Jumat, 24 Oktober 2014

[Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 7

[Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 7
Title                 : [Special Edition Love is Feeling] Ji Won’s Diary Part 7
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance and Sad
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L Infinite and Kim Ji Won
Other Cast       : Cho Kyuhyun, Kim Yerim, Kim Ryeowook, Beige, Kim Heechul, Im Yoona,  Leeteuk aka Seongseonim Park, Hyuna, Gayoon, Yoo Seung Ho, Jung Yong Hwa, Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Song Eunji, Han Ji Min, Kang In aka Seongseonim, Park Shi Ho, Hwang Jung Eum, Lee Da Hee, Lee Jun Ki, Song Hye Kyo, Han Ga In, Park Shin Hye, Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun, Lee Sunkyu aka Sunny, Lee Hong Ki, Shindong, Kim Bum, Kim Gyeong, Song Ye Jin, Park Si Yeon, Jung So Min, Kim Jae Joong, Seo In Guk, Kwon Yuri, Kim Sae Ron, Tuan Kim, Nyonya Kim, Micky Yoochun, Choi Sulli, Kim So Eun, Lee Joon, Tae Yang, Kim Haneul, Kang Min Hyuk, Kim Hyun Joong, Kim Tae Woo, Kim Jae Joong, Shin Min Ah, Han Hyo Joo, Lee Taemin, Victoria Song, Choi Minho, Wooyoung, member Infinite, member Super Junior, member Girls Generation


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5   Part 6

Preview

Pada tanggal 23 Mei tepat pukul 7.00 p.m, aku baru mengetahui bahwa aku satu kelompok besar dengan Myung Soo dan yang lebih mengejutkan lagi ketika mengetahui bahwa Yerim dan Gayoon satu kelompok denganku. Hyo Joo mengirim message padaku bahwa dalam kelompok besar itu
dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Saat dibagi dalam kelompok kecil, Hyo Joo mengatakan padaku bahwa aku seharusnya satu kelompok kecil dengan Myung Soo. Namun, mahasiswa lainnya memisahkan kami karena mereka takut bahwa kami akan bertengkar dan mereka tidak pernah melihat aku dan Myung Soo bicara setelah kami berpisah. Mereka takut bahwa hal itu akan mempengaruhi tugas observasi kelompok. Aku sangat kecewa sekali ketika Hyo Joo mengirim message itu. Namun, keputusan mereka ada baiknya untukku karena jujur hingga detik ini aku tak berani untuk bicara dengan Myung Soo didepan umum bahkan untuk sekedar melihatnya pun aku tak sanggup.

Next

Pada tanggal 26 Mei tepat pukul 3.00 a.m, kelas kami mengadakan praktikum. Kali ini aku bersama Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, Goo Hye Sun. Setibanya di kampus, aku berlarian sambil membawa barangku lalu menghampiri mereka. Saat sedang bicara dengan mereka, aku sempat mendengar bahwa Yong Hwa memanggil nama Myung Soo sangat keras sekali. Padahal saat itu Yong Hwa bersama temannya sedang berada dibelakangku. Namun, aku mengabaikannya dan bicara dengan temanku lagi. Akhirnya kami masuk bus, aku duduk bersama Chae Won. Saat bus berhenti di pom bensin, aku baru menyadari bahwa aku dan Myung Soo memakai pakaian yang sama yaitu berwarna putih. Aku sempat mendengus kesal. Seharusnya aku memakai pakaian warna lain bila tahu akan seperti ini jadinya. Temanku mulai menggodaku lagi namun aku mengabaikannya kali ini dan mereka berhenti menggodaku. Tepat pukul 4.00 p.m, bus yang dinaiki oleh Myung Soo mogok hingga beberapa mahasiswa wanita masuk kedalam bus yang ku naiki. Saat aku membuka mataku, aku terkejut bukan main karena Victoria duduk disampingku. Dia tersenyum padaku. Aku pun menanggapinya dengan tersenyum dan menganggukan kepalaku. Entah bagaimana awalnya Victoria berbicara dengan keras hingga aku mendengarnya. Victoria mengatakan bahwa dia tertawa ketika melihat Myung Soo jatuh dari kursi belakang bus saat supir menginjak rem dengan mendadak dan tepat saat itu juga Myung Soo tertinggang dus minuman mineral. Semua mahasiswa yang ada di bus itu tertawa. Namun, Myung Soo memasang wajah seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketika mendengar cerita Victoria, aku tertawa sangat keras saat itu hingga semua mahasiswa didalam bus melihat kearahku dan mulai menggodaku. Saat mereka menggodaku, aku memanyunkan bibirku dan memalingkan wajahku dari mereka. Seharusnya tadi aku bisa menahan tawaku agar mereka tidak menggodaku lagi. Tepat pukul 9.00 p.m, kelompok kami melakukan briefing termasuk Myung Soo ada disana. Aku duduk ditengah antara Taemin dan Jae Joong. Taemin dan Jae Joong tiada hentinya menggodaku karena aku sekelompok dengan Myung Soo. Aku pun menjadi kesal tanpa sengaja aku memukul Jae Joong. Saat itu juga, semua mahasiswa di kelompokku melihat kearahku. Hyo Joo mengatakan padaku bahwa aku jahat sekali memukul Jae Joong. Aku tersenyum tanpa merasa bersalah pada Jae Joong. Sedangkan Jae Joong tersenyum puas. Saat itu, aku malu sekali terutama dihadapan Myung Soo. Semoga dia tidak menganggapku wanita genit ketika aku sedang bercanda gurau dengan Taemin dan Jae Joong. Setelah selesai, aku kembali ke kamar. Namun, aku teringatkan pada ponselku. Aku pun kembali ke tempat briefing tadi. Ku lihat beberapa mahasiswa dalam kelompokku masih berkumpul termasuk Myung Soo. Aku pun mulai mencari ponselku. Aku sangat beruntung sekali karena yang menemukan ponselku adalah Hyo Joo. Saat aku mengambil ponselku dari tangan Hyo Joo, aku sempat berharap semoga Myung Soo tidak melihat tali kecil pemberian darinya yang ku pasang di ponselku ini. Aku pun mengucapkan terima kasih pada Hyo Joo lalu pergi kembali ke kamar.

Pada tanggal 27 Mei tepat pukul 7.00 a.m, kami melakukan observasi sesuai dengan kelompok. Pada saat itu, aku melakukan observasi berdua dengan Shin Hye. Tanpa terasa observasi itu selesai lebih awal. Setelah itu, aku istirahat di kamar. Tepat pukul 6.30 p.m, aku selesai mandi. Setelah itu, aku duduk bersama Eun Hye untuk mengantri makanan. Eun Hye mengatakan padaku bahwa seharusnya aku tidak perlu mengganti pakaian tadi. Aku mengerutkan keningku tidak mengerti. Eun Hye mengatakan bahwa Myung Soo sedang memakai pakaian berwarna kuning. Eun Hye mengatakan lagi bahwa seandainya aku belum mengganti pakaianku, mungkin aku dan Myung Soo memakai pakaian yang warnanya sama. Aku membalas perkataannya. Bila aku masih memakai pakaian yang tadi, mungkin tubuhku ini sangat bau. Kami pun tertawa bersama-sama. Setelah makan, kelompok kami berkumpul dan melakukan analisis data observasi tadi. Aku pun melakukan analisis itu. Semua mahasiswa dalam kelompok itu mulai berdiskusi dan bicara. Aku sama sekali tidak tertarik bicara saat itu karena bagiku mereka terlalu berisik dan mereka bicara hal yang tak berguna maka itu sama saja dengan membuang waktu istirahat. Jujur, saat itu aku sangat mengantuk sekali hingga aku cepat-cepat untuk menyelesaikan analisis itu. Saat melakukan analisis, lagi-lagi aku tidak fokus karena mendengar suara Myung Soo meskipun aku tidak melihatnya sama sekali. Tepat saat itu juga, aku menarik nafas dan kembali untuk fokus menganalisis data lagi. Akhirnya aku selesai menganalisis data itu. Aku pun mulai berpamitan pada mahasiswa lainnya kecuali pada Myung Soo. Aku berkata dalam batinku selamat tidur, Myung Soo. Semoga kau bermimpi indah.

Pada tanggal 28 Mei 2014 tepat pukul 7.00 a.m, kami melakukan observasi ke lokasi kedua. Saat kami sedang mendengar penjelasan dari dosen, aku melihat ke belakang dan menanyakan suatu hal pada Hyo Joo. Ketika aku bertanya pada Hyo Joo, aku tidak mendapat jawaban darinya yang ada dia malah marah padaku. Aku terkejut bukan main waktu itu, karena itu adalah pertama kalinya Hyo Joo marah padaku. Padahal aku tidak tahu sama sekali kesalahanku. Aku pun menundukkan kepalaku. Saat aku akan memalingkan kepalaku kearah depan, tanpa sengaja aku melihat kearah Myung Soo dan dia pun melihat kearahku. Setelah itu, aku memalingkan kepalaku kearah depan. Semoga Myung Soo tidak mendengar ketika Hyo Joo marah padaku tadi. Jujur, saat Hyo Joo marah padaku ingin rasanya aku menangis namun aku menahannya. Setelah itu, kami jalan kaki sepanjang 7 km. Aku sama sekali tidak tahu bahwa kami harus memakai pakaian angkatan dan aku benar-benar salah kostum waktu itu karena hanya aku sendiri yang memakai pakaian bebas. Tepat pukul 12.00 a.m, akhirnya kami istirahat dan makan. Setelah itu, aku pergi ke pantai mencari keberadaan teman-temanku. Saat aku sedang berjalan kearah pantai, aku melihat Myung Soo dan temannya sedang berjalan didepanku. Aku pun memutuskan untuk berjalan pelan dibelakangnya. Setelah aku menemukan keberadaan teman-temanku, dengan refleks aku berlari dan melewati Myung Soo bersama temannya. Ketika di pantai aku dan teman-temanku foto bersama. Tepat pukul 1.00 p.m, kami disuruh berkumpul untuk kembali ke basecamp. Setelah itu, kami berjalan kaki sepanjang 7 km lagi. Saat aku sedang berjalan, tiba-tiba Hong Ki menghampiriku dan kami jalan bersama. Saat aku dan Hong Ki sedang berjalan dan bicara, tiba-tiba kami melihat Myung Soo berjalan dengan cepat melewati kami. Aku akui tenaga Myung Soo sangat kuat hingga dia bisa menyusul kami. Setelah itu, Hong Ki mulai menggodaku. Hong Ki mengatakan padaku bahwa hanya aku dan Myung Soo yang memakai pakaian bebas padahal mahasiswa lainnya memakai pakaian angkatan termasuk dirinya. Dengan refleks, aku melihat kearah Myung Soo dan benar saja dia menggunakan pakaian bebas. Aku pun mulai kesal karena lagi-lagi mahasiswa mulai menggodaku karena pakaian yang kami pakai. Pertama pada tanggal 26 Mei 2014, aku dan Myung Soo memakai pakaian berwarna putih. Kedua pada tanggal 27 Mei 2014, aku dan Myung Soo memakai pakaian berwarna kuning. Dan sekarang, kami sama-sama memakai pakaian bebas. Aku mengsugestikan diri sendiri bahwa itu hanya kebetulan saja. Setelah observasi selesai, kami kembali ke basecamp. Setelah itu, bagiku tidak ada hal yang menarik lagi.

Pada tanggal 29 Mei 2014 tepat pukul 7.30 a.m, aku dikejutkan dengan pembagian perahu per kelompok. Awalnya aku mengira bahwa Myung Soo akan pindah perahu mengingat bahwa teman-temannya berada pada perahu lain. Saat aku melewati jembatan untuk menuju perahu, aku berjalan pelan sekali waktu itu. Jujur, waktu itu kepalaku pusing sekali dan aku teringatkan moment dimana aku jatuh ke laut di pelabuhan. Ingin rasanya aku meminta tolong pada mahasiswa lainnya. Namun, aku tertinggal jauh. Semua mahasiswa yang satu perahu denganku telah berjalan didepanku dan sangat jauh. Aku pun memberanikan diri untuk melawan rasa pusingku itu. Akhirnya aku naik ke perahu dan duduk disana. Aku melihat wajahku pada layar ponselku. Terlihat jelas bahwa aku sangat pucat sekali. Aku pun mengambil kain syal di dalam tasku dan bergegas memakainya untuk menutupi wajahku. Perahu pun berjalan dan rasa pusingku semakin menjadi-jadi melihat air laut yang begitu banyak. Aku mengalihkan rasa pusingku itu dengan membaca kertas instrument dan menanyakannya pada kedua temanku lainnya. Saat aku akan melihat kearah temanku itu, tanpa sengaja aku melihat kearah Myung Soo. Saat kami saling melihat, aku teringatkan pada tatapan kami saat di laboratorium dulu ketika mata kuliah sedang berlangsung. Beberapa detik kemudian, aku memalingkan wajahku dan bicara dengan kedua temanku itu. Beruntung sekali ketika aku melihat Myung Soo, wajahku tertutupi oleh kain syal itu hingga hanya mataku yang dapat terlihat olehnya. Saat itu juga, aku baru menyadari bahwa Myung Soo menutup wajahnya dengan kain syal yang semotif denganku namun berbeda warna. Akhirnya kami tiba di pulau pertama. Kami pun melakukan observasi disana. Saat itu, aku bertemu dengan Hong Ki dan lagi-lagi dia menggodaku karena aku dan Myung Soo memakai pakaian angkatan dan syal yang sama padahal mahasiswa lainnya memakai pakaian bebas. Aku pun menyangkalnya dengan mengatakan padanya bahwa hal ini adalah kebetulan dan lagipula aku kehabisan pakaian bersihku. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan observasi menuju pulau kedua. Aku duduk didepan bersama kedua temanku tadi. Namun, Myung Soo pindah ke belakang bersama teman sekelompokku lainnya termasuk Yerim dan Gayoon ada disana. Menurutku terpisah dengannya, mungkin lebih baik. Jujur saat dia duduk didepan perahu, aku sangat canggung sekali dan hanya diam saja tidak seperti diriku biasanya yang sangat cerewet. Perjalanan menuju lokasi pulau kedua cukup lama. Akhirnya kami tiba di pulau kedua. Setelah makan, kami melakukan observasi lagi. Saat aku sedang mencatat sambil berjalan. Aku melihat sandal disebelahku. Saat itu, aku langsung membelalakan mataku ketika aku menyadari bahwa orang yang berjalan disebelahku adalah Myung Soo. Saat itu, aku tidak berani mengangkat kepalaku. Aku merasakan bahwa dia menyadari aku berada disebelahnya. Dia pun mulai memperlambat jalannya. Aku pun mengerti lalu ku gunakan kesempatan itu untuk berjalan cepat. Setelah itu, aku baru berani mengangkat kepalaku lagi. Observasipun selesai. Saat kami akan kembali ke perahu, tiba-tiba aku merasa kakiku kram sepertinya karena aku terlalu bersemangat jalan tadi. Aku berusaha untuk berjalan normal. Namun nihil, aku jatuh sambil memegang tangan Minho. Semua mahasiswa pria yang ada disekitarku pun menolongku. Aku baru menyadari bahwa yang menolongku adalah semua teman Myung Soo. Aku pun melihat kearah kanan dan kiri, setelah itu aku merasa lega karena Myung Soo tidak ada disini. Mereka memapahku jalan. Tae Woo yang melihatku saat itu tertawa dan memanggil nama Myung Soo. Namun, aku tersenyum dan mengatakan pada Tae Woo bahwa Myung Soo tidak mungkin mendengarnya karena Myung Soo tidak ada disini. Setelah mendengar perkataanku, Tae Woo diam lalu meninggalkanku. Setelah menemukan sebuah tongkat kayu, aku mulai berjalan menggunakan tongkat itu. Akhirnya aku tiba didepan pulau itu, angkatan kami pun mulai berfoto disana termasuk diriku. Setelah itu, kami kembali ke perahu. Aku menarik nafasku sebelum turun dari jembatan ke perahu. Beruntung waktu itu, pembimbing observasi kami menolongku dan aku tidak menyangka bahwa dosen yang menurutku kejam dalam tugas pun menolongku untuk turun ke perahu. Setelah naik ke perahu, aku mulai kebingungan dengan perahu milik kelompokku. Aku mulai berjalan mondar-mandir sendiri dan berpikir. Saat aku berpapasan dengan Myung Soo dan berpura-pura tidak melihatnya, dia mengatakan bahwa perahu kelompok kami disini. Setelah mendengarnya, aku pun berjalan menuju depan perahu dan duduk disana. Terima kasih, Myung Soo. Aku tak menyangka bahwa kami tiba di pulau ketiga padahal aku baru saja duduk. Aku pun berjalan pelan karena kakiku masih belum bisa berjalan dengan normal. Setibanya disana, kami mendengarkan penjelasan dosen. Setelah selesai, kami kembali ke perahu. Saat itu, aku pindah ke perahu kelompok Eun Hye dan Chae Won karena aku tidak sanggup lagi bila harus berada pada perahu yang sama dengan Myung Soo dalam waktu yang lama. Aku sangat canggung sekali dengannya dan aku tak ingin melihat Yerim tersenyum puas ketika melihatku dan Myung Soo saling diam seperti sebelumnya. Saat aku duduk dibelakang perahu kelompok Eun Hye dan Chae Won, aku baru menyadari bahwa perahu kelompokku berada disebelahku. Saat itu juga, aku melihat Myung Soo dan dia pun melihatku. Aku mengedipkan mataku tak percaya bahwa lagi-lagi aku harus melihat Myung Soo setelah aku pindah perahu. Aku pun memalingkan wajahku dan bicara dengan Eun Hye. Ketika di perahu kelompok Eun Hye dan Chae Won, aku lebih bebas untuk bicara bahkan kami saling bercanda gurau. Setibanya di basecamp, aku langsung tidur di kamar tanpa mandi terlebih dahulu karena aku yakin saat itu kamar mandi pasti penuh dan banyak mahasiswa yang sedang mengantri.

Pada tanggal 30 Mei 2014 tepat pukul 7.00 a.m, aku bersama teman-temanku foto bersama karena hari ini adalah hari terakhir praktikum kami. Setelah itu, kami berbicara dan bercanda gurau. Tepat pukul 5.00 p.m, bus yang kami tunggu akhirnya datang. Sebelum aku menaiki bus, aku sempat melihat kearah belakang, ku lihat Myung Soo sedang berjalan tepat dibelakangku. Saat itu juga, aku memalingkan wajahku dan berjalan menuju bus. Aku senang sekali bisa melihatmu Myung Soo. Walaupun hanya satu detik saja.

Pada tanggal 31 Mei 2014 tepat pukul 4.30 a.m, bus kami tiba di kampus. Ternyata bus yang ku naiki adalah bus terakhir yang tiba di kampus. Aku sempat kecewa saat itu karena aku tidak bisa melihat Myung Soo. Aku pun menunggu jemputan ditemani oleh Ji Min dan Chae Won. Akhirnya ayahku tiba. Aku membelalakan mataku ketika melihat ayahku menjemputku dengan menggunakan motor besarnya. Chae Won mengatakan padaku bahwa ayahku terlihat keren sambil tertawa. Ji Min mengatakan juga bahwa ayahku lebih cocok menjadi kekasihku dibandingkan menjadi ayahku karena menggunakan motor besar seperti itu. Aku pun memukul pelan tangan mereka lalu berpamitan pada mereka dan melambaikan tanganku.

Pada tanggal 16 Juni 2014 tepat pukul 9.00 a.m, kami mengadakan ekspose di auditorium. Saat itu, aku sangat mengantuk sekali karena tidak ada makanan disana. Tepat pukul 12.00 a.m, kami istirahat dan harus kembali ke auditorium tepat pukul 1.00 p.m. Aku pun pergi bersama teman-temanku untuk pergi mencari makan. Tepat pukul 1.00 p.m, kami kembali ke auditorium. Kami melihat bahwa kursi dibawah sudah penuh. Akhirnya kami menaiki tangga dan berniat untuk duduk diatas. Saat itu, aku mengikuti teman-temanku dibelakang. Saat aku berjalan dan melewati orang yang duduk disana tanpa melihat mereka, aku terkejut bukan main ketika mendengar perkataan Eunhyuk namun aku menahannya dan berpura-pura tidak mendengarnya. Eunhyuk mengatakan dengan keras bahwa sang mantan Myung Soo baru saja lewat. Jika aku lepas kendali, mungkin aku sudah menghampiri Eunhyuk dan memarahinya agar tidak menggodaku lagi. Namun, aku memantapkan hatiku bahwa aku sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi dengan Myung Soo. Jadi, mengabaikan mereka adalah tindakan yang terbaik untuk saat itu. Akhirnya ekspose pun berakhir. Aku pun bergegas pulang.

Pada tanggal 19 Juni 2014 tepat pukul 5.00 a.m, aku terbangun dari tidurku. Ketika aku melihat ponselku, banyak sekali message yang mengatakan selamat ulang tahun padaku. Tepat pukul 1.00 p.m, Soo Hyun datang ke rumahku dan mengajakku pergi jalan-jalan. Akhirnya kami pun pergi. Aku sempat membelalakan mataku karena Soo Hyun membawaku ke rumahnya. Soo Hyun mengenalkanku pada orang tuanya. Orang tuanya sangat ramah sekali padaku. Selama satu jam aku dan Soo Hyun bermain playstation, akhirnya teman-temanku lainnya datang. Mereka datang sambil membawa kue bolu yang cukup besar. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun lalu aku pun berdoa sambil menutup mataku dan meniup lilin. Aku berdoa agar Myung Soo kembali padaku. Kami pun memakan bolu itu dan bercanda gurau. Aku mendapatkan banyak kado kecil dari mereka. Isi kado mereka adalah sebuah jam tangan, jam bekker, gelang kecil, ikat pinggang, headset, dompet, syal dan boneka kecil. Yang ku tahu Soo Hyun memberiku syal. Aku pun bermalam bersama teman-temanku di rumah Soo Hyun karena kebetulan orang tuanya pergi keluar kota. Hari itu adalah perayaan ulang tahunku yang paling spesial. Aku sempat merasa aneh pada diriku sendiri. Aku bisa bersikap biasa saja kepada Soo Hyun. Namun, aku tidak bisa bersikap biasa saja kepada Myung Soo. Padahal mereka sama-sama mantan kekasihku. Apakah karena aku mempunyai perasaan lebih pada Myung Soo hingga aku dan Myung Soo terlihat seperti bermusuhan? Entahlah, bahkan aku tak mengerti dengan diriku sendiri. Apakah kau masih mengingat tanggal ulang tahunku ini, Myung Soo? Sepertinya dia telah melupakannya karena dia mengatakan padaku bahwa dia mudah sekali untuk melupakan.

Pada tanggal 23 Juni 2014 tepat pukul 8.40 a.m, aku mengikuti kelas semester padat. Aku mengikuti perkuliahan seperti biasanya. Namun saat aku akan pulang, tiba-tiba Yoon Eun Hye, Jessica Jung, Moon Chae Won, Kang So Ra, dan Goo Hye Sun menahanku di kelas. Aku sudah mengerti maksud mereka. Mereka pasti akan memberiku sebuah kado dan ternyata dugaanku itu benar. Mereka memberiku kado microphone dan sebuah pigura yang berisikan foto jelekku semua. Mereka menceritakan padaku bahwa awalnya mereka ingin memberikan video Myung Soo dan menyuruhnya untuk mengatakan selamat ulang tahun padaku. Namun karena Myung Soo tidak mengikuti kelas semester padat, akhirnya mereka mengganti kadonya. Awalnya aku sangat kecewa sekali. Namun, aku sangat menyukai kado dari mereka. Terima kasih untuk teman-temanku.

Pada tanggal 20 Agustus 2014 tepat pukul 1.00 a.m, ponselku berdering. Aku masih menutup mataku mencari keberadaan ponselku. Setelah mendapatkan ponselku, aku menekan tombol menerima panggilan telepon. Namun nihil, ponselku masih berdering. Aku pun membuka mataku dan melihat layar ponselku. Aku membelalakan mataku ketika melihat tulisan yang tertera pada layar ponselku itu ternyata hari ini adalah ulang tahun Myung Soo ke-20. Aku pun menutup mataku dan mendoakan Myung Soo. Aku berdoa agar Myung Soo diberikan kesehatan. Jujur, saat itu ingin sekali rasanya aku mengirim message padanya. Namun, ku urungkan niatku itu karena setelah Myung Soo menolakku untuk kedua kalinya aku bertekad untuk tidak menghubunginya lagi walaupun hanya sekedar mengirim message padanya. Tepat pukul 9.00 a.m, saat itu dosen belum datang. Tae Woo menghampiriku dan mengatakan padaku bahwa Myung Soo ulang tahun hari ini. Aku melihat Tae Woo sambil mengerutkan keningku sebagai tanda tidak mengerti. Lalu Tae Woo menyuruhku untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Myung Soo. Setelah mendengarnya, aku sontak menolaknya langsung. Namun, aku tersenyum dan mengatakan pada Tae Woo bahwa mendoakannya saja sudah cukup untuknya. Tae Woo pun tersenyum miris padaku lalu meninggalkanku. Mengapa Tae Woo menyuruhku untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Myung Soo? Apakah Myung Soo yang menyuruhnya? Lagipula mereka berteman. Entahlah, yang jelas aku merasa bahwa teman-teman Myung Soo akan mulai menggodaku kembali.

Pada tanggal 2 September 2014 tepat pukul 4.00 p.m, organisasi jurusan kami mengadakan acara di taman belakang. Aku bersama teman-temanku menghadiri acara itu. Kami duduk dibelakang saat itu karena kami datang terlambat. Tanpa terasa bahwa aku telah memiliki junior dua angkatan sekaligus. Selama acara berlangsung, aku baru menyadari bahwa aku duduk dibelakang Jung So Min. Saat itu, aku sama sekali tidak merasa cemburu pada Jung So Min karena Jung So Min telah memiliki pacar. Aku mengetahui hal itu dari Jessica. Saat aku sedang bicara dan akan melihat kearah Eun Hye yang berada disampingku, tanpa sengaja aku melihat Myung Soo. Saat itu, dia melihat kearahku namun dengan cepat dia segera memalingkan wajahnya. Setelah itu, aku tersenyum dan mulai bicara lagi dengan Eun Hye. Setelah acara selesai, kami disuruh melingkar dan bersalaman satu persatu. Saat itu adalah pertama kalinya aku bersalaman dengan Jung So Min. Aku terus bersalaman hingga aku bertemu dengan Taemin. Sebelum bersalaman dengan Taemin, dia menggodaku terlebih dahulu sambil menunjuk kearah Myung Soo. Namun, aku langsung menginjak kakinya dan bersalaman dengannya. Lalu aku bersalaman dengan Jae Joong. Jae Joong pun menggodaku juga namun aku langsung menepuk tangannya itu lalu pergi. Aku pun bersalaman dengan Seung Ho, Kyuhyun, Hyuna, dan Gayoon. Saat aku bersalaman dengan Tae Woo, dia mulai menggodaku lagi dan menyuruhku untuk bersalaman dengan Myung Soo sebelum bersalaman dengannya. Aku pun mulai memelototinya hingga akhirnya dia bersalaman denganku. Lalu aku bersalaman dengan Wooyoung. Wooyoung pun menggodaku dengan memanggilku “Lady Gaga”. Lady Gaga adalah julukanku ketika aku berpakaian aneh waktu itu. Awalnya aku marah sekali karena mereka mengejekku seperti itu. Namun sekarang, aku sudah terbiasa menanggapinya. Bahkan Hyun Joong menambahkan julukanku yaitu “Taylor Swift”. Aku sempat melihat kearah Myung Soo, sepertinya dia terlihat enggan untuk sekedar bersalaman denganku. Aku pun memilih untuk mengabaikannya. Setelah selesai bersalaman, aku pun berjalan menuju parkiran. Saat aku sedang berjalan, tiba-tiba ponselku berdering. Aku pun menjawab panggilan telepon itu dan kembali ke taman lalu ku lihat Jung Il Woo duduk di taman paling depan. Aku pun menghampirinya. Il Woo memberiku kado ulang tahun untukku. Dia mengatakan padaku walaupun dia telat memberikan kado untukku, setidaknya dia ingat hari ulang tahunku karena dia sangat sibuk sekali akhir-akhir ini. Jung Il Woo adalah temanku sewaktu SMA. Kami berada pada kampus yang sama tapi berbeda jurusan. Kami sering bertemu di kampus ketika ada waktu luang. Kami saling bicara dan bercanda gurau saat itu. Tepat pukul 7.30 p.m, Il Woo menyatakan perasaannya padaku. Aku sangat terkejut sekali waktu itu karena aku tidak menyangka bahwa dia akan menyatakan perasaannya padaku. Kami berteman karena dia adalah mantan kekasih sahabatku dan kebetulan sahabatku itu beda kampus dengan kami. Aku sempat berpikir. Apakah aku harus menerima Il Woo seperti Soo Hyun waktu itu? Bagaimana bila setelah aku berpacaran dengan Il Woo, aku masih tidak bisa melupakan Myung Soo? Apakah aku tega mengatakan “Putus” kedua kalinya pada pria yang baik padaku ini? Namun saat itu, aku teringatkan pada perkataan Myung Soo yang menyuruhku untuk mencari pria lain. Aku pun memantapkan diri untuk menerimanya. Namun nihil, kata yang keluar dari mulutku adalah menolaknya. Ku lihat Il Woo sedikit terkejut ketika aku langsung menolaknya. Aku pun mengatakan padanya bahwa lebih baik kita berteman saja karena aku tak ingin menyakitinya seperti aku menyakiti Soo Hyun meskipun hingga saat ini kami masih berhubungan baik. Il Woo bertanya padaku. Apakah aku menolaknya karena Myung Soo? Aku langsung menjawabnya bahwa Myung Soo bukanlah satu-satunya alasan. Alasan aku menolak Il Woo karena Il Woo adalah mantan kekasih sahabatku. Alasan lainnya karena aku masih mengharapkan Myung Soo. Setelah itu, kami tertawa tidak jelas. Dia mengatakan padaku bahwa aku adalah wanita paling jahat karena langsung menolaknya ketika dia menyatakan perasaannya. Aku pun meminta maaf padanya. Namun, dia pun sangat mengerti. Dia memintaku agar kita masih tetap berteman dan aku pun menyanggupinya. Lalu dia menyuruhku untuk pulang. Ketika dia akan mengantarkanku ke parkiran, aku langsung menolaknya karena aku sedang ingin sendirian. Dia pun menyerah dan tersenyum padaku. Aku mengatakan padanya terima kasih atas kadonya dan melambaikan tanganku lalu pergi meninggalkannya. Saat aku berjalan menelusuri taman menuju parkiran, aku mendengar seperti ada yang memanggil namaku. Aku pun melihat kearah kiri dan kanan. Aku membelalakan mataku tak percaya bahwa organisasi Myung Soo sedang berkumpul di taman itu juga. Entah apa yang Hyuna dan Gayoon katakan, aku sama sekali tidak mendengar mereka. Yang aku panikkan adalah Il Woo. Aku melihat kearah belakangku berharap bahwa Il Woo tidak mengikutiku dan benar saja dia tidak ada dibelakangku. Aku pun merasa lega saat itu. Setelah itu, aku melihat kembali kearah Hyuna dan Gayoon. Lagi-lagi aku harus membelalakan mataku ketika melihat Myung Soo ada disana. Saat itu, aku panik bukan main. Akhirnya aku berpamitan dengan mereka dan melambaikan tanganku lalu pergi begitu saja. Di sepanjang jalan menuju parkiran. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Sejak kapan organisasi Myung Soo berkumpul disana? Apakah mereka melihat aku dan Il Woo sebelumnya? Celaka sudah bila mereka melihatku bersama Il Woo. Aku takut mereka akan salah paham padaku. Aku berharap semoga mereka tidak melihatku bersama Il Woo.





TBC

Tidak ada komentar: