Minggu, 07 Desember 2014

[SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 9

[SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 9
Title                 : [SEASON’S TWO] Are You Crazy? Part 9
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Romance, Sad and School Life
Main Cast        : Kim Myung Soo aka L and Krystal Jung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Kim Ji Won, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Jung Yonghwa, Kang Min Hyuk, Choi Sulli, Park Jiyeon, Bae Suzy, Kim Dasom, Jessica Jung, Lee Taemin, Nam Woohyun, Lee Sungyeol

Note: Sebelum Reader membaca “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?” ini. Alangkah lebih baik jika Reader membaca terlebih dahulu “[SERIES] Are You Crazy?”.  Karena “[SEASON’S TWO] Are You Crazy?” merupakan kisah lanjutan dari “[SERIES] Are You Crazy?”. Tetaplah berkunjung di blog ini dan nikmatilah beragam kisah cinta yang menarik dan pastinya membuat Reader sangat penasaran.



Preview
Akhirnya Jiyeon menutup rapat itu. Setelah itu, mereka saling menjabat tangan. Saat L akan masuk ke ruangannya, tiba-tiba Krystal memanggil namanya. Dia menghentikan langkahnya dan menunggu Krystal menghampirinya. Dia menyuruh Krystal untuk masuk terlebih dahulu ke ruangannya. Sebelum dia masuk, dia menyuruh Jiyeon untuk membuatkan kopi untuk mereka.
“ Waeyo? Tidak seperti biasanya kau datang menghampiriku?” Tanya L .
“ Apakah kau merencanakan semua ini dari awal tanpa sepengetahuanku?” Tanya Krystal.
“ Nde. Wae? Apakah ada masalah buatmu? Apakah kau ingin mengucapkan terima kasih padaku?” Tanya L .
“ Aish jinja, bagaimana bisa kau melakukan semua ini sendirian? Apakah kau benar-benar memutuskan pertunanganmu dengan Sulli?” Tanya Krystal.
“ Nde, ada suatu alasan tertentu aku memutuskan pertunanganku. Geunde, aku menjalankan rencana ini tidak sendiran melainkan dibantu oleh appa dan Taemin.” Kata L .
“ MWO? Jadi, Taemin oppa membantumu?” Tanya Krystal tak percaya.
“ Nde, kami melakukan semua ini demi dirimu.” Kata L .

Next

“ Geunde, apa alasanmu memutuskan pertunanganmu dengan Sulli? Apakah kau tidak merasa telah menyakitinya?” Tanya Krystal penasaran.
“ Apa yang akan kau berikan padaku bila aku memberitahumu?” Tanya L dengan serius.
“ NEO? Mengapa kau menjadi serius seperti ini? Jika kau tidak memberitahuku maka tidak apa-apa. Aku pergi sekarang.” Kesal Krystal sambil melangkahkan kakinya dengan pelan keluar dari ruangan.
“ Aku sangat mencintaimu, Krystal. Aku berusaha sebisa mungkin untuk melupakanmu dengan kehadiran Sulli sebagai tunanganku. Namun, aku tidak bisa menghilangkan bayang-bayangmu dalam pikiranku. Apakah kau tahu? Saat kau menghindariku, aku sangat frustasi. Apakah kau tahu? Saat kau mengusirku dulu, aku seperti namja yang tak berguna bagimu. Saat aku kembali ke rumah, aku bertekad untuk menjadi namja yang berguna bagimu bahkan kini aku telah mendapatkan perusahaanmu kembali. Apakah kau tidak memperhitungkan pengorbananku ini demi dirimu? Semua ini aku lakukan karena aku sangat mencintaimu. Naegero dorawa, jebal!” Jelas L .

Krystal terdiam mendengarkan penjelasan L . Setelah L selesai bicara, dia meninggalkan ruangan tanpa sepatah kata pun bahkan dia tidak melihat kearah L . Dia pun pergi ke perusahaannya. Setibanya di ruangan, dia memikirkan tiap penjelasan L . Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya. Dia mengintruksikan agar orang itu masuk.
“ Taemin oppa, tidak biasanya kau datang ke ruanganku? Waeyo?” Tanya Krystal sambil menghampiri Taemin.
“ Ada yang ingin ku bicarakan denganmu.” Kata Taemin sambil duduk.
“ Waeyo?” Tanya Krystal.
“ Aku ingin kau fokus kuliah mulai besok. Aku akan menghandle perusahaan ini dan aku telah mendapatkan ijin dari appa. Aku harap kau belajar dengan sungguh-sungguh agar kau dapat memimpin perusahaanmu sendiri kelak.” Jelas Taemin.
“ Geunde, mengapa oppa membantu L ?” Tanya Krystal.
“ Aku membantunya karena aku ingin perusahaan itu kembali menjadi milikmu. Aku tidak menyangka bahwa dia merencanakan semua ini dari awal. Ternyata dia lebih licik dari tuan Choi. Geunde, aku mengaguminya karena dia memakai kecerdasannya itu untuk kebaikan. Dia tulus padamu. Apakah kau akan kembali padanya? Sepertinya dia akan mempertanyakan hal ini padamu?” Tanya Taemin.
“ Molla. Saat ini yang ku pikirkan adalah aku harus bisa menjadi direktur melebihi dirinya.” Kata Krystal dengan serius.
“ Aku mempunyai feeling bahwa kalian akan menjadi suami istri kelak. Aigoo, aku rasa sangat menguntungkan bila perusahaanku bekerjasama dengan perusahaanmu dan perusahaannya. Aku akan menjadi kaya raya dan tentunya banyak yeoja yang mengincarku karena ketampanan dan kekayaan yang ku miliki.” Kata Taemin dengan narsisnya.
“ Aish jinja, aku tidak akan pernah bekerjasama dengan perusahaanmu. Aku tidak akan membiarkan kau terbang terlalu jauh.” Cibir Krystal.
“ Yak, kau adalah sepupuku yang paling jahat. Geure, aku harus kembali ke ruanganku.” Gerutu Taemin sambil meninggalkan ruangan.

Date: 21 November 2014, 1.00 p.m.

Setelah menandatangani beberapa kontrak, L bergegas mengganti pakaiannya dan keluar dari kantornya. Jiyeon meneriaki namanya karena dia ketahuan keluar dari kantor disaat jam kerja. Namun, dia beralasan pada Jiyeon bahwa dia telah mengerjakan semua perkerjaannya bahkan dia memohon pada Jiyeon agar tidak melaporkan hal ini pada ayahnya. Jiyeon terlihat sangat malas untuk berdebat dengan L hingga dia membiarkannya. Setelah iu, L bergegas pergi ke Universitas Sungkyukwan untuk menemui Krystal. Setibanya disana, dia mencari-cari Krystal. Namun nihil, dia tidak menemukannya. Saat dia menyerah, tiba-tiba senyum dibibirnya terbit ketika melihat Krystal sedang duduk di bangku taman. Dia berjalan pelan untuk menghampiri Krystal. Saat dia berada di belakang Krystal, dia menutup mata Krystal dengan kedua tangannya.
“ Taemin oppa. Lepaskan! Ini sama sekali tidak lucu.” Kata Krystal yang membuat L dengan kecewa melepaskan tangannya.
“ Aku bukan Taemin.” Kata L sambil duduk disamping Krystal.
“ Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau tidak bekerja?” Tanya Krystal.
“ Hari ini aku bolos kerja.” Kata L .
“ Wae?” Tanya Krystal.
“ Neomu bogosipeo.” Kata L sambil mendesah pelan.
“ Aish jinja, apakah seperti ini sikap seorang direktur yang dibanggakan oleh para pemegang saham? Aigoo, ternyata sikapmu seperti anak kecil. Topengmu terlihat jelas olehku.” Cibir Krystal.
“ Apakah kau masih ada jam mata kuliah hari ini?” Tanya L .
“ Aniyo. Wae? Jangan-jangan kau ingin mengajakku pergi dari sini.” Tebak Krystal.
“ Wow daebak! Kau pintar sekali, chagia. Kajja!” Ajak L sambil memegang tangan Krystal.
“ Yak, jangan memanggilku seperti itu. Aku bukanlah neo yeojachingu.” Tolak Krystal.
“ Apakah kau lupa bahkan baik dirimu atau diriku tidak pernah mengatakan kata putus? Bukankah itu berarti kita ini masih berpacaran?” Tanya L sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ MWO? Bahkan kau tidak pernah mengatakan perasaanmu dengan benar lalu kau bertunangan dengan yeoja lain didepanku.” Elak Krystal.
“ Aish jinja, mengapa hari ini kau banyak bicara? Bila kau tidak menuruti keinginanku maka aku akan menciummu.” Ancam L dan itu sontak membuat Krystal terdiam.

Dengan terpaksa Krystal mengikuti L . Mereka pergi dengan berjalan kaki. Krystal protes pada L karena kakinya sangat pegal. Namun, L mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan mereka. Kini mereka tiba didepan toko sepatu lalu mereka masuk. Selama didalam toko, Krystal duduk sambil memijat kakinya sedangkan L sibuk memilih sepatu. Selama 15 menit menunggu, akhirnya L menghampirinya sambil membawa sepasang sepatu.
“ Pakailah! Aish jinja, mengapa kau harus memakai high heels? Padahal kita belum sampai pada tempat tujuan.” Gerutu L sambil memakaikan sepatu pada kaki Krystal.
“ Seharusnya kau memberitahuku bahwa kau akan mengajakku pergi.” Bela Krystal.
“ Araseo. Lain kali aku akan memberitahumu. Otte? Sepatu ini cocok sekali untukmu.” Tanya L .
“ Geunde, kita akan pergi kemana?” Tanya Krystal dengan penasaran.
“ Kau akan mengetahuinya setelah kita tiba disana. Kajja!” Ajak L sambil memegang tangan Krystal.

Setelah membayar, mereka keluar dari toko dan melanjutkan perjalanan mereka. Akhirnya mereka tiba di perpustakaan pusat kota. Krystal membelalakan matanya tak percaya karena L mengajaknya ke perpustakaan. Dia sempat ingin protes namun L menaruh jari tangannya dibibirnya agar menyuruh dia untuk diam. Dia melihat L mengambil beberapa buku sambil memegang tangannya. Setelah itu, mereka duduk di kursi yang telah disediakan.
“ Jelaskan padaku! Mengapa kau mengajakku kemari?” Tanya Krystal.
“ Yeoja babo. Aku melakukan ini untuk survey lapangan.” Kata L .
“ MWO? YEOJA BABO? Bussunsuriya? Aku benar-benar tidak mengerti.” Tanya Krystal tak mengerti.
“ Apakah kau lupa perusahaanmu bergerak pada bidang apa? Bukankah sudah jelas bahwa perusahaanmu bergerak pada bidang fashion. Aku ingin melihat masyarakat yang membeli produk perusahaanmu. Aku ingin meningkatkan produk fashion untuk sekolah mulai dari sepatu, tas bahkan seragam. Aku ingin memberikan design bahkan kualitas yang bagus untuk meningkatkan penjualan di perusahaanmu. Coba kau lihat yeoja disana! Bagaimana menurutmu penampilannya? Bukankah yeoja itu sangat manis?” Goda L sambil menunjuk yeoja yang dimaksudnya.
“ Aish jinja, nappeun namja. Bila aku melihat dari style, sepertinya dia terlalu biasa saja.” Kata Krystal sambil melihat yeoja itu.
“ Yeoja babo. Apakah kau tidak bisa melihatnya? Dia memang terlihat biasa saja. Geunde, apakah kau melihat merk yang digunakannya? Lihatlah dari tas bahkan sepatunya adalah barang bermerk mahal! Geunde, dia tipikal yeoja sederhana sehingga dia memilih barang yang terlihat elegan. Bila dilihat dari seragamnya, kain yang digunakan berkualitas sangat tinggi. Aku bisa melihat dari warna seragamnya yang sangat bagus. Coba kau perhatikan yeoja yang memakai kacamata disana! Bagaimana menurutmu? Yeoja itu sangat cantik dan terlihat dewasa.” Goda L sambil melihat yeoja berkacamata itu.
“ Wow daebak! Dasar mata keranjang. Mengapa dari tadi kau menyuruhku untuk mengamati yeoja? Mengapa kau tidak menyuruhku untuk mengamati namja?” Kesal Krystal.
“ Ani. Aku tidak mata keranjang. Aku hanya bicara sesuai dengan penglihatanku. Andwe, kau hanya boleh melihat satu namja dan namja itu adalah diriku. Araseo.” Elak L .
“ Dasar licik. Dia adalah yeoja yang sangat perfect. Bila aku melihat dari tas, sepatu bahkan pakaian kerja yang dikenakannya maka dia adalah pecinta barang bermerk. Geunde, dia hanya tertarik pada barang yang unik seperti tas yang dipakainya. Tas itu hanya ada satu dan itu adalah edisi terbatas pada pameran minggu lalu. Aigoo, sepertinya dia yeoja yang gila barang bermerk bahkan dia tidak ingin bila barang dimilikinya sama dengan orang lain. Aku rasa dia yeoja kaya raya. Otte? Apakah kali ini aku benar?” Tanya Krystal.
“ Wow daebak! Aku tidak menyangka bahwa kau sedikit pintar. Geunde, darimana kau mengetahui bahwa tas itu adalah edisi terbatas?” Tanya L .
“ Aku melihat pameran bersama Taemin oppa minggu lalu. Aku sangat tertarik dengan tas itu. Geunde, harga tas itu sangat mahal sebagai gantinya Taemin oppa membelikan jam tangan ini untukku dan jam tangan ini adalah edisi terbatas.” Kata Krystal dengan bangganya.
“ Kau sama dengan yeoja itu. Dasar yeoja gila pecinta barang bermerk.” Cibir L .
“ Yak, apa kau bilang? Aku tidak segila itu.” Elak Krystal.

Saat L akan membalas perkataan Krystal, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia pun menjawab panggilan telepon itu. Dia membelalakan matanya penuh khawatir ketika mendengar seseorang dibalik telepon mengatakan Sulli kabur dari rumahnya. Dia pun mematikan panggilan telepon itu lalu memegang tangan Krystal untuk keluar dari perpustakaan. Krystal ingin sekali berontak karena L selalu menarik tangannya tanpa memberitahu tujuan mereka. Namun saat Krystal melihat mata L , dia mengurungkan niatnya untuk berontak. Dia melihat kekhawatiran dibalik mata L . Akhirnya mereka naik taksi. L mengatakan alamat yang akan mereka tuju pada supir taksi. Krystal menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal karena yang dia tahu bahwa alamat itu bukan alamat apartemennya maupun rumah L . Mereka pun tiba di sebuah rumah besar. L bergegas dengan cepat memasuki rumah itu sedangkan Krystal berjalan dengan pelan dibelakangnya.
“ Mengapa dia bisa kabur dari sini?” Teriak L pada pelayan di rumah itu.
“ Yak, mengapa kau berteriak seperti itu pada ahjumma? Tenangkan dirimu! Jebal, ceritakan dari awal ahjumma!” Kata Krystal sambil memegang lengan L .
“ Nyonya Sulli menyuruhku untuk mengambil makanan. Geunde saat saya membawa makanan dan mengetuk pintu kamarnya, Nyonya sama sekali tidak menjawab panggilan saya hingga akhirnya saya masuk ke kamarnya. Nyonya sudah tidak ada di kamarnya lagi.” Jelas ahjumma itu.
“ Kita harus mencarinya. Aku rasa dia belum jauh karena dia sedang sakit.” Kata L sedangkan Krystal menganggukkan kepalanya.

Mereka mencari disekeliling kompleks rumah itu bahkan mereka berpencar. Namun nihil, mereka tidak menemukannya. Setelah berpencar, mereka bertemu kembali di persimpangan jalan. Tanpa sengaja Krystal melihat kearah atas jembatan, dia membelalakan matanya tak percaya melihat Sulli berada disana sambil menatap kearah bawah. Tanpa menunggu lama lagi, dia menarik tangan L dan memberitahunya bahwa Sulli berada diatas jembatan. Mereka pun berlarian untuk mencegah Sulli bertindak bodoh.
“ Sulli-a.” Teriak L dan detik itu juga Sulli melihat kearah L. Namun, dia kecewa sekali karena melihat L datang bersama Krystal.
“ Mengapa kalian kemari? Ah, sepertinya kalian habis berkencan.” Kata Sulli dengan sinisnya.
“ Mengapa kau ada disini? Kajja, kita pulang!” Ajak L .
“ Pulang? Apakah aku masih memiliki rumah untuk pulang? Bahkan rumah itu sekarang atas namamu. Apakah kau senang telah menjebloskan nae appa ke penjara?” Tanya Sulli sambil mengeluarkan smirknya.
“ Kau berhak untuk tinggal disana karena aku sudah menganggapmu sebagai nae dongsaeng. Kajja, kita pulang!” Ajak L kembali.
“ Neo dongsaeng? Neo micheosseo? Aku ingin menjadi tunanganmu bukan neo dongsaeng.” Kata Sulli tak terima.
“ Jeongmal mianhae. Aku tidak bisa.” Tolak L .
“ Sulli-a, kau sedang sakit. Udara malam tidak baik untukmu. Kajja, kita pulang!” Bujuk Krystal.
“ Apa aku tidak salah mendengarmu? Siapa dirimu berani menyuruhku untuk pulang?” Tanya Sulli dengan sinisnya.
“ Karena aku adalah saudaramu. Meskipun kita tidak pernah dekat satu sama lain. Geunde, kau tetap saudaraku dari keluarga nae appa.” Kata Krystal.
“ Aku tidak pernah menganggapmu sebagai saudaraku. Sepertinya aku sekarang mengetahui alasanmu mencintainya. Lebih baik kalian pergi dari sini sekarang.” Kata Sulli sambil tersenyum getir.
“ Kami akan pergi bersamamu, kajja! Apakah kau tidak merindukan ayahmu? Bahkan pada hari persidangan kau tidak datang ke pengadilan. Ayahmu menyuruhku untuk menjagamu.” Bujuk L .
“ Sebenarnya aku akan pulang. Geunde, bukan pulang menuju rumahmu. Aku akan pergi menemui omma. Aku harap kalian hidup dengan bahagia. Annyeong.” Kata Sulli sambil menutup matanya dan berjalan mundur.

L dan Krystal membelalakan matanya tak percaya. L pun berlari dengan cepat untuk mencegah Sulli. Namun nihil saat dia hampir menggapai tangan Sulli, Sulli sudah terjun dari jembatan. Dia menutup matanya dan menitikkan air matanya setelah melihat Sulli tertabrak oleh truk besar. Krystal pun menghampirinya dan melihat peristiwa itu. Krystal menenangkan L dengan memeluknya. Detik itu juga, Krystal menelepon rumah sakit untuk mengirimkan mobil ambulance. 15 menit kemudian, mobil ambulance datang dan membawa mereka menuju rumah sakit. Sulli dimasukkan kedalam ruang UGD sedangkan Krystal dan L menunggu diluar dengan panik. Satu jam kemudian, dokter keluar dari ruang UGD.
“ Bagaimana keadaannya, dokter?” Tanya L .
“ Jeongmal mianhae, kami tidak bisa menyelamatkannya.” Sesal dokter.
“ Ini tidak mungkin. Dia hanya asal bicara tadi. Geunde, mengapa dia benar-benar pergi menemui ibunya? Krystal, katakan bahwa aku salah dengar!” Kata L sambil menangis dan memegang bahu Krystal.
“ Jeongmal mianhae, semua itu benar. Kau harus bisa menerimanya.” Kata Krystal sambil memeluk dan menepuk pelan punggung L .

“ Aku rasa L benar-benar menyayangi Sulli. Entah, mengapa aku tidak bisa membenci Sulli? Padahal keluarganya telah merebut semua harta keluargaku. Sepertinya Sulli adalah yeoja yang baik karena L menangisinya seperti ini. Apakah rasa yang dimiliki L adalah rasa sayang seorang kakak kepada adiknya? Geunde, mengapa hatiku terasa sakit seperti ini? Apakah aku masih mencintai L ?” Pikir Krystal dibalik pelukan antara dirinya dan L .

Date: 22 November 2014, 1.00 p.m.

Kini L berdiri didepan foto Sulli di rumah Sulli. Banyak relasi bahkan chingu Sulli yang datang untuk memberikan salam mereka. Krystal hanya bisa membantu menyiapkan makanan untuk para tamu. Krystal tak pernah melepaskan tatapannya pada L karena dia begitu mengkhawatirkan kondisi L yang sama sekali tidak tidur. Tanpa terasa, para tamu sudah pulang. Kini hanya ada keluarga Kim dan keluarga Lee yang ada disana.
“ Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mengapa kau membiarkan Sulli meninggal karena kecelakaan, hah?” Tanya halmeoni tak terima pada L .
“ Omma, sudahlah! Kau semakin memperburuk keadaan disini.” Kata Soo Hyun.
“ Geunde, bagaimana bisa dia membiarkan tunangannya mati didepan matanya sendiri? Seharusnya dia bisa menyelamatkannya.” Teriak halmeoni.
“ Ommonim, semua orang yang berada disini sedang berduka cita termasuk L . Ji Won mohon pada ommonim agar berhenti untuk menekannya karena ini bukan kesalahannya sepenuhnya.” Pinta Ji Won.
“ Mengapa kalian selalu membelanya?” Tanya halmeoni tak terima.
“ Karena L adalah anak kami.” Kata Soo Hyun.
“ Krystal, bawa L ke kamar!” Titah Ji Won pada Krystal.
“ Nde, ahjumma.” Kata Krystal sambil memapah L menuju kamar.
“ Nyonya Kim, apakah anda tidak mengetahui alasan Sulli bunuh diri?” Tanya Jessica.
“ MWO? Bussunsuriya?” Tanya halmeoni tak mengerti.
“ Selama anda liburan keluar negeri banyak peristiwa yang terjadi disini. Pertama, para pemegang saham di perusahaan K-Group banyak yang menarik investasinya sehingga perusahaan itu diambang kebangkrutan. Kedua, tuan Choi telah melakukan banyak tindakan korupsi dan saat ini tuan Choi dipenjara selama 30 tahun. Terakhir, sepertinya Sulli sangat frustasi karena mendapatkan banyak tekanan dalam dirinya.” Jelas Jessica.
“ Apakah semua itu benar, Soo Hyun?” Tanya halmeoni.
“ Nde, omma.” Kata Soo Hyun.
“ Apakah perusahaan kita baik-baik saja?” Tanya halmeoni.
“ Omma tenang saja. L sudah menghandle semuanya bahkan sekarang dia adalah direktur di perusahaan itu.” Kata Soo Hyun.
“ Aku tidak percaya bahwa anda mengkhawatirkan perusahaan disaat seperti ini. Bukankah tadi anda bersikeras menyalahkan L atas kematian tunangannya?” Tanya Jessica dengan sinisnya.
“ Geumane, Sica-a! Lebih baik kita pulang sekarang. Kami mohon pamit karena hari sudah malam.” Annyeonghi-gyeseyo.” Pamit Donghae sambil memegang tangan Jessica sedangkan Taemin mengikuti mereka.
“ Lebih baik kita pulang ke rumah sekarang. Sepertinya omma dan Ji Won sangat kelelahan. Kajja!” Ajak Soo Hyun.
“ Geunde, bagaimana dengan L ?” Tanya halmeoni.
“ Disini masih ada Krystal. Krystal yang akan menjaganya. Sebaiknya kita pergi dari sini.” Kata Ji Won lalu mereka pergi dari sana.





TBC




Tidak ada komentar: