Senin, 28 Juli 2014

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 15

[SERIES] My Boyfriend is Psychopath Part 15
Title                 : My Boyfriend is Psychopath Part 15
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Mistery
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Kim Dasom
Other Cast       : Woohyun, Hoya, Sungyeol, Sungjong, Sungkyu, Dongwoo, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Lee Jonghyun, Hyorin, Soyou, Bora, Jung So Min, Yoon Seung Ah, Kim Hee Seon, Han Hyo Joo, Kim Ha Neul, Im Yoon Ah, Kwon Yuri, Seo Joo Hyun aka Seohyun, Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu aka Sunny, Tiffany Hwang, Jessica Jung, Luna, Victoria Song, Choi Sulli, Krystal Jung, Shin Min Ah, Park Jiyeon, Bae Suzy, Han Ji Min, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Lee Hyukjae aka Eunhyuk


Part 1   Part 2   Part 3   Part 4   Part 5   Part 6   Part 7   Part 8   Part 9  Part 10  Part 11  Part 12  Part 13  Part 14

Preview

Aku berjalan menelusuri lorong kampus hingga aku menemukan sebuah ruangan bertuliskan “Music Room’s”. Aku mengetuk pelan pintu ruangan itu. Lalu pintu itu terbuka, ku lihat Donghae sunbae tersenyum padaku.
“ Dasom, aku tahu pasti kau tertarik dengan club ini. Masuklah!” Kata Donghae.
“ Ah, nde. Donghae sunbae.” Kataku lalu masuk ke ruangan itu.

“ Jangan memanggilku Donghae sunbae. Aku merasa sudah tua bila kau memanggil seperti itu. Panggil aku, Donghae.” Kata Donghae.
“ Bukankah kau memang sudah tua? Joneun Lee Hyukjae imnida. Kau boleh memanggilku Eunhyuk.” Kata Eunhyuk sedangkan aku tertawa kecil mendengarnya.
“ Ah, nde. Joneun Kim Dasom imnida.” Kataku sambil tersenyum.
“ Sebenarnya anggota kami masih banyak. Geunde, mereka belum datang. Yak, perkenalkan dirimu! Mengapa kau diam saja? Kajja!” Titah Donghae lalu namja itu mengangkat wajahnya. Aku terkejut bukan main ketika melihatnya.
“ NEO?” Teriakku dan namja itu bersamaan.

Next

“ Apakah kalian saling mengenal?” Tanya Donghae.
“ ANI.” Elakku dan Kyuhyun bersamaan.
“ Wow, selain teriak bersamaan, sekarang mengelak pun bersamaan. Apakah kalian ditakdirkan untuk bertemu?” Tanya Eunhyuk.
“ MWO? NEO MICHEOSSOE?” Kata Kyuhyun tak terima.
“ Dasom, dia memang namja seperti itu. Kau harus memakluminya. Kyu, perkenalkan dirimu didepan anggota baru kita ini!” Titah Donghae.
“ Joneun Cho Kyuhyun imnida.” Kata Kyuhyun tanpa melihat kearahku sama sekali.
“ Joneun Kim Dasom imnida. Donghae oppa, aku harus pergi sekarang. Aku masih ada jadwal kuliah. Geunde, bila oppa membutuhkanku hubungi nomor ponselku saja.” Kataku.
“ Araseo. Kau jangan sungkan-sungkan untuk mampir ke ruang ini, nde!” Kata Donghae.
“ Ah, nde. Kalau begitu, aku pergi sekarang. Annyeong Donghae oppa, Eunhyuk-ssi dan Kyuhyun-ssi.” Kataku sambil melihat Kyuhyun, namun Kyuhyun mengabaikanku lalu aku keluar dari ruangan itu.
“ MWO? Namja itu bahkan lebih dingin daripada L . Ah, aku harus mengembalikan jaketnya besok.” Gumamku sambil berjalan menuju kelas.

Setelah selesai perkuliahan, aku pulang ke apartemen L . Saat aku masuk, aku terkejut bukan main melihat kondisi apartemen yang sangat berantakan. Sedangkan L tersenyum padaku lalu menonton TV kembali.
“ Yak, mengapa apartemenmu berantakan sekali?” Tanyaku tak terima sambil membereskannya.
“ Mian, tadi aku sedang mencari pisauku yang kau sembunyikan.” Kata L sambil menunjukan pisau itu padaku.
“ Aish jinja, seharusnya aku membuang pisau itu.” Kesalku.
“ Daripada membuangnya lebih baik membakarnya saja.” Katanya sambil mengeluarkan smirknya.
“ Ah, idemu cukup bagus juga.” Kataku sambil menghampirinya.
“ Apa yang kau inginkan?” Tanyanya sambil menyembunyikan pisau itu dibelakang tubuhnya.
“ Berikan pisau itu padaku! Aku akan membakarnya.” Kataku sambil berusaha mengambil pisau itu.
“ Jika kau bisa mengambilnya dariku maka kau boleh membakarnya.” Katanya sambil berlari menjauhi diriku.

Aku terus mengejarnya. Saat aku akan menangkapnya, dia dengan mudahnya menghindariku. Aku dibuat lelah olehnya. Akhirnya aku menyerah lalu duduk di sofa. Dia berjalan menghampiriku lalu duduk disampingku.
“ Otte? Apakah kau menyerah?” Tanyanya.
“ Ani. Yes, kau telah masuk perangkapku.” Kataku sambil mengambil pisau itu dari tangannya lalu berlarian menjauhi dirinya lagi.
“ Yak, sial. Kau menjebakku. Aku akan mengambilnya lagi. Kali ini aku akan mendapatkannya dan menyimpannya ditempat yang tidak kau ketahui.” Teriaknya sambil mengejarku.

Dia terus mengejarku hingga aku kelelahan untuk menghindarinya. Saat aku sedang berlari, tiba-tiba kakiku tersandung kaki meja. Aku memejamkan mataku ketika akan jatuh ke lantai. Aku merasa sangat aneh sekali karena lantainya sangat hangat sekali. Lalu aku membuka mataku dan terkejut ketika melihat L berada dibawahku.
“ Sampai kapan kau berada diatas tubuhku? Appo, punggungku sakit sekali.” Katanya lalu aku beranjak dari atas tubuhnya.
“ Ah, mian. Apakah rasanya sakit sekali?” Panikku.
“ Nde. Rasanya sakit sekali.” Katanya.
“ Bukalah pakaianmu! Aku ingin melihatnya.” Kataku lalu dia membuka bajunya.
“ Otte?” Tanyanya.
“ Ah, mianhae. Ada sedikit memar di punggungmu. Aku akan mengobatinya. Chankaman!” Kataku lalu mengambil peralatan P3K.

Setelah mengambil peralatan P3K, aku mulai mengobati memar dipunggungnya. Dia merintih kesakitan.
“ Yak, tak bisakah kau pelan-pelan mengobatinya?” Tanyanya tak terima.
“ Arra. Geunde, ini sudah pelan-pelan. Apakah rasanya sangat sakit? Lalu bagaimana para korban yang telah kau tusuk dengan pisaumu itu? Mereka pasti merasakan lebih sakit daripada memarmu ini.” Kataku namun ku lihat dia hanya diam saja.

Setelah selesai mengobatinya, aku mengambil buku gambar dan pensil yang telah ku beli tadi. Aku menghampiri L sambil membawa itu. Lalu aku duduk disampingnya dan memakaikan pakaiannya kembali dengan pelan-pelan.
“ Aku ingin mengajarimu sesuatu.” Kataku sambil memberikan buku gambar itu dan pensil padanya.
“ Untuk apa ini?” Tanyanya tak mengerti.
“ Aku ingin kau berhenti membunuh. Jika hasrat membunuhmu itu muncul, lebih baik kau meluapkannya pada buku gambar ini. Jika kau merasa marah, senang, sedih, bahkan kecewa, kau bisa mengungkapkan perasaanmu ini pada buku gambar ini. Aku akan memeriksanya sebelum aku tidur. Sekarang aku ingin tahu perasaanmu saat ini. Cha, gambarlah sekarang!” Kataku lalu dia menggambar sesuai dengan perasaannya saat ini.
“ Otte?” Tanyanya sambil menunjukan gambar itu padaku.
“ Nappeun namja. Mengapa kau menggambar yadong seperti ini?” Tanyaku tak terima.
“ Inilah perasaanku sekarang. Otte? Apakah kau ingin melakukannya?” Godanya.
“ SHIRREO.” Tolakku lalu aku pergi ke kamar. Ketika aku akan mengunci pintu kamar, tiba-tiba kakinya menahan pintu.
“ Tidak ada penolakan.” Katanya lalu masuk ke kamarku.

Dia terus berjalan mendekatiku sedangkan aku berjalan mundur. Aku terus berjalan mundur hingga aku duduk di ranjangku. Dia tersenyum sambil mengeluarkan smirknya. Dia terus mendekatiku hingga aku terbaring di ranjang. Dia mendekatkan wajahnya pada wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Dia mencium bibirku hingga melumatnya dengan perlahan-lahan. Aku membalas ciuman itu seakan-akan menikmatinya. Aku tersentuh akan ciuman yang dia berikan padaku. Ciuman hangat yang membuatku melayang tinggi ke langit. Dia terus melumat bibirku sedangkan tangannya membuka kemejaku dan membuka pengait bra. Lalu dia meremas bahkan memilin payudaraku. Tiba-tiba ponselku berdering lalu aku melepas ciuman kami.
“ Biarkanlah! Jangan dijawab! Kita lanjutan ini. Aku sudah tak tahan lagi.” Katanya sambil mengambil ponselku.
“ Geunde, ini dari Woohyun. Aku harus menjawabnya.” Kataku sambil mengambil ponselku lalu menjawab panggilan telepon itu. Sedangkan L masih menciumi leherku bahkan payudaraku. Aku hanya bisa menahan desahanku.

“ Yeobsseo.” Jawabku.
“ Dasom, apakah kau sedang berada di apartemen L ?” Tanya Woohyun.
“ Ah, nde. Wae?” Tanyaku.
“ Aku sudah meneleponnya berkali-kali. Geunde, dia tidak menjawab teleponku. Apakah aku bisa bicara dengannya?” Tanya Woohyun.
“ Ah, nde. Chankaman! Aku akan memberikan ponselku padanya sekarang.” Kataku lalu aku memberikan ponselku pada L .
“ Wae? Araseo. Aku akan pergi sekarang.” Kata L lalu mematikan panggilan telepon itu dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya masih memilin payudaraku.

“ Wae?” Tanyaku.
“ Aku harus pergi sekarang. Ada pertandingan basket.” Kata L .
“ Geunde, bagaimana dengan memar di punggungmu?” Tanyaku dengan khawatir.
“ Nan gwenchana.” Katanya sambil memakai jaketnya.
“ Chankaman! Aku akan ikut bersamamu.” Kataku sambil membenarkan pakaianku lalu mengambil tasku.

Author POV

Mereka pergi ke Universitas Dongguk menggunakan motor L . Setelah tiba disana, L memarkirkan motornya. Lalu mereka berjalan menuju lapangan basket. Dasom merasa takjub karena lapangan itu dipenuhi oleh penonton.
“ Yak, mengapa kau tak menjawab teleponku?” Tanya Woohyun tak terima.
“ Ah, mian. Aku sedang tidur tadi.” Elak L .

“ MWO? TIDUR? Yang benar saja. Dia malah akan mencumbuiku. Gomawo, Woohyun. Kau adalah penolongku.” Pikir Dasom sambil melihat Woohyun.

“ Sekarang gantilah pakaianmu! Kita sebentar lagi akan bermain.” Titah Sungkyu sambil memberikan pakaian basket pada L .
“ Kau duduk manis disini dan lihatlah permainanku ini, araseo!” Kata L pada Dasom.
“ Araseo.” Kata Dasom sambil tersenyum.

L bersama chingunya telah berada di lapangan. Lalu pemain lawan mereka masuk ke lapangan. Dasom dan L membelalakan matanya ketika melihat salah satu pemain lawan itu.
“ NEO?” Kata L dan Kyuhyun bersamaan.
“ Apakah kau mengenalnya?” Tanya Hoya pada L .
“ Ani.” Elak L .
“ Ah, kau adalah namja yang bersama Dasom waktu itu. Bagaimana kabarmu? Apakah Dasom datang kesini juga?” Tanya Donghae pada L .
“ Aku baik-baik saja. Nde, dia sedang duduk di kursi penonton.” Kata L sambil tersenyum.
“ Aku tak menyangka kita akan menjadi musuh dalam pertandingan ini.” Kata Donghae sedangkan L hanya tersenyum menanggapinya.

“ Mengapa aku harus bertemu dengan namja itu disini? Aku masih mempunyai dendam padanya karena dia telah memperlakukan Dasom dengan kasar didepan mataku sendiri. Aku akan mengalahkanmu dalam pertandingan basket ini.” Pikir L sambil melihat Kyuhyun dan mengeluarkan smirknya.

“ Mengapa aku harus bertemu dengan namja ini disini? Tadi pagi bertemu dengan yeoja itu dan sekarang aku harus bertemu dengan namja ini. Aish jinja, aku menjadi badmood sekarang. Geunde, mengapa dia melihatku seperti itu? Apakah dia ingin menantangku? Geure, aku akan menerima tantanganmu ini.” Pikir Kyuhyun sambil melihat L dan mengeluarkan smirknya.

Kini terdengarlah suara peluit yang menandakan bahwa pertandingan basket dimulai. L bermain sambil mengeluarkan smirknya pada Kyuhyun ketika dia berhasil memasukan bola ke ring. Begitupula dengan Kyuhyun, dia selalu mengeluarkan smirknya pada L ketika sedang bermain. Dasom hanya bisa menonton dan menyemangati L saja. Ketika L akan memasukan bola basket ke dalam ring, tiba-tiba punggungnya sakit hingga dia terjatuh. Dasom yang melihatnya langsung panik dan berlari menghampiri L .
“ L , neo gwenchana? Bukankah aku sudah melarangmu agar tak ikut bermain?” Tanya Dasom dengan khawatir sambil memegang bahu L .
“ Nan gwenchana. Geunde, punggungku sangat sakit sekali.” Kata L sambil mendekatkan tubuhnya pada Dasom lalu mengeluarkan smirknya ketika Kyuhyun sedang melihat mereka.
“ Arra, aku akan mengobatimu sekarang.” Kata Dasom sambil memapah L keluar dari lapangan.

Akhirnya Dasom mengobati memar itu. Ketika Dasom sedang mengobatinya, L tiada henti memperhatikan Dasom. Dasom menyadari hal itu hingga dia melemparkan kapas ke wajah L lalu memalingkan wajahnya melihat pertandingan basket lagi. Bunyi peluit sebagai tanda berakhirnya pertandingan pun terdengar.
“ Aish jinja, kita kalah melawan mereka.” Kesal Hoya.
“ L , mengapa kau harus terjatuh? Lihatlah! Kita kalah seperti ini.” Kesal Sungkyu.
“ Ah, mian. Geunde, punggungku sakit sekali.” Sesal L .
“ Padahal kami mengandalkanmu, L .” Kata Sungyeol.
“ Ah, mianhae. Semua ini salahku. Aku yang telah menyebabkan memar pada punggung L .” Sesal Dasom.
“ Nan gwenchana. Kami pasti bisa mengalahkan mereka nanti.” Kata Dongwoo.
“ Lihatlah! Mereka tertawa diatas kekalahan kita.” Kata Sungjong sambil melihat kearah Kyuhyun dan chingunya.
“ Sudahlah! Lebih baik kita pergi sekarang.” Ajak Woohyun.

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun saat L akan melajukan motornya, tiba-tiba Donghae dan chingunya termasuk Kyuhyun datang menghampirinya.
“ Dasom, apakah kau akan ikut bersama kami?” Tanya Donghae.
“ Yak, mengapa kau harus mengajaknya?” Tanya Kyuhyun tak terima.
“ Apakah kalian merasa senang diatas kekalahan timku?” Tanya L sambil mengeluarkan smirknya.
“ Aniyo. Bukan begitu maksudku. Geunde, bukankah Dasom satu universitas dengan kami maka seharusnya dia pergi bersama kami untuk merayakan kemenangan ini?” Kata Donghae.
“ Shirreo. Dia tidak perlu pergi bersama kalian.” Tolak L .
“ Mianhae, Donghae oppa. Aku tak bisa pergi bersama kalian. Jeongmal mianhae.” Sesal Dasom.
“ Nan gwenchana.” Kata Donghae.
“ Kalau begitu, kami pamit pergi sekarang. Annyeong.” Kata L sambil mengeluarkan smirknya lalu melajukan motornya.
“ Bukankah aku sudah bilang padamu? Jangan mengajak yeoja itu!” Kata Kyuhyun.
“ Waeyo? Sepertinya kau tidak menyukai Dasom? Apakah kalian pernah terjadi sesuatu atau menjalin hubungan?” Tanya Eunhyuk.
“ Ani. Bagaimana mungkin aku menjalin hubungan dengan yeoja itu.” Elak Kyuhyun.
“ Arra. Kajja, kita pergi!” Ajak Donghae sambil merangkul Kyuhyun dan Eunhyuk.

Akhirnya Dasom dan L telah tiba di apartemen. L terlihat kesal sekali hingga mengabaikan Dasom. L masuk ke kamarnya sedangkan Dasom mengikutinya dari belakang. Lalu L membaringkan tubuhnya di ranjang lalu Dasom merangkak keatas tubuh L .
“ Wae? Mengapa kau terlihat kesal seperti ini? Apakah kau kesal karena kalah dalam pertandingan tadi?” Tanya Dasom.
“ Ani. Geunde, apakah kau satu universitas dengan namja yang kau tabrak ketika di festival itu?” Tanya L .
“ Ah, nde. Mian, karena aku tak memberitahumu sebelumnya.” Kata Dasom.
“ Araseo.” Kata L sambil memejamkan matanya.
“ Lalu apa yang membuatmu kesal?” Tanya Dasom.

“ Aku merasa kesal karena namja itu sepertinya menyukaimu. Aku bisa mengetahuinya dari cara dia melihatmu.” Pikir L .

“ Lupakanlah! Aku tak ingin membahasnya. Kajja, kita tidur! Aku sangat lelah sekali.” Ajak L sedangkan Dasom hanya bisa pasrah lalu tidur disamping L .

Malam telah berganti menjadi pagi. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Setelah selesai kuliah, Dasom harus pergi ke ruang musik. Setibanya dia disana, dia membelalakan matanya ketika melihat antrian yang begitu panjang.
“ Donghae oppa, ada apa ini?” Tanya Dasom.
“ Molla. Aku juga tak mengerti. Geunde, Kyuhyun menyeleksi semua calon anggota baru yang akan masuk ke club ini.” Kata Donghae.
“ MWO? Apakah aku akan diseleksi juga?” Tanya Dasom tak percaya.
“ Ah, nde. Sepertinya begitu. Aku percaya kau pasti bisa melewati seleksi ini karena aku telah melihat bakatmu ketika di SMA dulu.” Kata Donghae sambil memegang bahu kanan Dasom sedangkan Dasom tersenyum menanggapinya.

Dasom ikut duduk pada antrian yang panjang itu. Selama tiga jam menunggu, akhirnya kini giliran Dasom. Kyuhyun membaca formulir pendaftaran milik Dasom. Kyuhyun mengeluarkan smirknya ketika membaca formulir itu.
“ Wae? Apakah ada yang lucu?” Tanya Dasom tak terima.
“ Dalam formulir ini, kau sangat pandai bernyanyi bahkan mendapatkan juara pertama di neo SMA. Geure, tunjukanlah bakatmu itu padaku!” Kata Kyuhyun sambil menyilangkan kedua tangannya.
“ Geunde, apakah tidak ada iringan musik?” Tanya Dasom.
“ Wae? Apakah kau tidak percaya diri? Jika kau tidak menyanyi sekarang maka keluarlah dan mencari club lainnya yang bersedia untuk menampungmu!” Kata Kyuhyun sambil mengeluarkan smirknya.
“ Geure, aku akan menyanyi lagu My Destiny dari penyanyi Lyn.” Kata Dasom lalu memejamkan matanya dan menyanyikan lagu itu.

Na dashi heoraghan damyeon (Jika aku diijinkan sekali lagi)
Geudael dasi bol su itdamyeon (Jika aku bisa bertemu dirimu lagi)
Nae jinan gieok sogeseo (Dalam kenangan masa laluku)
Geu apheum sogeseo (Dalam rasa sakit itu)
Geudael bulleo (Aku memanggilmu)

# Reff

You`re my destiny geudaen (Kau takdirku, kau)
You`re my destiny geudaen (Kau takdirku, kau)
You`re my everything (Kau segalanya bagiku)
Geudaeman bomyeonseo (Aku hanya melihatmu)
Ireohke sorieobsi bulleobomnida (Aku memanggilmu tanpa suara seperti ini)
You`re the one my love geudaen (Kaulah satu-satunya cintaku, kau)
You`re the one my love geudaen (Kaulah satu-satunya cintaku, kau)
You`re my delight of all (Kaulah semua kegembiraanku)
Geudaeneun yeongwonhan (Kaulah selamanya)
Naui sarangijyo (Kau cintaku)

Nae gyeothe dagawa jwoyo (Datanglah ke sisiku)
Nal ajik saranghandamyeon (Jika kau masih mencintaiku)
Du nune goin nunmuri (Airmata dikedua mataku)
Geudaereul wonhajyo (Menginginkanmu)
Saranghaeyo (Aku mencintaimu)

# Back to Reff

Sesangi byeonhaedo (Bahkan jika dunia berubah)
Geudaeman saranghaneun nareul anayo (Apakah kau tau bahwa aku hanya akan mencintaimu?)
My Destiny, ahhh…huuuu… (Takdirku)
Geudaereul bulleobomnida (Memanggilmu)




TBC


Tidak ada komentar: