[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 10
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 10
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka
Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang,
Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park
Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min
Dasom
POV
Aku
terbangun dari tidurku karena sinar mentari menyinari wajahku. Sebelum beranjak
dari ranjang, aku melihatnya tidur dengan pulas sekali. Setelah itu, aku pergi
mandi. Setelah selesai, aku terkejut bukan main karena dia berada dihadapanku
sekarang.
“
MWO? NEO MICHEOSSEO? Aish jinja, mengapa kau memikirkan hal yadong di pagi buta
seperti ini? Sekarang kau pergi mandi, nde. Tubuhmu bau keringat.” Kataku
sambil mendorongnya masuk ke kamar mandi.
Ku
lihat dia selesai mandi lalu duduk disampingku. Dia menciumi leherku hingga
wajahku namun aku membiarkannya. Aku menyalakan TV dan mengganti channel.
Namun, aku terkejut ketika melihat berita mengenai korban pembunuhan berantai
ke-16. Dia melepaskan ciumannya lalu melihat berita itu. Ketika melihat berita
itu, tanpa sengaja aku melihatnya mengeluarkan smirknya lagi.
Breaking
News
Tanggal 9 April 2014 pukul 04.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di pantai pulau Jeju. Diduga korban pembunuhan berantai
yang ke-16 ini adalah siswi SMA Shinwa. Diketahui identitas korban adalah CS.
Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti biasanya. Tidak adanya unsur
pemerkosaan. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik
sekali. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai
ke-17, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA
berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi
keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.
Author POV
“ Mengapa kau tersenyum seperti itu? Apakah sangat
menyenangkan ketika kau membunuhnya? Apakah kau merasa menang?” Tanya Dasom
sambil menatap tajam pada L .
“ Bussunsuriya?” Tanya L sedangkan Dasom mengambil foto dari
tasnya lalu melemparkannya pada L .
“ Namja dalam foto ini adalah dirimu dan yeoja itu adalah
korban ke-15. Apakah kau masih ingin mengelaknya setelah aku mempunyai bukti
ini?” Tanya Dasom sambil menatap nanar pada L .
“ MWO? Darimana kau mendapatkan foto ini? Dengan adanya foto
kami sedang mengobrol, bukan berarti aku membunuhnya.” Elak L .
“ Lalu bagaimana dengan foto kedua ini? Apakah kau ingin
mengelaknya? Dalam foto ini kalian berciuman sangat mesra sekali. Apakah kau
tahu? Aku merasa sangat cemburu sekali padanya.” Tanya Dasom sambil memberikan
foto itu.
“ Apakah dia
mengikutiku waktu itu? Dia mengikutiku setelah aku menyerah untuk mengikutinya.
Sial, dia menjebakku. Aku harus mencari alibi lain.” Pikir L .
“ Sebenarnya dia adalah mantan nae yeojachingu. Aku turut
berduka sekali karena dia menjadi korban ke-15. Jeongmal? Aku senang sekali,
kau bisa cemburu padanya.” Elak L sambil tersenyum.
“ Geure, apakah ciuman kalian itu tidak berarti apa-apa? Lalu
bagaimana dengan foto ketiga ini? Dalam foto ini terlihat bahwa kau sedang
mengeluarkan pisau dari jaketmu. Lalu dalam foto keempat ini, kau sedang
menusuk yeoja itu tepat pada dadanya. Lebih tepatnya lagi pada jantungnya.
Dalam foto ini, kau terlihat sangat puas sekali. Apakah kau ingin mengelaknya
lagi? Aku masih mempunyai bukti lainnya selain foto ini. Apakah kau ingin
melihat video ketika kau sedang membunuhnya?” Tanya Dasom sambil memberikan foto
itu dan memainkan bibir L dengan jari tangannya.
“ Dia telah mengetahui
semuanya. Aku harus membunuhnya sekarang. Mungkin ini adalah waktu yang tepat
untuk menyingkirkannya. Sial, seharusnya aku membunuhnya tadi malam. Geunde,
bila aku membunuhnya tadi malam maka aku tidak mengetahui bahwa dia telah
memiliki bukti ini. Beruntung, aku tidak membunuhnya tadi malam. Aku harus
mengambil pisauku.” Pikir L .
“ Wow daebak. Aku tak menyangka bahwa kau selama ini telah
memiliki banyak bukti seperti ini, chagia. Aku beruntung sekali karena memiliki
yeojachingu sepertimu.” Kata L sambil beranjak dari sofa lalu membuka kopernya.
“ Apakah kau mencari pisau ini? Apakah kau akan membunuhku
sekarang?” Tanya Dasom sambil menatap tajam dan menunjukan pisau itu padanya sedangkan
dia menatap tajam padaku.
“ Mengapa pisau itu ada
padanya? Sial, dia telah merencanakan semua ini.” Pikir L .
“ Yak, yeoja aneh berani sekali kau membuka koperku.” Teriak
L .
“ Wae? Apakah kau sedang marah sekarang? Bukankah kau adalah
seorang psikopat? Seharusnya kau tak perlu merasa marah padaku.” Tanya Dasom sambil
mengeluarkan smirknya.
“ Darimana kau mengetahui bahwa aku adalah psikopat?” Tanya L
sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ah, aku baru ingat. Namja kecil yang ku temui di taman
bermain adalah dirimu, bukan? Gelang ini adalah gelang neo appa. Kau sengaja
ingin menghilangkan bukti ini. Geunde, kau malah memberikannya padaku. Aku tahu
bahwa yang membunuh neo appa adalah dirimu. Otte? Apakah semua yang ku katakan
ini benar? Apakah kau ingin membunuhku sekarang? Aku akan memberikan pisau ini
padamu. Geunde, apakah kau ingat? Apa yang aku katakan tempo hari. Apa yang
akan kau pilih?” Tanya Dasom sambil memberikan pisau itu pada L sedangkan L
menerima pisau itu.
FLASHBACK!!!
“ Bagaimana pelajaran tadi? Apakah sangat sulit?” Tanya L
sambil menonton TV lalu Dasom menghampirinya.
“ Seperti biasanya. Besok ada ujian masuk perguruan tinggi.
Kau harus mengikutinya, araseo! L , aku ingin menanyakan sesuatu padamu.” Kata
Dasom.
“ Araseo. Aku pasti akan mengikuti ujian itu. Wae? Sepertinya
serius sekali.” Tanya L .
“ Apakah kau telah melihat berita korban pembunuhan berantai
ke-13?” Tanya Dasom.
“ Nde, aku telah melihatnya. Saat ini sepertinya berita itu
menjadi trend topic.” Kata L .
“ Apakah kau yang melakukan pembunuhan berantai itu?” Tanya
Dasom.
“ Apakah kau sudah mempunyai buktinya?” Tanya L sambil
menatap tajam pada Dasom.
“ Ani. Geunde. Jika aku mempunyai bukti itu, akankah kau
mengakui semua kejahatanmu itu?” Tanya Dasom.
“ Jika kau mempunyai bukti itu maka aku akan membunuhmu detik
itu juga.” Kata L sambil memainkan ujung rambut Dasom.
“ Apakah kau akan tetap membunuhku setelah kau mengetahui
bahwa aku sangat mencintaimu?” Tanya Dasom kembali.
“ Menurutmu apa arti cinta bagimu? Bukankah kau mencintai
namja yang menjadi cinta pertamamu itu?” Tanya L tak mengerti.
“ Menurutku cinta adalah perasaan murni yang ada pada diri
seseorang. Cinta adalah hal yang memiliki wujud berbeda. Kadang cinta membuatmu
merasakan sakit, bahagia bahkan sebuah perngorbanan. Dulu aku memang mencintai
namja itu. Geunde, sekarang aku mencintaimu.” Jelas Dasom.
“ Akankah kau masih tetap mencintaiku setelah aku mengakui
bahwa aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu?” Tanya L sambil menatap tajam
pada Dasom.
“ Nde. Jika kau adalah pelaku pembunuhan berantai itu maka
aku akan berusaha untuk menghentikanmu.” Kata Dasom.
“ Bagaimana caranya?” Tanya L .
“ Aku akan memberikan seluruh cinta bahkan kasih sayangku
untukmu. Apapun yang kau inginkan, aku akan melakukannya untukmu.” Kata Dasom.
“ MWO? CINTA? KASIH SAYANG? Bagi pelaku pembunuhan berantai
seperti diriku tak membutuhkan yang namanya cinta dan kasih sayang. Bagiku yang
ku perlukan adalah hasrat membunuhku. Ah, apapun yang ku inginkan. Apakah kau
bersedia membunuh seseorang demi diriku?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ani. Aku tidak akan pernah melakukannya. Aku akan melakukan
apapun yang kau inginkan selain membunuh. Apakah aku perlu mengorbankan diriku
sendiri untuk kau bunuh? Geunde, saat kau membunuhku maka itu adalah pembunuhan
terakhir yang kau lakukan.” Tanya Dasom.
“ Bukankah kau pernah mencoba mengorbankan dirimu sendiri?
Geunde, rencanamu itu gagal. Aku sama sekali tak tertarik untuk membunuhmu.”
Kata L sambil menciumi leher Dasom.
“ Apakah aku perlu membunuhmu agar kau bisa berhenti?” Tanya
Dasom lalu L menghentikan ciumannya dan menatap tajam pada Dasom.
“ Apakah kau sanggup untuk membunuh namja yang sangat kau
cintai ini?” Tanya L kembali.
“ Nde. Jika itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikanmu
maka aku akan melakukannya.” Kata Dasom.
“ Geure, lakukanlah! Geunde, setelah membunuhku. Bagaimana
kalau aku bukanlah pelaku pembunuhan berantai itu? Apa yang akan kau lakukan?
Bukankah kau akan kehilangan diriku dengan tuduhan palsumu itu?” Tanya L sambil
menciumi leher Dasom lagi.
“ Aku akan bunuh diri. Bukankah sangat menyenangkan bila kita
bercinta di surga dibandingkan di dunia ini?” Tanya Dasom sambil menciumi leher
L sama seperti yang L lakukan padanya.
KEMBALI KE MASA SEKARANG!!!
Setelah mengambil pisau itu, L mendorong Dasom hingga
menghimpitnya ke tombok. Dasom hanya bisa memejamkan matanya. Ketika L akan
menusukan pisau itu, tiba-tiba tangannya bergetar dan kepalanya sakit sekali.
Dalam benak L , L mengingat semua memori kebersamaannya dengan Dasom. Moment
ketika mereka sedang berkencan, berciuman, bahkan bercumbu. L menjatuhkan pisau
itu dan memegang kepalanya. Dasom membuka matanya setelah mendengar suara benda
jatuh.
“ L , neo gwenchana?” Tanya Dasom dengan panik.
“ Appo. Kepalaku sakit sekali.” Kata L sambil memegang
kepalanya lalu Dasom memeluknya.
“ L , ireona! Aku harus membawanya ke rumah sakit sekarang.”
Kata Dasom ketika melihat L pingsan.
Dasom memanggil security untuk membantunya membawa L ke
mobil. Setelah itu, Dasom membawanya ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit,
Dasom memanggil suster untuk membantunya membawa L kedalam rumah sakit. Lalu L
dibawa ke ruang UGD. Sedangkan Dasom menunggunya diluar dengan khawatir.
“ Semoga tidak terjadi
sesuatu padanya.” Pikir Dasom.
Setengah jam menunggu, akhirnya dokter Park keluar dari ruang
UGD.
“ Ahjussi, bagaimana keadaannya?” Tanya Dasom.
“ Tenang saja! Dia baik-baik saja. Geunyang, dia tidak bisa mengontrol
emosinya.” Kata dokter Park.
“ Ahjussi, apakah dia memiliki kepribadian ganda?” Tanya
Dasom.
“ Apakah dia menunjukan tanda-tandanya?” Tanya dokter Park.
“ Molla. Geunyang, dia kadang bersikap baik padaku. Geunde,
detik itu juga dia bersikap buruk padaku.” Kata Dasom.
“ Araseo. Aku akan memeriksanya kembali. Aku akan
memberitahumu hasilnya nanti. Sekarang lebih baik kau temani dia di kamar
inapnya.” Kata dokter Park.
“ Ah, nde. Kamsahamnida, ahjussi.” Kata Dasom lalu dokter
Park pergi meninggalkannya.
Myung Soo POV
Aku terbangun dari tidurku. Ketika aku membuka mataku, aku
baru menyadari bahwa aku ada di rumah sakit. Aku berusaha untuk beranjak dan
keluar dari kamar, namun sebuah tangan menahanku.
“ Kau akan pergi kemana?” Tanya Dasom.
“ Wae? Mengapa kau membawaku ke rumah sakit?” Tanyaku.
“ Aku mengkhawatirkanmu. Aku telah mencari obat di kopermu,
namun sepertinya kau lupa untuk membawanya hingga aku terpaksa membawamu ke
rumah sakit. Kau tak perlu panik seperti ini, dokter yang memeriksamu adalah
nae ahjussi.” Jelasnya.
“ Mengapa kau tidak melarikan diri ketika aku pingsan tadi?”
Tanyaku sambil menatap tajam padanya.
“ Apakah kau akan membiarkanku melarikan diri setelah
melakukan percobaan pembunuhan terhadapku?” Tanyanya sambil menatap tajam
padaku.
“ Ani. Aku akan mengejarmu hingga aku menangkapmu lalu
membunuhmu.” Kataku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Geure, lakukanlah! Bukankah pada akhirnya aku tetap mati
ditanganmu?” Tantangnya.
“ MWO? Dia adalah yeoja
aneh yang pernah ku temui. Dia menyuruhku untuk membunuhnya. Sedangkan korbanku
sebelumnya memohon padaku untuk melepaskannya.” Pikirku tak mengerti.
“ Apa yang kau inginkan dariku?” Tanyaku to the point.
“ Wow daebak. Kau langsung masuk pada topik intinya. Aku
ingin kau berhenti membunuh.” Katanya sambil tersenyum padaku.
“ Shirreo. Aku tak bisa berhenti sampai disini.” Tolakku.
“ Apakah sesulit itu untuk berhenti?” Tanyanya.
“ Kau tak akan pernah mengerti.” Kataku.
“ Araseo. Lebih baik kau istirahat sekarang. Aku akan mengembalikan
gelang ini padamu.” Katanya sambil memberikan gelang itu padaku.
“ Wae? Mengapa kau memberikan bukti ini padaku? Mengapa kau
tak melaporkanku pada polisi?” Tanyaku tak mengerti.
“ Namja babo. Bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa aku
sangat mencintaimu? Aku tak mungkin melaporkanmu pada polisi. Aku tak ingin
kehilangan dirimu. Aku akan melakukan dengan caraku sendiri agar kau bisa berhenti
membunuh.” Katanya sambil membenarkan selimut yang ku pakai.
“ Aku benar-benar tak
mengerti dengannya. Aku adalah pelaku pembunuhan berantai itu. Geunde, mengapa
dia masih tetap mencintaiku? Padahal aku telah mencoba membunuhnya dihadapan
matanya sendiri.” Pikirku lalu dia keluar dari kamar inapku.
Aku melihat jam dinding. Sekarang sudah menunjukan pukul
01.00 a.m. Aku mengeluarkan smirkku. Aku melihat tas Dasom di sofa. Aku
berjalan mengambil tas itu lalu mengambil pisauku. Aku keluar dari kamar inapku
sambil memastikan bahwa tak ada yang melihatku termasuk Dasom. Aku menyelinap
sambil memeriksa keberadaan CCTV di rumah sakit itu. Aku berjalan keluar
melewati jalan tanpa ada CCTV. Akhirnya aku berhasil keluar. Aku tersenyum
ketika melihat yeoja sedang duduk di sebuah taman yang sangat sepi. Aku
berjalan pelan menghampirinya.
“ Annyeonghaseyo.” Kataku sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo.” Kata yeoja itu sambil tersenyum
padaku.
“ Apakah kau pasien di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Ah, nde. Apakah kau pasien di rumah sakit ini juga?”
Tanyanya.
“ Nde. Siapa namamu?” Tanyaku.
“ Joneun Krystal Jung imnida. Nugu?” Tanyanya.
“ Kau bisa memanggilku, L . Geunde, apa penyakit yang sedang
kau derita? Mengapa kau bisa di rawat di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Ah, sebenarnya aku mengidap penyakit kanker stadium akhir.”
Katanya sambil tersenyum.
“ MWO? KANKER? Mengapa bisa kau mengidap penyakit kanker
stadium akhir di usiamu yang semuda ini?” Tanyaku sambil terkejut.
“ Molla. Mungkin ini sudah takdirku.” Katanya.
“ Berapa lama kau di rawat di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“ Sudah lima bulan.” Katanya.
“ Ah, apakah kau ingin segera keluar dari rumah sakit ini
tanpa merasakan sakit kanker yang sedang kau derita sekarang?” Tanyaku.
“ Ah, apakah ada caranya? Setiap aku keluar dari rumah sakit
ini, tiba-tibaku penyakitku selalu kambuh.” Tanyanya.
“ Aku akan menunjukannya sekarang.” Kataku sambil menusukan pisauku pada dadanya.
“
Mengapa kau lakukan ini padaku?” Tanyanya sambil menatap nanar padaku.
“
Ah, aku ingin membantumu agar cepat keluar dari rumah sakit ini tanpa merasakan
sakit yang lama sekali. Otte? Apakah kau telah merasakannya? Bukankah rasa
sakit itu hanya sebentar saja? Mengapa kau harus tidur disini? Aku akan kembali
ke kamar inapku sekarang. Annyeong, Krystal-ssi.” Kataku sambil mengambil
pisauku sedangkan dia menatap nanar padaku lalu memejamkan matanya dengan
perlahan-lahan.
Aku
kembali ke kamar inapku dengan menggunakan jalan yang ku lewati tadi. Saat aku
membuka pintu, aku terkejut karena didalam sangat gelap sekali. Lalu aku
menutup pintu itu. Tiba-tiba lampu kamar menyala.
“
Apakah kau habis membunuh lagi? Ah, bahkan kau belum sempat membersihkan
jejakmu itu. Kha, pergilah ke kemar mandi! Aku akan menunggumu disini.” Kata
Dasom sedangkan aku membalikan tubuhku untuk melihatnya.
“ Mengapa dia bisa muncul disini?
Aish, aku ketahuan olehnya. Geunde, aku tak bisa mengelak lagi karena dia telah
mengetahui semuanya.” Pikirku lalu aku masuk ke kamar mandi.
Saat
aku sedang membersihkan semuanya, tiba-tiba aku mendengar suara berisik sekali
diluar. Lalu aku keluar dari kamar mandi. Saat aku keluar, aku membelalakan
mataku karena ada dua polisi sedang berbicara dengan Dasom.
“
Waeyo?” Tanyaku pada polisi itu.
“
Jeongmal mianhae, karena mengganggu waktu istirahat kalian. Kami sedang
menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di rumah sakit ini.” Kata polisi itu.
“ Wow daebak. Mereka cepat sekali
menemukannya.” Pikirku.
“
Ah, nde. Silahkan duduk! Apakah ada yang bisa kami bantu?” Tanya Dasom sambil
tersenyum lalu polisi itu dan aku duduk di sofa.
“
Apakah kalian berada di kamar ini pada pukul 02.00 a.m?” Tanya polisi itu.
“
Ah, nde. Kami berada disini sampai sekarang bahkan kami baru masuk ke rumah
sakit ini sekitar pukul 12.00 p.m.” Kata Dasom.
“
Apakah terjadi sesuatu di rumah sakit ini?” Tanyaku.
“
Nde. Kami menemukan korban ke-17 di taman rumah sakit ini. Apakah kalian pernah
melihat ada seseorang yang sangat mencurigakan di rumah sakit ini?” Tanya
polisi itu.
“
Aniyo. Bahkan saya baru siuman.” Kataku.
“
Aniyo. Kami tidak melihatnya. Sedari tadi kami berada didalam kamar. Saya
menunggunya hingga siuman. Ketika kalian datang, saya baru saja memapahnya ke
kamar mandi.” Jelas Dasom.
“
Ah, nde. Kamsahamnida. Jika kalian menemukan seseorang yang sangat mencurigakan
harap hubungi kami! Kami merasa pelakunya masih berada di sekitar rumah sakit
karena luka tusukan dan darah korban itu masih hangat.” Kata polisi itu.
“
Araseo. Kami pasti akan menghubungi kalian.” Kata Dasom.
“
Kalau begitu, kami permisi keluar sekarang. Mianhae, karena telah mengganggu
waktu kalian.” Kata polisi itu lalu mereka keluar dari kamar inapku.
Aku
kembali menuju ranjangku sambil menyalakan TV. Aku melihat berita korban ke-17
itu sambil mengeluarkan smirkku.
Breaking
News
Tanggal 10 April 2014 pukul 02.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di Rumah Sakit Parang. Diduga korban pembunuhan berantai
yang ke-17 ini adalah siswi SMA Parang. Diketahui identitas korban adalah KJ. Korban
ke-17 adalah saudara kandung dari korban-13. Motif pembunuhan berantai kali ini
sama seperti sebelumnya. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini
sangat cerdik sekali dan tidak dapat ditoleransi lagi. Polisi meminta kerja
sama kepada masyarakat agar tidak terjadi pembunuhan berantai ke-18 dan
melaporkan bila ada seseorang yang sangat mencurigakan. Bagi anda yang memiliki
anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak
anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan
terimakasih.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar