Senin, 28 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 13

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 13
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 13
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery and Yadong
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang, Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5   Part 6   Part 7   Part 8   Part 9  Part 10  Part 11  Part 12  

Preview

L keluar dari apartemennya sambil berjalan kaki. Sedangkan Dasom mengikutinya dari belakang. L mengeluarkan smirknya ketika melihat seorang yeoja sedang duduk dibangku taman. Lalu L menghampirinya dan duduk disamping yeoja itu. Sedangkan Dasom duduk dibangku belakang mereka.
“ Annyeonghaseyo.” Kata L sambil tersenyum.
“ Ah, nde. Annyeonghaseyo.” Kata yeoja itu sambil tersenyum.

“ Sepertinya wajahmu terasa tidak asing bagiku. Ah, apakah kau adalah Bae Suzy? Model dalam majalah cosmopolitan.” Tebak L .
“ Bingo. Wow daebak. Apakah kau salah satu nae fans?” Tanya Suzy.

“ Wow, fantastic. Jadi inikah taktik yang kau gunakan sebelum membunuh para korbanmu.” Pikir Dasom.

Next

“ Ah, nde. Aku tak menyangka bisa bertemu dengan idolaku disini. Apakah aku boleh meminta tanda tanganmu?” Tanya L .
“ All right. Siapakah namamu?” Tanya Suzy sambil mengeluarkan kertas dan ballpoint dari tasnya.
“ L .” Kata L sambil tersenyum.
“ Nama panggilanmu unik sekali. Geunde, bagaimana dengan nama lengkapmu saja?” Tanya Suzy.
“ Kim Myung Soo.” Kata L .
“ Nama yang bagus. Ah, aku sangat lelah sekali. Mereka selalu memaksaku untuk mengikuti pemotretan tanpa henti. Mereka sama sekali tak memikirkan kondisi fisikku yang semakin hari semakin lemas seperti ini.” Kata Suzy sambil menyerahkan kertas yang telah ditandatanganinya.
“ Gomawo. Apakah kau ingin tahu cara agar kau tak lemas seperti ini setelah pemotretan?” Tanya L sambil menyimpan kertas itu dijaketnya.
“ Jeongmal? Bagaimana caranya? Aku ingin mengetahuinya. Apakah kau menyuruhku untuk meminum suplemen?” Tanya Suzy.
“ Aniyo. Jika menggunakan suplemen maka prosesnya sangat lama. Aku akan menunjukannya sekarang.” Kata L sambil menusukan pisaunya pada dada Suzy.
“ Neo…” Kata Suzy sambil memejamkan matanya perlahan-lahan pada detik-detik terakhirnya.
“ Otte? Aku rasa kau tidak akan pernah merasakan lemas lagi. Ah, sungguh menyenangkan sekali setelah dua hari aku tak membunuh seseorang. Gomawo atas tandatangannya. Annyeong, Suzy.” Kata L sambil mengambil pisaunya.
“ Apakah sungguh menyenangkan sekali? Meskipun disini tidak ada CCTV. Geunde, kau lengah kali ini. Seharusnya kau memperhatikan sekelilingmu. Apakah kecerdikanmu sudah berkurang secara perlahan-lahan?” Tanya Dasom sambil beranjak dari bangkunya dan berjalan menghampiri L . Sedangkan L yang melihatnya terkejut sekali lalu menarik tangan Dasom dan membawanya ke sudut gang sempit.
“ Mengapa kau bisa ada disana? Apakah kau mengikutiku?” Tanya L sambil menghimpit Dasom.
“ Nde. Wae? Aku hanya ingin melihat taktik yang kau gunakan sebelum membunuh para korbanmu. Ah, sepertinya ini tempat yang sangat cocok untuk membunuhku. Disini tidak ada CCTV. Geure, keluarkanlah pisaumu dan tusukanlah disini!” Titah Dasom sambil menunjuk kearah dadanya dengan jari tangannya.
“ Apakah kau mengharapkanku untuk membunuhmu?” Tanya L tak percaya.
“ Nde.” Kata Dasom sambil tersenyum.

Tiba-tiba terdengar bunyi sirine mobil polisi dan ambulan. L terlihat panik sekali sambil melihat ke sekelilingnya. Sedangkan Dasom tersenyum sinis melihat kepanikan L .

“ Ottokke? Polisi pasti bisa melihatku disini. Apakah aku akan tertangkap kali ini?” Pikir L dengan panik.

“ Wae? Apakah kau sedang panik sekarang? Aku bisa menyelamatkanmu kali ini.” Bisik Dasom pada telinga L .
“ Bagaimana caranya?” Tanya L dalam bisiknya.
“ Kau berhutang padaku kali ini. Setelah ini, kau harus membayarnya.” Bisik Dasom.

Dasom menarik leher L dengan kedua tangannya lalu merangkulnya. Dasom tersenyum lalu mencium bibir L hingga melumatnya dengan pelan. Akhirnya L mengerti. Lalu dia membalas ciuman itu dengan melumatnya ganas. Tangan kanan L menelusup pada kemeja Dasom lalu membuka pengait bra dan meremas payudara Dasom. Dasom hanya bisa menahan desahannya dalam ciuman itu.
“ Aigo, lihatlah! Anak muda jaman sekarang ini terlalu nekad. Mereka berciuman ditempat umum seperti ini. Apakah mereka tidak tahu bahwa disini telah terjadi pembunuhan? Apakah kita perlu menghampiri mereka?” Tanya polisi itu pada polisi lainnya.
“ Sepertinya mereka sedang asik dengan dunia mereka. Sudahlah! Lebih baik kita menyelidiki kasus ini. Kita jangan mengganggu kebahagian mereka. Apakah kau tak pernah muda, eoh?” Tanya polisi lainnya itu.
“ Araseo. Aku sangat iri sekali pada mereka. Seandainya aku masih muda.” Kata polisi itu.
“ Kajja, kita pergi ke TKP!” Ajak polisi lainnya lalu mereka pergi menuju TKP.

Dasom melepaskan ciuman itu karena kehabisan nafas. Sedangkan L tersenyum sambil meremas dan memilin payudara Dasom dibalik kemeja yang dipakai Dasom.
“ Aigo, aku tak menyangka bahwa kau memiliki otak jenius seperti ini.” Puji L .
“ Ingatlah kau telah berhutang padaku! Geunde, lepaskan tanganmu dari payudaraku sekarang!” Kata Dasom sambil menatap tajam pada L .
“ Araseo. Gomawo, chagia. Geunde, apakah kau ingin menjadi nae partner?” Tanya L .
“ Ani. Aku menyelamatkanmu kali ini karena ini adalah pembunuhan terakhir yang kau lakukan.” Kata Dasom.
“ MWO? NEO MICHEOSSEO? Aku tak bisa berhenti sampai disini.” Kata L tak terima.
“ Percayalah padaku! Aku yakin kau pasti bisa. Geunde, apakah kau tak ingin melanjutkan yang tadi? Aku sangat menginginkanmu malam ini, chagia.” Bisik Dasom sambil mendesah.
“ Araseo. Kajja, kita pulang sekarang!” Ajak L sambil merangkul Dasom.

Mereka pulang sambil berjalan kaki. Disepanjang perjalanan, L menggenggam tangan Dasom dan tersenyum padanya. Akhirnya mereka tiba dan masuk apartemen. Tanpa menunggu lama, L langsung memeluk dan menciumi leher Dasom. L memegang dagu Dasom dan mendekati bibirnya dengan perlahan. L mencium bibir Dasom itu hingga melumatnya. L mendorong Dasom disela ciuman mereka hingga Dasom terhimpit ke tembok. L tiada hentinya melumat hingga menggigit bibir Dasom dan memainkan lidah mereka. Dasom merangkulkan lengannya ke leher L . L memegang pantat Dasom hingga meremasnya. Dasom menaikan kakinya ke paha L hingga L merasakan juniornya bersentuhan dengan miss V Dasom dibalik celananya. L menggendong Dasom tanpa melepaskan ciuman mereka menuju ranjang hingga membaringkan Dasom. L terus melumat bibir Dasom kearah kanan dan kiri. Tangan L tak hanya tinggal diam. Tangan kanan L membuka celana dan kemeja yang dipakainya dan melucuti pakaian Dasom lalu melemparkannya ke sembarang tempat. Lalu tangan kiri L meremas hingga memilin payudara kiri Dasom. L merasakan Dasom menahan desahannya hingga L melepaskan ciuman mereka.
“ L .” Desah Dasom.
“ Wae?” Tanya L sambil meremas dan memilin kedua payudara Dasom dengan kedua tangannya.
“ Saraaaaanggggghhhhhhhaeeee……” Kata Dasom disela desahannya sedangkan L hanya diam saja dan tersenyum pada Dasom.

Tangan kiri L tiada hentinya menelusuri setiap tubuh Dasom mulai dari payudara, perut hingga miss V miliknya. L mencium bibir Dasom kembali bahkan melumatnya dengan ganas. L memasukkan kedua jari tangan kirinya kedalam miss V Dasom. Kedua jarinya itu memainkan miss V Dasom hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya. Sedangkan tangan kanannya masih meremas bahkan memilin payudara Dasom dengan kasar. L merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh Dasom. L terus mencium Dasom namun Dasom melepas ciuman mereka.
“ Wae?” Tanya L masih memainkan miss V Dasom dan memilin payudaranya.
“ L , akuuuuhhhhh sudaaaahhhh tidaaaakkkk taaahhhhaaan laaaggggiiiihhh.” Kata Dasom disela desahannya. Pada saat itu juga L melepaskan tangan kirinya dari miss V Dasom dan berhenti memainkan payudaranya.
“ Waeyo? Mengapa kau menghentikannya?” Tanya Dasom tak terima.
“ Sekarang adalah giliranmu untuk memuaskanku.” Kata L sambil mengangkat tubuh Dasom keatas tubuhnya.

Sesuai dengan permintaan L , Dasom langsung mencium bibir L dari melumatnya, menggigit bibirnya hingga memainkan lidah mereka. Sedangkan L masih meremas bahkan memilin kedua payudara Dasom. Dasom melepaskan ciumannya dan beralih menciumi leher L hingga menghisapnya sedangkan L meremas kedua pantat Dasom dengan kedua tangannya. Setelah memberikan kissmark dileher L, Dasom beralih pada dadanya. Dasom menjilati satu persatu putting milik L hingga menggigitnya. Dasom mencium bibir L dari melumatnya, menggigit bibirnya hingga memainkan lidah mereka kembali. Sementara itu, tangan kanan Dasom memegang junior L lalu mengocoknya sedangkan tangan kirinya memegang kepala L hingga mengacak-acak rambutnya. Dasom terus melumatnya dengan ganas hingga L melepaskan ciuman mereka.
“ Wae?” Tanya Dasom sambil mengocok junior L .
“ Akuuuuuhhhhh takkk menyaangggkkkaaa bahhhhwaaaa kaaauuu meeeennnjaaadi pinnntaaaar seeeperttiiii ini. Padahhhaaal akuuuuhhh takkk mengajaaariimuuuuu.” Kata L disela desahannya.
“ Dasommmmm…. Lebihhhhhhh ceepaaaattt laaaagggihhhh. Palli!” Desah L namun Dasom tak menghiraukannya lalu Dasom mengulum junior L kedalam mulutnya.
“ Geureeeeee. Dasommmmmm sepertiiii ituuuuu. Lebihhhhh cepppaaattt laggiii.” Desah L sedangkan Dasom terus mengulumnya sesuai dengan permintaannya.
“ Dasommmm…. Akkuuuuhhh akaaaannn keluuuarrrr sekkaaaraaangggg.” Kata L disela desahannya.

Dasom melepaskan junior L dari mulutnya. Dasom melihat L mengeluarkan spermanya banyak sekali. L benar-benar tak sanggup untuk menahannya lagi. L membaringkan tubuh Dasom ke ranjang lalu dia merangkak keatas tubuh Dasom.
“ Sepertinya aku tak sanggup menahannya lagi.” Kata L sambil memegang juniornya dan mengarahkan pada miss V Dasom. L menggesekkan juniornya ke miss V Dasom dan merasakan sensasi yang menjalar ke tubuhnya.
“ Yak, jangan permainkan aku seperti ini! Palli, masukkan!” Rancau Dasom.

Tanpa menunggu lama, L memasukkan juniornya kedalam miss V Dasom perlahan-lahan agar miss V Dasom bisa beradaptasi dengan juniornya. Setelah juniornya masuk, L mulai menggenjot miss V Dasom dengan pelan-pelan. Kali ini L menggenjotnya dengan cepat. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan ranjang pun terdengar.
“ L , lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Dasom.
“ Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desah L sambil terus menggenjot miss V Dasom.
“ L , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh ceppaaattt lagiiiiiihhhh… Pallliiiiiiii…” Desah Dasom sambil menarik kepala L dan mencium bibirnya.

Sementara Dasom terus melumat bibir L , L terus menggenjot miss V Dasom. Dasom melumat bibir L dengan ganas. L meremas bahkan memilin payudara Dasom. Sedangkan junior L dibawah sana masih menggenjot miss V Dasom. L melepas ciuman mereka. L merasakan miss V Dasom mengeluarkan cairan. L langsung mengeluarkan juniornya dari miss V Dasom dan mengeluarkan spermanya di selimut.
“ Apakah kau sangat menikmatinya ketika aku sedang mencumbuimu seperti ini?” Tanya L sambil berbaring disamping L .
“ Nde.” Kata Dasom sambil tersenyum.
“ Asal kau tahu saja. Kau bukanlah yeoja pertama yang ku tiduri seperti ini.” Kata L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Arra. Kau pernah memperkosa Kwon Yuri sebelum membunuhnya.” Kata Dasom sambil memejamkan matanya.
“ Wow daebak. Ternyata kau telah menyelidikiku sedetail ini.” Kata L sambil menciumi leher Dasom.
“ Apakah kau tak ingin melihat berita korban ke-20 terlebih dahulu sebelum tidur?” Tanya L sambil menyalakan TV sedangkan Dasom membuka matanya lalu melihat berita itu.

Breaking News

Tanggal 13 April 2014 pukul 02.00 a.m ditemukan sebuah mayat di taman bunga. Diduga korban pembunuhan berantai yang ke-20 ini adalah siswi SMA Anyang. Diketahui identitas korban adalah BS dan seorang model. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya. Polisi berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Polisi menduga bahwa pelaku pembunuhan ini adalah seorang peniru dari pelaku pembunuhan berantai yang telah meninggal. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi pada pembunuhan berantai ke-21, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.

“ PENIRU? Dasom, bukankah ini sangat menarik? Mereka menyebutkan seorang peniru yang melakukannya.” Tanya L pada Dasom.
“ Arra, aku akan tidur sekarang. Ah, aku ingin mengingatkanmu kembali! Kau telah berhutang padaku.” Kata Dasom sambil memejamkan matanya.
“ Arra. Apa yang kau inginkan?” Tanya L .
“ Molla. Aku akan memikirkannya nanti. Aku ingin tidur sekarang.” Kata Dasom.
“ Arra. Aku akan menantikannya, chagia.” Kata L sambil memeluk Dasom lalu mereka tidur.

Dasom terbangun dari tidurnya karena mendengar ponselnya berdering sangat keras sekali. Dasom menggerakkan tangannya ke meja mencari ponselnya. Setelah dia mendapatkannya, Dasom lalu menjawab panggilan telepon itu.

“ Yebsseo.” Jawab Dasom.
“ Yak, oedigga? Aku sudah berada di rumahmu. Tapi rumahmu sepi sekali.” Teriak Bora.
“ Mian, kau berangkat duluan saja. Aku akan menyusulmu.” Kata Dasom.
“ MWO? Aish jinja. Geure, aku akan berangkat sekarang. Geunde, kau harus berangkat sekarang juga. Perkuliahan akan dimulai setengah jam lagi.” Kata Bora.
“ MWO? SETENGAH JAM LAGI? Arra.” Kata Dasom sambil terkejut lalu mematikan panggilan telepon itu.

“ MWO? Mengapa dia selalu mematikan teleponnya duluan? Padahal aku belum selesai bicara. Dia selalu seperti ini. Ah, molla. Lebih baik aku berangkat sekarang.” Gumam Bora sambil melihat ponselnya lalu pergi menuju mobilnya.
“ Aish jinja, mengapa aku bisa lupa kalau hari ini adalah awal perkuliahanku? Aish, semua ini adalah salahnya.” Gerutu Dasom sambil memakai pakaiannya dan melihat kearah L .
“ Apakah kau sedang menyalahkanku? Bukankah kau sendiri yang mengajakku untuk melakukannya? Aku sangat menginginkanmu malam ini, chagia.” Kata L sambil menirukan suara Dasom.
“ Arra. Aku tak ingin berdebat denganmu sekarang. Aku berangkat sekarang. Annyeong.” Kata Dasom sambil mencium singkat wajah L lalu keluar dari apartemen.
“ Yak, yeoja aneh. Mengapa kau membawa kunci mobilku? Aish jinja, mengapa dia sudah menyebalkan di pagi buta seperti ini?” Teriak L sambil menatap kepergian Dasom.

Dasom POV

Aku menyetir mobilku dengan kecepatan penuh sambil melihat jam tangan yang ku pakai. Setelah tiba di kampus, aku bergegas memarkirkan mobilku lalu berlarian mencari ruang kelasku. Akhirnya aku tiba di kelasku dan menghela nafas karena ternyata dosen belum masuk. Aku terkejut bukan main ketika melihat Yonghwa duduk di kursi belakangku.
“ Neo? Mengapa kau bisa disini?” Tanyaku.
“ Wae?” Tanya Yonghwa sambil tersenyum.
“ Aish jinja, mengapa kau malah bertanya padaku?” Tanyaku tak terima.
“ Bukankah ini yang dinamakan takdir? Selain kita bertetangga, satu SMP, satu SMA, dan sekarang satu universitas bahkan satu jurusan.” Katanya sambil tersenyum.
“ Aigo, sepertinya tadi malam aku bermimpi buruk hingga bisa satu jurusan denganmu.” Kataku.
“ Otte? Apakah misi kita berhasil kemarin?” Tanyanya.
“ Ah, nde. Gomawo.” Kataku sambil tersenyum.
“ Geunde, apakah kau tak merasa kasihan padaku? Lihatlah! Wajahku menjadi memar seperti ini karena pukulannya.” Katanya sambil memegang wajahnya.
“ MWO? Apakah dia memukulmu sangat keras hingga memar seperti ini? Aku akan mengobatimu seusai kuliah ini.” Panikku sambil memegang wajahnya dengan hati-hati.
“ Kau bisa melihatnya sendiri, bukan? Arra.” Katanya.

Akhirnya dosen datang. Kami mengikuti perkuliahan itu hingga selesai. Setelah selesai, kami pergi ke taman disekitar kampus. Lalu aku mengobati memar pada wajah Yonghwa.
“ Ah, appo. Bisakah kau melakukannya pelan-pelan?” Tanya Yonghwa.
“ Arra.” Kataku sambil mengobatinya.
“ Geunde, kissue yang kau lakukan sungguh nikmat sekali. Darimana kau mempelajari teknik kissue itu? Apakah kau sering melakukannya dengannya?” Tanyanya penuh curiga.
“ Kau pasti sangat menikmatinya, bukan? MWO? Aku tak bisa menjawabnya. Itu adalah hal privacy.” Elakku.
“ Arra. Dengan kau menjawab seperti itu berarti kau sering melakukannya dengannya. Geunde, apakah kau telah memberikan tubuhmu ini padanya?” Tanyanya penuh selidik sambil melihat tubuhku.
“ Bussunsuriya?” Tanyaku.
“ Kau tak bisa mengelaknya lagi. Apakah kau tahu? Namja yang sudah melakukan hal yadong dengan yeojachingunya sebelum menikah, maka namja itu adalah namja brengsek. Kau harus meminta pertanggung jawaban darinya. Bagaimana kalau kau hamil?” Tanyanya.
“ Itu tak mungkin terjadi.” Elakku.
“ Kau harus mempertimbangkan saranku ini.” Katanya.

“ Geunde, akankah seorang psikopat menikahiku? Aku harus menanyakan padanya nanti.” Pikirku.

“ Arra. Gomawo karena telah memberiku saran.” Kataku sambil tersenyum.
“ Geunde, apakah neo namjachingu tidak pergi kuliah?” Tanyanya.
“ Bussunsuriya?” Tanyaku tak mengerti.
“ Lihatlah! Dia ada disini. Dia sedang berjalan kearah kita.” Katanya sambil melihat kearah L .
“ MWO? Mengapa dia ada disini? Bukankah dia sedang istirahat tadi?” Tanyaku tak percaya sambil melihat kearah L .
“ Ommo. Dasom, lihatlah! Mata semua yeoja yang dilewatinya menanatap kagum padanya.” Katanya.
“ Kau benar sekali. Aku tak akan membiarkannya tebar pesona pada yeoja-yeoja itu.” Kataku sambil mengepalkan tanganku.
“ Neo? Mengapa kau bisa bersama namja ini lagi?” Tanya L tak terima sambil menunjuk kearah Yonghwa.
“ Aku sedang mengobati memar di wajahnya akibat pukulanmu kemarin.” Kataku.
“ Apakah kau sedang berselingkuh dengannya?” Tanya L sambil menatap tajam padaku.
“ Apakah kau mempunyai buktinya?” Tanyaku sambil menatap tajam padanya.
“ Buktinya adalah aku melihat kalian berciuman di clubbing dengan mata kepalaku sendiri.” Kata L sambil melihat kearah Yonghwa.




TBC


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Wah... Ternyata ada yang MyungSom shipper juga sama kayak aku...
Pas searching ff mereka eh... Ketemu blog ini dan baca ffnya...
Maaf aku langsung komen dipart ini karena aku baru tahu...
Ini nggak dilanjut?
Lanjut dong...
Seru tahu...
Seru banget sumpah...

K-Fanfiction mengatakan...

Iya, gpp. Cerita ini berlanjut dong. Bahkan sampai part 26. Makanya baca terus tiap part nya. Kalo bisa dari part 1 biar makin seru. Terima kasih sudah baca ff di blog ini ya. Hehehe :)