[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 7
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 7
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka
Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang,
Jessica Jung, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung,
Choi Sulli, Victoria Song, Luna
Aku keluar dari apartemen dengan berjalan kaki. Aku berjalan
sambil mencari target yang pantas untuk korban selanjutnya. Aku terus berjalan
menelusuri jalan untuk mencarinya. Namun, aku tak menemukan satu pun yang
pantas untuk menjadi korbanku. Pada detik itu, aku menyerah dan akan kembali ke
apartemen untuk membunuh Dasom. Namun, keberuntungan masih berpihak padanya
agar tetap hidup. Kini dihadapanku ada seorang yeoja. Aku mengeluarkan smirkku
sebelum menatapnya.
“ Aniyo. Dadaku terasa sakit sekali.” Kataku sambil memegang
dadaku.
“ Aku akan mengantarkan anda ke rumah sakit.” Katanya.
“ Ah, nde. Mengapa kau baik sekali padaku? Geunde, siapa
namamu?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Saya hanya kebetulan lewat disini. Joneun Jessica
Jung imnida. Kau bisa memanggilku Jessica.” Katanya.
Next
“ Kamsahamnida, Jessica-ssi. Geunde, rumah sakit jauh sekali
dari sini dan taksi belum ada yang lewat. Bisakah kau memapahku untuk duduk
dibangku sana?” Tanyaku sambil menunjuk bangku yang ku maksud.
“ Ah, nde.” Katanya sambil memapahku menuju bangku itu.
“ Kau adalah yeoja yang sangat cantik dan baik hati. Geunde,
aku harus membunuhmu sekarang. Selamat menikmati perjalananmu menuju surga.
Saranghae, Jessica. Annyeong.” Kataku sambil menusukan pisauku tepat pada
jantungnya. Ku lihat dia menatap sedih padaku lalu memejamkan matanya.
Aku tersenyum puas karena hasratku telah terpenuhi. Seperti
biasa, aku membersihkan semua jejak dan bukti. Setelah selesai, aku kembali ke
apartemanku. Aku masuk ke apartemen dengan pelan-pelan. Aku masuk ke kamar. Ku
lihat dia masih tidur. Aku pergunakan waktu yang singkat ini untuk membakar
semua bukti. Setelah selesai, aku mandi lalu kembali menyelinap menuju ranjang.
Aku mengeluarkan smrikku sambil membenarkan rambut Dasom yang
sedikit berantakan. Aku mencium aroma tubuhnya yang begitu membuatku bergairah.
Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya. Detik itu juga, aku mencium bibirnya.
Aku melumatnya pelan hingga menciumnya dengan ganas. Aku terkejut ketika dia
membalas ciumanku itu. Lalu aku membuka mataku dan ku lihat dia masih
memejamkan matanya. Aku memejamkan mataku dan melumatnya kembali. Tanganku
masuk menyelinap kemeja yang dipakainya. Aku membuka pengait bra miliknya lalu
meremas bahkan memilin payudaranya. Aku mendengar dia mendesah begitu sexy dan
itu membangkitkan hasratku naik menuju puncaknya. Aku beranjak naik keatas
tubuhnya. Aku mengeluarkan smirkku karena dia mendesah disela tidurnya.
“ Yak, yeoja aneh. Ireona!” Bisikku ditelinganya.
“ Wae?” Katanya masih memejamkan matanya.
“ Apakah kau sedang bermimpi melakukan hal yadong bersamaku?”
Bisikku lagi lalu ku lihat dia refleks membuka matanya.
“ Yak, mengapa kau berada diatas tubuhku? Apakah kau
benar-benar akan melakukan hal yadong padaku?” Tanyanya sambil membulatkan
matanya.
“ Nde, tadinya aku akan melakukannya tanpa sepengetahuanmu.
Geunde…” Kataku.
“ Geunde?” Tanyanya.
“ Geunde, aku tak menyangka kau akan membalas ciumanku disela
tidurmu dan itu membuatku sedikit terkejut. Geunde…” Kataku.
“ Aish jinja. Neo micheosseo? Mengapa kau melakukannya ketika
aku sedang tidur? Geunde?” Tanyanya lagi.
“ Wae? Apakah kau kecewa karena aku melakukannya ketika kau
sedang tidur? Geunde, kau membuatku begitu bergairah chagia.” Godaku sambil
meremas payudaranya.
“ MWO? Sejak kapan tanganmu menyentuhnya? Singkirkan tanganmu
sekarang juga!” Teriaknya.
“ Sejak setengah jam yang lalu. Shirreo, aku ingin
melanjutkannya. Bukankah kau menikmatinya chagia?” Godaku lagi sambil memilin
payudaranya.
“ Aish jinja. Neo…” Katanya namun aku membungkam mulutnya
dengan ciumanku.
Aku menciumnya dengan ganas lagi. Dia membalas ciumanku.
Tanganku berhenti meremas payudaranya. Kini tanganku beralih menelusuri
perutnya hingga pahanya. Dia sedikit menggerakan tubuhnya disela ciuman kami.
Aku terus menyentuh pahanya hingga miss V miliknya. Namun dia menahan tanganku
dan melepaskan ciuman kami.
“ Jeongmal mianhae, aku tak bisa melanjutkannya. Aku masih
belum siap melakukannya.” Katanya.
“ MWO? Mengapa dia
menghentikanku seperti ini? Aku sudah tak tahan lagi ingin mencumbunya
sekarang. Geunde, aku harus menghentikannya. Aku harus berpura-pura kecewa
dihadapannya.” Pikirku.
“ Araseo.” Kataku sambil beranjak dari atas tubuhnya.
“ Apakah kau marah padaku?” Tanyanya dengan hati-hati.
“ Aniyo. Aku akan menunggumu hingga kau sudah siap.” Elakku.
“ Mianhae. Aku akan memasak makanan untukmu sekarang.”
Katanya sambil beranjak dari ranjangku lalu keluar dari kamarku.
“ Aish jinja sampai
kapan aku harus membiarkannya hidup? Dia adalah yeoja penghalang bagiku bahkan
sulit sekali untuk mencumbunya. Dia sangat berbeda dengan yeoja lainnya. Geunde,
apakah dia masih bersikap baik seperti ini padaku setelah mengetahui bahwa aku
adalah pelaku pembunuhan berantai itu? Aku harus menanyakannya dan mendengar
jawabannya.” Pikirku sambil memperhatikannya memasak dan duduk di ruang makan.
“ Cha, makanannya sudah siap! Kau harus memakan bubur ini,
nde.” Katanya sambil memberikan bubur itu padaku.
“ Gelangmu unik sekali. Dimana kau membelinya?” Tanyaku
sambil melihat gelang yang dipakainya.
“ Aku mendapatkan gelang ini ketika usiaku baru 10 tahun.
Ketika itu aku sedang menangis di taman bermain. Tiba-tiba ada seorang namja
yang memberikanku gelang ini. Setelah itu, dia pergi meninggalkanku. Aku sama
sekali tidak tahu namanya. Waktu itu sepertinya usia namja itu sama denganku.”
Jelasnya.
“ Ommo, dia adalah
yeoja kecil itu. Ternyata dia masih menyimpan hingga memakai gelang itu.”
Pikirku.
FLASHBACK!!!
“ Mengapa appa membunuh omma?” Tanyaku tak terima sambil
melihat mayat omma yang tergeletak di lantai lalu menatap nanar pada appa.
“ Apakah kau ingin ku bunuh? Kau harus mati karena telah
melihat semua ini.” Tanya appa sambil berjalan mendekatiku sedangkan aku
berjalan mundur.
“ Andwe! Jebal, ampuni aku appa! Apa salahku?” Tanyaku sambil
memohon padanya.
“ Kesalahanmu adalah karena kau telah melihat semuanya.”
Teriak appa.
Saat appa berlari mengejarku, tiba-tiba dia terjatuh karena
lantai sangat licin. Aku pergunakan kesempatan itu untuk mengambil pisaunya dan
menusukannya didadanya. Saat aku menyadarinya, aku tersenyum padanya sambil
mengambil pisau dari dadanya dengan paksa. Aku melihat appa merintih kesakitan.
“ Wae? Apakah rasanya sangat sakit? Lalu mengapa kau membunuh
omma? Apa kesalahan omma pada appa?” Tanyaku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Kau adalah anak durhaka. Mengapa aku bisa mempunyai anak
psikopat sepertimu?” Tanyanya lalu ku lihat appa memejamkan matanya.
“ Ani. Awalnya aku adalah anak yang baik bahkan penurut. Tapi
kalianlah yang membuatku seperti anak psikopat seperti ini. Kalian selalu
membandingkan antara diriku dengan anak lainnya. Aish, mengapa gelang ini bisa
tersangkut pada pakaianku? Aku harus membuangnya sekarang.” Kataku lalu aku
keluar dari rumahku.
Aku berjalan keluar rumah sambil memegang gelang itu. Awalnya
aku bingung harus membuangnya kemana. Namun aku melihat ada seorang anak yeoja
yang menangis di taman bermain. Lalu aku menghampirinya.
“ Uljima. Aku mempunyai hadiah untukmu. Terimalah!” Kataku
sambil memberikan gelang itu.
“ Gomawo.” Katanya disela tangisannya sambil mengambil gelang
itu.
Setelah itu, aku kembali ke rumah lalu menelepon polisi dan
berpura-pura menangis hingga polisi tiba di rumahku.
KEMBALI KE MASA SEKARANG!!!
“ Apakah aku bisa memilikinya?” Tanyaku.
“ Shirreo. Gelang ini adalah pemberian dari cinta pertamaku.
Meskipun aku tidak tahu namanya, namun aku telah jatuh cinta pada pandangan
pertama. Aku ingin bertemu dengannya. Geunde, aku tak pernah bertemunya setelah
dia memberikan gelang ini.” Tolaknya.
“ Yeoja babo. Namja itu
adalah diriku. MWO? CINTA PERTAMA? PANDANGAN PERTAMA? Yang benar saja. Apakah
semua yeoja seperti dia? Dasar yeoja aneh.” Pikirku.
“ Apakah kau tidak masuk sekolah lagi hari ini?” Tanyanya.
“ Aniyo. Aku masih tidak enak badan.” Elakku.
“ Araseo. Aku akan kemari lagi setelah pulang sekolah. Kalau
begitu, aku berangkat ke sekolah sekarang.” Katanya.
“ Kemarilah! Hati-hati di jalan, nde!” Titahku lalu dia
menghampiriku. Pada detik itu juga, aku mencium singkat bibirnya.
“ Araseo. Annyeong.” Katanya sambil tersenyum lalu keluar
dari apartemenku.
“ Aku harus memikirkan cara untuk mengambil gelang itu dan
membakarnya.” Gumamku disela makanku.
Dasom POV
Aku berjalan menuju halte bus dan menunggu bus datang. Aku
tidak menyangka bahwa dia sakit seperti itu. Beruntung aku datang ke
apartemennya dan menyelamatkannya. Lima menit kemudian, bus datang lalu aku
menaikinya. Aku duduk di paling belakang. Aku mendengar dua yeoja didepanku
membicarakan mengenai korban pembunuhan berantai ke-13. Aku bergegas mengambil
ponselku dan browsing mengenai berita itu.
Hot
News
Tanggal 6 April 2014 pukul 06.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di jalan sangat sepi dekat halte bus. Diduga korban
pembunuhan berantai yang ke-13 ini adalah siswi SMA Anyang. Diketahui identitas
korban adalah JJ. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya.
Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali dan tidak
akan membiarkan pembunuhan berantai ini berlanjut. Polisi meminta kerja sama
kepada masyarakat agar tidak terjadi pembunuhan berantai ke-14, bagi anda yang
memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan
membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita.
Sekian dan terimakasih.
“ MWO? Mengapa bisa terjadi lagi?
Geunde, L sedang sakit parah kemarin. Apakah bukan dia pelaku sebenarnya? Lalu
siapa pelaku sebenarnya? Aish jinja, semua ini membuatku gila. Ah, obat itu.
Aku harus menanyakannya pada dokter sepulang sekolah.” Pikirku.
Aku telah tiba di sekolah. Bel masuk pun berbunyi. Aku
mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir sambil melihat jam tanganku. Aku
sangat bosan menunggu waktu berlalu hingga akhirnya bel pulang berbunyi. Aku
bergegas mengemasi semua barangku lalu keluar sekolah. Aku pergi menuju rumah
sakit.
“ Ahjumma, apakah dokter Park ada di ruangannya?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Dasom-ssi, silahkan masuk! Kebetulan beliau tidak
mempunyai pasien hari ini.” Kata ahjumma itu.
“ Ah, nde.” Kataku lalu masuk ke ruangan dokter Park.
“ Ada apa Dasom? Mengapa kau datang ke rumah sakit?” Tanya
dokter Park.
“ Ahjussi, sebenarnya aku ingin bertanya padamu. Apakah
ahjussi mengetahui sebenarnya obat apa ini?” Tanyaku sambil mengeluarkan
secarcik kertas yang bertuliskan nama obat itu.
“ Obat ini adalah sebuah obat penenang. Geunde…” Kata dokter
Park.
“ Geunde?” Tanyaku.
“ Obat ini adalah obat khusus penenang bagi penderita psikopat.”
Kata dokter Park.
“ MWO? PSIKOPAT? Apakah aku tidak salah mendengarnya,
ahjussi?” Tanyaku tak percaya.
“ Nde. Sebenarnya siapa yang menggunakan obat ini?” Tanya
dokter Park.
“ Geunde, apakah seorang psikopat bisa bergaul dengan manusia
normal seperti kita ini?” Tanyaku.
“ Tidak semua orang psikopat dapat bergaul dengan manusia
normal seperti kita ini. Psikopat biasanya menyembunyikan dirinya sendiri
bahkan enggan untuk bertemu dengan orang lain dan psikopat biasanya adalah
orang yang tertutup.” Jelas dokter Park.
“ Geunde, bagaimana bila seorang psikopat dapat bergaul
dengan manusia normal?” Tanyaku.
“ Bila itu yang terjadi maka kau harus berhati-hati. Biasanya
mereka mempunyai maksud tertentu ketika mendekati seseorang. Jelas dokter Park.
“ Ahjussi, apakah kau percaya bahwa pelaku pembunuhan
berantai itu adalah seorang psikopat?” Tanyaku.
“ Mengapa tidak? Karena manusia normal tidak mungkin
melakukan pembunuhan hingga mencapai korban ke-13 seperti ini. Pelaku
pembunuhan berantai ini adalah seorang psikopat karena mereka tidak mempunyai
perasaan menyesal setelah membunuh para korbannya. Biasanya mereka menganggap
bahwa ini adalah sebuah permainan bagi mereka.” Jelas dokter Park.
“ Apakah ahjussi mempunyai data pasien yang bernama Kim Myung
Soo?” Tanyaku.
“ Waeyo? Aku tak bisa menunjukan data pasien secara
sembarangan seperti ini.” Tanya dokter Park.
“ Dia adalah nae namjachingu. Aku merasa dia berperilaku aneh
akhir-akhir ini bahkan aku menemukan obat itu di laci mejanya.” Kataku dengan
hati-hati.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Ahjussi, jebal rahasiakan semua ini
dari appa!” Mohonku.
“ Araseo. Aku akan menyembunyikan semua ini dari neo appa.
Kemarilah! Ini adalah datanya. Disini menunjukan bahwa dia pernah di rawat di
rumah sakit rehabilitasi. Dia dinyatakan sebagai seorang psikopat bahkan dia
adalah pelaku pembunuhan terhadap ayahnya sendiri ketika usianya masih 10
tahun. Dia di rawat disana selama dua tahun. Setelah itu, dia dinyatakan sembuh
dan keluar dari rumah sakit rehabilitasi. Mengenai tragedi itu pihak polisi
sengaja menyembunyikan realitasnya dari publik. Karena polisi itu
mengkhawatirkan kondisi perkembangannya ketika dewasa nanti bila mengetahui
faktanya bahwa dialah yang membunuh ayahnya sendiri. Apakah kau mencurigainya
sebagai pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanya dokter Park.
“ MWO? Dia adalah seorang psikopat setelah membunuh ayahnya
sendiri. Aniyo, aku tidak mencurigainya. Geunde, setelah dia dinyatakan sembuh.
Apakah dia hidup sebagai manusia normal lainnya?” Tanyaku tak percaya.
“ Kau bisa melihatnya sendiri dari bagaimana cara dia
menjalani kehidupannya sehari-hari. Kau harus berhati-hati padanya. Mengapa kau
bisa mendapatkan namjachingu seorang mantan psikopat?” Tanya dokter Park.
“ Molla. Mungkin karena kita saling mencintai. Gomawo, ahjussi.
Aku harap ahjussi bisa merahasiakannya dari appa. Aku tak ingin mengecewakan
appa bila appa mengetahui bahwa calon menantunya adalah seorang mantan
psikopat.” Kataku sambil tersenyum.
“ Araseo. Geunde, kau tetap harus berhati-hati padanya.” kata
dokter Park.
“ Arasseo. Annyeonghaseyo, ahjussi.” Kataku sambil
membungkukan sebagian kepalaku lalu keluar dari ruangannya.
“ Sekarang aku yakin
bahwa dia adalah pelaku pembunuhan itu. Geunde, aku harus berpura-pura tak
mengetahuinya.” Pikirku sambil pergi ke supermarket.
Aku tiba di supermarket. Aku membeli banyak bahan makanan
untuknya karena tadi pagi kulkasnya kosong sekali. Setelah itu, aku kembali ke
apartemennya. Aku menekan bel pintunya. Akhirnya dia membukakan pintunya dan
kembali duduk menonton TV. Aku pergi menuju dapur dan meletakan semua bahan
makanan kedalam kulkas.
“ Jika aku melihat
kehidupan sehari-harinya, dia sepertinya sudah sembuh. Ah, ani. Aku harus
menanyakannya sekarang.” Pikirku.
“ Bagaimana pelajaran tadi? Apakah sangat sulit?” Tanyanya
sambil menonton TV lalu aku menghampirinya.
“ Seperti biasanya. Besok ada ujian masuk perguruan tinggi.
Kau harus mengikutinya, araseo! L , aku ingin menanyakan sesuatu padamu.”
Kataku.
“ Araseo. Aku pasti akan mengikuti ujian itu. Wae? Sepertinya
serius sekali.” Tanyanya.
“ Apakah kau telah melihat berita korban pembunuhan berantai
ke-13?” Tanyaku.
“ Nde, aku telah melihatnya. Saat ini sepertinya berita itu
menjadi trend topic.” Katanya.
“ Apakah kau yang melakukan pembunuhan berantai itu?”
Tanyaku.
“ Apakah kau sudah mempunyai buktinya?” Tanyanya sambil
menatap tajam padaku.
“ Ani. Geunde. Jika aku mempunyai bukti itu, akankah kau
mengakui semua kejahatanmu itu?” Tanyaku.
“ Jika kau mempunyai bukti itu maka aku akan membunuhmu detik
itu juga.” Katanya sambil memainkan ujung rambutku.
“ Apakah kau akan tetap membunuhku setelah kau mengetahui
bahwa aku sangat mencintaimu?” Tanyaku kembali.
“ Menurutmu apa arti cinta bagimu? Bukankah kau mencintai
namja yang menjadi cinta pertamamu itu?” Tanyanya tak mengerti.
“ Menurutku cinta adalah perasaan murni yang ada pada diri
seseorang. Cinta adalah hal yang memiliki wujud berbeda. Kadang cinta membuatmu
merasakan sakit, bahagia bahkan sebuah perngorbanan. Dulu aku memang mencintai
namja itu. Geunde, sekarang aku mencintaimu.” Jelasku.
“ Akankah kau masih tetap mencintaiku setelah aku mengakui
bahwa aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanyanya sambil menatap tajam
padaku.
“ Nde. Jika kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu maka
aku akan berusaha untuk menghentikanmu.” Kataku.
“ Bagaimana caranya?” Tanyanya.
“ Aku akan memberikan seluruh cinta bahkan kasih sayangku
untukmu. Apapun yang kau inginkan, aku akan melakukannya untukmu.” Kataku.
“ MWO? CINTA? KASIH SAYANG? Bagi pelaku pembunuhan berantai
seperti diriku tak membutuhkan yang namanya cinta dan kasih sayang. Bagiku yang
ku perlukan adalah hasrat membunuhku. Ah, apapun yang ku inginkan. Apakah kau
bersedia membunuh seseorang demi diriku?” Tanyanya sambil mengeluarkan
smirknya.
“ Ani. Aku tidak akan pernah melakukannya. Aku akan melakukan
apapun yang kau ingin selain membunuh. Apakah aku perlu mengorbankan diriku sendiri
untuk kau bunuh? Geunde, saat kau membunuhku maka itu adalah pembunuhan
terakhir yang kau lakukan.” Tanyaku.
“ Bukankah kau pernah mencoba mengorbankan dirimu sendiri?
Geunde, rencanamu itu gagal. Aku sama sekali tak tertarik untuk membunuhmu.”
Katanya sambil menciumi leherku.
“ Apakah aku perlu membunuhmu agar kau bisa berhenti?”
Tanyaku lalu dia menghentikan ciumannya dan menatap tajam padaku.
“ Apakah kau sanggup untuk membunuh namja yang sangat kau
cintai ini?” Tanyanya kembali.
“ Nde. Jika itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikanmu
maka aku akan melakukannya.” Kataku.
“ Geure, lakukanlah! Geunde, setelah membunuhku. Bagaimana
kalau aku bukanlah pelaku pembunuhan berantai itu? Apa yang akan kau lakukan?
Bukankah kau akan kehilangan diriku dengan tuduhan palsumu itu?” Tanyanya
sambil menciumi leherku lagi.
“ Aku akan bunuh diri. Bukankah sangat menyenangkan bila kita
bercinta di surga dibandingkan di dunia ini?” Tanyaku sambil menciumi lehernya sama
seperti yang dia lakukan padaku.
TBC
2 komentar:
Oh MY GODDDD!!! DASOOOOM! You are just to so sweeeeeeeeeeeeeeeeet >< Daebak! Makin seru ceritanyaaaa
Terimakasih atas komentarnya.
Karakter Dasom disini diperkuat dengan ketulusan cinta yang dimilikinya untuk L .
Apakah L akan luluh dengan ketulusan cinta yang Dasom berikan hanya untuknya?
Untuk fanfic My Boyfriend is Psychopath ini ada 26 Part.
Jika anda semakin penasaran, maka bacalah part selanjutnya!
Ditunggu komentarnya dalam part selanjutnya ya.
Tetap kunjungi blog ini karena semakin banyak kisah cinta yang akan bermunculan dan semakin menarik!
Terimakasih.
:)
Posting Komentar