiatif ingin membantuku. Aku pun berterima kasih
padanya. Walaupun aku sudah menduga bahwa hasilnya pasti negatif. Dia akan
menolakku seperti dulu. Bila dia masih menolakku maka aku akan menerima Soo
Hyun sebagai pacarku.
Pada
tanggal 15 April 2014 tepat pukul 10.20 a.m, aku duduk bersebelahan dengan Min
Ah. Min Ah mengatakan padaku bahwa dia membaca message dariku di ponsel Hyun
Joong. Aku tak mempermasalahkan hal itu karena Min Ah adalah pacar Hyun Joong,
jadi dia bebas untuk membaca setiap message yang ada di ponsel Hyun Joong.
Berbeda sekali saat aku masih berpacaran dengan Myung Soo. Myung Soo selalu
menjauhkan ponselnya dariku. Min Ah mengatakan bahwa Hyung Joong memberitahunya
ketika pada awal aku dan Myung Soo berpisah, Myung Soo pernah mengatakan pada
Hyun Joong bahwa dia masih menyukaiku namun baginya, aku sangat cerewet. Mana
ada wanita di dunia ini yang tidak cerewet, Myung Soo? Justru cerewet adalah
ciri khas wanita. Ketika mendengarnya, aku tersenyum bukan main. Namun, tetap
saja aku merasakan bahwa kali ini aku akan mendapatkan respon negatif dari
Myung Soo.
Pada
tanggal 16 April 2014 tepat pukul 6.00 p.m, Hyun Joong menyuruhku untuk menemui
Myung Soo. Aku menolaknya karena aku takut sekali. Namun, Hyun Joong dan Min Ah
meyakinkanku untuk menemui Myung Soo. Akhirnya aku mengatakan pada mereka bahwa
aku akan menemui Myung Soo besok. Mereka pun tersenyum dan mendoakanku. Aku
harap keputusanku ini benar. Meskipun aku harus merendahkan harga diriku
sebanyak 3 kali karena menurut Shin Hye dan Min Ah, cinta itu tidak mengenal
harga diri. Meskipun aku harus jatuh kedalam jurang sakit hati sebanyak 1000
kali.
Pada
tanggal 17 April 2014 tepat pukul 4.30 p.m, aku datang ke apartemen Myung Soo.
Sebelumnya aku telah mengirim message padanya karena aku ingin membicarakan
suatu hal padanya. Meskipun kami sempat berdebat tentang dimana tempat kami
bertemu. Akhirnya aku memutuskan untuk di apartemennya saja karena dia menolak
untuk pergi ke kampus. Padahal kampus adalah tempat yang paling aman bagiku
untuk melarikan diri bila aku mendapat respon negatif darinya. Setibanya di
apartemennya, dia sedang memperbaiki motornya. Aku pun menunggunya didalam
apartemennya. Ketika aku akan mengambil air minum ternyata air minum dalam
dispensernya kosong. Aku pun mendengus kesal karena aku menunggunya hingga satu
jam lebih tapi dia tidak memberiku makanan atau minuman. Aku pun keluar dan
pergi ke toko kecil untuk membeli makanan dan minuman. Setelah itu, aku masih
melihatnya masih memperbaiki motornya. Aku pun masuk ke apartemennya dan makan.
Apakah dia sengaja membiarkanku selama satu jam lebih seperti ini? Jujur, aku
merasa bosan menunggunya selama itu. Mungkin dulu ketika dia sedang memperbaiki
motornya, aku bisa menunggunya sambil bermain game atau menonton televisi.
Namun, sekarang aku tak berani untuk menyentuh barangnya sama sekali karena aku
bukanlah siapa-siapa baginya. Akhirnya dia selesai, dia menyuruhku untuk duduk
diatas karpet. Namun, aku mengabaikannya karena bila aku duduk diatas karpet
maka pantatku terasa panas sekali. Apakah dia sudah lupa bahwa aku lebih
menyukai duduk di lantai? Karena duduk di lantai membuat pantatku dingin. Saat
aku akan mulai bicara, aku membelalakan mataku karena dia duduk membelakangiku
sambil berkutik pada laptopnya. Aku sempat berpikir bahwa dia sangat
menyebalkan saat itu. Padahal aku ingin bicara dengannya sambil melihat
matanya. Namun bila aku memintanya pun percuma saja karena dia pasti menolaknya,
bila dia menerimanya pun pasti dia tidak bisa diam. Akhirnya aku membiarkannya
saja. Aku menceritakan semuanya mulai dari message Hyun Joong, beberapa mahasiswa
pria yang membicarakanku bahkan bicara tentang ketika dia menyentuhku. Mungkin
aku sedikit mengancam dia dengan membicarakan hal ketika dia menyentuhku dulu.
Bagi wanita, mungkin itu adalah senjata yang tepat untuk melawan lawan mainnya.
Namun, aku salah ternyata Myung Soo sama sekali tidak bersalah telah
menyentuhku waktu itu. Aku akui bahwa aku tidak pernah menyesalinya karena aku
pun menikmatinya pada waktu itu. Yang aku sesalkan adalah Myung Soo tak
mengerti bahwa aku ingin dia kembali padaku dan rasa sensasi yang ditimbulkan
ketika dia menyentuhku masih ku rasakan hingga saat ini padahal kami telah
berpisah lama sekali. Untuk perkataan mahasiswa pria mengenai diriku, dia
mengatakan padaku bahwa dia tidak pernah mengatakan hal itu pada mahasiswa
lainnya. Mungkin bagi pria lain itu adalah sebuah kebanggaan karena telah
berhasil menyentuh tubuh pacarnya sendiri. Namun, aku percaya bahwa Myung Soo
tidak mungkin mengatakan hal itu pada temannya. Dia memberiku saran agar
mengubah cara berpakaianku. Dasar Myung Soo aneh, apakah dia tidak tahu bahwa
aku berpakaian aneh seperti itu karena aku ingin mengalihkan topik beberapa mahasiswa
pria itu yang sepertinya sedang menyelidiki tubuhku ini. Mungkin beberapa
mahasiswa pria itu tidak membicarakanku setelah aku berpisah dengan Myung Soo,
bila Myung Soo tidak pernah menyentuh tubuhku ini. Dia mengatakan padaku bahwa
dia sudah tidak menyukaiku lagi bahkan saat ini dia tidak menyukai siapa-siapa.
Aku sempat berpikir. Apakah dia dengan memberitahuku bahwa dia tidak menyukai
siapa-siapa berarti dia tidak menyukai Jung So Min? Apakah dia menerima
perjodohan dari orang tuanya hingga dia menolakku seperti ini? Aku harus
menelan ludahku sendiri karena untuk kedua kalinya dia menolakku lagi. Entah,
apa alasannya. Dia menyuruhku untuk mencari pria lain dan jangan
mengharapkannya kembali. Aku sungguh tidak mengerti denganmu, Myung Soo.
Padahal aku telah mengorbankan harga diriku sebagai seorang wanita karena aku
ingin kau kembali padaku. Aku hanya ingin kau kembali padaku, Myung Soo. Aku
tak mengharapkan lebih dari itu. Teman-temanku sempat memarahiku karena betapa
bodohnya aku masih menyukaimu dan menunggumu padahal jelas-jelas kau menolakku
dan mengabaikanku seperti ini. Bila aku mengingat moment selama kita masih berpacaran,
kau lebih banyak menyakiti hatiku. Namun, aku tak bisa membencimu sama sekali. Tak
bisakah kau mengorbankan harga dirimu seperti aku yang mengorbankan harga
diriku padamu, Myung Soo? Apa yang harus ku lakukan lagi agar kau kembali
padaku. Sepertinya aku harus menerima Soo Hyun agar aku bisa melupakanmu, Myung
Soo.
Pada
tanggal 20 April 2014 tepat pukul 7.00 p.m, Soo Hyun menemuiku di rumah. Aku
berpamitan pada orang tuaku bahwa aku akan pergi keluar bersama Soo Hyun
sebentar. Mereka pun mengijinkan kami. Saat itu, Soo Hyun mengajakku ke sebuah
mall. Aku tersenyum miris karena mall itu mengingatkanku pada Myung Soo. Kami
pun berbicara. Dia menanyakan jawaban dariku. Aku teringatkan akan perkataan
Myung Soo yang menyuruhku untuk mencari pria lain. Akhirnya aku menganggukkan
kepalaku dan tersenyum sebagai tanda menerimanya. Aku melihat Soo Hyun senang
bukan main saat itu. Aku akui bahwa Soo Hyun adalah pria yang baik, tampan, dan
tinggi. Semua temanku datang waktu dan mengucapkan kata selamat pada kami. Lalu
kami merayakan hari pertama jadian kami bersama teman-teman lainnya. Semoga
dengan cara aku berpacaran dengan Soo Hyun bisa melupakanmu, Myung Soo.
Pada
tanggal 20 Mei 2014 tepat pukul 3.00 p.m, aku bertemu dengan Soo Hyun di taman
belakang kampus. Aku mengatakan “Putus”
padanya. Aku mengatakan padanya bahwa dia terlalu baik untukku. Selama satu
bulan kami berpacaran, dia selalu memenuhi setiap keinginanku. Namun,
kebaikannya itu tidak bisa membuatku untuk melupakan Myung Soo. Justru aku merasa
bersalah pada Soo Hyun. Dia mengetahui bahwa Myung Soo pernah menyentuhku dan
dia menerimaku apa adanya. Namun, aku tak ingin membuatnya tersakiti lebih jauh
lagi karena hingga detik ini aku tidak bisa melupakan Myung Soo. Soo Hyun
sempat menolak permintaanku itu. Namun, aku memohon dan menangis dihadapannya
agar dia melepaskanku karena aku bukanlah wanita yang baik untuknya. Akhirnya,
dia menyerah dan menerima permintaanku itu. Aku mengatakan padanya bahwa kita
masih berteman dan aku akan menganggapnya kakakku seperti dulu lagi. Maafkan
aku, Soo Hyun.
Pada
tanggal 23 Mei tepat pukul 7.00 p.m, aku baru mengetahui bahwa aku satu
kelompok besar dengan Myung Soo dan yang lebih mengejutkan lagi ketika
mengetahui bahwa Yerim dan Gayoon satu kelompok denganku. Hyo Joo mengirim
message padaku bahwa dalam kelompok besar itu dibagi dalam beberapa kelompok
kecil. Saat dibagi dalam kelompok kecil, Hyo Joo mengatakan padaku bahwa aku
seharusnya satu kelompok kecil dengan Myung Soo. Namun, mahasiswa lainnya
memisahkan kami karena mereka takut bahwa kami akan bertengkar dan mereka tidak
pernah melihat aku dan Myung Soo bicara setelah kami berpisah. Mereka takut
bahwa hal itu akan mempengaruhi tugas observasi kelompok. Aku sangat kecewa
sekali ketika Hyo Joo mengirim message itu. Namun, keputusan mereka ada baiknya
untukku karena jujur hingga detik ini aku tak berani untuk bicara dengan Myung
Soo didepan umum bahkan untuk sekedar melihatnya pun aku tak sanggup.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar