[SERIES]
Love Light Part 7
Title : Love Light Part 7
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, School Life, Married
Life, and Yadong
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Lee Jonghyun, Jung Yonghwa, Kang Minhyuk, Nam Woohyun, Lee
Sungyeol, Park Jiyeon, Kim Ji Won, Krystal Jung, Kim Soo Hyun aka Na
Soo Hyun, Lee Ji-eun aka IU, Kim Sunggyu, Park Seo Joon
Preview
Soo Hyun memberikan makanan pada pembeli itu dengan tatapan
tajamnya. Tatapan Soo Hyun seolah-olah memberikan peringatan pada namja itu.
Sedangkan namja itu mengeluarkan smirknya lalu memakan makanan itu. Soo Hyun pun
menyuruh Haeryung untuk duduk manis. Soo Hyun mulai melakukan pekerjaannya,
sedangkan Haeryung tersenyum melihat anaknya membantu pekerjaannya.
“ Bagaimana dengan audisimu?”
Belum sempat Soo Hyun menjawab pertanyaan ibunya, tiba-tiba
ponselnya berdering. Ia pun menjawab panggilan teleponnya. Mata Soo Hyun berbinar.
Haeryung yang menyadari tatapan Soo Hyun mengernyitkan keningnya. Terlihat Soo
Hyun mematikan panggilan teleponnya lalu menatap Haeryung.
“ Waeyo?
Mengapa wajahmu seperti itu?”
Next
“ Aku diterima, omma.”
“ Jeongmalyo? Chukhae.”
“ Sebentar lagi aku akan menjadi penyanyi, omma. Mereka
menyuruhku datang bersama omma 3 hari lagi.”
“ Aku pasti akan menemanimu, chagi.”
“ Yak, berhenti memanggilku chagi! Jika omma memanggilku
seperti itu, maka semua orang akan mengira aku adalah kekasihmu.”
-o0o-
Dua hari telah berlalu. Kini Soo Hyun dan Haeryung
mempersiapkan diri untuk pergi ke Gaha Entertainment. Sepanjang perjalanan, Soo
Hyun tiada hentinya mengingatkan Haeryung agar berhenti memanggilnya “ Chagi ”.
Haeryung mendengarkan sambil memutar bola matanya dengan malas. Kini taksi yang
dinaiki oleh mereka berhenti di depan gedung Gaha Entertainment. Mereka turun
dari taksi lalu masuk ke gedung. Setibanya di pintu rapat, Haeryung meminta
ijin pada Soo Hyun untuk pergi ke kamar mandi. Soo Hyun menganggukan kepalanya.
Haeryung pun pergi ke kamar mandi, sedangkan Soo Hyun masuk ke ruang rapat.
“ Dimana orang tuamu, Na Soo Hyun?” Tanya direktur Lee.
“ Omma sedang berada di kamar mandi. Mungkin sebentar lagi.”
Ujar Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Araseo. Sepertinya Presdir Kim sedikit terlambat. Kita akan
menunggunya.” Ujar direktur Kim.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Direktur Lee
menyuruh orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Terlihat Haeryung masuk sambil
memberikan hormatnya dan tersenyum manis. Semua mata yang ada di ruangan rapat
terpana melihatnya termasuk direktur Lee. Soo Hyun yang melihatnya langsung
menundukan kepalanya sambil memegang kepalanya dan mendesah.
“ Lagi-lagi tatapan ini
yang harus ku lihat. Dasar nappeun namja. Tak bisakah mereka mengontrol pandangannya?
Mengapa aku harus dilahirkan dari rahim yeoja secantik omma? Seandainya omma
bukan ibuku, aku pasti sudah mengencaninya.” Pikir Soo Hyun.
“ Nuguseyo?” Tanya direktur Lee pada Haeryung.
“ Joneun Na Hae Ryeong imnida. Saya adalah ibu Na Soo Hyun.”
Ujar Haeryung sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Saya adalah direktur disini. Silahkan duduk.” Ujar
direktur Lee sambil memberikan kursi miliknya pada Haeryung, sedangkan Haeryung
menghampirinya lalu duduk.
Pintu ruang rapat terbuka kembali. Semua mata tertuju pada
pintu termasuk Haeryung dan Soo Hyun. Terdengar suara langkah sepatu yang
begitu kerasnya. Terlihat sebuah sepatu di depan pintu ruangan. Haeryung
menelusuri pemilik sepatu itu hingga berakhir pada wajah sang pemilik. Betapa
terkejutnya Haeryung ketika melihat pemilik sepatu itu adalah Kim Myungsoo. Namja
yang dirindukannya selama ini. Namja yang tak pernah ia lihat selama 18 tahun
ini. Begitupun Myungsoo yang terkejut ketika melihat Haeryung. Sedangkan Soo
Hyun memperhatikan mereka dengan tatapan tak mengertinya.
“ Apakah mereka saling
mengenal?” Pikir Soo Hyun.
“ Silahkan duduk, Presdir Kim!” Ujar direktur Lee pada
Myungsoo.
Direktur Lee mulai membacakan kontrak yang tertulis. Pasal
demi pasal direktur Lee baca untuk mempermudah para orang tua peserta yang
lulus audisi dalam memahami isi kontrak kerja itu. Haeryung membaca kontrak
kerja itu dengan teliti. Myungsoo memperhatikan Haeryung. Sedangkan Soo Hyun
merasa kesal pada Myungsoo yang menatap ibunya penuh minat.
“ Sebentar direktur Lee!” Ujar Soo Hyun.
“ Apakah ada yang tak kau pahami?” Tanya direktur Lee.
“ Ahjussi, berhentilah menatap ibuku seperti itu!” Titah Soo
Hyun pada Myungsoo.
“ Yak, Soo Hyun! Bicaralah yang sopan pada Presdir Kim!”
Marah direktur Lee, sedangkan Myungsoo memberikan kode mata pada direktur Lee
untuk membiarkannya.
“ Ibumu? Nugu?” Tanya Myungsoo.
“ Yeoja yang sedari tadi kau tatap dengan tatapan mesummu
itu. Yeoja itu adalah ibuku.” Ujar Soo Hyun pada Myungsoo sambil menunjuk ke
arah Haeryung.
“ Yak, Na Soo Hyun! Jaga bicaramu!” Titah Haeryung pada Soo
Hyun.
“ Ige mwoya? Tatapan mesum? Sepertinya kau harus mengajari
anakmu sopan santun, Haeryung-ssi.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.
“ Apakah kau mengenal ibuku? Mengapa kau mengetahui nama
ibuku?” Tanya Soo Hyun tak mengerti.
“ Lanjutkan kembali, direktur Lee!” Titah Myungsoo.
Direktur Lee membacakan kontrak kerja kembali. Haeryung fokus
membaca kembali kontraknya. Soo Hyun menatap tajam pada Myungsoo. Sedangkan
Myungsoo membalas tatapan Soo Hyun. Akhirnya direktur Lee selesai membacakan
kontrak. Direktur Lee menyuruh para orang tua untuk menandatangani kontrak itu.
“ Apakah kau yakin akan menerimanya?” Tanya Haeryung pada Soo
Hyun, sedangkan Soo Hyun menganggukan kepalanya.
“ Sepertinya Presdir
Kim dan ibuku saling mengenal. Aku harus mendekati Presdir Kim untuk mengetahui
siapa ayah kandungku. Aku harus mencari ayah kandungku tanpa sepengetahuan
omma. Aku tak ingin membuat omma sedih.” Pikir Soo Hyun.
Akhirnya proses penandatangan kontrak kerja telah berakhir.
Kini para trainee berkumpul di ruang
latihan termasuk Soo Hyun. Myungsoo mempergunakan waktu itu untuk bicara dengan
Haeryung. Myungsoo dan Haeryung berada di atap gedung sambil menatap
pemandangan Seoul. Tak ada yang memulai pembicaraan. Hanya suara hembusan angin
yang terdengar. Akhirnya Haeryung memulai pembicaraan.
“ Bagaimana kabarmu?” Tanya Haeryung.
“ Kabarku sangat baik. Bagaimana denganmu?” Tanya Myungsoo.
“ Sepertinya aku tak perlu menjawabnya. Kau bisa melihatnya
sekarang.” Ujar Haeryung.
“ Anakmu sangat tampan. Bahkan mewarisi mata darimu.” Puji
Myungsoo.
“ Gomawo.” Ujar Haeryung.
“ Apakah kau telah menemui Jonghyun? Aku rasa anakmu belum
mengetahui ayah kandungnya. Karena dia memakai nama margamu.” Tanya Myungsoo.
“ Mwo? Jadi, dia
menganggap Soo Hyun adalah anak Jonghyun. Apakah dia tak memiliki ikatan batin
dengan Soo Hyun? Aishh jinja, mengapa dia selalu menyebalkan seperti ini?
Padahal umur kita sudah menua.” Pikir Haeryung. “ Aku pasti akan memberitahunya. Aku
sedang menunggu waktu yang tepat. Lagipula prioritas pertamaku adalah
kebahagiaan Soo Hyun saat ini. Aku harap kau tak memberikan kesulitan pada Soo
Hyun. Mengingat Soo Hyun adalah anak sainganmu. Aku harus pergi sekarang.” Ujar
Haeryung lalu pergi meninggalkan Myungsoo.
“ Mwo? Aku ini berbeda dengan Jonghyun. Aku masih bisa
memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaanku. Lagipula Soo Hyun sangat
berbakat. Kau masih saja merahasiakan masalah itu dariku, Haeryung-ya. Padahal
aku telah mengetahui kontrak ancaman Jonghyun padamu hingga kau mengambil
keputusan untuk bercerai denganku.” Gumam Myungsoo sambil menatap kepergian
Haeryung yang semakin jauh dari pandangannya.
Haeryung menuruni tiap anak tangga gedung Gaha Entertainment.
Sepanjang jalan, ia tiada hentinya menggerutu kesal. Saat keluar dari gedung
itu, kepalanya menoleh dan matanya menatap tajam ke arah gedung itu. “ Mwo?
Anak Jonghyun? Yang benar saja. Dia yang membuatku hamil dan melahirkan Soo
Hyun. Aku rasa dia tak memiliki jiwa seorang ayah dalam dirinya. Ah, molla.
Jika bukan keinginan Soo Hyun menjadi aktor dan penyanyi, maka aku akan
melarangnya mengikuti audisi itu. Apalagi Gaha Entertainment dipimpin oleh
namja yadong itu.” Gerutu Haeryung sambil melanjutkan langkahnya kembali.
Myungsoo sedang memeriksa berkas di ruangannya. Tiba-tiba ia
mendengar suara keributan di depan ruangannya. Saat hendak beranjak dari
kursinya, tiba-tiba sosok yeoja muncul dengan wajah kesalnya diikuti oleh
sekretaris Jung dibelakangnya. Ia menghela nafasnya lalu menatap tajam pada
yeoja itu.
“ Yak, ahjussi. Apakah kau ingin menjualku? Aku bekerja
disini sebagai penyanyi. Geunde, aku disuruh datang menemani para nappeun namja
itu. Aku ingin mengundurkan diri. Aku tak peduli dengan denda pada kontrak
itu.” Protes yeoja itu.
“ Kau harus bicara sopan pada sajangnim Kim, IU.” Ujar
sekretaris Jung.
“ Duduklah!” Titah Myungsoo pada IU. “ Tinggalkan kami berdua
disini!” Titah Myungsoo pada sekretaris Jung. Sekretaris Jung pun keluar dari
ruangan Myungsoo. Terlihat IU sedikit risih dengan pakaian yang dikenakannya.
Pakaiannya terlalu pendek. Myungsoo pun menyadarinya. Myungsoo mengambil
selimut yang ada di lemari pribadinya. “ Pakailah! Jelaskan yang terjadi
padaku!” Titah Myungsoo sambil memberikan selimut itu pada IU.
“ Kamsahamnida. Geure, aku ingin mengundurkan diri dari
perusahaan ini. Aku bukanlah yeoja murahan. Aku bekerja disini karena ingin
menjadi penyanyi dan aktris. Geunde, aku dipekerjakan seperti pelacur disini.
Aku harus melayani para pemegang saham di perusahaan ini. Beruntung aku bisa
melarikan diri kemarin. Aku tak ingin kejadian ini terulang lagi. Lebih baik
aku menjalani kehidupanku sebagai penyanyi jalanan dibandingkan penyanyi sukses
di atas panggung, namun harus menjadi pelacur di belakang panggung. Aku akan
menerima denda kontrak itu.” Jelas IU.
“ Siapa yang menyuruhmu?” Tanya Myungsoo.
“ Direktur Nam.” Ujar IU.
Myungsoo menekan tombol 1 di telepon kantornya. Terdengar
suara sekretaris Jung dibalik telepon itu. Myungsoo menyuruh sekretaris Jung
untuk memanggil direktur Nam dan mengambilkan kontrak kerja milik IU. Tak lupa
Myungsoo menyuruh sekretaris Jung untuk mencetak jumlah uang yang ada di
rekening direktur Nam. Tak berapa lama kemudian, sosok direktur Nam muncul
diikuti oleh sekretaris Jung. Myungsoo mengambil kontrak kerja itu sambil
menyuruh direktur Nam duduk.
“ Apa yang kau lakukan padanya, direktur Nam?” Tanya Myungsoo
sambil menatap tajam direktur Nam.
“ Bussunsuriya sajangnim?” Tanya direktur Nam.
“ Kau tak perlu berpura-pura lagi, direktur Nam. Aku telah mengatakan
semuanya pada sajangnim Kim.” Ujar IU sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apa yang dikatakan oleh IU tidak benar, sajangnim.” Elak
direktur Nam.
“ Kau berbohong, direktur Nam. Aku memiliki bukti. Tercetak
dengan jelas jumlah rekeningmu bertambah. Siapa para pemegang saham yang
menginginkan tubuh IU? Aku akan memberikan kesempatan terakhir untukmu, jika
kau memberitahuku yang terjadi. Jika kau masih mengelak juga, maka kau akan ku
pecat sekarang juga.” Ancam Myungsoo, sedangkan IU tercengang bukan main mendengar
ancaman presdirnya.
“ Sebenarnya presdir Choi sangat tertarik pada IU. Presdir
Choi menginginkan IU menjadi miliknya. Jeongmal mianhae sajangnim. Jangan pecat
aku, jebal!” Sesal direktur Nam.
“ Ah, Geure. Aku telah mengetahuinya sejak awal. Dia pasti
memiliki maksud lain menanamkan sahamnya di perusahaan ini. Ku beri kesempatan
terakhir padamu. Geunde, jangan kau ulangi kesalahan ini lagi. Aku harus
memberi pelajaran pada presdir Choi.” Ujar Myungsoo pada direktur Nam. Terlihat
mata direktur Nam berbinar sekali. “ Aturan ini berlaku untuk direktur lainnya.
Tolong beritahu mereka, sekretaris Jung!” Titah Myungsoo pada sekretaris Jung.
Pandangan Myungsoo tertuju pada IU. “ Sebaiknya kau latihan vocal sekarang.
Album barumu akan ku rilis. Kali ini bukan album solo. Geunde, album duet.”
Ujar Myungsoo pada IU.
“ Kamsahamnida, sajangnim.” Ujar direktur Nam.
“ Araseo, sajangnim.” Ujar sekretaris Jung.
“ Ige mwoya? Album duet?” Tanya IU tak mengerti.
“ Kalian berdua keluarlah dari ruangan ini! Aku ingin bicara
dengan IU.” Titah Myungsoo pada direktur Nam dan sekretaris Jung. Mereka pun
berpamitan lalu keluar dari ruangan. Sedangkan IU masih menunggu penjelasan
dari Myungsoo. “ Aku telah menuruti keinginanmu. Kini kau harus menuruti
keinginanku. Bukankah kau tahu beberapa hari yang lalu agensi mengadakan audisi
untuk penyanyi pendatang baru? Aku telah menemukan penyanyi yang ku inginkan.
Aku ingin kau membantunya karena dia masih baru. Dia memiliki bakat yang
menakjubkan. Selain itu, dia memiliki wajah yang tampan. Jika kau bisa
membantunya, maka aku akan mempertimbangkan dirimu untuk berakting. Otte?”
Tawar Myungsoo, sedangkan IU terlihat sedang berpikir.
“ Deal. Aku sangat penasaran dengannya. Kapan aku bisa
bertemu dengannya?” Tanya IU.
“ Secepatnya. Sebaiknya kau latihan vocal saja sekarang. Aku
harap kau tak membuat masalah lagi. Pergilah!” Titah Myungsoo.
“ Nde, sajangnim. Kamsahamnida.” Ujar IU sambil tersenyum
lalu keluar dari ruangan kerja Myungsoo.
Soo Hyun masih menari di ruang latihannya. Myungsoo memperhatikannya
di depan pintu ruang latihan. Merasa diperhatikan, Soo Hyun berhenti menari.
Myungsoo berjalan menghampiri Soo Hyun perlahan-lahan. Tangan Soo Hyun terulur
mengambil handuk lalu membersihkan keringatnya. Myungsoo mengulurkan tangannya.
Soo Hyun yang tak mengerti melihat tangan Myungsoo dengan tatapan
bertanya-tanya. Myungsoo membuka tangannya lalu terlihat sebuah kunci dan
memberikannya pada Soo Hyun.
“ Ige mwoya?”
“ Ini adalah kunci apartemenmu. Terimalah!”
“ Apakah ini berarti aku akan meninggalkan omma sendirian di
rumah?”
“ Nde. Kau harus mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh
agensi. Bukankah hal ini telah tertulis di kontrak kerja kemarin? Ah, ku rasa
kau tak mendengarkan direktur Lee saat membacakan kontrak kerja itu. Karena
tatapan matamu terfokuskan padaku.”
“ Arra. Kau terlalu percaya diri, presdir Kim. Aku
mendengarkan semuanya kemarin. Aku tak kan pindah hari ini. Aku harus
berpamitan pada omma. Geunde, apakah omma bisa tinggal bersamaku?”
“ Ani. Kau harus fokus pada pekerjaanmu. Geunde, mengapa kau
tak menyuruh ibumu untuk tinggal bersamaku saja? Aku akan menerimanya dengan
senang hati.”
“ Shirreo. Mengapa omma memiliki wajah cantik seperti itu?
Mengapa semua namja yang bertemu dengannya selalu menginginkannya? Dan sekarang
presdir Kim pun terjerat pada pesona omma. Geunde, apakah kau belum menikah
sajangnim? Seharusnya kau telah menikah, bukan? Aku tak ingin omma menjadi
yeoja simpananmu.”
“ Aku lebih tak mengerti dengan ibumu. Di usia 36 tahun,
ibumu masih terlihat muda. Bahkan wajahnya tak berubah. Aku sempat menikah
dulu. Geunde, pernikahan kami hanya bertahan selama 1 tahun. Kami bercerai
karena kebodohanku. Kau tak perlu khawatir karena hingga detik ini aku belum
menikah lagi. Ibumu tak kan menjadi yeoja simpananku. Ibumu akan menjadi nyonya
Kim.”
“ Shirreo. Meskipun begitu aku harus mengujimu, sajangnim.
Aku tak ingin melihat omma terluka. Aku tak ingin melihat omma menangis lagi.
Aku tak sanggup melihatnya.”
“ Araseo. Geunyang, bercanda. Lagipula aku tak ingin memiliki
anak sepertimu. Kau tak memiliki sopan santun. Geunde, aku menyukaimu karena
kau telah menjadi namja dewasa. Bahkan kau melindungi ibumu. Pulanglah! Mulai
besok kau akan latihan vocal. Persiapkan dirimu!”
“ Aku pun tak ingin memiliki appa sepertimu, sajangnim. Kau
tak cocok menjadi ayahku. Kau lebih cocok menjadi kakakku dengan wajah tampanmu
itu. Araseo. Aku pulang sekarang. Annyeonghi-gyeseyo.”
Soo Hyun pergi meninggalkan Myungsoo yang masih berada di
ruangan latihan. Soo Hyun berjalan menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan,
kepalanya tiada hentinya memikirkan siapa ayah kandungnya. Kadang ia merasa
bahwa Myungsoo adalah ayah kandungnya. Myungsoo memiliki banyak kemiripan
dengannya. Mulai dari cara menatap, bicara, dan memiliki ambius yang tinggi. Ia
menyadarkan pikirannya bahwa itu tidak mungkin. Tanpa sadar dirinya telah tiba
di depan pintu rumahnya. Tangannya membuka pintu. Kakinya melangkah menghampiri
Haeryung yang sedang memasak di dapur. Tangannya terulur untuk memeluk ibunya dari
belakang. Kepalanya tersandar pada bahu ibunya.
“ Ommo. Kau mengejutkanku, Soo Hyun-ya.”
“ Aku harus pindah ke apartemen yang telah disiapkan oleh
pihak agensi besok. Neomu bogosipeo.”
“ Secepat itukah?”
“ Nde.”
“ Sebaiknya kau makan sekarang. Aku telah memasakan makanan
kesukaanmu. Kajja!”
Haeryung mendorong tubuh Soo Hyun agar duduk di kursi. Haeryung
menyiapkan makanan satu persatu di atas meja. Tak lupa Haeryung mengambilkan
makanan ke dalam mangkuk milik Soo Hyun. Soo Hyun memakan semua makanan itu
dengan lahap, sedangkan Haeryung memperhatikan cara makan anaknya itu sambil
tersenyum.
Kini jam dinding telah menunjukan pukul 11.00 p.m. Haeryung
masuk ke kamar Soo Hyun. Matanya melihat Soo Hyun telah tidur dengan pulasnya.
Kakinya melangkah menghampiri anaknya. Matanya menatap sendu pada anaknya itu.
Tiba-tiba layar ponsel Soo Hyun menyala. Tangannya mengambil ponsel Soo Hyun.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah note yang ada pada layar ponsel
anaknya itu.
Note: Kemungkinan besar
Kim Myungsoo adalah ayah kandungku. Melihat kami memiliki banyak kemiripan. Aku
pernah melihat Kim Myungsoo menatap omma dengan tatapan yang tak ku mengerti.
Perasaan rindu, kecewa, bahagia, dan sedih menjadi satu dalam tatapannya.
Selain itu, mereka saling mengenal. Apakah aku bisa berharap? Aku harap Kim
Myungsoo adalah ayah kandungku. Meskipun menyebalkan, geunde aku sangat
menyukainya.
“ Sejak kapan kau mulai
merasakan semua itu, Soo Hyun-ya? Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya
padamu? Geunde, aku takut dia akan menolakmu. Bahkan dia pernah mengatakan
bahwa kau adalah anak Jonghyun. Aku harap kau bahagia berada didekatnya.
Rasakanlah kasih sayangnya selama dia berada disampingmu. Jeongmal mianhae.”
Pikir Haeryung sambil mengecup kening Soo Hyun.
Tanpa terasa malam telah berganti menjadi pagi. Seperti biasa
Soo Hyun bangun terlambat. Soo Hyun tiada hentinya mengomel pada Haeryung
karena tak membangunkannya. Haeryung memutar bola matanya dengan malas sambil
mengemasi semua barang milik anaknya itu. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Haeryung
membuka pintu rumahnya. Haeryung melihat seorang namja yang seumuran dengannya.
“ Nuguseyo?” Tanya Haeryung.
“ Ah, annyeonghaseyo. Joneun Park Seo Joon imnida. Naneun…”
Belum sempat Seo Joon menyelesaikan pembicaraannya, Soo Hyun muncul dibalik
pintu.
“ Ah, hyung. Dia adalah managerku, omma.” Ujar Soo Hyun.
“ Omma?” Tanya Seo Joon tak mengerti.
“ Wae? Apakah kau mengira dia adalah nae yeojachingu? Yeoja
cantik ini adalah ibuku. Kau tak boleh mendekati ibuku, hyung. Aku telah
memperingatimu mulai detik ini.” Ancam Soo Hyun sambil merangkul Haeryung.
“ Yak, kau kenak-kanakan sekali.” Ujar Haeryung sambil
melepaskan rangkulan Soo Hyun. “ Joneun Na Hae Ryeong imnida. Senang bertemu
dengan anda. Saya harap anda menjaga Soo Hyun dengan baik. Mohon bantuannya!”
Ujar Haeryung pada Seo Joon.
“ Ah, nde.” Ujar Seo Joon sambil tersenyum kaku.
“ Aku pergi sekarang. Jangan lupa telepon aku, omma! Neomu
bogosipeo.” Pamit Soo Hyun sambil memeluk Haeryung. “ Annyeonghi-gyeseyo,
omma.” Lanjutnya sambil mengecup wajah Haeryung lalu ia pergi bersama Seo Joon
meninggalkan Haeryung.
IU telah berada di ruang vocal bersama managernya dan
Myungsoo. Myungsoo memberikan kertas lirik lagu pada IU. Myungsoo menyuruh IU
untuk mempelajari not dan lirik lagu itu. Myungsoo menekan tuts piano satu demi
satu.
“ Dimana pasangan duetku, sajangnim?”
“ Sebentar lagi dia akan tiba disini.”
“ Apakah dia benar-benar berbakat?”
“ Nde. Ah, dia datang.”
IU mengikuti arah tatapan mata Myungsoo. Matanya melihat
sepasang sepatu melangkah menghampirinya. Matanya menelusuri sepatu itu hingga wajah
pemilik sang sepatu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah pemilik sepatu
itu. Namja yang pernah menabraknya dulu. Namja yang membuatnya mengatakan hal
vulgar dan memalukan pada pertemuan pertama mereka. Bahkan namja itu yang telah
mencuri ciuman pertamanya.
“ NEO?” Ujar IU dan Soo Hyun bersamaan.
“ Ah, rupanya kalian telah saling mengenal.” Ujar Myungsoo.
“ Tentu saja dia mengenalku. Bagaimanapun aku ini adalah
seorang penyanyi terkenal.” Ujar IU dengan bangganya.
“ Ani. Aku tak mengenalmu sama sekali. Yang ku tahu, kau
adalah yeoja yadong yang menabraku dan mengatakan hal vulgar.” Elak Soo Hyun
yang langsung mendapatkan tatapan tajam IU.
“ Mwo? Bussunsuriya?” Tanya Myungsoo tak mengerti.
Saat Soo Hyun akan menjelaskannya, IU bergegas menutup mulut
Soo Hyun dengan tangannya. “ Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, sajangnim.
Sebaiknya kita mulai latihan saja, nde!” Pinta IU, sedangkan Soo Hyun meronta
agar IU melepaskan tangannya dari mulutnya. “ Neo? Sebaiknya kau diam sekarang.
Ah, satu hal lagi. Urusan kita belum selesai.” Bisik IU pada Soo Hyun sambil
melepaskan tangannya.
“ Kemarilah, Soo Hyun-ya!” Titah Myungsoo pada Soo Hyun lalu
memberikan kertas lirik lagu itu. “ Kalian pahamilah makna dalam lagu ini!”
Titah Myungsoo pada Soo Hyun dan IU, sedangkan mereka mulai memahami makna
lagu.
“ Mengapa lagu ini sedih sekali?” Tanya IU.
“ Lagu ini menceritakan sepasang kekasih yang saling
merindukan. Siapa pencipta lagu ini?” Tanya Soo Hyun.
“ Naega.” Ujar Myungsoo sambil tersenyum.
“ Ommo. Apakah saya tidak salah melihatnya? Anda barusan
tersenyum, sajangnim. Ini adalah pertama kalinya saya melihat anda tersenyum.”
Ujar IU tak percaya.
“ Mwo? Kau ingin menyuruhku untuk menyanyikan lagumu.
Shirreo.” Tolak Soo Hyun.
“ Yak, jaga sikapmu pada sajangnim!” Kesal IU pada Soo Hyun,
sedangkan Soo Hyun memutar bola matanya dengan malas.
“ Ini adalah lagu pertama yang ku buat 18 tahun yang lalu.
Dalam otakku hanya memikirkannya. Bagaimana kabarnya? Apakah dia baik-baik
saja? Apakah dia hidup bahagia? Apakah dia merindukanku? Apakah dia masih
mengingatku? Apakah dia akan kembali dalam pelukanku? Geunde, semua
pertanyaanku itu tak terjawab satu pun selama ini. Aku ingin dia mendengarkan
perasaanku ini lewat lagu itu. Apakah kalian tahu? Aku mencari penyanyi yang
cocok untuk lagu itu selama ini. Bahkan aku menanamkan saham di perusahaan ini
demi tujuanku itu. Dan kalian adalah penyanyi yang cocok untuk laguku. Aku
berharap banyak pada kalian.” Jelas Myungsoo.
“ Apakah anda berpisah dengannya selama ini, sajangnim?”
Tanya IU.
“ Hey, itu adalah kehidupan pribadiku. Tugas kalian disini
hanyalah menyanyikan laguku, araseo!” Titah Myungsoo.
“ 18 tahun yang lalu?
Mengapa bisa kebetulan seperti ini? Umurku sekarang adalah 18 tahun. Apakah kau
adalah ayah kandungku?” Pikir Soo Hyun sambil menatap Myungsoo.
“ Araseo. Saya akan menyanyikannya karena anda telah menyelesaikan
masalah saya tempo hari.” Ujar IU.
“ Bisakah aku bertanya satu hal padamu?” Tanya Soo Hyun pada
Myungsoo.
“ Nde.” Ujar Myungsoo.
“ Berapa usiamu ketika kau menikah dulu?” Tanya Soo Hyun.
“ Jika aku menjawabnya, maka apakah kau bersedia menyanyikan
laguku ini?” Tanya Myungsoo.
“ Nde.” Ujar Soo Hyun.
“ Aku menikah saat umur 17 tahun. Apakah kau sudah puas?”
Tanya Myungsoo pada Soo Hyun, sedangkan IU menganga tak percaya menanggapinya.
“ Sebaiknya kita mulai latihan saja, kajja!” Ajak Myungsoo sambil menekan tuts
piano.
Jonghyun sedang berada di departemen store. Ia sedang
mengontrol kinerja disana. Saat melewati supermarket bagian sayuran, matanya
melihat sosok yeoja yang dirindukannya selama ini. Ia masih diam ditempat
sambil mengawasi pergerakan yeoja itu. Terlihat sang yeoja sedang memilih
sayuran. Setelah memastikan bahwa yeoja itu adalah yeoja yang dicarinya selama
ini, ia berlari menghampiri yeoja itu. Kakinya berhenti tepat dibelakang yeoja
itu. Perasaan rindu dan bahagia melanda hatinya saat ini.
“ Haeryung-ya.” Panggil Jonghyun.
Sedangkan Haeryung yang merasa nama dipanggil, menoleh ke
belakang. Betapa terkejutnya Haeryung ketika melihat Jonghyun ada
dibelakangnya. Kaki Haeryung mundur secara perlahan-lahan. Jonghyun yang
menyadari sikap Haeryung itu bergegas memegang tangan Haeryung.
“ Lepaskan tanganku!”
“ Aku telah mencarimu selama ini, Haeryung-ya. Kau tinggal
dimana? Bagaimana keadaanmu? Apakah kau baik-baik saja?”
“ Aku mohon lepaskan tanganku!”
“ Shirreo. Kau harus pulang bersamaku. Apakah kau tak
merindukanku?”
“ Aku mohon lepaskan tanganku!”
Haeryung masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari
Jonghyun. Namun, Jonghyun semakin mempererat genggamannya. Tiba-tiba sebuah
tangan memegang tangan Jonghyun. Jonghyun dan Haeryung melihat pemilik sang
tangan itu. Ternyata pemilik tangan itu adalah Myungsoo. Myungsoo melepaskan
tangan Jonghyun dari Haeryung, lalu memegang tangan Haeryung dengan eratnya.
Sedangkan Haeryung menatap Myungsoo tak percaya.
“ Apakah kau tak melihat sekitarmu? Ini adalah tempat umum.
Kau tidak boleh berbuat kasar pada seorang yeoja.” Ujar Myungsoo sambil
mengeluarkan smirknya.
“ Ini bukan urusanmu. Lagipula dia adalah istriku.” Ujar
Jonghyun.
“ Mungkin dia adalah istrimu, geunde aku adalah calon
suaminya yang baru. Lagipula kalian akan segera bercerai.” Ujar Myungsoo pada
Jonghyun. “ Sebaiknya kita pergi dari sini, chagi. Kajja!” Ajak Myungsoo sambil
merangkul Haeryung lalu pergi meninggalkan Jonghyun yang masih tercengang tak
percaya.
Kini Myungsoo dan Haeryung tiba di depan mobil Myungsoo.
Myungsoo melepaskan rangkulannya pada Haeryung. Haeryung menyandarkan tubuhnya
pada mobil, sedangkan Myungsoo membukakan pintu mobilnya untuk Haeryung.
“ Masuklah!”
“ Aniyo. Sebaiknya aku naik taksi saja. Gomawo, Myungsoo-ssi.”
“ Aku tak menerima penolakan.”
Myungsoo menarik tangan Haeryung sambil menyuruh Haeryung
untuk masuk ke mobilnya. Haeryung pun menuruti keinginan Myungsoo karena
baginya percuma saja melawan emosi Myungsoo saat ini. Myungsoo meletakan semua
barang milik Haeryung di bagasi mobilnya. Myungsoo pun melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan tak ada satu pun diantara mereka yang bicara. Akhirnya Haeryung
mulai bicara karena sudah dekat dengan kedai restorannya.
“ Aku turun disini.”
“ Apakah kau tinggal disini selama ini?”
“ Nde. Meskipun tempatnya kecil, geunde aku bisa menghidupi
kebutuhanku dan Soo Hyun selama ini.
“ Pantas saja aku tak bisa menemukanmu selama ini. Aku tak
pernah mengira kau akan tinggal ditempat seperti ini. Mengingat kau adalah
yeoja manja.”
“ Gomawo, atas pujiannya. Sebaiknya kau pergi dari sini.”
“ Aku rasa kau sedang mengusirku saat ini. Ah, lusa kau harus
ikut denganku.”
“ Eodigga?”
“ Busan. Soo Hyun akan melakukan syuting MV pertamanya
disana. Aku harap kau bisa menemaninya. Aku akan menjemputmu.”
“ Berikan alamat lengkapnya padaku! Aku akan pergi sendiri.”
“ Shirreo. Aku akan menjemputmu. Jika kau menolaknya, maka
aku akan menggagalkan syuting itu.”
“ Yak, mengapa kau selalu mengancamku? Araseo. Aku akan
menunggumu disini. Sebaiknya kau pergi sekarang, sajangnim Kim. Aku harus
bekerja. Annyeonghi-gyeseyo.”
Haeryung masuk ke kedai restorannya dengan kesal, sedangkan
Myungsoo tersenyum penuh kemenangan. Sementara itu, Jonghyun melajukan mobilnya
dengan kecepatan penuh. Jonghyun menepikan mobilnya di basement apartemen. Jonghyun bergegas keluar dari mobil lalu
berjalan menuju kamar apartemennya. Saat membuka pintu apartemennya, Jonghyun
melihat Ji Won sedang menonton TV. Ji Won yang melihat raut wajah kesal Jonghyun
bergegas menghampirinya.
“ Waeyo?”
“ Aku telah menemukannya.”
“ Nugu? Jangan bilang kau telah menemukan Haeryung?”
“ Nde.”
“ Bukankah itu adalah kabar baik? Mengapa wajahmu terlihat
kesal?”
“ Ini semua karena kau gagal merayu Myungsoo. Myungsoo
menghalangiku saat aku akan membawa pulang Haeryung.”
“ Mengapa kau menyalahkanku? Lagipula Myungsoo sangat sulit
ku dapatkan. Aku telah berusaha semampuku untuk mendapatkannya. Geunde, selalu
gagal. Seharusnya kau mampu membawa pulang Haeryung. Lagipula kau adalah suami Haeryung.
Mengapa kau bisa gagal membawanya pulang? Aneh sekali.”
“ Mereka akan menikah. Haeryung akan menceraikanku. Jika
sampai itu terjadi, maka pengadilan akan menyetujuinya. Mengingat aku dan
Haeryung telah berpisah selama 18 tahun. Aish jinja. Mengapa semua ini bisa terjadi
padaku?”
“ Buatlah Haeryung jatuh dalam pelukanmu lagi! Geunde, kau
harus menggunakan cara halus kali ini. Lagipula Haeryung belum menyuruhmu untuk
menandatangani surat perceraian itu.”
“ Ah, bingo. Aku tak percaya kau memiliki otak yang sangat
jenius.”
Jonghyun menarik tangan Ji Won hingga Ji Won duduk dipangkuan
Jonghyun. Jonghyun mencium bibir Ji Won dengan ganasnya. Bahkan tangannya
meremas payudara Ji Won dibalik pakaiannya. Jonghyun mencium bibir atas dan
bawah Ji Won bergantian dan saling memainkan lidah mereka. Jonghyun menciumi
leher Ji Won sambil membuka gaun yang dikenakan Ji Won. Jonghyun mencium bibir
Ji Won kembali sambil meremas payudara Ji Won dengan kasarnya.
Di Gaha Entertainment, Soo Hyun dan IU masih latihan vocal.
Kini mereka ditemani oleh guru vocalnya sejak kepergian Myungsoo. Latihan vocal
mereka pun berakhir. Soo Hyun mengemasi semua barangnya lalu beranjak pergi
dari ruang latihan. IU merasa kesal bukan main karena Soo Hyun tak berpamitan
padanya. Terlebih lagi IU merasa telah menjadi senior dan pantas untuk
mendapatkan penghormatan dari juniornya. IU bergegas berlari menyusul Soo Hyun.
IU berhenti tepat didepan Soo Hyun sambil merapikan rambutnya yang sedikit
berantakan. Sedangkan Soo Hyun melepaskan headset yang dipakainya lalu menatap
tajam IU karena telah menghalangi jalannya.
“ Wae?”
“ Neo? Apakah sikapmu seperti ini? Dimana rasa hormatmu?
Apalagi aku ini adalah seniormu disini.”
“ Ah, nde. Annyeonghi-gyeseyo, sunbaenim.”
Soo Hyun memberikan penghormatannya pada IU lalu pergi
meninggalkan IU yang masih tercengang tak percaya. Rasa kesal IU pada Soo Hyun
berkali-kali lipat. IU mengejar Soo Hyun kembali. IU menarik bahkan menyudutkan
Soo Hyun pada dinding. Sedangkan Soo Hyun terkejut bukan main kali ini. Soo
Hyun menatap tak mengerti pada IU. Terlebih lagi posisi mereka saat ini.
“ Mengapa sikapmu menyebalkan sekali, Soo Hyun-ssi? Apakah
kau sedang membalaskan dendammu padaku karena aku tak bertanggung jawab pada
juniormu yang menegang beberapa hari yang lalu?”
“ Aku rasa kau salah paham. Aku telah melupakannya. Aku harus
pulang sekarang. Aku tak ingin terlambat rekaman besok.”
“ Geure, anggap saja aku salah paham! Hal itu bagus untukku.
Geunde, apakah kau tahu? Saat ini juniormu sedang menegang lagi. Bahkan aku
bisa merasakannya dibalik celanamu ini. Kali ini aku bersedia untuk bertanggung
jawab atas perbuatanku ini.”
Tanpa IU duga, Soo Hyun memutar posisi mereka. Kini IU yang
tersudutkan pada dinding. IU menatap penuh kejut pada Soo Hyun sambil mengatur
nafasnya. Sedangkan Soo Hyun menatap wajah IU dengan datarnya.
“ Aku peringatan padamu, sunbaenim. Janganlah bermain-main
denganku! Kau belum mengetahui siapa diriku yang sebenarnya. Jangan mengejarku
lagi!”
Kali ini Soo Hyun benar-benar pergi, sedangkan IU masih
mencerna perkataan Soo Hyun tadi. Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang
memotret kejadiaan itu sambil mengeluarkan smirknya.
TBC
Bacalah
part sebelumnya dengan mengklik link dibawah ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar