Jumat, 25 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 9

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 9
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 9
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery and Yadong
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang, Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Krystal Jung


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5   Part 6   Part 7   Part 8   

Preview

“ Wae? Apakah terjadi sesuatu padamu? Mengapa wajahmu terlihat tak bersemangat sekali hari ini? Padahal hari ini adalah hari kelulusan kita sekaligus pengumuman universitas mana yang akan menerima kita.” Tanyanya.
“ Aku sangat senang sekali. Geunde, aku takut bila kita berbeda universitas. Aku takut kau akan jarang menemuiku.” Kataku.

“ MWO? Jadi kau memikirkan hal itu hingga wajahmu terlihat jelek sekali seperti ini. Nan gwenchana. Meskipun kita berbeda universitas, geunde bukankah kita masih bisa bertemu.” Katanya sambil tertawa kecil.
“ Bisakah setelah acara kelulusan ini, kita tidak pulang ke Seoul dulu? Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu disini.” Tanyaku.
“ Jeongmal? Apakah kau menginginkan kita kencan disini? Geunde, bagaimana dengan orang tuamu?” Tanyanya.
“ Aku akan mengurusinya sendiri. Lebih baik kau memesan hotel untuk kita menginap!” Titahku.
“ Araseo. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan sekarang. Aku sangat senang sekali karena kencan kedua kita di pulau Jeju ini.” Katanya sambil tersenyum lalu aku melihat dia mengeluarkan smirknya.

Next

“ Aku yakin pasti kau telah merencanakan sesuatu padaku. Dengan melihat smirkmu itu, secara tidak langsung bahwa kau telah memberikanku sebuah jawaban.” Pikirku sambil melihatnya.

“ Jeongmal? Apakah kau sangat senang sekali bersamaku? Geure, kita lakukan hal yang sangat menyenangkan dimulai hari ini.” Kataku sambil tersenyum padanya sedangkan dia membalasku dengan senyumannya lagi.

Author POV

Semua siswa SMA Shinwa telah berkumpul di ruang auditorium hotel termasuk L dan Dasom. Mereka berkumpul untuk merayakan acara kelulusan. Semua siswa mulai ribut mengenai pengumuman universitas mana yang akan menerima mereka. Kini kepala sekolah telah berada diatas panggung.
“ Annyeonghaseyo. Harap tenang karena acara kelulusan akan segera dimulai. Kami akan memanggil semua siswa satu persatu dan harap datang ke atas panggung ini. Geure. Acara kelulusan dengan resmi kami buka.” Kata kepala sekolah.
“ Dasom, semoga kita berada di universitas yang sama.” Kata Bora.
“ Pastinya. Aku selalu mengharapkan kita terus bersama-sama hingga nenek-nenek.” Kata Dasom.
“ Shirreo. Aku tak ingin bersama kalian hingga nenek-nenek. Aku ingin menikah dengan seorang namja bukan bersama kalian.” Tolak Soyou.
“ Araseo. Geunyang, apakah kau sanggup hidup tanpa kami?” Tanya Dasom.
“ Aniyo. Aku akan tetap bersama kalian bahkan setelah kita memiliki pasangan masing-masing.” Kata Soyou sambil memeluk Dasom dan Bora.
“ Apakah kalian tak ingin memelukku?” Tanya Hyorin sambil cemberut lalu mereka memeluknya.

Kepala sekolah telah mengumumkan pengumuman kelulusan itu. Dasom bersama chingunya senang sekali karena mereka satu universitas. Meskipun berbeda jurusan. Dasom menghampiri dan merangkul lengan L .
“ Chukhae, kau masuk universitas Dongguk.” Kata Dasom.
“ Apakah kau tidak kecewa karena kita berbeda universitas?” Tanya L .
“ Aniyo. Justru aku sangat senang sekali.” Kata Dasom.
“ Dasom, apakah kau akan bergabung dengan kami? Kami akan mengadakan party malam ini.” Tanya Woohyun.
“ Jeongmalyo? Kajja, aku akan ikut. Geunde, bolehkah aku membawa nae chingu?” Tanya Dasom.
“ Geure. Bukankah semakin seru bila banyak orang. Ajaklah mereka juga!” Kata Hoya.
“ Ah, nde. Geunde, kalian akan mengadakan party dimana? Kami akan menyusul kalian.” Tanya Dasom.
“ Apakah kau melihat clubbing di ujung jalan tadi? Nah, kami akan mengadakan party disana.” Kata Sungkyu.
“ Ah, araseo.” Kata Dasom.
“ Apakah kau tak ingin pergi bersamaku?” Tanya L pada Dasom.
“ Aniyo. Aku akan pergi bersama nae chingu. Lagipula kita bisa bertemu disana. Kalau begitu, aku pergi dulu. Annyeong.” Pamit Dasom lalu pergi meninggalkan mereka.
“ Kajja, kita pergi ke salon!” Ajak Dasom pada chingunya.
“ Wae?” Tanya Hyorin.
“ Kita akan pergi ke clubbing. L dan chingunya mengadakan party disana.” Kata Dasom.
“ Arra. Lagipula sudah lama sekali kita tidak pergi ke clubbing.” Kata Bora.
“ Kajja, kita pergi ke salon sekarang! Kita harus tampil cantik malam ini.” Ajak Soyou lalu mereka pergi ke salon.

Dasom dan chingunya bergegas pergi ke salon. Setelah itu, mereka pergi ke butik untuk membeli gaun pesta. Pesta malam telah menyambut mereka. L dan chingunya telah berada di clubbing. Mereka memesan ruangan khusus untuk party itu.
“ Mengapa mereka belum datang? Apakah kau sudah menghubungi Dasom, L ?” Tanya Dongwoo.
“ Mungkin mereka sebentar lagi datang.” Kata L sambil meminum wine miliknya.
“ Ah, itu mereka datang.” Kata Sungyeol sambil menunjuk kearah Dasom dan chingunya.
“ Kau benar L . Dasom terlihat sexy sekali menggunakan gaun itu. Seandainya dia belum menjadi neo yeojachingu. Mungkin aku bisa memilikinya.” Kata Sungjong.
“ Aku harus mendapatkannya malam ini.” Kata L sedangkan chingunya tersenyum penuh arti padanya.
“ Mianhae, kami terlambat.” Kata Hyorin.
“ Nan gwenchana. Kalian cantik sekali malam ini. Duduklah!” Kata Woohyun.
“ Ah, gomawo.” Kata Soyou, Bora, Hyorin dan Dasom bersamaan.
“ Kajja, kita bersulang untuk kelulusan kita hari ini!” Ajak Hoya lalu mereka melakukan toast.
“ Kalian pasti senang sekali karena kalian satu universitas?” Tanya Sungkyu.
“ Nde, pastinya. Bukankah kalian satu universitas juga?” Tanya Soyou.
“ Nde. Geunde, sayang sekali kita harus beda universitas.” Kata Sungyeol.
“ Meskipun kita beda universitas, bukankah kita masih bisa bertemu.” Kata Bora.
“ Ah, nde. Kau benar sekali. Kita harus membuat janji itu sebelum bertemu.” Kata Dongwoo.
“ Bagaimana kalau kita menari dibawah? Kita harus menikmati malam ini dengan bersenang-senang sepuasnya.” Kata Sungyeol.
“ Kau benar sekali. Kajja, kita menari dibawah!” Ajak L sambil menarik tangan Dasom.

Mereka pergi ke bawah lalu menari mengikuti alunan music DJ. Dasom dan L menikmati tarian eksotis yang mereka lakukan. Dasom menari dengan sexy dihadapan L hingga membuat L menarik tangan Dasom agar menari lebih dekat dengannya. L merangkul pinggang Dasom sambil meremas pantatnya hingga tubuh mereka saling bersentuhan. Lalu L menciumi leher Dasom.
“ Kau sungguh sexy sekali malam ini, chagia.” Bisik L pada telinga Dasom.
“ Jeongmal? Aku akan memberikan tubuhku ini untukmu malam ini.” Bisik Dasom.
“ MWO? Apakah aku tidak salah mendengarnya?” Tanya L tak percaya.
“ Aniyo.” Kata Dasom lalu L mencium bibir Dasom.

L mencium bibir Dasom dengan melumatnya secara perlahan-lahan. Namun, semakin lama lumatan itu menjadi ciuman ganas. Dasom membalas setiap ciuman itu.  Tangan L memeluk tubuh Dasom agar lebih dekat denganya untuk mempermudah ciuman mereka agar lebih dalam.
“ Aigo, lihatlah! Mereka berciuman di tempat seperti ini.” Kata Bora.
“ Aigo, aku sungguh iri melihatnya.” Kata Dongwoo.
“ Aku tak menyangka bahwa uri Dasom telah berubah menjadi yeoja nakal seperti ini.” Kata Soyou sambil menggelengkan kepalanya.
“ Aku harus bertanya pada L mengenai taktik ini.” Kata Sungkyu.
“ Kau benar sekali.” Kata Sungjong lalu mereka melihat L melepaskan ciumannya.
“ Kami akan kembali ke hotel duluan.” Kata L .
“ Apakah kau ingin melakukan hal yadong bersamanya?” Tanya Hoya penuh curiga sedangkan mereka yang mendengarnya tertawa kecil.
“ Aniyo. Kami ingin istirahat. Kami lelah sekali hari ini.” Elak Dasom.
“ Araseo. Kalian pergilah!” Kata Woohyun sambil mengedipkan sebelah matanya pada L sedangkan L tersenyum lalu mengeluarkan smirknya.

Myung Soo aka L POV

Akhirnya kami keluar dari clubbing. Kami pergi ke parkiran lalu masuk ke mobil. Ketika aku akan menyalakan mobil, tiba-tiba Dasom menahan tanganku lalu dia beranjak dari kursinya dan duduk dipangkuanku. Detik itu juga, Dasom mencium bibirku bahkan melumatnya dengan ganas. Aku membalas ciuman itu. Lalu aku melepaskan ciuman itu ketika aku kehabisan nafas.
“ Wae? Mengapa kau menjadi agresif seperti ini? Apakah kau sedang mabuk?” Tanyaku.
“ Aniyo. Geunyang, bisakah kau menyetir sekarang?” Tanya Dasom.
“ MWO? Bagaimana aku bisa menyetir bila kau masih duduk di pangkuanku seperti ini?” Tanyaku tak mengerti.
“ Aku yakin kau bisa melakukannya karena aku ingin duduk disini.” Katanya lalu dia menciumi leherku.

Akhirnya aku menyerah lalu menyalakan mobilku dan menyetir. Disepanjang jalan, dia tiada hentinya menciumi leherku. Aku mengeluarkan smirku ketika melihat tingkah lakunya yang agresif seperti ini. Aku memarkirkan mobilku didepan hotel.
“ Kita sudah sampai di hotel. Kajja, kita turun sekarang! Kita akan melanjutkannya di kamar.” Ajakku.
“ Araseo.” Katanya sambil cemberut lalu keluar dari mobil.

Aku memakaikan jaketku padanya untuk menutupi tubuh sexynya itu. Aku merangkulnya hingga kami tiba di kamar yang telah ku pesan. Kami masuk ke kamar lalu dia membuka high heelsnya. Setelah itu, dia melempar jaketku ke sembarang tempat lalu berbaring di ranjang. Aku pun menghampirinya lalu merangkak keatas tubuhnya.
“ Apakah kau lelah sekali? Apakah kau tak ingin melanjutkannya?” Tanyaku.

Dia tersenyum padaku sambil menarik leherku lalu dia mencium bibirku dengan ganas. Aku membalas ciuman itu dengan ganas juga. Aku melumat bibirnya hingga menggigitnya. Tangannya tak hanya tinggal diam. Dia membuka kemeja yang ku pakai. Aku melepaskan ciuman kami. Aku mengeluarkan smirkku sambil membuka gaunnya. Aku mengagumi bentuk tubuhnya yang begitu indah. Dia menarikku hingga menciumku kembali. Aku membalasnya dengan senang hati. Tanganku tak hanya tinggal diam. Tanganku meremas bahkan memilin payudaranya. Dia melepaskan ciuman kami. Dia pun mendesah dengan suara yang begitu sexy. Bibirku beralih pada lehernya hingga payudaranya.
“ Ahhhhhhh L , apakah kau senang karena aku akan memberikan tubuhku ini padamu sekalipun pada akhirnya kau akan membunuhku.?” Tanyanya disela desahannya.
“ Bussunsuriya? Mengapa aku harus membunuhmu?” Tanyaku sambil meremas payudaranya.
“ Bukankah sekarang sudah menunjukan pukul 12.00 p.m? Dan kau belum menemukan target korban ke-16.” Katanya.
“ Aku tak mengerti jalan pikiranmu ini. Geunde, aku tidak akan membunuh nae yeojachingu.” Elakku.
“ Aku hanya bercanda, chagia. Kajja, kita lanjutkan lagi! Aku sangat menginginkanmu malam ini.” Katanya sambil menelusuri dadaku hingga perutku menggunakan tangannya.

Aku menciumi bibirnya lagi dengan ganas. Tangan kiriku tak hanya tinggal diam. Tanganku meremas bahkan memilin payudaranya. Setelah itu, tangan kiriku beralih pada miss V miliknya. Aku memasukkan kedua jari tangan kiriku kedalam miss V miliknya. Kedua jariku itu memainkan miss V hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Aku merasakan tangan kiriku basah karena cairan yang dikeluarkan olehnya.
“ Aku tak menyangka kau cepat basah seperti ini chagia.” Kataku lalu mencium bibirnya kembali dan menggesekkan juniorku pada miss V miliknya.
“ L , akuuuuhhhhh sudaaaahhhh tidaaaakkkk taaahhhhaaan laaaggggiiiihhh.” Katanya disela ciuman kami. Pada saat itu juga aku berhenti memainkan payudaranya.

Tanpa menunggu lama, aku memasukkan juniorku kedalam miss V miliknya perlahan-lahan agar miss V miliknya bisa beradaptasi dengan juniorku. Juniorku tidak sepenuhnya masuk ke miss V miliknya karena lubang miss V miliknya sangat sempit sekali. Aku terus menekan juniorku agar masuk lebih dalam lagi. Namun, aku melihatnya merintih kesakitan. Aku pun menghentikannya.
“ Apakah rasanya sangat sakit?” Tanyaku sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.
“ L , apakah kau bisa melakukannya dengan pelan-pelan? Jebal!” Pintanya.
“ Miss V milikmu sangat sempit sekali, chagia. Apakah ini baru pertama kalinya bagimu?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Aku baru melakukan ini denganmu saat ini.” Katanya.
“ Tahanlah sedikit lagi! Aku yakin setelah ini kau pasti akan menikmatinya.” Pintaku.

Aku mulai menggenjot miss V miliknya dengan pelan-pelan hingga juniorku bisa masuk lebih dalam pada miss V miliknya. Setelah merasakan miss V miliknya bisa beradaptasi dengan juniorku, aku mulai menggenjotnya dengan cepat. Ku lihat dia mulai menikmatinya. Gerakan tubuh kami sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar.
“ L , lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desahnya.
“ Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desahku sambil terus menggenjot miss V miliknya.
“ L , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh ceppaaattt lagiiiiiihhhh… palliiiiiiii…” Desahnya sambil menarik kepalaku dan mencium bibirku.

Sementara dia terus melumat bibirku, aku terus menggenjot miss V miliknya. Dia melumat bibirku sangat ganas. Mungkin akibat horny yang dia rasakan saat ini. Aku pun meremas bahkan memilin payudaranya. Sedangkan juniorku dibawah sana masih menggenjot miss V miliknya. Aku merasakan miss V miliknya mengeluarkan cairan. Aku langsung mengeluarkan juniorku dari miss V miliknya dan mengeluarkan spermaku di selimut.
“ Aku merasa lega sekali karena aku bisa memberikan tubuhku ini padamu. Saranghae.” Katanya.
“ Nado, saranghae.” Kataku sambil mencium keningnya lalu berbaring disampingnya.

Selama dua jam aku tertidur, aku terbangun dari tidurku karena hasrat membunuhku tiba-tiba muncul dalam diriku. Aku beranjak dari ranjang dengan pelan. Aku mengambil pisauku dari jaket. Aku berjalan pelan menghampiri Dasom. Saat aku akan menusukan pisau ini pada dadanya, tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya. Aku membelalakan mataku ketika melihat banyak noda darah di ranjang itu.

“ Apakah dia benar-benar baru melakukan hal ini bersamaku? Aku sempat mengira bahwa dia berbohong padaku. Geunde, dia membuktikannya melalui noda darah ini. Aku harus membunuhnya sekarang. Geunde, mengapa tanganku bergetar seperti ini? Saat aku membunuh korbanku sebelumnya, tak pernah tanganku bergetar sehebat ini. Apakah tanganku ini menolak untuk membunuhnya? Geunde, siapakah sebenarnya Dasom? Ah, molla. Aku harus keluar sekarang. Aku harus mendapatkan target korban selanjutnya malam ini.” Pikirku lalu beranjak pelan dari ranjang dan memakai pakaianku kembali.

Aku keluar dari kamarku melalui jendela karena aku sengaja memesan kamar di lantai 1. Aku berjalan menelusuri pantai untuk mencari target korban selanjutnya. Aku melihat jam tanganku. Ku lihat saat ini sudah menunjukan pukul 02.00 a.m. Aku merasa sangat ragu sekali untuk menemukan target korban selanjutnya itu. Namun, keberuntungan berpihak padaku. Aku melihat seorang yeoja sedang duduk di pantai sambil menatap laut. Lalu aku menghampirinya.
“ Sulli, apa yang kau lakukan disini?” Tanyaku sambil duduk disampingnya.
“ Aku tidak bisa tidur. Lalu mengapa kau ada disini?” Tanya Sulli.
“ Aku tidak bisa tidur juga.” Kataku sambil tersenyum.
“ Apakah kau menginap disini bersama Dasom?” Tanyanya.
“ Nde, wae?” Tanyaku.
“ Aniyo. Aku hanya bertanya saja.” Elaknya.
“ Apakah kau ingin tahu caranya agar kau bisa tidur nyenyak malam ini?” Tanyaku.
“ Apakah kau tahu caranya? Jebal! Beritahu aku!” Tanyanya.
“ Aku akan menunjukkan padamu sekarang.” Kataku sambil menusukan pisauku pada dadanya.
“ Neo? Apakah kau pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanyanya sambil merintih kesakitan.
“ Nde. Wae? Apakah kau menyesal telah mengobrol singkat denganku sekarang? Otte? Apakah kau mulai mengantuk? Ah, sepertinya kau akan tidur sekarang. Good night, Sulli.” Kataku sambil mengambil pisauku sedangkan dia menatap nanar padaku lalu memejamkan matanya dengan perlahan-lahan.

Aku kembali ke kamarku melalui jendela tadi. Aku membersihkan semua jejak dan bukti itu lalu menyimpannya di koperku dan mandi. Setelah itu, aku melempar pakaian yang ku pakai ke sembarang tempat hingga diriku full naked. Aku berjalan pelan menuju ranjang. Lalu tubuhku masuk menyelinap ke selimut. Sebelum tidur, aku mencium kening Dasom. Aku terkejut sekali karena dia membuka matanya.
“ Kau habis pergi kemana?” Tanya Dasom.
“ Aku habis mandi. Tubuhku terasa lengket sekali.” Elakku.
“ Araseo. Kajja, kita tidur lagi! Aku masih mengantuk.” Ajaknya sambil memelukku lalu aku pun memeluknya dengan erat sambil memejamkan mataku.

Dasom POV

Aku terbangun dari tidurku karena sinar mentari telah menyinari wajahku. Sebelum beranjak dari ranjang, aku melihatnya tidur dengan pulas sekali. Setelah itu, aku pergi mandi. Setelah selesai, aku terkejut bukan main karena dia berada dihadapanku sekarang.
“ Mengapa tak membangunkanku? Apakah kau tak ingin mandi bersamaku?” Tanyanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aish jinja, mengapa kau memikirkan hal yadong di pagi buta seperti ini? Sekarang kau pergi mandi, nde. Tubuhmu bau keringat.” Kataku sambil mendorongnya masuk ke kamar mandi.

Ku lihat dia selesai mandi lalu duduk disampingku. Dia menciumi leherku hingga wajahku namun aku membiarkannya. Aku menyalakan TV dan mengganti channel. Namun, aku terkejut ketika melihat berita mengenai korban pembunuhan berantai ke-16. Dia melepaskan ciumannya lalu melihat berita itu. Ketika melihat berita itu, tanpa sengaja aku melihatnya mengeluarkan smirknya lagi.

Hot News

Tanggal 9 April 2014 pukul 04.00 a.m ditemukan sebuah mayat di pantai pulau Jeju. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-16 ini adalah siswi SMA Shinwa. Diketahui identitas korban adalah CS. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti biasanya. Tidak adanya unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-17, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.




TBC


Tidak ada komentar: