Sabtu, 06 Desember 2014

[SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 7

[SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 7
Title                 : [SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 7
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Sad and School Life
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Krystal Jung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Kim Ji Won, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim Dasom, Jessica Jung, Lee Taemin, Nam Woohyun, Lee Sungyeol

Note: Sebelum Reader membaca “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Are You Crazy?”.  Karena “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Are You Crazy?”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.



Preview

“ Aish… Aku tidak menyangka bahwa mereka telah memikirkan rencana ini. Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil saham di perusahaanku. Aku harus melakukan sesuatu. Cepat atau lambat, aku akan merebut perusahaan kalian.” Pikir L sambil mengeluarkan smirknya.

Setelah menguping pembicaraan mereka, L kembali ke kamarnya. Setibanya di kamar, L mengunci pintu dan menelepon seseorang. Dia menyuruh seseorang untuk menyelidiki saham di perusahaannya dan perusahaan tuan Choi. Tak lupa dia menyuruh untuk menyelidiki saham di perusahaan Donghae dan Jessica. Dia pun menutup telepon. Dia berjalan menuju pintu lalu keluar menuju ruang kerja Soo Hyun. Setibanya disana, L mengunci pintu dan bicara serius dengan Soo Hyun. Setelah selesai, Soo Hyun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti. L membuka pintu lalu keluar dan berjalan menuju kamarnya kembali sambil mengeluarkan smirknya.

Next

Date: 13 November 2014, 8.00 a.m.

Pagi ini jalanan di Kota Seoul sangat lancar. Terlihat beberapa mobil berwarna hitam melaju dengan cepat menuju perusahaan terbesar di Korea ini. Mobil itu berhenti tepat didepan gedung perusahaan. Saat itu juga, sosok namja keluar dari salah satu mobil itu dengan fashion yang memukau. Terlihat para pegawai yang menyambutnya dengan ramah dan tersenyum kagum. Namja itu adalah L . Dia berjalan dengan santai sambil membalas setiap sapaan dari pegawainya bahkan terdengar olehnya beberapa pegawai yeoja sedang memujinya. Akhirnya dia tiba di ruangannya lalu duduk dan mengatur nafasnya. Lima menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Dia memberi intruksi agar orang yang mengetuk pintu ruangannya masuk. Dia melihat sosok ayahnya beserta sekretaris Park masuk ke ruangannya lalu dia pun menyapa mereka.
“ Bagaimana hari pertamamu bekerja disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Sangat menakjubkan. Apakah appa tahu? Semua pegawai yeoja disini mengagumi ketampananku ini.” Kata L dengan percaya diri.
“ Yak, apakah kau lupa tujuanmu mulai bekerja? Apakah kau berniat untuk mengencani salah satu pegawai yeoja disini?” Tanya Soo Hyun.
“ Arra, itu tidak mungkin. Omma akan memarahiku bila aku ketahuan berselingkuh darinya.” Kata L sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Yak, neo omma adalah nae anae. Mengapa kau menganggap hal ini seperti perselingkuhan? Aish jinja, dasar anak durhaka.” Gerutu Soo Hyun.
“ Geunde, mengapa appa datang ke ruanganku?” Tanya L .
“ Ah, aku hampir saja lupa. Ini adalah sekretaris Park. Sekretaris Park mulai detik ini akan menjadi sekretarismu. Perkenalkan dirimu!” Kata Soo Hyun.
“ Joneun Park Jiyeon imnida.” Sapa Jiyeon.
“ Ah, nde. Joneun Kim Myung Soo imnida. Kau bisa memanggilku, L .” Kata L sambil tersenyum.
“ Jiyeon adalah anak dari nae chingu. Aku harap kau memperlakukannya dengan baik karena ibunya adalah mantan kekasihku dulu.” Kata Soo Hyun sambil tertawa.
“ MWO? Aish jinja, bila omma melihatnya mungkin omma akan marah.” Kata L .
“ Aniyo. Neo omma sudah mengetahuinya. Geure, kerjakan semua pekerjaanmu mulai sekarang. Bila ada yang ingin ditanyakan maka datanglah ke ruanganku. Ah, Jiyeon. Bila dia menggodamu maka jangan segan-segan kau memukulnya, arachi!” Kata Soo Hyun sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Ah, nde. Sajangnim.” Kata Jiyeon sambil tersenyum.
“ Aish jinja, sudah tua seperti itu masih sempat menggoda sekretarisku.” Gerutu L sedangkan Soo Hyun keluar dari ruangannya sambil tertawa.

Akhirnya L mulai bekerja dengan ditemani oleh Jiyeon. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka menjadi lebih akrab karena usia mereka yang sebaya. Kini mereka sedang makan siang di kantin perusahaan. Terlihat banyak mata yang melihat kearah mereka. Namun, mereka terlihat lebih santai bahkan tertawa bersama. Tiba-tiba sesosok yeoja datang dan duduk disamping L .
“ Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan datang kesini?” Tanya L pada Sulli.
“ Aku sudah meneleponmu tadi. Tapi kau tidak menjawabnya. Nugu?” Tanya Sulli sambil melihat kearah Jiyeon.
“ Dia adalah sekretarisku. Namanya adalah Park Jiyeon. Jiyeon-a, dia adalah tunanganku. Namanya adalah Choi Sulli.” Kata L memperkenalkan mereka.
“ Sejak kapan kau bekerja disini?” Tanya Sulli pada Jiyeon.
“ Sebenarnya aku masih magang disini. Geunde, sajangnim menyuruhku untuk menjadi sekretaris anaknya karena usia kami yang sebaya.” Jelas Jiyeon.
“ Daebak! Apakah kau telah menggoda sajangnim sebelumnya? Mengapa beliau mengijinkanmu menjadi sekretaris tunanganku? Padahal kau adalah pegawai magang disini.” Tanya Sulli.
“ Geumane! Apakah kau ingin menghina nae appa? Bila kau emosi seperti ini maka lebih baik kau pergi dari sini. Jiyeon-a, kajja!” Kata L lalu mereka pergi meninggalkan Sulli yang masih tercengang.

“ Aish jinja, mengapa dia begitu baik pada yeoja itu? Apakah dia menyukai yeoja itu? Yeoja itu sangat cantik. Apakah selama ini usahaku untuk menyingkirkan Krystal sia-sia? Bila akhirnya dia menemukan yeoja lain. Aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus melakukan sesuatu.” Pikir Sulli sambil berjalan menuju ruangan L .

L membuka satu persatu berkas yang ada di mejanya. Dia membaca tiap halaman sambil mengeluarkan smirknya. Tak lupa dia meminum kopinya disela menandatangani tiap kontrak. Ponselnya bergetar menandakan pesan masuk. Dia membaca pesannya itu tanpa membalasnya hingga beberapa menit kemudian sesosok yeoja masuk ke ruangannya.
“ Apakah kau masih marah padaku? Mengapa kau tidak membalas pesan dariku?” Tanya Sulli.
“ Ani. Geunyang, aku sedang sibuk.” Elak L .
“ Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kita mendapat undangan pesta di clubbing. Apakah kita akan datang?” Tanya Sulli sambil berjalan menuju arah samping L .
“ Jam berapa?” Tanya L .
“ Jam 9 p.m. Otte?” Tanya Sulli sambil duduk dipangkuan dan merangkulkan lengannya di leher L .
“ Araseo. Aku akan menyusulmu.” Kata L .
“ Apakah kita tidak bisa pergi bersama?” Tanya Sulli dengan aegyonya.
“ Mian, aku takut kau menungguku terlalu lama. Geure, lebih baik kau pulang sekarang!” Kata L sambil melepaskan lengan Sulli dari lehernya.
“ Shirreo.” Tolak Sulli sambil merangkulkan lengannya kembali.
“ Wae?” Tanya L tak mengerti.
“ Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau menciumku.” Kata Sulli sambil tersenyum.

L tersenyum sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Sulli. Sulli pun menutup matanya namun tidak dengan L . Sebelum L mencium Sulli, dia mengeluarkan smirknya terlebih dahulu lalu mencium bibir mungil Sulli. Awalnya dia hanya menempelkan bibirnya namun lama-kelamaan dia melumat bibir Sulli. Sulli tak kuasa untuk berhenti membalas tiap lumatan yang L berikan padanya. L terus melumat bibir Sulli tanpa menutup matanya hingga dia melepaskan ciuman mereka karena kehabisan nafas. L pun merapikan lipstick di bibir Sulli yang sedikit berantakan akibat ciuman mereka dengan jarinya. Sulli tersenyum senang. Setelah itu, Sulli mencium wajah L lalu pergi keluar dari ruangan. L pun memanggil Jiyeon ke ruangannya. Tak lama kemudian, Jiyeon datang. L menyuruhnya untuk menghapus noda lipstick yang ada diwajahnya. Jiyeon hanya menatap nanar tak percaya padanya.
“ Yak, apakah kau tidak bisa menghapusnya dengan tanganmu sendiri? Padahal kau yang berciuman. Mengapa aku yang jadi repot seperti ini?” Tanya Jiyeon tak terima.
“ Aku terpaksa melakukannya karena dia tidak akan pergi dari sini sebelum ku cium.” Kata L .
“ Mengapa kau bertunangan dengannya? Aish jinja, mengapa lipsticknya tebal sekali?” Gerutu Jiyeon sambil membersihkan lipstick di wajah L dengan tissue basah.
“ Aku terpaksa bertunangan dengannya karena aku harus melakukan sesuatu untuk seseorang.” Kata L .
“ Apakah seseorang itu adalah yeoja?” Tanya Jiyeon.
“ Nde.” Kata L sambil tersenyum dan mengingat Krystal.
“ Aigoo, yeoja itu sungguh kasihan sekali bila mengetahui bahwa namjanya telah berciuman mesra dengan yeoja lain. Bila aku yang menjadi yeoja itu maka aku sudah memutuskanmu.” Kata Jiyeon.
“ Dia berbeda denganmu. Aku akan mengenalkan dia padamu bila waktunya sudah tiba.” Kata L .
“ Jeongmalyo? Aku rasa dia adalah yeoja yang sangat baik. Geure, lipstiknya sudah hilang. Aku keluar sekarang, sajangnim.” Pamit Jiyeon sedangkan L hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah pekerjaannya selesai, L bergegas pergi ke clubbing. Setibanya disana, dia melihat Sulli bersama chingunya. Dia pun menghampiri mereka. Sulli terlihat senang sekaligus bangga karena dia berhasil membawa L dalam pesta itu. Mereka pun berbincang-bincang dan toast. Selama dua jam mereka berada disana, akhirnya L berpamitan kepada chingu Sulli karena sekarang sudah larut malam dan Sulli sangat mabuk. Setelah memasukan Sulli dalam mobil, dia membawa Sulli ke hotel. Setibanya di hotel, dia membaringkan Sulli di ranjang. Saat dia akan beranjak pergi, Sulli menahan tangannya.
“ Oedi? Apakah kau tidak ingin tidur bersamaku?” Tanya Sulli.
“ Kau mabuk.” Kata L .
“ Jebal, temani aku tidur!” Pinta Sulli lalu L menghampiri dan berbaring disampingnya.
“ Mengapa kau ingin bertunangan denganku? Padahal kau sudah mengetahui bahwa aku mencintai yeoja lain.” Tanya L .
“ Mengapa kau bertanya hal ini lagi? Aku sangat mencintaimu. Meskipun aku mengetahui bahwa kau masih mencintai yeoja itu.” Kata Sulli sambil memeluk L .
“ Mengapa kau tak pernah mengajakku untuk pergi ke rumahmu? Padahal aku ingin sekali kesana sehingga aku tak perlu membawamu ke hotel seperti ini. Bagaimana juga rumahmu adalah rumahku juga?” Tanya L .
“ Aniyo, bukan begitu. Araseo, aku akan mengajakmu ke rumahku lain kali.” Elak Sulli.
“ Tidurlah! Kau terlihat lelah sekali.” Kata L sambil memakaikan selimut untuk mereka.

“ Dia bilang bahwa dia sangat mencintaiku. Apakah itu mungkin? Bukankah dia hanya mencintai harta keluargaku saja? Aku tidak mudah untuk kau bodohi, Sulli. Cepat atau lambat, aku pasti akan merebut semua yang keluargamu miliki tanpa terkecuali. Aku harus bertindak secepatnya agar aku terbebaskan dari semua ini.” Pikir L sambil memejamkan matanya.

Date: 14 November 2014, 7.00 a.m.

L terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ponselnya berdering. Detik itu juga, dia duduk disamping ranjang dan menjawab panggilan teleponnya. Setelah itu, dia masuk ke kamar mandi lalu mandi. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat Sulli menggeliatkan tubuhnya. Sulli belum sepenuhnya sadar hingga dia mengambil air minum untuknya. Sulli menerima air minum itu dengan senang hati. Setelah itu, Sulli membuka matanya dan tersenyum manis.
“ Bagaimana tidurmu?” Tanya L sambil memakai kemejanya.
“ Nyenyak sekali. Geunde, dimana kita sekarang?” Tanya Sulli.
“ Apakah kau lupa? Biasanya kau selalu ingat meskipun kau sedang mabuk.” Tanya L .
“ Ah, aku ingat. Geunde, mengapa kau rapi sekali? Apakah kau akan pergi ke kantor?” Tanya Sulli.
“ Nde, aku akan pergi ke kantor setelah mengantarmu pulang. Rapikan dirimu, palli!” Titah L lalu Sulli bergegas masuk ke kamar mandi.

Tepat pukul 8.00 a.m, mereka tiba didepan rumah Sulli. Sulli pun turun dari mobil dan melambaikan tangannya kearah L . L tersenyum manis lalu melajukan mobilnya kembali. Namun satu detik kemudian, dia mengeluarkan smirknya sambil melihat Sulli yang berjalan masuk ke rumahnya melalui spion mobilnya. Setibanya di kantor, dia mendapatkan teguran dari Jiyeon karena dia datang terlambat hingga membuat Jiyeon gelagapan dalam menghandle rapat. Dia menatap tajam pada Jiyeon karena Jiyeon menegurnya didepan pegawai lainnya dan hal itu sontak membuat Jiyeon merinding dan berhenti bicara lalu berjalan kearah belakangnya .Dia melihat tingkah laku Jiyeon yang ketakutan seperti itu hanya bisa menahan tawanya. Akhirnya mereka masuk ke ruangan rapat dan memulai rapat itu.

Akhirnya rapat itu berakhir dengan lancar. Setibanya di ruangan, dia bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian casual. Saat keluar dari ruangan, Jiyeon membelalakan matanya tak percaya. Dia memberikan intruksi pada Jiyeon, bila ada orang yang mencarinya maka dia harus mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk. Jiyeon menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti lalu dia keluar dari gedung perusahaan menggunakan mobilnya. Dia pergi menuju restoran Cheongdamdong. Setibanya di restoran, dia masuk ke ruangan yang telah dipesan sebelumnya dan dia melihat seseorang yang telah menunggunya lalu menghampirinya.
“ Apakah kau sudah menyelidikinya?” Tanya L .
“ Nde, ini adalah informasi yang anda butuhkan.” Kata namja itu.
“ Kerja bagus. Kamsahamnida. Aku akan mentransferkan uangnya segera. Tunggulah selama lima menit! Kau boleh keluar sekarang!” Kata L .
“ Ah, nde. Kamsahamnida. Annyeong hi-gyeseyo.” Pamit namja itu sedangkan L tersenyum sambil melihat kepergian namja itu.

L membuka amplop berwarna cokelat dan mengambil isi dari amplop itu. Dalam amplop itu terdapat beberapa kertas yang bertuliskan tentang pemilik saham dari perusahan K-Group. Dia tersenyum penuh kemenangan setelah membacanya. Ternyata pemilik saham terbesar di perusahaan itu adalah milik keluarganya. Posisi kedua dimiliki oleh Keluarga Lee yang tak lain chingu appanya adalah Lee Donghae.  Sedangkan sisanya adalah saham milik investor dibawah naungan perusahaan keluarganya. Dia memasukan kembali kertas itu kedalam amplop lalu dia pergi ke kantor kembali. Setibanya di kantor, dia menyuruh Jiyeon untuk membuat janji pertemuan antara dirinya dengan direktur perusahaan Lee. Setelah itu, dia masuk ke ruangannya. Dia membaca kembali kertas itu, dia menemukan hal yang benar-benar menakjubkan. Tak lupa dia memberikan tanda pada tiap kata yang membuatnya mengeluarkan smirknya.

Kini tepat pukul 4.00 p.m, L bergegas pergi ke perusahaan Lee karena dia sudah membuat janji untuk mengadakan pertemuan disana. Saat dia akan menaiki lift, dia membelalakan matanya tak percaya ketika melihat yeoja yang dirindukannya selama ini berada dihadapannya lalu dia pun masuk. Saat pintu lift tertutup, dia melihat kearah Krystal. Sedangkan Krystal berpura-pura tidak melihatnya.
“ Bagaimana keadaanmu?” Tanya L .
“ Aku baik-baik saja.” Kata Krystal dengan acuhnya.
“ Apakah kau bekerja disini?” Tanya L .
“ Menurutmu.” Kata Krystal dengan dinginnya.
“ Kau sama sekali tidak berubah. Kau masih saja mengacuhkanku. Geunde, aku senang sekali bisa melihatmu saat ini.” Kata L .

Pintu lift pun terbuka, Krystal keluar dari lift tanpa berpamitan pada L . L pun menekan tombol untuk menutup pintu lift kembali. Akhirnya dia tiba di lantai paling atas. Dia masuk ke ruangan itu dan dia melihat sesosok namja yang taka sing baginya sedang menunggunya.
“ Annyeong Kim Myung Soo-ssi.” Sapa Taemin.
“ Annyeong.” Sapa L .
“ Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu. Terakhir kali kita bertemu ketika pesta pertunanganmu dengan Sulli.” Tanya Taemin.
“ Kabarku baik-baik saja.” Kata L .
“ Geunde, mengapa kau ingin bertemu denganku? Setelah aku menanyakan pada sekretarisku bahwa perusahaanku tidak bekerjasama dengan perusahaanmu.” Tanya Taemin.
“ Aku datang kemari karena ingin bekerjasama denganmu.” Kata L .
“ Apakah yang ingin kau tawarkan padaku?” Tanya Taemin.
“ Perusahaan K-Group. Otte?” Tanya L .
“ MWO? Bussunsuriya?” Tanya Taemin.
“ Aku sudah lama mengetahui latar belakang Krystal. Aku ingin mengambil alih perusahaan K-Group dan memberikannya pada Krystal. Aku sudah lama menyusun rencana ini sendirian. Geunde, sepertinya aku membutuhkan bantuanmu karena perusahaanmu merupakan pemegang saham terbesar kedua di perusahaan itu. Lihatlah ini!” Kata L sambil memberikan amplop berwarna cokelat pada Taemin lalu Taemin membuka dan membaca isi dari amplop itu.
“ Darimana kau mendapatkan informasi ini?” Tanya Taemin.
“ Aku telah menyelidiki mereka selama ini. Aku ingin perusahaanmu menarik kembali saham yang ada di perusahaan itu. Aku ingin membuat perusahaan itu dalam keadaan kacau karena kekurangan investor dan tentunya kali ini aku tidak akan membantu mereka. Sedangkan aku akan menghasut para investor lainnya agar menarik saham mereka karena para investor itu berada dibawah naungan perusahaanku.” Jelas L .
“ Apakah kau yakin hal ini akan berhasil?” Tanya Taemin.
“ Nde. Selain itu, aku memiliki kartu As lainnya.” Kata L .
“ Bagaimana dengan pertunanganmu?” Tanya Taemin.
“ Aku akan memutuskan pertunangan itu dan aku akan kembali pada Krystal.” Kata L .
“ Ah, jadi kau telah merencanakannya selama ini. Araseo, aku akan mempertimbangkan hal ini dan menghubungimu nanti.” Kata Taemin sambil tersenyum.
“ Geunde, aku ingin kau rahasiakan semua ini baik keluargamu maupun Krystal. Aku takut mereka akan menjadi penghalang bagi kita. Aku akan bergerak setelah kau memberikan konfirmasi padaku.” Kata L .
“ Araseo.” Kata Taemin.
“ Geure, kalau begitu aku pergi sekarang. Annyeong.” Pamit L lalu pergi dari perusahaan itu.

Date: 17 November 2014, 9.00 a.m.

Breaking News

Pada tanggal 17 November tepat pukul 9.00 a.m, Perusahaan K-Group diisukan akan mengalami kebangkrutan karena banyak investor yang mengundurkan diri bahkan menarik sahamnya termasuk perusahaan Lee. Perusahaan Lee mengundurkan diri sebagai pemegang saham di perusahaan K-Group karena memiliki masalah pribadi diantara kedua perusahaan tersebut. Kini pemegang saham yang masih bertahan adalah Perusahaan Kim. Akankah Perusahaan Kim mengundurkan diri sebagai pemegang saham di perusahaan K-Group mengingat banyaknya investor yang mengundurkan diri? Sekian dan terima kasih.

“ Sepertinya rencana kita berjalan dengan lancar, L .” Kata Taemin sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ini adalah awal untuk kehancuran mereka. Tunggulah sampai kita memainkan kartu As yang ku miliki ini!” Kata L .
“ Apakah kartu As itu?” Tanya Taemin.
“ Kita akan mengirimkan berkas ini pada pihak kejaksaan.” Kata L .
“ Mengapa kita tidak mengirimkan berkas itu pada polisi?” Tanya Taemin.
“ Karena aku tidak percaya pada polisi.” Kata L .
“ Geure, sekarang adalah saatnya kau bergerak sesuai dengan rencana kita ini.” Kata Taemin.
“ Araseo.” Kata L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kalau begitu, aku harus pergi ke perusahaanku. Annyeong.” Pamit Taemin.
“ Annyeong.” Kata L sambil melihat kepergian Taemin dari ruangannya.




TBC


Tidak ada komentar: