[SERIES]
Are You Crazy? Part 11
Title : Are You Crazy? Part 11
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance and School Life
Main
Cast : Kim Soo Hyun and Kim Ji Won
Other Cast : Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Kim Myung Soo aka L , Jung
Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Krystal Jung, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim
Dasom, Jessica Jung
Tanpa Soo Hyun sadari, Ji Won menitikan air
matanya. Setelah kepergian Soo Hyun, Ji Won kembali ke kamarnya dan menangis. L
yang melihatnya pun menghampirinya dan duduk disampingnya.
“ Sepertinya kau sangat mencintainya?” Tanya
L sambil menghapus air mata Ji Won dengan jarinya.
“ Apakah pertanyaan itu penting? Bila kau
tak menginginkan pertunangan ini maka lebih baik kita batalkan saja.” Kata L .
“ Aniyo. Kita harus tetap bertunangan.” Kata
Ji Won.
“ Aku tak ingin bertunangan denganmu sebagai
pelampiasan dan pelarianmu.” Kata L .
“ Bussunsuriya? Apakah kau lupa dengan
janjimu bahwa kau tak akan melarikan diri dariku?” Tanya Ji Won.
“ Geure, aku telah memberikanmu kesempatan
untuk membatalkan pertunangan ini. Geunde, kau telah menyiakan kesempatan itu.
Lebih baik kau istirahat sekarang! Besok adalah hari melelahkan bagi kita.”
Kata L lalu mencium kening Ji Won dan keluar dari kamar itu.
Hari yang dinantikan oleh L dan Ji Won pun
telah tiba. Kini semua chingunya, relasi dari keluarga L dan keluarga Ji Won
telah berkumpul di ruang pesta pertunangan dalam rumah L . L menyambut
chingunya termasuk Soo Hyun di luar sedangkan Ji Won masih berada di kamarnya
dan menatap dirinya sendiri pada cermin. Setelah meyakinkan dirinya, Ji Won pun
keluar dari kamarnya dan turun. Semua tamu bahkan L tersenyum ketika melihat Ji
Won turun dengan berjalan anggun dan tersenyum.
Next
“ Geure. Karena semuanya telah berkumpul disini. Marilah kita
mulai pesta pertunangan ini.” Kata Tuan Kim yang mendapat tepuk tangan meriah
dari semua tamu undangannya.
L pun mengeluarkan kotak cincin dari saku jasnya dan
membukanya. Ji Won mengulurkan tangannya lalu L memegang tangan itu. Ketika L
akan memasangkan cincin itu pada jari manis Ji Won, L melihat arah pandangan
mata Ji Won yang sedang melihat Soo Hyun. L pun berniat untuk menyimpan kembali
cincin itu. Namun, Ji Won melihat dan tersenyum padanya sambil menganggukkan kepalanya.
L pun tersenyum dan memakaikan cincin itu pada jari manis Ji Won. Mereka
mendapat tepuk tangan yang meriah dari para tamu kecuali Soo Hyun yang
tersenyum sinis sambil mengepalkan tangannya.
“ Chukhae, Ji Won. Aigo, aku tak percaya bahwa kau telah mendahuluiku
seperti ini.” Kata Krystal sambil memeluk Ji Won.
“ Chukhae, Ji Won, L . Aish nappeun namja. Seharusnya kau
memberitahu kami terlebih dahulu tentang pertunanganmu ini.” Gerutu Kyuhyun.
“ Chukhae, Ji Won, L . Aku akan menunggu kartu undangan pernikahan
dari kalian.” Kata Donghae sambil mengedipkan sebelah tangannya.
“ Chukhae, Ji Won. Aku sangat kecewa padamu karena kau lebih
memilihnya dibandingkan Soo Hyun. Geunde, aku selalu berharap semoga kau
bahagia.” Kata Jiyeon sambil memeluk Ji Won.
“ Chukhae, yeoja penggoda. Aku masih tak percaya bahwa kau
adalah seorang aktris. Aku berterima kasih padamu karena kau tak mengganggu Soo
Hyun lagi. Semoga kalian bahagia.” Kata Suzy sambil tersenyum.
“ Gomawo.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
“ Geunde, dimana Soo Hyun?” Tanya L .
“ Ah, molla. Tadi dia bersama kita. Yak, Suzy-a. Dimana
tunanganmu?” Tanya Kyuhyun pada Suzy.
“ Molla. Geunde, dia bilang ingin mencari udara segar.
Mungkin dia ada diluar.” Kata Suzy.
“ Aku akan kesana menemuinya. Ji Won sambutlah tamu yang
lainnya, nde!” Kata L pada Ji Won.
“ Araseo.” Kata Ji Won lalu L pergi keluar rumah.
L pun keluar dari rumahnya. Dia mencari keberadaan Soo Hyun.
Dia tersenyum ketika melihat Soo Hyun duduk di taman belakang rumahnya. L
tersenyum ketika mengingat kenangan antara dirinya dan Soo Hyun sewaktu kecil
dulu. L pun menghampirinya dan duduk disampingnya.
“ Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau tak ingin
mengucapkan kata selamat pada kami?” Tanya L tanpa melihat Soo Hyun.
“ Geunyang, aku mencari udara segar disini. Didalam sangat
ramai sekali. Bukankah kau tahu sendiri bahwa aku tak menyukai keramaian?”
Tanya Soo Hyun.
“ Arra. Geunde, apakah kau mengingatnya? Sewaktu kecil kita
selalu bermain disini. kita selalu bercanda gurau bahkan aku masih mengingatmu
ketika sedang menangis karena tersandung batu. Aku sangat menyayangimu saat
itu. Aku sudah menganggapmu seperti nae hyung. Meskipun seharusnya aku yang
lebih pantas menjadi neo hyung karena aku lebih dewasa darimu. Aku masih
mengingatnya ketika kita menyukai yeoja yang sama yaitu guru les kita. Namun,
aku masih tak percaya bahwa saat ini kita menyukai yeoja yang sama pula. Apakah
kau sangat membenciku karena aku bertunangan dengan yeoja itu malam ini?” Tanya
L .
“ Nde, aku masih mengingatnya. Aku menjadi neo hyung karena
umurku lebih tua darimu. Meskipun hanya beberapa bulan. Geunde, yang sangat ku
sesali karena setiap yeoja yang ku sukai pasti akan menyukaimu termasuk guru
les kita dulu. Dia terlihat lebih perhatian kepadamu dibandingkanku dan itu membuatku
sangat kesal. Geure, kau memang selalu mengalahkanku dalam hal yeoja. Chukhae!
Semoga kalian bahagia.” Kata Soo Hyun sambil tersenyum.
“ Gomawo. Kajja, kita masuk ke rumah! Apakah kau ingin
melihatnya sedih?” Ajak L .
“ Geure. Kajja!” Ajak Soo Hyun.
Akhirnya mereka kembali masuk ke rumah. Ji Won terlihat sibuk
menyambut para tamu. L yang melihatnya pun menghampirinya dan menyambut tamu
lainnya bersama. Sedangkan Soo Hyun kembali ke kerumunan chingunya. Meskipun
dirinya berkumpul dengan chingunya, namun matanya tak lepas dari Ji Won. Dia
melihat Ji Won yang sedang menyambut para tamu dengan L . Suzy yang menyadari
tatapan mata Soo Hyun, dia menghampirinya dan bersikap manja padanya agar Soo
Hyun lebih memperhatikannya. Soo Hyun pun meresponnya, namun hanya sebentar.
Akhirnya pesta pertunangan itu berakhir.
***
Semenjak munculnya scandal antara Ji Won dan L , Ji Won
mendapatkan banyak tawaran untuk bermain drama. Manager Kim tak segan-segan
memilih drama yang karakter pemeran utamanya dapat diperankan oleh Ji Won. Ji
Won hanya menuruti perintah dari manager Kim karena dia tak ingin membaca
naskah scenario yang begitu rumit. Baginya hal yang terpenting adalah belajar
dan mewujudkan cita-citanya. Ji Won selalu disibukan dengan jadwalnya yang
padat untuk syuting. Namun hari ini, dia menyempatkan untuk datang ke acara
kelulusan tunangannya yaitu L . Ji Won datang dengan menggunakan gaun selutut.
Ketika dia memasuki aula gedung sekolahnya, semua mata tertuju padanya termasuk
Soo Hyun dan L . Ji Won yang melihat L pun tersenyum dan menghampirinya. L
memegang pinggang Ji Won dan mencium wajahnya. Soo Hyun yang melihatnya hanya
bisa memalingkan wajahnya.
“ Mianhae, aku terlambat! Jadwal syuting tidak bisa diubah.”
Sesal Ji Won.
“ Nan gwenchana. Meskipun kau terlambat, tapi kita masih bisa
foto bersama. Kajja, kita harus mengenang moment penting ini!” Ajak L .
“ Kau benar. Donghae, kau membawa kamera?” Tanya Kyuhyun.
“ Nde. Chankaman! Aku akan mengambilnya dulu.” Kata Donghae
lalu pergi mengambil tas kameranya.
Setelah Donghae mengambil kameranya, mereka foto bersama
dengan posisi Ji Won berada ditengah antara Soo Hyun dan L sedangkan kyuhyun
dan Donghae berada disamping Soo Hyun dan L . Ji Won merangkul lengan L dan
menyandarkan kepalanya ke bahu L . Soo Hyun yang melihatnya hanya bisa menahan
emosinya dan berusaha untuk tersenyum. Setelah selesai berfoto, mereka pergi ke
clubbing untuk merayakan kelulusannya. Dasom dan Jessica pun hadir untuk
merayakannya. Semua duduk berpasangan kecuali Soo Hyun. Mereka bercanda gurau
bersama, namun masih terasa canggung antara Soo Hyun dan Ji Won. Ji Won menatap
Soo Hyun tak percaya karena dia meminum banyak wine dan meneguknya sekaligus.
Akhirnya pesta itu berakhir. Ji Won terlihat khawatir karena Soo Hyun mabuk
berat dan datang tanpa dikawal oleh bodyguardnya. Namun, dia tidak mempunyai
pilihan karena L ternyata sama mabuk beratnya. Akhirnya dia memilih untuk
mengantarkan L pulang ke rumahnya. Di sepanjang jalan, Ji Won tiada hentinya
memikirkan Soo Hyun karena dia menyetir mobilnya sendiri. Perasaan gelisah,
cemas, dan khawatir menjadi satu. Akhirnya, Ji Won tiba di rumah L . Dia
memapah L hingga ke kamarnya dan menidurkannya di ranjang. Setelah mengganti
pakaian L , dia pulang ke rumahnya sendiri.
Sementara disisi lain, Soo Hyun sedang menyetir dengan
kecepatan penuh. Otaknya penuh dengan pemikiran tentang Ji Won dan L dari
melihat kemesraan mereka hingga berciuman. Soo Hyun tersenyum sinis sambil
menitikan air matanya dan menambah kecepatannya. Tanpa Soo Hyun ketahui dari
arah samping ada mobil yang melaju dengan cepatnya. Soo Hyun menerobos
rambu-rambu lalu lintas. Saat mobilnya berada ditengah jalur, tiba-tiba dia
membelalakan matanya ketika mengetahui ada mobil dari arah sampingnya yang
membunyikan klakson beberapa kali. Soo Hyun berusaha untuk menghentikan
mobilnya. Namun nihil, mobilnya tak berhenti. Soo Hyun dengan panik memutarkan
stir mobil kearah kanan dan kiri. Akhirnya dia berhasil menghindari mobil itu.
Namun nasib berkata lain. Kini dia menabrak sebuah pembatas jalan. Mobil bagian
depannya hancur tak berbentuk. Sedangkan kepala Soo Hyun mengeluarkan banyak
darah dan dia tak sadarkan diri.
Ji Won mendapatkan telepon dari rumah sakit. Dia terkejut
bukan main ketika mendengar bahwa Soo Hyun berada di rumah sakit karena
mengalami kecelakaan. Dia bergegas mencari jaketnya lalu memakainya dan pergi
ke rumah sakit. Setibanya disana, dia masuk ke kamar inap Soo Hyun dan
menitikan air matanya ketika melihat tangan, kaki, dan kelapa Soo Hyun
terbalutkan oleh perban. Dia duduk disamping ranjang dan menatap wajah Soo
Hyun.
“ Jeongmal mianhae. Ini semua salahku. Seharusnya aku
mengantarmu tadi.” Kata Ji Won disela tangisannya.
***
Satu bulan telah berlalu. Soo Hyun masih belum membuka
matanya. Ji Won datang untuk menjenguknya setiap hari. Dia selalu menjenguknya
setelah mengetahui omma Soo Hyun pergi dari kamar inap itu. Dia pernah ketahuan
oleh omma Soo Hyun dan tak pernah lepas dari amarahnya hingga dia memutuskan
untuk menemui Soo Hyun setelah ommanya keluar dari rumah sakit.
“ Mungkin kau benar bahwa aku adalah nappeun yeoja. Aku
menyayangimu dan L . Geunde, aku lebih mencintaimu dibandingkan L . Jebal,
bukalah matamu! Apakah kau tak bosan selalu tidur seperti ini selama satu bulan
penuh? Apakah kau tak merindukanku? Neomu bogosipeo.” Kata Ji Won sambil
memegang tangan Soo Hyun.
***
Dua bulan pun telah berlalu. Namun, Soo Hyun masih menutup
matanya. Ji Won melihat bunga yang pernah dibawanya telah layu. Padahal dia
membawa bunga itu satu bulan yang lalu. Ji Won pun mengambil bunga itu dan
membuangnya lalu dia pergi ke toko bunga untuk membeli bunga yang baru. Setelah
selesai memasukkan bunga itu pada vas bunga, dia duduk kembali disamping
ranjang Soo Hyun dan memegang tangannya.
“ Mengapa kau tak membuka matamu? Apakah kau benar-benar tak
ingin melihatku? Nappeun namja. Padahal aku sangat merindukanmu. Apakah kau
tahu? Akhir-akhir ini L selalu marah padaku karena aku lebih perhatian padamu
dibandingkan padanya sepertinya dia cemburu padamu. Seharusnya kau senang bahwa
neo chingu merasa cemburu padamu. Aku akan menunggumu satu bulan lagi. Jika
satu bulan lagi kau masih belum membuka matamu maka jangan salahkan aku bila
aku melakukan hal nekad untuk menyelamatkanmu. Saranghae, Soo Hyun.” Kata Ji
Won lalu mencium kening Soo Hyun dan pergi dari kamar inap itu.
***
Tiga bulan telah berlalu dan Soo Hyun masih memejamkan
matanya. Ji Won tersenyum miris ketika melihat Soo Hyun masih terbaring di
ranjangnya. Dia mengganti bunga seperti yang selalu ia lakukan. Setelah itu,
dia memegang tangan Soo Hyun dan duduk disamping ranjang. Tanpa Ji Won sadari,
L melihatnya dibalik pintu kamar inap dan mengepalkan tangannya.
“ Aigoo, ternyata aku baru menyadari bahwa kau selalu
membantah perintahku. Bukankah aku sudah memberimu waktu selama satu bulan.
Geunde, mengapa kau masih memejamkan matamu? Sepertinya aku harus memberimu
sebuah hukuman. Aku harap setelah ini, kau akan membuka matamu dan melihatku
kembali. Saranghae, Soo Hyun.” Bisik Ji Won pada telinga kanan Soo Hyun lalu
mendekatkan wajahnya pada wajah Soo Hyun dan detik itu juga dia mencium bibir
Soo Hyun bahkan melumatnya. L yang melihatnya membelalakan matanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Mengapa dia mencium Soo Hyun
dihadapanku seperti ini? Aku ini adalah tunangannya. ANDWE! Jangan bilang dia ingin
menukar jiwanya dengan Soo Hyun. Aku harus mencegah semua itu. Aku tak ingin Ji
Won meninggal.” Gumam L dibalik pintu.
L bergegas masuk ke kamar inap Soo Hyun untuk menghentikan
semua itu. Namun nihil, dia terlambat. Saat dia menarik tangan Ji Won, Ji Won
pingsan tepat dipelukannya. L pun panik hingga dia memanggil dokter untuk
memeriksa kondisi Ji Won. Akhirnya, dokter itu memeriksa Ji Won. Dokter hanya
mengatakan bahwa Ji Won terkena stress berat dan kelelahan. Dokter menyarankan
pada L agar Ji Won banyak beristirahat untuk memulihkan kondisinya kembali.
***
Tiga hari kemudian. L datang ke rumah sakit untuk melihat
kondisi Ji Won dan Soo Hyun. L tersenyum miris karena dia sama sekali tidak
mengetahui keberadaan jiwa Ji Won sebenarnya. L duduk di sofa kamar inap Ji Won
sambil membaca bukunya. Saat membaca buku, tanpa sengaja ekor matanya melihat
jari Ji Won yang bergerak. L pun membelalakan matanya dan menyimpan buku itu
lalu menghampiri Ji Won.
“ Ji Won, apakah kau sudah sadar?” Tanya L dengan senangnya.
“ Aku ada dimana?” Tanya Soo Hyun sambil memegang kepalanya.
“ Kau ada di rumah sakit, Ji Won. Tiga hari yang lalu kau
pingsan.” Jelas L .
“ MWO? JI WON? Mengapa aku berada di tubuh yeoja ini?” Tanya
Soo Hyun tak percaya.
“ MWO? Jadi kau adalah Soo Hyun?” Tanya L tak percaya.
“ Nde. Dimana yeoja itu?” Tanya Soo Hyun.
“ MWO? Apa aku tidak salah mendengarnya? Kau bilang dia
adalah yeoja itu. Padahal dia mempunyai nama. Namanya adalah Kim Ji Won. Aku
tak menyangka bahwa kau berubah menjadi namja seperti ini. Apakah kau tak
merasa bersalah padanya? Dia rela bertukar jiwa denganmu agar kau bangun dari
koma. Aku rasa Ji Won adalah yeoja bado yang rela mengorbankan jiwanya demi
namja sepertimu. Apakah dia tidak memikirkan perasaanku? Aku ini adalah
tunangannya. Kembalikan jiwanya sekarang juga! Aku tak ingin kehilangannya.”
Jelas L tak terima lalu keluar dari kamar inap itu.
“ MWO? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Dia rela bertukar
jiwa demi diriku. Aku harus melihat kondisinya sekarang.” Pikir Soo Hyun sambil
beranjak dari ranjangnya.
Soo Hyun berjalan dengan tertatih menuju kamar inap Ji Won.
Saat dia akan belok ke kamar Ji Won, dia melihat L sedang berbicara dengan
dokter didepan kamar inap Ji Won. Dia pun memilih untuk bersembunyi dibalik
tembok dan menguping pembicaraan mereka.
“ Bagaimana kondisi Soo Hyun, dokter?” Tanya L .
“ Sebuah keajaiban datang menghampirinya. Keadaannya saat ini
stabil. Mungkin beberapa hari lagi dia akan siuman. Geunde, saya sempat
mendiskusikan tentang keadaan Soo Hyun bersama dokter lainnya. Mereka
memprediksikan bahwa Soo Hyun akan terus koma hingga dia meninggal. Namun,
takdir berkata lain. Geure, jika tidak ada hal yang ingin ditanyakan lagi maka
saya harus pergi sekarang karena masih banyak pasien yang harus saya periksa.” Jelas
dokter itu.
“ Ah, nde. Kamsahamnida.” Kata L lalu dia masuk ke kamar inap
Ji Won dan Soo Hyun mengikutinya dari belakang hingga berdiam diri didepan
pintu.
“ Meskipun aku membenci tindakan bodohmu ini. Namun, aku sama
sekali tak bisa membencimu dan namja ini karena jiwamu berada ditubuhnya.
Mengapa kau lakukan hal ini? Apakah kau terlalu mencintainya hingga kau tega
meninggalkanku seperti ini? Cepatlah sadar, chagia! Aku akan memaafkan
kebodohanmu ini setelah mendengar penjelasan darimu. Seandainya kau berada
ditubuhmu, mungkin aku telah mencium keningmu saat ini. Mengapa harus Soo
Hyun?” Gumam L sambil melihat tubuh Soo Hyun. Sedangkan Soo Hyun yang
mendengarnya merasa bersalah pada Ji Won dan L .
***
Satu minggu kemudian, akhirnya Ji Won membuka matanya. Soo
Hyun yang berada disampingnya tersenyum senang. Soo Hyun melihat Ji Won
mengedipkan matanya beberapa kali. Namun, dia tidak mengeluarkan sepatah kata
pun.
“ Ji Won, neo gwenchana?” Tanya Soo Hyun khawatir.
“ Nuguseyo? Aku ada dimana? Mengapa disini gelap sekali?
Apakah listriknya mati?” Tanya Ji Won sedangkan Soo Hyun mengerutkan keningnya.
“ Naega Soo Hyun-a. Apakah kau telah melupakan suaraku?”
Tanya Soo Hyun tak percaya.
“ Ah, mianhae. Sudah lama aku tak mendengar suaramu. Geunde,
mengapa disini gelap sekali?” Tanya Ji Won.
“ MWO? GELAP? Yang
benar saja bahkan disini terang sekali karena lampu menyala sejak tadi.
Jangan-jangan… Andwe! Aku harus memanggil dokter sekarang.” Pikir Soo Hyun.
“ Chankaman! Aku keluar sebentar.” Kata Soo Hyun.
“ Ah, nde.” Kata Ji Won.
Soo Hyun keluar dari kamar inap Ji Won dan pergi menemui
dokter. Setelah menjelaskan semuanya pada dokter, mereka bergegas kembali ke
kamar inap Ji Won. Lalu dokter memeriksa Ji Won. Setelah memeriksa Ji Won,
dokter itu terkejut bukan main karena dia sama sekali tidak mengetahui kondisi
Ji Won yang lainnya lalu mereka keluar dari kamar inap itu.
“ Jeongmal mianhae. Ini semua kesalahanku karena tidak
memeriksa kondisinya dengan baik. Setelah memeriksanya tadi, Soo Hyun-ssi harus
menderita buta permanen akibat kecelakaan itu.” Jelas dokter.
“ MWO? BUSSUNSURIYA? Dia tidak mungkin buta permanen.” Tanya
Soo Hyun tak percaya.
“ MWO? BUSSUNSURIYA? Anakku tidak mungkin buta.” Tanya omma
Soo Hyun tak percaya.
“ Jeongmal mianhae.” Kata dokter.
“ Apakah ada cara untuk menyembuhkannya?” Tanya L dibalik
tembok sambil berjalan menuju mereka.
“ Nde, dokter. Apakah ada cara untuk menyembuhkan anakku?”
Tanya omma Soo Hyun.
“ Nde. Kita harus mendapatkan donor mata untuknya. Namun,
stok mata di rumah sakit ini tidak ada.” Jelas dokter.
“ MWO? EOBSEO?” Tanya omma Soo Hyun tak percaya.
“ Ahjumma, anda tak perlu sepanik ini. Kita masih bisa
mencari pendonor lain diluar.” Kata L .
“ Nde, kau benar sekali. Aku harus menemukan pendonor itu
untuk Soo Hyun. NEO? Apakah kau ingin mendonorkan matamu untuk Soo Hyun?” Tanya
omma Soo Hyun.
“ Ahjumma, mengapa anda berbicara seperti itu pada Ji Won?
Dia adalah tunanganku. Aku tak mungkin mengijinkannya untuk melakukan itu.”
Tolak L tak terima.
“ Aku hanya bercanda. Geunyang, mengapa kau berkeliaran di
rumah sakit ini?” Tanya omma Soo Hyun sambil menatap Soo Hyun yang berada pada
tubuh Ji Won.
“ Geunyang, saya ingin mengetahui kondisinya sekarang.” Kata
Soo Hyun sambil menundukan kepalanya.
“ Ahjumma, saya yang menyuruhnya datang kemari untuk melihat
kondisi Soo Hyun karena saya sangat sibuk tadi. Aku ingin bicara denganmu.
Kajja!” Elak L sambil menarik tangan Soo Hyun dan keluar dari rumah sakit.
Akhirnya mereka duduk di bangku taman rumah sakit. Suasana
hening sangat terasa diantara mereka hingga L bicara terlebih dahulu.
“ Apakah kau bisa mengembalikan jiwanya kembali pada tubuhnya
lagi?” Tanya L tanpa melihat kearah Soo Hyun.
“ Aku selama ini sudah berusaha untuk mengembalikan semuanya.
Geunde, aku tak mengerti. Seharusnya berciuman dengannya di malam hari bisa
mengembalikan jiwa kami. Namun, semua itu tidak berhasil. Jiwa kami masih
tertukar seperti ini.” Jelas Soo Hyun.
“ Apakah ada faktor lain yang terlewatkan?” Tanya L .
“ Molla. Geunde, yang ku tahu cara itu selalu berhasil.” Kata
Soo Hyun.
“ Kau harus mengembalikan jiwanya kembali! Apakah kau tahu?
Bahwa saat ini aku sangat membencimu. Meskipun dulu kita sempat menjadi
sahabat. Aku tak ingin dia buta seperti ini. Geure, aku pergi sekarang.” Kata L
lalu meninggalkan Soo Hyun yang tercengang mendengar perkataan L .
“ Apakah kau sangat
membenciku karena aku berada pada tubuh Ji Won ini? Ottokke? Selama ini, aku
telah berusaha untuk mengembalikan semuanya. Geunde, mengapa tidak berhasil?”
Pikir Soo Hyun sambil meratapi kepergian L .
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar