[SEASON’S
TWO] Are You Crazy? Part 7
Title : [SEASON’S TWO] Are You Crazy?
Part 7
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Romance, Sad and School Life
Main
Cast : Kim Myung Soo aka L and
Krystal Jung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Kim Ji Won, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Jung
Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim Dasom, Jessica
Jung, Lee Taemin, Nam Woohyun, Lee Sungyeol
Note: Sebelum Reader
membaca “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?” ini. Alangkah lebih baik jika Reader
membaca terlebih dahulu “[SERIES] Are You Crazy?”. Karena “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?”
merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Are You Crazy?”. Tetaplah berkunjung di
blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader
sangat penasaran.
[SERIES] Are You Crazy Part 1 [SERIES] Are You Crazy Part 2 [SERIES] Are You Crazy Part 3 [SERIES] Are You Crazy Part 4 [SERIES] Are You Crazy Part 5 [SERIES] Are You Crazy Part 6 [SERIES] Are You Crazy Part 7 [SERIES] Are You Crazy Part 8 [SERIES] Are You Crazy Part 9 [SERIES] Are You Crazy Part 10 [SERIES] Are You Crazy Part 11 [SERIES] Are You Crazy Part 12 END [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 1 [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 2 [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 3 [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 4 [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 5 [SEASON’S TWO] Are You Crazy Part 6
Preview
“ Aish… Aku tidak
menyangka bahwa mereka telah memikirkan rencana ini. Aku tidak akan membiarkan
mereka mengambil saham di perusahaanku. Aku harus melakukan sesuatu. Cepat atau
lambat, aku akan merebut perusahaan kalian.” Pikir L sambil mengeluarkan
smirknya.
Next
Date: 13 November 2014,
8.00 a.m.
Pagi ini jalanan di Kota Seoul sangat lancar. Terlihat
beberapa mobil berwarna hitam melaju dengan cepat menuju perusahaan terbesar di
Korea ini. Mobil itu berhenti tepat didepan gedung perusahaan. Saat itu juga,
sosok namja keluar dari salah satu mobil itu dengan fashion yang memukau.
Terlihat para pegawai yang menyambutnya dengan ramah dan tersenyum kagum. Namja
itu adalah L . Dia berjalan dengan santai sambil membalas setiap sapaan dari
pegawainya bahkan terdengar olehnya beberapa pegawai yeoja sedang memujinya.
Akhirnya dia tiba di ruangannya lalu duduk dan mengatur nafasnya. Lima menit
kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Dia memberi intruksi agar orang yang
mengetuk pintu ruangannya masuk. Dia melihat sosok ayahnya beserta sekretaris
Park masuk ke ruangannya lalu dia pun menyapa mereka.
“ Bagaimana hari pertamamu bekerja disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Sangat menakjubkan. Apakah appa tahu? Semua pegawai yeoja
disini mengagumi ketampananku ini.” Kata L dengan percaya diri.
“ Yak, apakah kau lupa tujuanmu mulai bekerja? Apakah kau
berniat untuk mengencani salah satu pegawai yeoja disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Arra, itu tidak mungkin. Omma akan memarahiku bila aku
ketahuan berselingkuh darinya.” Kata L sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Yak, neo omma adalah nae anae. Mengapa kau menganggap hal
ini seperti perselingkuhan? Aish jinja, dasar anak durhaka.” Gerutu Soo Hyun.
“ Geunde, mengapa appa datang ke ruanganku?” Tanya L .
“ Ah, aku hampir saja lupa. Ini adalah sekretaris Park.
Sekretaris Park mulai detik ini akan menjadi sekretarismu. Perkenalkan dirimu!”
Kata Soo Hyun.
“ Joneun Park Jiyeon imnida.” Sapa Jiyeon.
“ Ah, nde. Joneun Kim Myung Soo imnida. Kau bisa memanggilku,
L .” Kata L sambil tersenyum.
“ Jiyeon adalah anak dari nae chingu. Aku harap kau
memperlakukannya dengan baik karena ibunya adalah mantan kekasihku dulu.” Kata
Soo Hyun sambil tertawa.
“ MWO? Aish jinja, bila omma melihatnya mungkin omma akan
marah.” Kata L .
“ Aniyo. Neo omma sudah mengetahuinya. Geure, kerjakan semua
pekerjaanmu mulai sekarang. Bila ada yang ingin ditanyakan maka datanglah ke
ruanganku. Ah, Jiyeon. Bila dia menggodamu maka jangan segan-segan kau
memukulnya, arachi!” Kata Soo Hyun sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Ah, nde. Sajangnim.” Kata Jiyeon sambil tersenyum.
“ Aish jinja, sudah tua seperti itu masih sempat menggoda
sekretarisku.” Gerutu L sedangkan Soo Hyun keluar dari ruangannya sambil
tertawa.
Akhirnya L mulai bekerja dengan ditemani oleh Jiyeon. Seiring
dengan berjalannya waktu, mereka menjadi lebih akrab karena usia mereka yang sebaya.
Kini mereka sedang makan siang di kantin perusahaan. Terlihat banyak mata yang
melihat kearah mereka. Namun, mereka terlihat lebih santai bahkan tertawa
bersama. Tiba-tiba sesosok yeoja datang dan duduk disamping L .
“ Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan datang
kesini?” Tanya L pada Sulli.
“ Aku sudah meneleponmu tadi. Tapi kau tidak menjawabnya.
Nugu?” Tanya Sulli sambil melihat kearah Jiyeon.
“ Dia adalah sekretarisku. Namanya adalah Park Jiyeon.
Jiyeon-a, dia adalah tunanganku. Namanya adalah Choi Sulli.” Kata L
memperkenalkan mereka.
“ Sejak kapan kau bekerja disini?” Tanya Sulli pada Jiyeon.
“ Sebenarnya aku masih magang disini. Geunde, sajangnim
menyuruhku untuk menjadi sekretaris anaknya karena usia kami yang sebaya.”
Jelas Jiyeon.
“ Daebak! Apakah kau telah menggoda sajangnim sebelumnya?
Mengapa beliau mengijinkanmu menjadi sekretaris tunanganku? Padahal kau adalah
pegawai magang disini.” Tanya Sulli.
“ Geumane! Apakah kau ingin menghina nae appa? Bila kau emosi
seperti ini maka lebih baik kau pergi dari sini. Jiyeon-a, kajja!” Kata L lalu
mereka pergi meninggalkan Sulli yang masih tercengang.
“ Aish jinja, mengapa
dia begitu baik pada yeoja itu? Apakah dia menyukai yeoja itu? Yeoja itu sangat
cantik. Apakah selama ini usahaku untuk menyingkirkan Krystal sia-sia? Bila
akhirnya dia menemukan yeoja lain. Aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus
melakukan sesuatu.” Pikir Sulli sambil berjalan menuju ruangan L .
L membuka satu persatu berkas yang ada di mejanya. Dia
membaca tiap halaman sambil mengeluarkan smirknya. Tak lupa dia meminum kopinya
disela menandatangani tiap kontrak. Ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.
Dia membaca pesannya itu tanpa membalasnya hingga beberapa menit kemudian
sesosok yeoja masuk ke ruangannya.
“ Apakah kau masih marah padaku? Mengapa kau tidak membalas
pesan dariku?” Tanya Sulli.
“ Ani. Geunyang, aku sedang sibuk.” Elak L .
“ Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kita mendapat undangan
pesta di clubbing. Apakah kita akan datang?” Tanya Sulli sambil berjalan menuju
arah samping L .
“ Jam berapa?” Tanya L .
“ Jam 9 p.m. Otte?” Tanya Sulli sambil duduk dipangkuan dan
merangkulkan lengannya di leher L .
“ Araseo. Aku akan menyusulmu.” Kata L .
“ Apakah kita tidak bisa pergi bersama?” Tanya Sulli dengan
aegyonya.
“ Mian, aku takut kau menungguku terlalu lama. Geure, lebih
baik kau pulang sekarang!” Kata L sambil melepaskan lengan Sulli dari lehernya.
“ Shirreo.” Tolak Sulli sambil merangkulkan lengannya
kembali.
“ Wae?” Tanya L tak mengerti.
“ Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau menciumku.” Kata
Sulli sambil tersenyum.
L tersenyum sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Sulli.
Sulli pun menutup matanya namun tidak dengan L . Sebelum L mencium Sulli, dia
mengeluarkan smirknya terlebih dahulu lalu mencium bibir mungil Sulli. Awalnya
dia hanya menempelkan bibirnya namun lama-kelamaan dia melumat bibir Sulli.
Sulli tak kuasa untuk berhenti membalas tiap lumatan yang L berikan padanya. L
terus melumat bibir Sulli tanpa menutup matanya hingga dia melepaskan ciuman
mereka karena kehabisan nafas. L pun merapikan lipstick di bibir Sulli yang
sedikit berantakan akibat ciuman mereka dengan jarinya. Sulli tersenyum senang.
Setelah itu, Sulli mencium wajah L lalu pergi keluar dari ruangan. L pun
memanggil Jiyeon ke ruangannya. Tak lama kemudian, Jiyeon datang. L menyuruhnya
untuk menghapus noda lipstick yang ada diwajahnya. Jiyeon hanya menatap nanar
tak percaya padanya.
“ Yak, apakah kau tidak bisa menghapusnya dengan tanganmu
sendiri? Padahal kau yang berciuman. Mengapa aku yang jadi repot seperti ini?”
Tanya Jiyeon tak terima.
“ Aku terpaksa melakukannya karena dia tidak akan pergi dari
sini sebelum ku cium.” Kata L .
“ Mengapa kau bertunangan dengannya? Aish jinja, mengapa
lipsticknya tebal sekali?” Gerutu Jiyeon sambil membersihkan lipstick di wajah
L dengan tissue basah.
“ Aku terpaksa bertunangan dengannya karena aku harus
melakukan sesuatu untuk seseorang.” Kata L .
“ Apakah seseorang itu adalah yeoja?” Tanya Jiyeon.
“ Nde.” Kata L sambil tersenyum dan mengingat Krystal.
“ Aigoo, yeoja itu sungguh kasihan sekali bila mengetahui
bahwa namjanya telah berciuman mesra dengan yeoja lain. Bila aku yang menjadi
yeoja itu maka aku sudah memutuskanmu.” Kata Jiyeon.
“ Dia berbeda denganmu. Aku akan mengenalkan dia padamu bila
waktunya sudah tiba.” Kata L .
“ Jeongmalyo? Aku rasa dia adalah yeoja yang sangat baik.
Geure, lipstiknya sudah hilang. Aku keluar sekarang, sajangnim.” Pamit Jiyeon
sedangkan L hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah pekerjaannya selesai, L bergegas pergi ke clubbing.
Setibanya disana, dia melihat Sulli bersama chingunya. Dia pun menghampiri
mereka. Sulli terlihat senang sekaligus bangga karena dia berhasil membawa L
dalam pesta itu. Mereka pun berbincang-bincang dan toast. Selama dua jam mereka berada disana, akhirnya L berpamitan
kepada chingu Sulli karena sekarang sudah larut malam dan Sulli sangat mabuk.
Setelah memasukan Sulli dalam mobil, dia membawa Sulli ke hotel. Setibanya di
hotel, dia membaringkan Sulli di ranjang. Saat dia akan beranjak pergi, Sulli
menahan tangannya.
“ Oedi? Apakah kau tidak ingin tidur bersamaku?” Tanya Sulli.
“ Kau mabuk.” Kata L .
“ Jebal, temani aku tidur!” Pinta Sulli lalu L menghampiri
dan berbaring disampingnya.
“ Mengapa kau ingin bertunangan denganku? Padahal kau sudah
mengetahui bahwa aku mencintai yeoja lain.” Tanya L .
“ Mengapa kau bertanya hal ini lagi? Aku sangat mencintaimu.
Meskipun aku mengetahui bahwa kau masih mencintai yeoja itu.” Kata Sulli sambil
memeluk L .
“ Mengapa kau tak pernah mengajakku untuk pergi ke rumahmu?
Padahal aku ingin sekali kesana sehingga aku tak perlu membawamu ke hotel
seperti ini. Bagaimana juga rumahmu adalah rumahku juga?” Tanya L .
“ Aniyo, bukan begitu. Araseo, aku akan mengajakmu ke rumahku
lain kali.” Elak Sulli.
“ Tidurlah! Kau terlihat lelah sekali.” Kata L sambil
memakaikan selimut untuk mereka.
“ Dia bilang bahwa dia
sangat mencintaiku. Apakah itu mungkin? Bukankah dia hanya mencintai harta
keluargaku saja? Aku tidak mudah untuk kau bodohi, Sulli. Cepat atau lambat,
aku pasti akan merebut semua yang keluargamu miliki tanpa terkecuali. Aku harus
bertindak secepatnya agar aku terbebaskan dari semua ini.” Pikir L sambil
memejamkan matanya.
Date: 14 November 2014,
7.00 a.m.
L terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ponselnya
berdering. Detik itu juga, dia duduk disamping ranjang dan menjawab panggilan
teleponnya. Setelah itu, dia masuk ke kamar mandi lalu mandi. Saat dia keluar
dari kamar mandi, dia melihat Sulli menggeliatkan tubuhnya. Sulli belum
sepenuhnya sadar hingga dia mengambil air minum untuknya. Sulli menerima air
minum itu dengan senang hati. Setelah itu, Sulli membuka matanya dan tersenyum
manis.
“ Bagaimana tidurmu?” Tanya L sambil memakai kemejanya.
“ Nyenyak sekali. Geunde, dimana kita sekarang?” Tanya Sulli.
“ Apakah kau lupa? Biasanya kau selalu ingat meskipun kau
sedang mabuk.” Tanya L .
“ Ah, aku ingat. Geunde, mengapa kau rapi sekali? Apakah kau
akan pergi ke kantor?” Tanya Sulli.
“ Nde, aku akan pergi ke kantor setelah mengantarmu pulang.
Rapikan dirimu, palli!” Titah L lalu Sulli bergegas masuk ke kamar mandi.
Tepat pukul 8.00 a.m, mereka tiba didepan rumah Sulli. Sulli
pun turun dari mobil dan melambaikan tangannya kearah L . L tersenyum manis
lalu melajukan mobilnya kembali. Namun satu detik kemudian, dia mengeluarkan
smirknya sambil melihat Sulli yang berjalan masuk ke rumahnya melalui spion
mobilnya. Setibanya di kantor, dia mendapatkan teguran dari Jiyeon karena dia
datang terlambat hingga membuat Jiyeon gelagapan dalam menghandle rapat. Dia
menatap tajam pada Jiyeon karena Jiyeon menegurnya didepan pegawai lainnya dan
hal itu sontak membuat Jiyeon merinding dan berhenti bicara lalu berjalan
kearah belakangnya .Dia melihat tingkah laku Jiyeon yang ketakutan seperti itu
hanya bisa menahan tawanya. Akhirnya mereka masuk ke ruangan rapat dan memulai
rapat itu.
Akhirnya rapat itu berakhir dengan lancar. Setibanya di
ruangan, dia bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian casual. Saat keluar
dari ruangan, Jiyeon membelalakan matanya tak percaya. Dia memberikan intruksi
pada Jiyeon, bila ada orang yang mencarinya maka dia harus mengatakan bahwa
dirinya sedang sibuk. Jiyeon menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti
lalu dia keluar dari gedung perusahaan menggunakan mobilnya. Dia pergi menuju
restoran Cheongdamdong. Setibanya di restoran, dia masuk ke ruangan yang telah
dipesan sebelumnya dan dia melihat seseorang yang telah menunggunya lalu menghampirinya.
“ Apakah kau sudah menyelidikinya?” Tanya L .
“ Nde, ini adalah informasi yang anda butuhkan.” Kata namja
itu.
“ Kerja bagus. Kamsahamnida. Aku akan mentransferkan uangnya
segera. Tunggulah selama lima menit! Kau boleh keluar sekarang!” Kata L .
“ Ah, nde. Kamsahamnida. Annyeong hi-gyeseyo.” Pamit namja
itu sedangkan L tersenyum sambil melihat kepergian namja itu.
L membuka amplop berwarna cokelat dan mengambil isi dari
amplop itu. Dalam amplop itu terdapat beberapa kertas yang bertuliskan tentang
pemilik saham dari perusahan K-Group. Dia tersenyum penuh kemenangan setelah
membacanya. Ternyata pemilik saham terbesar di perusahaan itu adalah milik
keluarganya. Posisi kedua dimiliki oleh Keluarga Lee yang tak lain chingu
appanya adalah Lee Donghae. Sedangkan
sisanya adalah saham milik investor dibawah naungan perusahaan keluarganya. Dia
memasukan kembali kertas itu kedalam amplop lalu dia pergi ke kantor kembali.
Setibanya di kantor, dia menyuruh Jiyeon untuk membuat janji pertemuan antara
dirinya dengan direktur perusahaan Lee. Setelah itu, dia masuk ke ruangannya.
Dia membaca kembali kertas itu, dia menemukan hal yang benar-benar menakjubkan.
Tak lupa dia memberikan tanda pada tiap kata yang membuatnya mengeluarkan
smirknya.
Kini tepat pukul 4.00 p.m, L bergegas pergi ke perusahaan Lee
karena dia sudah membuat janji untuk mengadakan pertemuan disana. Saat dia akan
menaiki lift, dia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat yeoja yang
dirindukannya selama ini berada dihadapannya lalu dia pun masuk. Saat pintu
lift tertutup, dia melihat kearah Krystal. Sedangkan Krystal berpura-pura tidak
melihatnya.
“ Bagaimana keadaanmu?” Tanya L .
“ Aku baik-baik saja.” Kata Krystal dengan acuhnya.
“ Apakah kau bekerja disini?” Tanya L .
“ Menurutmu.” Kata Krystal dengan dinginnya.
“ Kau sama sekali tidak berubah. Kau masih saja
mengacuhkanku. Geunde, aku senang sekali bisa melihatmu saat ini.” Kata L .
Pintu lift pun terbuka, Krystal keluar dari lift tanpa
berpamitan pada L . L pun menekan tombol untuk menutup pintu lift kembali.
Akhirnya dia tiba di lantai paling atas. Dia masuk ke ruangan itu dan dia
melihat sesosok namja yang taka sing baginya sedang menunggunya.
“ Annyeong Kim Myung Soo-ssi.” Sapa Taemin.
“ Annyeong.” Sapa L .
“ Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir
kali kita bertemu ketika pesta pertunanganmu dengan Sulli.” Tanya Taemin.
“ Kabarku baik-baik saja.” Kata L .
“ Geunde, mengapa kau ingin bertemu denganku? Setelah aku
menanyakan pada sekretarisku bahwa perusahaanku tidak bekerjasama dengan
perusahaanmu.” Tanya Taemin.
“ Aku datang kemari karena ingin bekerjasama denganmu.” Kata
L .
“ Apakah yang ingin kau tawarkan padaku?” Tanya Taemin.
“ Perusahaan K-Group. Otte?” Tanya L .
“ MWO? Bussunsuriya?” Tanya Taemin.
“ Aku sudah lama mengetahui latar belakang Krystal. Aku ingin
mengambil alih perusahaan K-Group dan memberikannya pada Krystal. Aku sudah
lama menyusun rencana ini sendirian. Geunde, sepertinya aku membutuhkan
bantuanmu karena perusahaanmu merupakan pemegang saham terbesar kedua di
perusahaan itu. Lihatlah ini!” Kata L sambil memberikan amplop berwarna cokelat
pada Taemin lalu Taemin membuka dan membaca isi dari amplop itu.
“ Darimana kau mendapatkan informasi ini?” Tanya Taemin.
“ Aku telah menyelidiki mereka selama ini. Aku ingin
perusahaanmu menarik kembali saham yang ada di perusahaan itu. Aku ingin
membuat perusahaan itu dalam keadaan kacau karena kekurangan investor dan
tentunya kali ini aku tidak akan membantu mereka. Sedangkan aku akan menghasut
para investor lainnya agar menarik saham mereka karena para investor itu berada
dibawah naungan perusahaanku.” Jelas L .
“ Apakah kau yakin hal ini akan berhasil?” Tanya Taemin.
“ Nde. Selain itu, aku memiliki kartu As lainnya.” Kata L .
“ Bagaimana dengan pertunanganmu?” Tanya Taemin.
“ Aku akan memutuskan pertunangan itu dan aku akan kembali
pada Krystal.” Kata L .
“ Ah, jadi kau telah merencanakannya selama ini. Araseo, aku
akan mempertimbangkan hal ini dan menghubungimu nanti.” Kata Taemin sambil
tersenyum.
“ Geunde, aku ingin kau rahasiakan semua ini baik keluargamu
maupun Krystal. Aku takut mereka akan menjadi penghalang bagi kita. Aku akan
bergerak setelah kau memberikan konfirmasi padaku.” Kata L .
“ Araseo.” Kata Taemin.
“ Geure, kalau begitu aku pergi sekarang. Annyeong.” Pamit L
lalu pergi dari perusahaan itu.
Date: 17 November 2014,
9.00 a.m.
Breaking News
Pada tanggal 17
November tepat pukul 9.00 a.m, Perusahaan K-Group diisukan akan mengalami
kebangkrutan karena banyak investor yang mengundurkan diri bahkan menarik
sahamnya termasuk perusahaan Lee. Perusahaan Lee mengundurkan diri sebagai
pemegang saham di perusahaan K-Group karena memiliki masalah pribadi diantara
kedua perusahaan tersebut. Kini pemegang saham yang masih bertahan adalah
Perusahaan Kim. Akankah Perusahaan Kim mengundurkan diri sebagai pemegang saham
di perusahaan K-Group mengingat banyaknya investor yang mengundurkan diri?
Sekian dan terima kasih.
“ Sepertinya rencana kita berjalan dengan lancar, L .” Kata
Taemin sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ini adalah awal untuk kehancuran mereka. Tunggulah sampai
kita memainkan kartu As yang ku miliki ini!” Kata L .
“ Apakah kartu As itu?” Tanya Taemin.
“ Kita akan mengirimkan berkas ini pada pihak kejaksaan.”
Kata L .
“ Mengapa kita tidak mengirimkan berkas itu pada polisi?”
Tanya Taemin.
“ Karena aku tidak percaya pada polisi.” Kata L .
“ Geure, sekarang adalah saatnya kau bergerak sesuai dengan
rencana kita ini.” Kata Taemin.
“ Araseo.” Kata L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kalau begitu, aku harus pergi ke perusahaanku. Annyeong.”
Pamit Taemin.
“ Annyeong.” Kata L sambil melihat kepergian Taemin dari
ruangannya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar