[SERIES]
My Boyfriend is Psychopath Part 13
Title : My Boyfriend is Psychopath
Part 13
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Mistery and Yadong
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and Kim
Dasom
Other Cast : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong,
Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou,
Bora, Jung So Min, Yoon
Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka
Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang,
Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park
Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min
L
keluar dari apartemennya sambil berjalan kaki. Sedangkan Dasom mengikutinya
dari belakang. L mengeluarkan smirknya ketika melihat seorang yeoja sedang
duduk dibangku taman. Lalu L menghampirinya dan duduk disamping yeoja itu.
Sedangkan Dasom duduk dibangku belakang mereka.
“
Annyeonghaseyo.” Kata L sambil tersenyum.
“
Ah, nde. Annyeonghaseyo.” Kata yeoja itu sambil tersenyum.
“ Sepertinya wajahmu terasa tidak asing bagiku. Ah, apakah kau adalah Bae Suzy? Model dalam majalah cosmopolitan.” Tebak L .
“
Bingo. Wow daebak. Apakah kau salah satu nae fans?” Tanya Suzy.
“ Wow, fantastic. Jadi inikah taktik yang kau gunakan sebelum membunuh para korbanmu.” Pikir Dasom.
Next
“
Ah, nde. Aku tak menyangka bisa bertemu dengan idolaku disini. Apakah aku boleh
meminta tanda tanganmu?” Tanya L .
“ All right. Siapakah namamu?” Tanya Suzy sambil mengeluarkan
kertas dan ballpoint dari tasnya.
“ L .” Kata L sambil tersenyum.
“ Nama panggilanmu unik sekali. Geunde, bagaimana dengan nama
lengkapmu saja?” Tanya Suzy.
“ Kim Myung Soo.” Kata L .
“ Nama yang bagus. Ah, aku sangat lelah sekali. Mereka selalu
memaksaku untuk mengikuti pemotretan tanpa henti. Mereka sama sekali tak
memikirkan kondisi fisikku yang semakin hari semakin lemas seperti ini.” Kata
Suzy sambil menyerahkan kertas yang telah ditandatanganinya.
“ Gomawo. Apakah kau ingin tahu cara agar kau tak lemas seperti
ini setelah pemotretan?” Tanya L sambil menyimpan kertas itu dijaketnya.
“ Jeongmal? Bagaimana caranya? Aku ingin mengetahuinya.
Apakah kau menyuruhku untuk meminum suplemen?” Tanya Suzy.
“ Aniyo. Jika menggunakan suplemen maka prosesnya sangat
lama. Aku akan menunjukannya sekarang.” Kata
L sambil menusukan pisaunya pada dada Suzy.
“
Neo…” Kata Suzy sambil memejamkan matanya perlahan-lahan pada detik-detik
terakhirnya.
“
Otte? Aku rasa kau tidak akan pernah merasakan lemas lagi. Ah, sungguh menyenangkan
sekali setelah dua hari aku tak membunuh seseorang. Gomawo atas tandatangannya.
Annyeong, Suzy.” Kata L sambil mengambil pisaunya.
“
Apakah sungguh menyenangkan sekali? Meskipun disini tidak ada CCTV. Geunde, kau
lengah kali ini. Seharusnya kau memperhatikan sekelilingmu. Apakah kecerdikanmu
sudah berkurang secara perlahan-lahan?” Tanya Dasom sambil beranjak dari
bangkunya dan berjalan menghampiri L . Sedangkan L yang melihatnya terkejut sekali
lalu menarik tangan Dasom dan membawanya ke sudut gang sempit.
“
Mengapa kau bisa ada disana? Apakah kau mengikutiku?” Tanya L sambil menghimpit
Dasom.
“
Nde. Wae? Aku hanya ingin melihat taktik yang kau gunakan sebelum membunuh para
korbanmu. Ah, sepertinya ini tempat yang sangat cocok untuk membunuhku. Disini
tidak ada CCTV. Geure, keluarkanlah pisaumu dan tusukanlah disini!” Titah Dasom
sambil menunjuk kearah dadanya dengan jari tangannya.
“
Apakah kau mengharapkanku untuk membunuhmu?” Tanya L tak percaya.
“
Nde.” Kata Dasom sambil tersenyum.
Tiba-tiba
terdengar bunyi sirine mobil polisi dan ambulan. L terlihat panik sekali sambil
melihat ke sekelilingnya. Sedangkan Dasom tersenyum sinis melihat kepanikan L .
“ Ottokke? Polisi pasti bisa melihatku
disini. Apakah aku akan tertangkap kali ini?” Pikir L dengan panik.
“
Wae? Apakah kau sedang panik sekarang? Aku bisa menyelamatkanmu kali ini.”
Bisik Dasom pada telinga L .
“
Bagaimana caranya?” Tanya L dalam bisiknya.
“
Kau berhutang padaku kali ini. Setelah ini, kau harus membayarnya.” Bisik
Dasom.
Dasom
menarik leher L dengan kedua tangannya lalu merangkulnya. Dasom tersenyum lalu
mencium bibir L hingga melumatnya dengan pelan. Akhirnya L mengerti. Lalu dia
membalas ciuman itu dengan melumatnya ganas. Tangan kanan L menelusup pada
kemeja Dasom lalu membuka pengait bra dan meremas payudara Dasom. Dasom hanya
bisa menahan desahannya dalam ciuman itu.
“
Aigo, lihatlah! Anak muda jaman sekarang ini terlalu nekad. Mereka berciuman
ditempat umum seperti ini. Apakah mereka tidak tahu bahwa disini telah terjadi
pembunuhan? Apakah kita perlu menghampiri mereka?” Tanya polisi itu pada polisi
lainnya.
“
Sepertinya mereka sedang asik dengan dunia mereka. Sudahlah! Lebih baik kita
menyelidiki kasus ini. Kita jangan mengganggu kebahagian mereka. Apakah kau tak
pernah muda, eoh?” Tanya polisi lainnya itu.
“
Araseo. Aku sangat iri sekali pada mereka. Seandainya aku masih muda.” Kata
polisi itu.
“
Kajja, kita pergi ke TKP!” Ajak polisi lainnya lalu mereka pergi menuju TKP.
Dasom
melepaskan ciuman itu karena kehabisan nafas. Sedangkan L tersenyum sambil
meremas dan memilin payudara Dasom dibalik kemeja yang dipakai Dasom.
“
Aigo, aku tak menyangka bahwa kau memiliki otak jenius seperti ini.” Puji L .
“
Ingatlah kau telah berhutang padaku! Geunde, lepaskan tanganmu dari payudaraku
sekarang!” Kata Dasom sambil menatap tajam pada L .
“
Araseo. Gomawo, chagia. Geunde, apakah kau ingin menjadi nae partner?” Tanya L
.
“
Ani. Aku menyelamatkanmu kali ini karena ini adalah pembunuhan terakhir yang
kau lakukan.” Kata Dasom.
“
MWO? NEO MICHEOSSEO? Aku tak bisa berhenti sampai disini.” Kata L tak terima.
“
Percayalah padaku! Aku yakin kau pasti bisa. Geunde, apakah kau tak ingin
melanjutkan yang tadi? Aku sangat menginginkanmu malam ini, chagia.” Bisik
Dasom sambil mendesah.
“
Araseo. Kajja, kita pulang sekarang!” Ajak L sambil merangkul Dasom.
Mereka
pulang sambil berjalan kaki. Disepanjang perjalanan, L menggenggam tangan Dasom
dan tersenyum padanya. Akhirnya mereka tiba dan masuk apartemen. Tanpa menunggu
lama, L langsung memeluk dan menciumi leher Dasom. L memegang dagu Dasom dan
mendekati bibirnya dengan perlahan. L mencium bibir Dasom itu hingga
melumatnya. L mendorong Dasom disela ciuman mereka hingga Dasom terhimpit ke tembok.
L tiada hentinya melumat hingga menggigit bibir Dasom dan memainkan lidah
mereka. Dasom merangkulkan lengannya ke leher L . L memegang pantat Dasom
hingga meremasnya. Dasom menaikan kakinya ke paha L hingga L merasakan
juniornya bersentuhan dengan miss V Dasom dibalik celananya. L menggendong
Dasom tanpa melepaskan ciuman mereka menuju ranjang hingga membaringkan Dasom. L
terus melumat bibir Dasom kearah kanan dan kiri. Tangan L tak hanya tinggal
diam. Tangan kanan L membuka celana dan kemeja yang dipakainya dan melucuti
pakaian Dasom lalu melemparkannya ke sembarang tempat. Lalu tangan kiri L
meremas hingga memilin payudara kiri Dasom. L merasakan Dasom menahan
desahannya hingga L melepaskan ciuman mereka.
“
L .” Desah Dasom.
“
Wae?” Tanya L sambil meremas dan memilin kedua payudara Dasom dengan kedua
tangannya.
“
Saraaaaanggggghhhhhhhaeeee……” Kata Dasom disela desahannya sedangkan L hanya
diam saja dan tersenyum pada Dasom.
Tangan
kiri L tiada hentinya menelusuri setiap tubuh Dasom mulai dari payudara, perut
hingga miss V miliknya. L mencium bibir Dasom kembali bahkan melumatnya dengan
ganas. L memasukkan kedua jari tangan kirinya kedalam miss V Dasom. Kedua
jarinya itu memainkan miss V Dasom hingga mengoyak-oyak bagian dalamnya.
Sedangkan tangan kanannya masih meremas bahkan memilin payudara Dasom dengan
kasar. L merasakan tangan kirinya basah karena cairan yang dikeluarkan oleh
Dasom. L terus mencium Dasom namun Dasom melepas ciuman mereka.
“
Wae?” Tanya L masih memainkan miss V Dasom dan memilin payudaranya.
“
L , akuuuuhhhhh sudaaaahhhh tidaaaakkkk taaahhhhaaan laaaggggiiiihhh.” Kata
Dasom disela desahannya. Pada saat itu juga L melepaskan tangan kirinya dari
miss V Dasom dan berhenti memainkan payudaranya.
“
Waeyo? Mengapa kau menghentikannya?” Tanya Dasom tak terima.
“
Sekarang adalah giliranmu untuk memuaskanku.” Kata L sambil mengangkat tubuh
Dasom keatas tubuhnya.
Sesuai
dengan permintaan L , Dasom langsung mencium bibir L dari melumatnya, menggigit
bibirnya hingga memainkan lidah mereka. Sedangkan L masih meremas bahkan
memilin kedua payudara Dasom. Dasom melepaskan ciumannya dan beralih menciumi
leher L hingga menghisapnya sedangkan L meremas kedua pantat Dasom dengan kedua
tangannya. Setelah memberikan kissmark dileher L, Dasom beralih pada dadanya. Dasom
menjilati satu persatu putting milik L hingga menggigitnya. Dasom mencium bibir
L dari melumatnya, menggigit bibirnya hingga memainkan lidah mereka kembali.
Sementara itu, tangan kanan Dasom memegang junior L lalu mengocoknya sedangkan
tangan kirinya memegang kepala L hingga mengacak-acak rambutnya. Dasom terus
melumatnya dengan ganas hingga L melepaskan ciuman mereka.
“
Wae?” Tanya Dasom sambil mengocok junior L .
“
Akuuuuuhhhhh takkk menyaangggkkkaaa bahhhhwaaaa kaaauuu meeeennnjaaadi
pinnntaaaar seeeperttiiii ini. Padahhhaaal akuuuuhhh takkk mengajaaariimuuuuu.”
Kata L disela desahannya.
“
Dasommmmm…. Lebihhhhhhh ceepaaaattt laaaagggihhhh. Palli!” Desah L namun Dasom
tak menghiraukannya lalu Dasom mengulum junior L kedalam mulutnya.
“
Geureeeeee. Dasommmmmm sepertiiii ituuuuu. Lebihhhhh cepppaaattt laggiii.”
Desah L sedangkan Dasom terus mengulumnya sesuai dengan permintaannya.
“
Dasommmm…. Akkuuuuhhh akaaaannn keluuuarrrr sekkaaaraaangggg.” Kata L disela
desahannya.
Dasom
melepaskan junior L dari mulutnya. Dasom melihat L mengeluarkan spermanya
banyak sekali. L benar-benar tak sanggup untuk menahannya lagi. L membaringkan
tubuh Dasom ke ranjang lalu dia merangkak keatas tubuh Dasom.
“
Sepertinya aku tak sanggup menahannya lagi.” Kata L sambil memegang juniornya
dan mengarahkan pada miss V Dasom. L menggesekkan juniornya ke miss V Dasom dan
merasakan sensasi yang menjalar ke tubuhnya.
“
Yak, jangan permainkan aku seperti ini! Palli, masukkan!” Rancau Dasom.
Tanpa
menunggu lama, L memasukkan juniornya kedalam miss V Dasom perlahan-lahan agar
miss V Dasom bisa beradaptasi dengan juniornya. Setelah juniornya masuk, L
mulai menggenjot miss V Dasom dengan pelan-pelan. Kali ini L menggenjotnya
dengan cepat. Gerakan tubuh mereka sangat berlawanan hingga suara decitan
ranjang pun terdengar.
“
L , lebihhhh ceppaaat lagggihhhh.” Desah Dasom.
“
Sabarrrrlaaahhh, chaaagiiyyyaaahhh!” Desah L sambil terus menggenjot miss V Dasom.
“
L , iniiii sunngggguhhhh nikmaaaatttt. Ah…. Ahhhh.... ahhhh… lebihhhh
ceppaaattt lagiiiiiihhhh… Pallliiiiiiii…” Desah Dasom sambil menarik kepala L dan
mencium bibirnya.
Sementara
Dasom terus melumat bibir L , L terus menggenjot miss V Dasom. Dasom melumat
bibir L dengan ganas. L meremas bahkan memilin payudara Dasom. Sedangkan junior
L dibawah sana masih menggenjot miss V Dasom. L melepas ciuman mereka. L
merasakan miss V Dasom mengeluarkan cairan. L langsung mengeluarkan
juniornya dari miss V Dasom dan mengeluarkan spermanya di selimut.
“
Apakah kau sangat menikmatinya ketika aku sedang mencumbuimu seperti ini?”
Tanya L sambil berbaring disamping L .
“
Nde.” Kata Dasom sambil tersenyum.
“
Asal kau tahu saja. Kau bukanlah yeoja pertama yang ku tiduri seperti ini.”
Kata L sambil mengeluarkan smirknya.
“
Arra. Kau pernah memperkosa Kwon Yuri sebelum membunuhnya.” Kata Dasom sambil
memejamkan matanya.
“
Wow daebak. Ternyata kau telah menyelidikiku sedetail ini.” Kata L sambil
menciumi leher Dasom.
“
Apakah kau tak ingin melihat berita korban ke-20 terlebih dahulu sebelum
tidur?” Tanya L sambil menyalakan TV sedangkan Dasom membuka matanya lalu
melihat berita itu.
Breaking
News
Tanggal 13 April 2014 pukul 02.00 a.m
ditemukan sebuah mayat di taman bunga. Diduga korban pembunuhan berantai yang
ke-20 ini adalah siswi SMA Anyang. Diketahui identitas korban adalah BS dan
seorang model. Motif pembunuhan berantai kali ini sama seperti sebelumnya. Polisi
berkomentar bahwa pembunuhan berantai ini sangat cerdik sekali. Polisi menduga
bahwa pelaku pembunuhan ini adalah seorang peniru dari pelaku pembunuhan
berantai yang telah meninggal. Polisi mengingatkan kembali agar tidak terjadi
pada pembunuhan berantai ke-21, bagi anda yang memiliki anak yeoja yang
bersekolah tingkat SMA berhati-hatilah. Jangan membiarkan anak anda pulang
larut malam. Ini demi keselamatan anak-anak kita. Sekian dan terimakasih.
“
PENIRU? Dasom, bukankah ini sangat menarik? Mereka menyebutkan seorang peniru
yang melakukannya.” Tanya L pada Dasom.
“
Arra, aku akan tidur sekarang. Ah, aku ingin mengingatkanmu kembali! Kau telah
berhutang padaku.” Kata Dasom sambil memejamkan matanya.
“
Arra. Apa yang kau inginkan?” Tanya L .
“
Molla. Aku akan memikirkannya nanti. Aku ingin tidur sekarang.” Kata Dasom.
“
Arra. Aku akan menantikannya, chagia.” Kata L sambil memeluk Dasom lalu mereka
tidur.
Dasom
terbangun dari tidurnya karena mendengar ponselnya berdering sangat keras
sekali. Dasom menggerakkan tangannya ke meja mencari ponselnya. Setelah dia
mendapatkannya, Dasom lalu menjawab panggilan telepon itu.
“ Yebsseo.” Jawab Dasom.
“ Yak, oedigga? Aku sudah berada di
rumahmu. Tapi rumahmu sepi sekali.” Teriak Bora.
“ Mian, kau berangkat duluan saja. Aku
akan menyusulmu.” Kata Dasom.
“ MWO? Aish jinja. Geure, aku akan
berangkat sekarang. Geunde, kau harus berangkat sekarang juga. Perkuliahan akan
dimulai setengah jam lagi.” Kata Bora.
“ MWO? SETENGAH JAM LAGI? Arra.” Kata
Dasom sambil terkejut lalu mematikan panggilan telepon itu.
“
MWO? Mengapa dia selalu mematikan teleponnya duluan? Padahal aku belum selesai
bicara. Dia selalu seperti ini. Ah, molla. Lebih baik aku berangkat sekarang.”
Gumam Bora sambil melihat ponselnya lalu pergi menuju mobilnya.
“
Aish jinja, mengapa aku bisa lupa kalau hari ini adalah awal perkuliahanku?
Aish, semua ini adalah salahnya.” Gerutu Dasom sambil memakai pakaiannya dan
melihat kearah L .
“
Apakah kau sedang menyalahkanku? Bukankah kau sendiri yang mengajakku untuk
melakukannya? Aku sangat menginginkanmu malam ini, chagia.” Kata L sambil
menirukan suara Dasom.
“
Arra. Aku tak ingin berdebat denganmu sekarang. Aku berangkat sekarang.
Annyeong.” Kata Dasom sambil mencium singkat wajah L lalu keluar dari
apartemen.
“
Yak, yeoja aneh. Mengapa kau membawa kunci mobilku? Aish jinja, mengapa dia
sudah menyebalkan di pagi buta seperti ini?” Teriak L sambil menatap kepergian
Dasom.
Dasom
POV
Aku
menyetir mobilku dengan kecepatan penuh sambil melihat jam tangan yang ku pakai.
Setelah tiba di kampus, aku bergegas memarkirkan mobilku lalu berlarian mencari
ruang kelasku. Akhirnya aku tiba di kelasku dan menghela nafas karena ternyata
dosen belum masuk. Aku terkejut bukan main ketika melihat Yonghwa duduk di
kursi belakangku.
“
Neo? Mengapa kau bisa disini?” Tanyaku.
“
Wae?” Tanya Yonghwa sambil tersenyum.
“
Aish jinja, mengapa kau malah bertanya padaku?” Tanyaku tak terima.
“
Bukankah ini yang dinamakan takdir? Selain kita bertetangga, satu SMP, satu
SMA, dan sekarang satu universitas bahkan satu jurusan.” Katanya sambil
tersenyum.
“
Aigo, sepertinya tadi malam aku bermimpi buruk hingga bisa satu jurusan
denganmu.” Kataku.
“
Otte? Apakah misi kita berhasil kemarin?” Tanyanya.
“
Ah, nde. Gomawo.” Kataku sambil tersenyum.
“
Geunde, apakah kau tak merasa kasihan padaku? Lihatlah! Wajahku menjadi memar
seperti ini karena pukulannya.” Katanya sambil memegang wajahnya.
“
MWO? Apakah dia memukulmu sangat keras hingga memar seperti ini? Aku akan
mengobatimu seusai kuliah ini.” Panikku sambil memegang wajahnya dengan
hati-hati.
“
Kau bisa melihatnya sendiri, bukan? Arra.” Katanya.
Akhirnya
dosen datang. Kami mengikuti perkuliahan itu hingga selesai. Setelah selesai,
kami pergi ke taman disekitar kampus. Lalu aku mengobati memar pada wajah
Yonghwa.
“
Ah, appo. Bisakah kau melakukannya pelan-pelan?” Tanya Yonghwa.
“
Arra.” Kataku sambil mengobatinya.
“
Geunde, kissue yang kau lakukan sungguh nikmat sekali. Darimana kau mempelajari
teknik kissue itu? Apakah kau sering melakukannya dengannya?” Tanyanya penuh
curiga.
“
Kau pasti sangat menikmatinya, bukan? MWO? Aku tak bisa menjawabnya. Itu adalah
hal privacy.” Elakku.
“
Arra. Dengan kau menjawab seperti itu berarti kau sering melakukannya
dengannya. Geunde, apakah kau telah memberikan tubuhmu ini padanya?” Tanyanya
penuh selidik sambil melihat tubuhku.
“
Bussunsuriya?” Tanyaku.
“
Kau tak bisa mengelaknya lagi. Apakah kau tahu? Namja yang sudah melakukan hal
yadong dengan yeojachingunya sebelum menikah, maka namja itu adalah namja
brengsek. Kau harus meminta pertanggung jawaban darinya. Bagaimana kalau kau
hamil?” Tanyanya.
“
Itu tak mungkin terjadi.” Elakku.
“
Kau harus mempertimbangkan saranku ini.” Katanya.
“ Geunde, akankah seorang psikopat
menikahiku? Aku harus menanyakan padanya nanti.” Pikirku.
“
Arra. Gomawo karena telah memberiku saran.” Kataku sambil tersenyum.
“
Geunde, apakah neo namjachingu tidak pergi kuliah?” Tanyanya.
“
Bussunsuriya?” Tanyaku tak mengerti.
“
Lihatlah! Dia ada disini. Dia sedang berjalan kearah kita.” Katanya sambil
melihat kearah L .
“
MWO? Mengapa dia ada disini? Bukankah dia sedang istirahat tadi?” Tanyaku tak percaya
sambil melihat kearah L .
“
Ommo. Dasom, lihatlah! Mata semua yeoja yang dilewatinya menanatap kagum
padanya.” Katanya.
“
Kau benar sekali. Aku tak akan membiarkannya tebar pesona pada yeoja-yeoja
itu.” Kataku sambil mengepalkan tanganku.
“
Neo? Mengapa kau bisa bersama namja ini lagi?” Tanya L tak terima sambil
menunjuk kearah Yonghwa.
“
Aku sedang mengobati memar di wajahnya akibat pukulanmu kemarin.” Kataku.
“
Apakah kau sedang berselingkuh dengannya?” Tanya L sambil menatap tajam padaku.
“
Apakah kau mempunyai buktinya?” Tanyaku sambil menatap tajam padanya.
“
Buktinya adalah aku melihat kalian berciuman di clubbing dengan mata kepalaku
sendiri.” Kata L sambil melihat kearah Yonghwa.
TBC
2 komentar:
Wah... Ternyata ada yang MyungSom shipper juga sama kayak aku...
Pas searching ff mereka eh... Ketemu blog ini dan baca ffnya...
Maaf aku langsung komen dipart ini karena aku baru tahu...
Ini nggak dilanjut?
Lanjut dong...
Seru tahu...
Seru banget sumpah...
Iya, gpp. Cerita ini berlanjut dong. Bahkan sampai part 26. Makanya baca terus tiap part nya. Kalo bisa dari part 1 biar makin seru. Terima kasih sudah baca ff di blog ini ya. Hehehe :)
Posting Komentar