[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 11
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 11
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka
Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang,
Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park
Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min
Aku
kembali menuju ranjangku sambil menyalakan TV. Aku melihat berita korban ke-17
itu sambil mengeluarkan smirkku.
Breaking
News
Tanggal 10 April 2014 pukul 02.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di Rumah Sakit Parang. Diduga korban pembunuhan berantai
yang ke-17 ini adalah siswi SMA Parang. Diketahui identitas korban adalah KJ. Korban
ke-17 adalah saudara kandung dari korban-13. Motif pembunuhan berantai kali ini
sama seperti sebelumnya. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini
sangat cerdik sekali dan tidak dapat ditoleransi lagi. Polisi meminta kerja
sama kepada masyarakat agar tidak terjadi pembunuhan berantai ke-18 dan
melaporkan bila ada seseorang yang sangat mencurigakan. Bagi anda yang memiliki
anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak
anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan
terimakasih.
“
Wow daebak. Aku tidak menyangka bahwa mereka bersaudara. Geunde, siapakah nama
korban ke-13? Apakah kau tahu?” Tanyaku pada Dasom sedangkan dia menatap nanar
padaku.
“
Dia adalah Jessica Jung. Apakah kau sama sekali tak mengingat nama korban yang
kau bunuh sendiri?” Tanya Dasom tak percaya.
“
Ah, aku ingat sekarang. Dia adalah yeoja penolongmu.” Kataku.
“
Bussunsuriya?” Tanyanya tak mengerti.
“
Apakah kau ingat ketika aku sedang sakit? Aku hampir saja membunuhmu. Geunde,
keberuntungan berpihak padamu. Aku menemukan yeoja itu sebagai penggantimu.
Wae? Mengapa kau menangis seperti itu?” Tanyaku sambil melihatnya menangis.
“
Mengapa kau harus membunuhnya? Mengapa kau tak membunuhku saja? Mengapa kau
membuatku merasa bersalah seperti ini?” Tanyanya disela tangisannya.
“
Sebenarnya aku sangat ingin sekali membunuhmu. Geunde, ketika aku akan
melakukannya tanganku selalu bergetar hebat dan hatiku terasa sakit.” Kataku.
“
Jeongmalyo? Apakah hatimu terasa sakit sekali? Apakah mungkin kau mencintaiku?
Aku tahu bahwa selama ini kau berpacaran denganku untuk menutupi identitasmu
sebenarnya. Geunde, apakah itu mungkin terjadi padamu?” Tanyanya sambil
memegang dadaku.
“ Ommo, mengapa jantungku berdetak
dengan cepat seperti ini? Apakah aku benar-benar mencintainya?” Pikirku.
“
Apakah kau tak marah padaku karena aku telah memanfaatkanmu? Mengapa kau
menutupi kejahatanku didepan polisi tadi?” Tanyaku dengan penasaran.
“
Bukankah aku telah mengatakannya bahwa aku akan membuatmu berhenti dengan
caraku sendiri.” Katanya.
“
Bagaimana caranya?” Tanyaku.
“
Kau akan mengetahuinya nanti. Sekarang tidurlah! Besok kau sudah boleh pulang.”
Katanya sambil mencium keningku lalu pergi keluar.
“ Apakah dia telah merencanakan
sesuatu padaku? Ah, molla. Lebih baik aku tidur saja. Aku sangat lelah sekali.”
Pikirku lalu memejamkan mataku.
Dasom
POV
“
Ahjussi, bagaimana hasilnya?” Tanyaku.
“
Dia adalah seorang psikopat yang sangat cerdik sekali. Dari hasil diagnosis dua
tahun yang lalu, dia dinyatakan normal. Geunde, setelah aku memeriksanya
kembali ternyata hasilnya berbeda. Dia masih mengidap gangguan afektif.” Kata
dokter Park.
“
Bussunsuriya? Gangguan afektif?” Tanyaku.
“
Nde. Sebenarnya gangguan afektif hampir mendekati normal. Sebenarnya dia adalah
namja normal. Geunde, ada beberapa gangguan pada emosionalnya. Dia masih belum
bisa mengendalikan emosional hingga dia bisa saja melakukan sesuatu yang buruk
untuk memenuhi hasratnya itu. Aku sarankan agar kau berhati-hati padanya. Dia
bisa saja melakukan sesuatu yang buruk padamu.” Jelas dokter Park.
“
Apakah ada cara untuk mengatasinya bila hal itu terjadi padaku?” Tanyaku.
“
Nde. Kau harus bersikap baik atau jahat padanya. Bila kau telah bersikap baik
padanya, namun dia masih tetap melakukan hal yang buruk maka kau harus bersikap
jahat padanya.” Kata dokter Park.
“
Apakah ada cara lainnya?” Tanyaku.
“
Kau bisa membawanya ke rumah sakit rehabilitasi lagi. Inilah cara terakhirnya.”
Kata dokter Park.
“
Saya akan mempertimbangkannya. Kamsahamnida, ahjussi. Geunde, saya harap ahjussi
menyembunyikan semua ini dari nae appa.” Kataku.
“
Araseo. Aku yakin dia bisa sembuh sepenuhnya. Kau harus mempertimbangkan saran
yang telah ku berikan.” Kata dokter Park.
“
Ah, nde. Kalau begitu, saya akan keluar sekarang.” Kataku lalu aku keluar dari
ruangannya dan kembali ke kamar inap L .
Ketika
aku masuk ke kamar inapnya, ku lihat dia sedang tidur dengan nyenyak. Aku
mengemasi semua barangnya. Setelah itu, aku menghampirinya dan duduk
disampingnya. Aku menggenggam tangannya.
“ Ottokke? Apa yang harus ku lakukan
agar kau berhenti? Aku telah memintamu berhenti dengan baik-baik. Geunde, kau
menolaknya. Jeongmal mianhae, aku harus menggunakan cara kasar untuk membuatmu
berhenti.” Pikirku lalu ku lihat dia membuka matanya.
“
Kau sudah bangun?” Tanyaku sambil tersenyum.
“
Apakah kau tidak tidur? Mengapa terdapat lingkaran hitam matamu?” Tanyanya.
“
Aku sengaja tidak tidur untuk mengawasimu agar tidak terjadi pembunuhan lagi.”
Kataku sambil menatapnya tajam.
“
Araseo. Apakah kita perlu pergi kencan?” Tanyanya sambil tersenyum padaku.
“
Lupakanlah! Kajja, kita pulang! Aku sudah mengemasi barangmu. Mulai detik ini,
aku akan tinggal bersamamu karena orang tuaku sedang pergi ke luar negeri.”
Ajakku.
“
Jeongmalyo? Apakah kau akan tinggal bersamaku? Ah, pasti sangat menyenangkan.”
Katanya sambil mengeluarkan smirknya.
“
Kajja!” Ajakku sambil memegang tangannya dan membawa barangnya.
“
Apakah kau yakin akan menyetirnya? Perjalanan kita ini sangat jauh.” Katanya
sambil memasang sabuk pengaman.
“
Aku yakin sekali karena kita akan menikmati perjalanan ini.” Kataku sambil
mengeluarkan smirkku.
Aku
mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Ketika kami melewati daerah
pegunungan dan terdapat belokan, aku selalu melakukan drift. Sedangkan ku llihat dia memejamkan matanya dan memegang erat
sabuk pengamannya. Aku tersenyum puas melihat hasilnya dengan mataku sendiri.
“ Bukankah ini sangat menyenangkan, L
? Apakah kau takut mati? Sepertinya aku harus menggunakan cara kasar seperti
ini padamu. Jeongmal mianhae, ini semua demi kebaikanmu. Saranghae, L .”
Pikirku sambil melihatnya.
“
Kita sudah sampai di apartemenmu? Mengapa kau menutup matamu seperti itu?
Apakah kau takut mati? Apakah kau masih ingin hidup?” Tanyaku sambil membuka
sabuk pengamannya.
“
Kau adalah yeoja gila yang pernah ku temui. Aku baru menyadari bila kau bertindak
seperti ini, maka kau sama saja denganku. Kau dan aku sama-sama seorang
psikopat.” Bisiknya pada telingaku.
“
Araseo. Aku menjadi seorang psikopat seperti ini karenamu. Geunde…” Kataku
terpotong sambil memainkan bibirnya dengan jari tanganku.
“
Geunde?” Tanyanya.
“
Aku bukan seorang psikopat pembunuh sepertimu. Aku adalah seorang psikopat yang
akan mencuri hatimu. Apakah kau senang menikmati kemenanganmu ini?” Tanyaku
sambil tersenyum padanya.
“
Aku akan menunjukan padamu seorang psikopat yang sesungguhnya.” Katanya sambil
tersenyum padaku.
“
Aku akan menantikannya. Geunde, aku harus pulang ke rumahku dulu. Aku harus
mengemasi barangku. Kha, keluarlah! Kau jangan pergi kemana-mana. Araseo!”
Titahku.
“
Araseo. Kau harus membawakan makanan untukku.” Katanya lalu keluar dari mobil.
Aku
pulang ke rumahku menggunakan mobilnya. Setelah tiba di rumah, aku mengemasi
semua barangku. Setelah itu, aku mampir ke café untuk membeli makanan untuk
kami.
Myung
Soo akan L POV
“
Aku tahu dia sedang merencanakan sesuatu padaku dibalik semua ini. Aku harus
mempunyai rencana lain. Dia ingin aku berhenti untuk membunuh. Berarti rencana
dia adalah cara untuk menghentikanku agar tak membunuh. Ah, nae yeojachingu
sungguh cerdik sekali. Geunde, aku telah mengetahui rencanamu itu. Aku harus
melakukan sesuatu sebelum dia kembali ke apartemenku ini.” Gumamku lalu aku
keluar dari apartemenku.
Aku
pergi menggunakan motorku untuk mencari telepon umum tanpa ada CCTV. Aku
mengunjungi telepon umum yang belum pernah ku gunakan sebelumnya. Setelah
menemukannya, aku menekan tombol dan menunggu jawaban dari panggilan teleponku.
“ Yeobsseo.” Jawabnya.
“ Ahjussi, apakah kau masih
mengingatku? Kau belum membayar semua hutangmu padaku.” Tanyaku sambil
mengeluarkan smirkku.
“ Ah, nde. Tuan Kim, saya akan segera
membayarnya. Geunde, beri aku waktu beberapa bulan lagi.” Katanya.
“ Aniyo. Aku tak bisa memberikanmu
waktu lagi. Geunde, aku bisa melunaskan semua hutangmu itu dengan satu syarat.”
Kataku sambil mengeluarkan smirkku.
“ Apakah syarat itu?” Tanyanya.
“ Lakukan dua pembunuhan pada yeoja
SMA untukku. Jika kau tak melakukannya maka aku akan membunuh anak manismu itu
sebagai penggantinya. Bukankah kau sangat menyayangi anakmu itu?” Ancamku.
“ Apakah kau pelaku pembunuhan
berantai itu?” Tanyanya.
“ Nde, akulah pelakunya. Bukankah kau
telah mengetahui tanda yang selalu ku berikan pada korbanku? Kau harus
menusukan pisaumu tepat pada jantungnya. Aku akan memberimu waktu dua hari
dimulai dari malam ini. Kau harus melakukannya. Jaminannya adalah anak yeoja
manismu.” Ancamku lalu menutup teleponnya sambil mengeluarkan smirkku.
“
Aku harus pulang sekarang sebelum Dasom tiba di apartemenku terlebih dahulu.
Kita lihat siapa yang akan memenangkan semua permainan ini! Ternyata kau memang
juri dari permainanku ini, Dasom. Ah, aku sangat menyukai permainan ini.”
Gumamku sambil melajukan motorku.
Author
POV
“
Kau belum tidur?” Tanya Dasom ketika melihat L sedang menonton TV.
“
Aku masih belum mengantuk. Apakah kau membawa makanan untukku? Aku sangat lapar
sekali?” Tanya L .
“
Nde, aku telah membelinya di café tadi. Chankaman! Aku akan menyiapkannya
dulu.” Kata Dasom sambil berjalan ke dapur.
“ Jeongmal mianhae, aku harus
membiusmu untuk melancarkan rencanaku ini.” Pikir Dasom sambil menuangkan
setetes obat bius pada sup milik L .
“
Ah, sepertinya enak sekali. Rasa makanan rumah sakit sungguh tidak enak.” Kata
L sambil mengambil sendoknya.
“
Kajja, kita makan! Otte?” Tanya Dasom.
“ Aku tahu kau telah melakukan sesuatu
pada sup ini karena tidak biasanya dia membeli makanan dari luar. Dia selalu
memasak makanan untukku di dapurku ini. Aku sudah mengetahui rencanamu ini,
chagia.” Pikir L disela makanannya.
“
Mashita.” Kata L sambil tersenyum.
“
Kau harus menghabiskan sup ini. Kau tak boleh menyisakannya, araseo!” Kata
Dasom.
“
Aish, mengapa kepalaku pusing sekali?” Kata L sambil memegang kepalanya.
“
Apakah kau merasa sangat pusing?” Tanya Dasom sambil mengeluarkan smirknya.
“
Apa yang kau masukan dalam sup itu?” Tanya L sambil memegang kepalanya.
“
Geunyang. Aku memasukan obat tidur untukmu chagia. Kau harus tidur dengan
nyenyak malam ini karena besok kita akan pergi untuk kencan ketiga kita.” Kata
Dasom sambil tersenyum sedangkan L memejamkan matanya.
Dasom
memapah tubuh L hingga ke kamarnya. Dasom membaringkan tubuh L di ranjangnya.
Lalu Dasom mengambil tali tambang di kopernya dan memasang tali itu pada tangan
dan kaki L . Setelah selesai, Dasom berbaring disampingnya sambil mendengarkan
musik. Dua jam kemudian, L membuka matanya. Ketika L ingin memegang kepalanya,
dia sangat terkejut sekali karena tangan dan kakinya telah diikat.
“
Apa yang kau lakukan padaku? Mengapa kau mengikatku seperti ini?” Tanya L tak
terima.
“
Aku ingin kau menghentikan tindakan gilamu selama ini.” Teriak Dasom.
“
Apakah kau yakin dengan mengikatku seperti ini dapat menghentikan semuanya?”
Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“
Bussunsuriya? Apakah kau telah merencanakan sesuatu?” Tanya Dasom tak mengerti.
“
Nyalakanlah TV dan lihatlah apa yang telah terjadi!” Titah L sambil
mengeluarkan smirknya sedangkan Dasom mengambil remote control lalu menyalakan
TV.
Breaking
News
Tanggal 11 April 2014 pukul 01.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di halte bus. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-18
ini adalah siswi SMA Hanguk. Diketahui identitas korban adalah SM. Motif
pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya. Polisi berkomentar bahwa
pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali dan tidak dapat ditoleransi lagi.
Polisi meminta kerja sama kepada masyarakat agar tidak terjadi pembunuhan
berantai ke-19 dan melaporkan bila ada seseorang yang sangat mencurigakan. Bagi
anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah.
Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak
kita. Sekian dan terimakasih.
“
Wae? Mengapa bisa terjadi pembunuhan ini? Aku selalu mengawasimu hingga aku
kurang tidur. Geunde, mengapa bisa terjadi? Apa taktik yang kau gunakan kali
ini? Apakah kau mempunyai seorang partner?”
Tanya Dasom frustasi.
“
Aku sama sekali tidak membunuh korban ini. Otte? Apakah kau bisa menebak semua
permainan ini?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“
MWO? PERMAINAN? NEO MICHEOSSEO? Kau menganggap semua ini sebuah permainan.”
Teriak Dasom tak percaya.
“
Wae? Bukankah ini sangat menyenangkan? Bahkan kau terlihat sangat menikmatinya.
Sekarang lepaskan tali ini! Dengan cara seperti ini, kau tak bisa menghentikan
semua permainan ini.” Kata L .
“
Kau benar. Tak ada gunanya aku mengikatmu seperti ini. Pembunuhan ini terus
terjadi. Geunde, apakah kau ingin memberitahuku taktikmu?” Bisik Dasom pada
telinga L .
“
Besok malam kau akan mengetahuinya dengan sendiri. Sekarang lepaskan tali ini!”
Kata L lalu Dasom melepaskan tali itu.
“ Otte? Bukankah permainan ini sangat
menakjubkan? Akankah kau berada disampingku hingga permainan ini berakhir? Aku
ingin mengetahui cerita akhir yang akan kau buat untukku.” Pikir L sambil
melihat Dasom.
“ Aku tak menyangka bahwa kau telah
merencanakan semua ini. Aku tak tahu lagi cara untuk menghentikanmu. Aku akan
menunggu keajaiban hingga permainan yang kau buat ini berakhir dengan
sendirinya.” Pikir Dasom sambil melihat L .
“
Aku akan menantikannya.” Kata Dasom lalu berbaring disamping sambil
membelakangi L .
“
Apakah kau sudah menyerah?” Bisik L sambil menciumi leher Dasom.
“
Ani. Geunyang, aku sedang menunggu besok malam.” Kata Dasom.
“
Bagaimana kalau malam ini kita bersenang-senang, chagia?” Bisik L sambil
membuka kemeja Dasom namun Dasom menahannya.
“
Aku sedang tidak bersemangat hari ini. Lebih baik kita tidur sekarang! Jika kau
memaksaku maka aku tak segan-segan untuk mengikatmu kembali.” Ancam Dasom.
“
Araseo.” Kata L lalu melepaskan tangannya dari kemeja Dasom dan beralih untuk
memeluk Dasom.
“ Apa yang kau rencanakan besok malam?
Aku harus memiliki rencana lain untuknya? Aku harus menghilangkan sisi
psikopatnya itu dan membuatnya menjadi namja normal.” Pikir Dasom disela
tidurnya.
Dasom
terbangun dari tidurnya karena dia bermimpi buruk. Dalam mimpinya, dia dihantui
oleh korban pembunuhan yang dilakukan oleh L . Hantu para korban itu
menyuruhnya untuk mengungkapkan semua kejahatan L . Dasom duduk di ranjang
sambil mengatur nafasnya. Lalu Dasom melihat kearah L yang masih tidur dengan
pulas sekali. Setelah itu, dia beranjak dari ranjang dengan pelan dan berjalan
menuju kamar mandi. Dasom mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
“ Yeobsseo.” Sapa Dasom.
“ Waeyo? Telah lama aku menunggumu
telepon darimu.” Tanya Yonghwa diseberang sana.
“ Aku memerlukan bantuanmu.” Kata
Dasom.
“ Naega? Apakah itu?” Tanya Yonghwa.
“ Bisakah kau datang ke clubbing di
Gangnam malam ini?” Tanya Dasom.
“ Nde, wae?” Tanya Yonghwa.
“ Aku ingin membuatnya cemburu padamu.
Bisakah kita akting disana dan bersenang-senang? Lagipula sudah lama kita tidak
mengunjungi clubbing itu.” Kata Dasom.
“ Araseo. Aku akan membantumu. Geunde,
apa imbalan yang akan kau berikan padaku?” Tanya Yonghwa.
“ Aish jinja, mengapa kau meminta
imbalan padaku? Ah, bagaimana kalau kissue?” Tanya Dasom.
“ Ah, itu bukan sesuatu yang buruk.”
Kata Yonghwa sambil tertawa kecil.
“ Kau boleh melakukan kissue padaku
disana. Geunde, hanya satu kali. Itu semua ku lakukan untuk keberhasilan misi
ini.” Kata Dasom.
“ Araseo. Aku harap kau terus meminta
bantuan dariku agar aku bisa mendapatkan banyak kissue darimu.” Goda Yonghwa.
“ Jangan harap! Kalau begitu, sampai
bertemu disana malam ini. Annyeong.” Kata Dasom.
“ Araseo. Annyeong.” Kata Yonghwa lalu
Dasom mematikan panggilan teleponnya itu.
Setelah
itu, Dasom mandi. Ketika sedang mandi, Dasom sangat terkejut sekali karena
sebuah tangan telah memeluknya. Lalu Dasom membalikan tubuhnya sedangkan L
tersenyum padanya.
“
Kau sudah bangun? Apakah kau ingin mandi bersamaku?” Tanya Dasom.
“
Siapa yang meneleponmu tadi?” Tanya L .
“
Yonghwa.” Kata Dasom.
“
Untuk apa dia meneleponmu? Apakah dia mengajakmu pergi kencan?” Tanya L .
“
Sepertinya begitu. Malam ini, aku akan pergi ke clubbing. Apakah kau akan ikut
bersamaku?” Tanya Dasom.
“
Ani.” Tolak L lalu keluar dari kamar mandi.
“ Yes, aku berhasil. Sepertinya malam
ini, dia akan mengikutiku.” Pikir Dasom sambil tersenyum.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar