Minggu, 27 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 10

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 10
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 10
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang, Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5   Part 6   Part 7   Part 8   Part 9

Preview

Dasom POV

Aku terbangun dari tidurku karena sinar mentari menyinari wajahku. Sebelum beranjak dari ranjang, aku melihatnya tidur dengan pulas sekali. Setelah itu, aku pergi mandi. Setelah selesai, aku terkejut bukan main karena dia berada dihadapanku sekarang.

“ Mengapa tak membangunkanku? Apakah kau tak ingin mandi bersamaku?” Tanyanya.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aish jinja, mengapa kau memikirkan hal yadong di pagi buta seperti ini? Sekarang kau pergi mandi, nde. Tubuhmu bau keringat.” Kataku sambil mendorongnya masuk ke kamar mandi.

Ku lihat dia selesai mandi lalu duduk disampingku. Dia menciumi leherku hingga wajahku namun aku membiarkannya. Aku menyalakan TV dan mengganti channel. Namun, aku terkejut ketika melihat berita mengenai korban pembunuhan berantai ke-16. Dia melepaskan ciumannya lalu melihat berita itu. Ketika melihat berita itu, tanpa sengaja aku melihatnya mengeluarkan smirknya lagi.

Breaking News

Tanggal 9 April 2014 pukul 04.00 a.m ditemukan sebuah mayat di pantai pulau Jeju. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-16 ini adalah siswi SMA Shinwa. Diketahui identitas korban adalah CS. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti biasanya. Tidak adanya unsur pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-17, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.

Next

Author POV

“ Mengapa kau tersenyum seperti itu? Apakah sangat menyenangkan ketika kau membunuhnya? Apakah kau merasa menang?” Tanya Dasom sambil menatap tajam pada L .
“ Bussunsuriya?” Tanya L sedangkan Dasom mengambil foto dari tasnya lalu melemparkannya pada L .
“ Namja dalam foto ini adalah dirimu dan yeoja itu adalah korban ke-15. Apakah kau masih ingin mengelaknya setelah aku mempunyai bukti ini?” Tanya Dasom sambil menatap nanar pada L .
“ MWO? Darimana kau mendapatkan foto ini? Dengan adanya foto kami sedang mengobrol, bukan berarti aku membunuhnya.” Elak L .
“ Lalu bagaimana dengan foto kedua ini? Apakah kau ingin mengelaknya? Dalam foto ini kalian berciuman sangat mesra sekali. Apakah kau tahu? Aku merasa sangat cemburu sekali padanya.” Tanya Dasom sambil memberikan foto itu.

“ Apakah dia mengikutiku waktu itu? Dia mengikutiku setelah aku menyerah untuk mengikutinya. Sial, dia menjebakku. Aku harus mencari alibi lain.” Pikir L .

“ Sebenarnya dia adalah mantan nae yeojachingu. Aku turut berduka sekali karena dia menjadi korban ke-15. Jeongmal? Aku senang sekali, kau bisa cemburu padanya.” Elak L sambil tersenyum.
“ Geure, apakah ciuman kalian itu tidak berarti apa-apa? Lalu bagaimana dengan foto ketiga ini? Dalam foto ini terlihat bahwa kau sedang mengeluarkan pisau dari jaketmu. Lalu dalam foto keempat ini, kau sedang menusuk yeoja itu tepat pada dadanya. Lebih tepatnya lagi pada jantungnya. Dalam foto ini, kau terlihat sangat puas sekali. Apakah kau ingin mengelaknya lagi? Aku masih mempunyai bukti lainnya selain foto ini. Apakah kau ingin melihat video ketika kau sedang membunuhnya?” Tanya Dasom sambil memberikan foto itu dan memainkan bibir L dengan jari tangannya.

“ Dia telah mengetahui semuanya. Aku harus membunuhnya sekarang. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkannya. Sial, seharusnya aku membunuhnya tadi malam. Geunde, bila aku membunuhnya tadi malam maka aku tidak mengetahui bahwa dia telah memiliki bukti ini. Beruntung, aku tidak membunuhnya tadi malam. Aku harus mengambil pisauku.” Pikir L .

“ Wow daebak. Aku tak menyangka bahwa kau selama ini telah memiliki banyak bukti seperti ini, chagia. Aku beruntung sekali karena memiliki yeojachingu sepertimu.” Kata L sambil beranjak dari sofa lalu membuka kopernya.
“ Apakah kau mencari pisau ini? Apakah kau akan membunuhku sekarang?” Tanya Dasom sambil menatap tajam dan menunjukan pisau itu padanya sedangkan dia menatap tajam padaku.

“ Mengapa pisau itu ada padanya? Sial, dia telah merencanakan semua ini.” Pikir L .

“ Yak, yeoja aneh berani sekali kau membuka koperku.” Teriak L .
“ Wae? Apakah kau sedang marah sekarang? Bukankah kau adalah seorang psikopat? Seharusnya kau tak perlu merasa marah padaku.” Tanya Dasom sambil mengeluarkan smirknya.
“ Darimana kau mengetahui bahwa aku adalah psikopat?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ah, aku baru ingat. Namja kecil yang ku temui di taman bermain adalah dirimu, bukan? Gelang ini adalah gelang neo appa. Kau sengaja ingin menghilangkan bukti ini. Geunde, kau malah memberikannya padaku. Aku tahu bahwa yang membunuh neo appa adalah dirimu. Otte? Apakah semua yang ku katakan ini benar? Apakah kau ingin membunuhku sekarang? Aku akan memberikan pisau ini padamu. Geunde, apakah kau ingat? Apa yang aku katakan tempo hari. Apa yang akan kau pilih?” Tanya Dasom sambil memberikan pisau itu pada L sedangkan L menerima pisau itu.

FLASHBACK!!!

“ Bagaimana pelajaran tadi? Apakah sangat sulit?” Tanya L sambil menonton TV lalu Dasom menghampirinya.
“ Seperti biasanya. Besok ada ujian masuk perguruan tinggi. Kau harus mengikutinya, araseo! L , aku ingin menanyakan sesuatu padamu.” Kata Dasom.
“ Araseo. Aku pasti akan mengikuti ujian itu. Wae? Sepertinya serius sekali.” Tanya L .
“ Apakah kau telah melihat berita korban pembunuhan berantai ke-13?” Tanya Dasom.
“ Nde, aku telah melihatnya. Saat ini sepertinya berita itu menjadi trend topic.” Kata L .
“ Apakah kau yang melakukan pembunuhan berantai itu?” Tanya Dasom.
“ Apakah kau sudah mempunyai buktinya?” Tanya L sambil menatap tajam pada Dasom.
“ Ani. Geunde. Jika aku mempunyai bukti itu, akankah kau mengakui semua kejahatanmu itu?” Tanya Dasom.
“ Jika kau mempunyai bukti itu maka aku akan membunuhmu detik itu juga.” Kata L sambil memainkan ujung rambut Dasom.
“ Apakah kau akan tetap membunuhku setelah kau mengetahui bahwa aku sangat mencintaimu?” Tanya Dasom kembali.
“ Menurutmu apa arti cinta bagimu? Bukankah kau mencintai namja yang menjadi cinta pertamamu itu?” Tanya L tak mengerti.
“ Menurutku cinta adalah perasaan murni yang ada pada diri seseorang. Cinta adalah hal yang memiliki wujud berbeda. Kadang cinta membuatmu merasakan sakit, bahagia bahkan sebuah perngorbanan. Dulu aku memang mencintai namja itu. Geunde, sekarang aku mencintaimu.” Jelas Dasom.
“ Akankah kau masih tetap mencintaiku setelah aku mengakui bahwa aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanya L sambil menatap tajam pada Dasom.
“ Nde. Jika kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu maka aku akan berusaha untuk menghentikanmu.” Kata Dasom.
“ Bagaimana caranya?” Tanya L .
“ Aku akan memberikan seluruh cinta bahkan kasih sayangku untukmu. Apapun yang kau inginkan, aku akan melakukannya untukmu.” Kata Dasom.
“ MWO? CINTA? KASIH SAYANG? Bagi pelaku pembunuhan berantai seperti diriku tak membutuhkan yang namanya cinta dan kasih sayang. Bagiku yang ku perlukan adalah hasrat membunuhku. Ah, apapun yang ku inginkan. Apakah kau bersedia membunuh seseorang demi diriku?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ani. Aku tidak akan pernah melakukannya. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan selain membunuh. Apakah aku perlu mengorbankan diriku sendiri untuk kau bunuh? Geunde, saat kau membunuhku maka itu adalah pembunuhan terakhir yang kau lakukan.” Tanya Dasom.
“ Bukankah kau pernah mencoba mengorbankan dirimu sendiri? Geunde, rencanamu itu gagal. Aku sama sekali tak tertarik untuk membunuhmu.” Kata  L sambil menciumi leher Dasom.
“ Apakah aku perlu membunuhmu agar kau bisa berhenti?” Tanya Dasom lalu L menghentikan ciumannya dan menatap tajam pada Dasom.
“ Apakah kau sanggup untuk membunuh namja yang sangat kau cintai ini?” Tanya L kembali.
“ Nde. Jika itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikanmu maka aku akan melakukannya.” Kata Dasom.
“ Geure, lakukanlah! Geunde, setelah membunuhku. Bagaimana kalau aku bukanlah pelaku pembunuhan berantai itu? Apa yang akan kau lakukan? Bukankah kau akan kehilangan diriku dengan tuduhan palsumu itu?” Tanya L sambil menciumi leher Dasom lagi.
“ Aku akan bunuh diri. Bukankah sangat menyenangkan bila kita bercinta di surga dibandingkan di dunia ini?” Tanya Dasom sambil menciumi leher L sama seperti yang L lakukan padanya.

KEMBALI KE MASA SEKARANG!!!

Setelah mengambil pisau itu, L mendorong Dasom hingga menghimpitnya ke tombok. Dasom hanya bisa memejamkan matanya. Ketika L akan menusukan pisau itu, tiba-tiba tangannya bergetar dan kepalanya sakit sekali. Dalam benak L , L mengingat semua memori kebersamaannya dengan Dasom. Moment ketika mereka sedang berkencan, berciuman, bahkan bercumbu. L menjatuhkan pisau itu dan memegang kepalanya. Dasom membuka matanya setelah mendengar suara benda jatuh.
“ L , neo gwenchana?” Tanya Dasom dengan panik.
“ Appo. Kepalaku sakit sekali.” Kata L sambil memegang kepalanya lalu Dasom memeluknya.
“ L , ireona! Aku harus membawanya ke rumah sakit sekarang.” Kata Dasom ketika melihat L pingsan.

Dasom memanggil security untuk membantunya membawa L ke mobil. Setelah itu, Dasom membawanya ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Dasom memanggil suster untuk membantunya membawa L kedalam rumah sakit. Lalu L dibawa ke ruang UGD. Sedangkan Dasom menunggunya diluar dengan khawatir.

“ Semoga tidak terjadi sesuatu padanya.” Pikir Dasom.

Setengah jam menunggu, akhirnya dokter Park keluar dari ruang UGD.
“ Ahjussi, bagaimana keadaannya?” Tanya Dasom.
“ Tenang saja! Dia baik-baik saja. Geunyang, dia tidak bisa mengontrol emosinya.” Kata dokter Park.
“ Ahjussi, apakah dia memiliki kepribadian ganda?” Tanya Dasom.
“ Apakah dia menunjukan tanda-tandanya?” Tanya dokter Park.
“ Molla. Geunyang, dia kadang bersikap baik padaku. Geunde, detik itu juga dia bersikap buruk padaku.” Kata Dasom.
“ Araseo. Aku akan memeriksanya kembali. Aku akan memberitahumu hasilnya nanti. Sekarang lebih baik kau temani dia di kamar inapnya.” Kata dokter Park.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, ahjussi.” Kata Dasom lalu dokter Park pergi meninggalkannya.

Myung Soo POV

Aku terbangun dari tidurku. Ketika aku membuka mataku, aku baru menyadari bahwa aku ada di rumah sakit. Aku berusaha untuk beranjak dan keluar dari kamar, namun sebuah tangan menahanku.
“ Kau akan pergi kemana?” Tanya Dasom.
“ Wae? Mengapa kau membawaku ke rumah sakit?” Tanyaku.
“ Aku mengkhawatirkanmu. Aku telah mencari obat di kopermu, namun sepertinya kau lupa untuk membawanya hingga aku terpaksa membawamu ke rumah sakit. Kau tak perlu panik seperti ini, dokter yang memeriksamu adalah nae ahjussi.” Jelasnya.
“ Mengapa kau tidak melarikan diri ketika aku pingsan tadi?” Tanyaku sambil menatap tajam padanya.
“ Apakah kau akan membiarkanku melarikan diri setelah melakukan percobaan pembunuhan terhadapku?” Tanyanya sambil menatap tajam padaku.
“ Ani. Aku akan mengejarmu hingga aku menangkapmu lalu membunuhmu.” Kataku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Geure, lakukanlah! Bukankah pada akhirnya aku tetap mati ditanganmu?” Tantangnya.

“ MWO? Dia adalah yeoja aneh yang pernah ku temui. Dia menyuruhku untuk membunuhnya. Sedangkan korbanku sebelumnya memohon padaku untuk melepaskannya.” Pikirku tak mengerti.

“ Apa yang kau inginkan dariku?” Tanyaku to the point.
“ Wow daebak. Kau langsung masuk pada topik intinya. Aku ingin kau berhenti membunuh.” Katanya sambil tersenyum padaku.
“ Shirreo. Aku tak bisa berhenti sampai disini.” Tolakku.
“ Apakah sesulit itu untuk berhenti?” Tanyanya.
“ Kau tak akan pernah mengerti.” Kataku.
“ Araseo. Lebih baik kau istirahat sekarang. Aku akan mengembalikan gelang ini padamu.” Katanya sambil memberikan gelang itu padaku.
“ Wae? Mengapa kau memberikan bukti ini padaku? Mengapa kau tak melaporkanku pada polisi?” Tanyaku tak mengerti.
“ Namja babo. Bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa aku sangat mencintaimu? Aku tak mungkin melaporkanmu pada polisi. Aku tak ingin kehilangan dirimu. Aku akan melakukan dengan caraku sendiri agar kau bisa berhenti membunuh.” Katanya sambil membenarkan selimut yang ku pakai.

“ Aku benar-benar tak mengerti dengannya. Aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu. Geunde, mengapa dia masih tetap mencintaiku? Padahal aku telah mencoba membunuhnya dihadapan matanya sendiri.” Pikirku lalu dia keluar dari kamar inapku.

Aku melihat jam dinding. Sekarang sudah menunjukan pukul 01.00 a.m. Aku mengeluarkan smirkku. Aku melihat tas Dasom di sofa. Aku berjalan mengambil tas itu lalu mengambil pisauku. Aku keluar dari kamar inapku sambil memastikan bahwa tak ada yang melihatku termasuk Dasom. Aku menyelinap sambil memeriksa keberadaan CCTV di rumah sakit itu. Aku berjalan keluar melewati jalan tanpa ada CCTV. Akhirnya aku berhasil keluar. Aku tersenyum ketika melihat yeoja sedang duduk di sebuah taman yang sangat sepi. Aku berjalan pelan menghampirinya.
“ Annyeonghaseyo.” Kataku sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo.” Kata yeoja itu sambil tersenyum padaku.
“ Apakah kau pasien di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Apakah kau pasien di rumah sakit ini juga?” Tanyanya.
“ Nde. Siapa namamu?” Tanyaku.
“ Joneun Krystal Jung imnida. Nugu?” Tanyanya.
“ Kau bisa memanggilku, L . Geunde, apa penyakit yang sedang kau derita? Mengapa kau bisa di rawat di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Ah, sebenarnya aku mengidap penyakit kanker stadium akhir.” Katanya sambil tersenyum.
“ MWO? KANKER? Mengapa bisa kau mengidap penyakit kanker stadium akhir di usiamu yang semuda ini?” Tanyaku sambil terkejut.
“ Molla. Mungkin ini sudah takdirku.” Katanya.
“ Berapa lama kau di rawat di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Sudah lima bulan.” Katanya.
“ Ah, apakah kau ingin segera keluar dari rumah sakit ini tanpa merasakan sakit kanker yang sedang kau derita sekarang?” Tanyaku.
“ Ah, apakah ada caranya? Setiap aku keluar dari rumah sakit ini, tiba-tibaku penyakitku selalu kambuh.” Tanyanya.
“ Aku akan menunjukannya sekarang.” Kataku sambil menusukan pisauku pada dadanya.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku?” Tanyanya sambil menatap nanar padaku.
“ Ah, aku ingin membantumu agar cepat keluar dari rumah sakit ini tanpa merasakan sakit yang lama sekali. Otte? Apakah kau telah merasakannya? Bukankah rasa sakit itu hanya sebentar saja? Mengapa kau harus tidur disini? Aku akan kembali ke kamar inapku sekarang. Annyeong, Krystal-ssi.” Kataku sambil mengambil pisauku sedangkan dia menatap nanar padaku lalu memejamkan matanya dengan perlahan-lahan.

Aku kembali ke kamar inapku dengan menggunakan jalan yang ku lewati tadi. Saat aku membuka pintu, aku terkejut karena didalam sangat gelap sekali. Lalu aku menutup pintu itu. Tiba-tiba lampu kamar menyala.
“ Apakah kau habis membunuh lagi? Ah, bahkan kau belum sempat membersihkan jejakmu itu. Kha, pergilah ke kemar mandi! Aku akan menunggumu disini.” Kata Dasom sedangkan aku membalikan tubuhku untuk melihatnya.

“ Mengapa dia bisa muncul disini? Aish, aku ketahuan olehnya. Geunde, aku tak bisa mengelak lagi karena dia telah mengetahui semuanya.” Pikirku lalu aku masuk ke kamar mandi.

Saat aku sedang membersihkan semuanya, tiba-tiba aku mendengar suara berisik sekali diluar. Lalu aku keluar dari kamar mandi. Saat aku keluar, aku membelalakan mataku karena ada dua polisi sedang berbicara dengan Dasom.
“ Waeyo?” Tanyaku pada polisi itu.
“ Jeongmal mianhae, karena mengganggu waktu istirahat kalian. Kami sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di rumah sakit ini.” Kata polisi itu.

“ Wow daebak. Mereka cepat sekali menemukannya.” Pikirku.

“ Ah, nde. Silahkan duduk! Apakah ada yang bisa kami bantu?” Tanya Dasom sambil tersenyum lalu polisi itu dan aku duduk di sofa.
“ Apakah kalian berada di kamar ini pada pukul 02.00 a.m?” Tanya polisi itu.
“ Ah, nde. Kami berada disini sampai sekarang bahkan kami baru masuk ke rumah sakit ini sekitar pukul 12.00 p.m.” Kata Dasom.
“ Apakah terjadi sesuatu di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Nde. Kami menemukan korban ke-17 di taman rumah sakit ini. Apakah kalian pernah melihat ada seseorang yang sangat mencurigakan di rumah sakit ini?” Tanya polisi itu.
“ Aniyo. Bahkan saya baru siuman.” Kataku.
“ Aniyo. Kami tidak melihatnya. Sedari tadi kami berada didalam kamar. Saya menunggunya hingga siuman. Ketika kalian datang, saya baru saja memapahnya ke kamar mandi.” Jelas Dasom.
“ Ah, nde. Kamsahamnida. Jika kalian menemukan seseorang yang sangat mencurigakan harap hubungi kami! Kami merasa pelakunya masih berada di sekitar rumah sakit karena luka tusukan dan darah korban itu masih hangat.” Kata polisi itu.
“ Araseo. Kami pasti akan menghubungi kalian.” Kata Dasom.
“ Kalau begitu, kami permisi keluar sekarang. Mianhae, karena telah mengganggu waktu kalian.” Kata polisi itu lalu mereka keluar dari kamar inapku.

Aku kembali menuju ranjangku sambil menyalakan TV. Aku melihat berita korban ke-17 itu sambil mengeluarkan smirkku.

Breaking News

Tanggal 10 April 2014 pukul 02.00 a.m ditemukan sebuah mayat di Rumah Sakit Parang. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-17 ini adalah siswi SMA Parang. Diketahui identitas korban adalah KJ. Korban ke-17 adalah saudara kandung dari korban-13. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali dan tidak dapat ditoleransi lagi. Polisi meminta kerja sama kepada masyarakat agar tidak terjadi pembunuhan berantai ke-18 dan melaporkan bila ada seseorang yang sangat mencurigakan. Bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.






TBC

Tidak ada komentar: