[SERIES]
Love and Revenge Part 16
Title : Love and Revenge Part 16
Author : Cavela
Length : Series
Genre : Drama
Main
Cast : Kim Myungsoo and Na Hae
Ryeong aka Haeryung
Other Cast : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal
Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun
Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee
Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun
Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Part 6 Part 7 Part 8 Part 9 Part 10 Part 11 Part 12 Part 13 Part 14 Part 15
Preview
Ji
Won menelepon Haeryung melalui telepon kantor. Dia menyuruh Haeryung untuk
membantunya menyelesaikan kesepakatan kerjasama Hae San dengan Tae Yang
Cosmetics yang Haeryung mulai tahun lalu, tetapi Haeryung tidak bisa
menyelesaikannya karena Hae San sedang meninjau kembali kesepakatan itu dan
keduanya sepakat mengadakan pertemuan. Perwakilan Hae San mendadak berhalangan
hadir. Karena dia mengetahui kedekatan Haeryung dengan Ceo Min, jadi dia
meminta Haeryung menggantikannya. Dia memberitahu lokasi pertemuannya. Setelah
itu, dia menutup teleponnya sambil tersenyum puas. Sedangkan Haeryung agak
bingung. Begitu pula dengan Suzy. Myungsoo datang ke ruangan Haeryung.
“
Apakah kau serius akan kembali bekerja?” Tanya Myungsoo.
“
Nde. Dari sinilah aku ingin memulainya. Ini adalah tempatku. Aku akan lebih cepat
mendapatkan ingatanku kembali.” Kata Haeryung.
“
Ada masalah apa? Mengapa wajah kalian terlihat bingung?” Tanya Myungsoo sambil
melihat Haeryung dan Suzy.
Next
“
Presdir menyuruh direktur untuk menggantikannya bertemu dengan Ceo Min dari Tae
Yang Cosmetics.” Kata Suzy.
“
Apa yang kau ketahui tentang Ceo Min?” Tanya Myungsoo pada Suzy.
“
Ceo Min sangat menyukai direktur bahkan beliau ingin menjadikan direktur
sebagai menantunya. Mereka memiliki hubungan yang baik.” Kata Suzy.
“
Aku tidak mengingatnya.” Kata Haeryung.
“
Pada saat itu sekretaris Kim yang menemani direktur dalam pertemuan itu. Aku
akan berbicara dengannya untuk mencari tahu tentang Ceo Min.” Kata Suzy
sedangkan Myungsoo melihat Haeryung yang terlihat gugup.
“
Kau tidak perlu memaksakan diri. Kita bisa membatalkannya dengan beralasan ada
urusan mendadak.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“
Shirreo. Aku tetap akan melakukannya karena jika aku tiba-tiba mengatakan tidak
bisa hadir, maka mereka akan curiga.” Tolak Haeryung.
Myungsoo
mengantarkan Haeryung ke tempat pertemuan. Haeryung mencatat semua info
keluarga yang diberikan oleh Suzy. Setibanya didepan ruang pertemuan, Myungsoo
mengajak untuk masuk bersama. Namun, Haeryung menolaknya lalu masuk ke ruangan
itu. Haeryung dengan tenang menyapa orang yang dikiranya adalah Ceo Min.
“
Kami tidak pernah bertemu lagi selama satu tahun ini. Sejak saya bersama
almarhum presdir Na datang menghampiri perayaan ulang tahun perusahaan anda.”
Kata Haeryung.
“
Jeongmalyo? Saya sudah tidak mengingatnya lagi karena akhir-akhir ini saya
sering lupa.” Kata Presdir Nam.
“
Saya mendengar berita tentang anak anda. Sepertinya baru kemarin saya mendengar
anak anda akan menikah dan sudah hidup bahagia sekarang. Anda bahkan sudah
memiliki cucu, bukan? Saya melihat di pesta pernikahan. Sepertinya menantu anda
adalah orang baik. Anda pasti sangat diberkati.” Kata Haeryung.
“
APAKAH KAU SEDANG MABUK? BERANINYA KAU DATANG KESINI DAN BICARA OMONG KOSONG
SEPERTI ITU? DASAR YEOJA KURANG AJAR! BERANINYA KAU BERKATA TENTANG PUTRAKU
SEPERTI ITU!” Maki Presdir Nam sedangkan Haeryung hanya bisa tertunduk.
Myungsoo
segera berlari ke ruang pertemuan menemui Haeryung yang terduduk lesu. Dia
sangat khawatir melihat Haeryung seperti itu.
“
Orang yang ku temui tadi bukanlah Ceo Min dari Tae Yang Cosmetics. Geunde,
Presdir Nam dari perusahaan kimia Mo Sung. Putranya meninggal karena kecelakaan
mobil 5 bulan yang lalu. Geunde, untuk seseorang yang baru kehilangan putranya.
Aku…” Kata Haeryung terhenti lalu berniat minum soju namun Myungsoo menahannya.
Di
ruangan kantor Ji Won, Taemin menemui Ji Won.
“
Apakah direktur bersama Presdir Nam yang dikiranya adalah Ceo Min? Apa tujuan
anda sebenarnya? Karena hal ini bisa menyebabkan masalah dan Presdir Nam pasti
akan menarik tawaran investasinya.” Tanya Taemin.
“
Itulah yang ku inginkan. Semakin besar kesalahan Haeryung, maka semakin besar
pula kekecewaan dewan direksi padanya.” Kata Ji Won sambil tersenyum.
Taemin
keluar dari ruangan Ji Won sambil mengepalkan tangannya untuk menahan
kekesalannya. Ji Won tersenyum puas lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Haeryung.
“
KEPADA SESEORANG YANG BARU KEHILANGAN PUTRA SATU-SATUNYA, KAU MENGATAKAN APA?
APA YANG SALAH DENGAN OTAKMU? GARA-GARA KAU, PRESDIR NAM MENJADI MARAH. DIA
MENARIK INVESTASINYA DARI HAE SAN RESORT. BAGAIMANA KAU AKAN BERTANGGUNG
JAWAB?” Marah Ji Won melalui teleponnya.
“
Anda memberikan informasi yang salah pada saya.” Balas Haeryung namun Myungsoo
mengambil ponsel Haeryung dan mematikannya.
“
Mengapa kau mematikan ponselku? Padahal aku belum selesai bicara.” Tanya Haeryung
sambil berusaha mengambil ponselnya namun Myungsoo menghalanginya.
“
Ku pikir bahwa kita telah jatuh ke perangkap mereka, Haeryung-a.” Kata Myungsoo
dengan sedih.
Ji
Won tersenyum puas atas kemenangan yang diraihnya.
“
Berita kesepakatan investasi yang dirusak oleh Haeryung telah menyebar di
seluruh perusahaan bahkan dewan direksi sudah mulai menyadari itu. Anda bisa
menggunakan insiden ini sebagai bahasan rapat dewan direksi minggu depan. Saya
akan menyiapkan dokumen untuk mengumumkan ketidakmampuannya dalam memimpin
perusahaan.” Kata Soo Hyun.
“
Ternyata dia lebih mudah daripada yang ku perkirakan, Na Hae Ryeong. Apa
sebaiknya kita merayakannya?” Tanya Ji Won.
“
Apa anda ingin merayakannya, presdir?” Tanya Soo Hyun.
“
Ini tidak menyenangkan. Akan lebih menyenangkan jika lebih menantang karena ini
terlalu mudah.” Kata Ji Won.
Di
kediaman rumah Myungsoo, Haeryung terlihat lesu dan sedih.
“
Aku benar-benar merasa malu. Seharusnya aku mendengarkanmu. Seharusnya aku
tidak pergi. Apa yang ku pikirkan hingga bisa melakukan ini?” Gumam Haeryung.
“
Haeryung-a.” Kata Myungsoo dengan simpati.
“
Tanpa bantuan orang lain, aku bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhanku sendiri.
Apa yang ku pikirkan hingga bisa melakukannya?” Keluh Haeryung.
“
Jangan menyalahkan diri sendiri. Kau pasti bisa lebih baik, lain kali. Jika kau
menunggu, maka kau pasti dapat mengingat kembali. Mengapa kau sangat
terburu-buru ingin ingatanmu pulih?” Tanya Myungsoo.
“
Aku ingin secepatnya mengingatmu. Seberapa banyak kau menyayangi dan
mencintaiku? Aku ingin secepatnya ingat itu. Di hari pertamaku bekerja, aku
malah menghancurkan perusahaan. Apa yang harus ku lakukan? Apa yang bisa ku
lakukan sekarang? Aku seharusnya tidak kembali. Kita menyerah saja. Kita
hentikan semuanya saja.” Kata Haeryung dengan frustasi sedangkan Myungsoo
terdiam dan terlihat sedih.
At 6.00 a.m
Myungsoo
membangunkan Haeryung yang masih tidur pulas karena ada tempat yang harus
mereka datangi. Myungsoo memaksa Haeryung untuk bangun hingga mengangkat Haeryung
yang tak beranjak dari ranjang.
“
Ireona! Kau harus menyelesaikan masalah yang kau mulai.” Kata Myungsoo.
“
Sudah ku bilang bahwa kita menyerah saja. Sudah ku bilang bahwa aku akan
merelakan Hae San.” Kata Haeryung sambil beranjak tidur kembali.
“
Jangan konyol! Kau bahkan tidak punya hak untuk merelakan Hae San. Apa yang
telah kau lakukan hingga layak menyerah? Jika ingatanmu telah pulih dan kau
merebut kembali posisi yang pantas untukmu, maka kau boleh meninggalkan Hae San
jika saat itu kau tidak ingin memiliki Hae San dan berkeinginan untuk
meninggalkannya.” Kata Myungsoo.
“
Aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah menyerah dengan mengingat yang sudah ku
lakukan kemarin.” Kata Haeryung.
“
Kau pasti bisa melakukannya. Geunde, kau bersikeras bahwa kau tidak bisa
berbuat apa-apa. Kau pasti bisa. Aku adalah buktinya.” Kata Myungsoo dengan
yakin.
Myungsoo
membawa Haeryung ke rumah presdir Nam dan meninggalkannya sendirian disana.
Presdir Nam beranjak untuk pergi keluar rumah. Dia melihat Haeryung berdiri
didepan rumahnya. Namun, dia melewatinya karena Haeryung hanya diam saja.
Di
kantor, Taemin menyelidiki penyebab insiden kemarin. Kecurigaan Myungsoo
ternyata selama ini adalah benar. Ji Won dan Soo Hyun telah mendapatkan semua
catatan CT Scan dan MRI milik Haeryung. Taemin menduga bahwa tujuan mereka
adalah mengumumkan bahwa Haeryung telah cacat sekarang.
“ Apa yang harus ku lakukan?” Pikir
Taemin.
Haeryung
masih menunggu didepan rumah presdir Nam hingga malam. Presdir Nam baru saja
pulang. Namun, dia tetap mengacuhkan Haeryung. Dia berjalan masuk ke rumah
tanpa menghiraukan permintaan maaf dari Haeryung. Myungsoo melihat hal itu dari
jauh dengan tatapan sedihnya. Presdir Nam melihat Haeryung masih berdiri
didepan rumahnya melalui jendela rumahnya. Akhirnya dia memutuskan untuk keluar
dari rumah lalu menghampiri Haeryung.
“
Berapa lama kau akan berdiri disini? Semua ini tidak ada gunanya. Sebaiknya kau
pulang.” Titah presdir Nam lalu beranjak untuk masuk ke rumahnya kembali.
“
Saya melakukan ini karena memiliki alasan. Saya terkena amnesia. Agar saya bisa
keluar dari situasi sulit ini, maka saya harus berpura-pura mengenal anda pada
pertemuan kemarin. Dalam pikiran saya saat ini adalah hanya ingin melindungi
Hae San. Saya berpura-pura mengenal anda, menipu anda, dan membicarakan putra
anda, saya pun menyakiti anda. Silahkan caci maki saya sepuasnya hingga semua
amarah anda hilang. Saya benar-benar ingin meminta maaf.” Mohon Haeryung
setelah mendengar semua itu, Presdir Nam mendekati Haeryung.
“
Kau hilang ingatan?” Tanya presdir Nam.
“
Bukan hilang ingatan saja. Geunde, otak saya juga mengalami gangguan.” Jawab Haeryung.
“
Tidak peduli apapun yang kau katakan. Aku tidak akan mengubah keputusanku untuk
menarik investasi. Selain itu, mengapa aku harus percaya dan berinvestasi pada
seseorang yang mengalami gangguan otak?” Kata predir Nam.
“
Kedatangan saya kesini bukan untuk mengubah keputusan soal investasi. Saya
ingin melakukan apapun yang saya bisa untuk mengambil kembali rasa sakit yang
telah saya timbulkan.” Kata Haeryung.
“
Mengapa kau membocorkan informasi tentang kekurangan terbesarmu sebagai
pengelola perusahaan?” Tanya presdir Nam.
“
Saya yakin bahwa saya akan sembuh dan membaik.” Kata Haeryung.
“
Mengapa kau percaya padaku? Bagaimana kalau aku menyebarkan berita itu? Apa
yang akan kau lakukan?” Tanya presdir Nam.
“
Saya sudah memikirkannya. Jika anda menyebarkan berita itu, maka akan bagaimana
lagi. Saya telah berbuat salah.” Kata Haeryung lalu membungkukkan sebagian
kepalanya sebagai permintaan maafnya sedangkan presdir Nam beranjak masuk ke
rumah dan Myungsoo memandang sedih pada Haeryung.
At 9.00 a.m.
Soo
Hyun menyerahkan dokumen kerugian yang diderita Hae San atas gagalnya
kesepakatan investasi dengan presdir Nam. Dia juga mengajak untuk mengadakan
pertemuan mendesak bersama dewan direksi untuk mengatasi masalah itu. Tiba-tiba
presdir Nam menelepon Ji Won. Ji Won pun menjawab panggilan telepon itu.
“
Jeongmal mianhae. Direktur Na masih belajar dan sangat kurang berpengalaman
dalam bisnis. Seharusnya saya tidak mengirimnya.” Sesal Ji Won.
“
Saya ingin secepatnya mengadakan pembicaraan lagi. Saya ingin direktur Na
sebagai tim pelaksana dalam kesepakatan investasi baru nanti.” Kata presdir
Nam.
“
Geunde, saya mendengar ada peristiwa yang tidak menyenangkan terjadi dalam
pertemuan waktu itu.” Elak Ji Won.
“
Saya tidak mengingat apa-apa. Almarhum presdir Na benar-benar membesarkan
putrinya dengan baik. Saya merasa dekat dengan direktur Na. Saya ingin memulai
kesepakatan ini lagi.” Kata presdir Nam sambil tertawa kecil.
“
Saya mengerti.” Kata Ji Won lalu presdir Nam mematikan panggilan teleponnya.
“
Segeralah undang dewan direksi untuk rapat! Kita akan mengungkapkan semua
dokumen tentang Haeryung sekarang juga. Kita tidak mempunyai waktu lagi.” Titah
Ji Won pada Soo Hyun dengan kesal.
Rapat
dewan direksi dimulai, Haeryung juga turut hadir dan mengikuti jalannya rapat.
Setelah selesai membahas materi rapat, Ji Won menggunakan kesempatan itu untuk
mengangkat masalah posisi Haeryung. Sedangkan Haeryung terhenyak mendengarnya.
Namun, tiba-tiba datang seorang staf masuk lalu memberikan secarcik kertas pada
Ji Won. Orang yang memberikan kertas itu adalah Jae Joong, kakaknya Ji Won. Ji
Won terhenyak membaca isi kertas itu. Jae Joong mengajak Ji Won membahas
rencananya membunuh Haeryung. Peserta rapat menyadari perubahan wajah Ji Won.
Ji Won meminta maaf dan mengajak semuanya untuk beristirahat sebentar. Betapa
syoknya Ji Won ketika melihat Jae Joong nampak akrab dengan Myungsoo. Jae Joong
menyapa dan menghampiri Ji Won.
“
Aku sudah menceritakan semuanya pada Myungsoo. Tentang kau menyuruhku untuk
memastikan Na Hae Ryeong benar-benar hilang untuk selamanya sehingga dia tidak
bisa kembali. Dia memberitahuku bahwa jika aku masuk ke dalam ruang konferensi
itu dan mengatakan semua yang kau lakukan, maka dia akan membiayaiku untuk
seumur hidupku. Kau sudah mengetahuinya, bukan berarti aku benar-benar menyukai
dirinya. Geunde, setidaknya dia menepati janjinya. Dia benar-benar berbeda
denganmu. Dia tidak terlihat keren. Geunde, dia selalu melakukan semua yang dia
bilang akan dilakukannya. Kau pasti lebih mengetahuinya daripada diriku.
Akhirnya aku mengetahui bahwa dia membayar konsekuensi atas pembunuhan yang
dulu dilakukan olehmu.” Jelas Jae Jong lalu Ji Won menatap sinis pada Myungsoo
sedangkan Myungsoo membalasnya dengan tersenyum manis dan Ji Won kembali ke
ruang rapat.
“
Saya berniat mengajukan usulan untuk mengangkat direktur Na menjadi wakil
presdir Hae San. Apakah anda menerima tawaranku, direktur Na Hae Ryeong?” Tanya
Ji Won sambil mengulurkan tangannya sedangkan Myungsoo berdiri didepan pintu
untuk menyaksikannya sambil tersenyum.
Setelah
rapat berakhir, Ji Won menunggu Myungsoo keluar dari ruangan rapat.
“
Bagaimana perusahaanmu? Semuanya berjalan sesuai dengan keinginanmu.” Tanya Ji
Won.
“
Aku merasa senang sekali. Geunde, ini bukan akhir dari semuanya. Jalanku masih
panjang untuk mencapai tujuanku. Masih terlalu awal untuk merayakannya.” Kata
Myungsoo sambil tersenyum.
“
Mengapa kau memanfaatkan nae oppa? Dari semua orang, mengapa harus kau? Mengapa
harus kau? Kau yang paling mengetahui orang seperti apa nae oppa.” Kesal Ji
Won.
“
Aku sudah mengetahui bahwa kau bodoh. Geunde, aku tidak mengetahui bahwa kau
sebodoh ini. Aku sudah mengatakan padamu. Semua akan ku lakukan demi membantu
Na Hae Ryeong mendapatkan posisinya kembali.” Kata Myungsoo sambil tersenyum
miris.
“
Walau begitu. Ini bukanlah cara yang biasa kau gunakan. Aku percaya bahwa aku
yang melakukannya dengan masuk akal. Geunde, ini bukanlah cara Kim Myungsoo.”
Kata Ji Won tak percaya sedangkan Myungsoo tertawa kecil.
“
Apa maksudmu ini bukan caraku? Jika aku sudah berniat, maka aku dapat melakukan
apapun. Di dunia ini, kau pikir bahwa Kim Myungsoo berbeda dengan Kim Ji Won?
Semua orang bisa menjadi Kim Ji Won. Geunde, karena mereka tidak ingin
keterlaluan sepertimu, maka mereka menahan diri karena menjadi orang sepertimu
adalah memalukan dan hal yang hina. Apa kau akan terus melakukannya dan tidak
berpikir akan meninggalkan segalanya?” Tanya Myungsoo lalu beranjak pergi untuk
meninggalkan Ji Won
“
Jika aku menyerah, maka apakah kau akan kembali padaku? Jika aku melepaskan
segalanya, maka apakah kau akan kembali padaku? Jika kau ingin membuat
kesepakatan, maka jadikan dirimu sendiri sebagai taruhannya. Karena bagi Kim Ji
Won imbalan yang paling tepat adalah seorang Kim Myungsoo.” Tanya Ji Won
sedangkan Myungsoo menghentikan langkahnya.
“
Jika kau sangat menginginkanku, maka aku tidak akan bisa menolaknya. Apa yang
akan kau lakukan dengan jiwaku yang kosong ini?” Tanya Myungsoo sambil
tersenyum miris.
Myungsoo
pergi meninggalkan Ji Won. Dia berpapasan dengan Soo Hyun di tangga. Dia sudah
mengetahui bahwa Soo Hyun telah mendengar pembicaraan antara dirinya dengan Ji
Won. Dia pun mengabaikan kehadiran Soo Hyun dan melewatinya seolah-olah tidak
terjadi apa-apa. Soo Hyun pun menghampiri Ji Won.
“
Gunakan akal sehatmu! Apakah kau akan melepaskan semua yang telah kau peroleh
dengan jerih payahmu demi seorang namja? Namja yang dulu kau tinggalkan demi
memperoleh semua ini. Apa itu jalan yang kau inginkan?” Tanya Soo Hyun
sedangkan Ji Won tersenyum miris.
Myungsoo
menemui Haeryung yang sedang melamun di taman depan kantor.
“
Apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba aku menjadi wakil presdir?” Gumam Haeryung
tak mengerti.
“
Apakah kau ingin minum?” Tanya Myungsoo namun Haeryung mengabaikannya.
“
Apa yang salah dengan Ji Won? Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?” Tanya Haeryung.
“
Dia mengakui kemampuanmu.” Kata Myungsoo.
“
Sepertinya bukan karena itu.” Elak Haeryung.
“
Kau meyakinkan presdir Nam dengan kekuatanmu sendiri dan ketulusanmu. Bagaimana
jika jalan yang mereka tempuh adalah salah? Walau tidak ada jalan lain, mereka
harus melangkah terus kedepan karena mereka sudah sejauh ini. Jika keadaanmu
semakin terungkap, maka semakin berat dan berbahaya bagimu. Aku tidak
mengetahui yang membawa kita masuk kedalam pertarungan berbahaya ini.” Kata
Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“
Kau bilang bahwa mereka yang memulainya dulu.” Kata Haeryung.
“
Karena itu, sebelum orang lain menyadarinya maka kau harus secepatnya
mengembalikan ingatanmu. Semuanya tergantung pada besarnya keinginanmu mulai
sekarang. Semua itu tergantung pada usahamu untuk menggali ingatanmu. Pertama,
cobalah semampumu untuk mengingatku. Bayangkanlah aku dalam ingatanmu! Jika kau
bisa mengingatku, maka mungkin semua ingatanmu akan kembali. Ingatlah aku, Haeryung-a!”
Kata Myungsoo sambil menggenggam erat tangan Haeryung sedangkan Haeryung
menganggukkan kepalanya.
Ji
Won menuju rumah lama Myungsoo. Begitupula dengan Haeryung yang ditemani
Myungsoo dalam rangka untuk mengembalikan ingatan Haeryung. Myungsoo dan Haeryung
menaiki tangga menuju rumahnya. Myungsoo menggenggam erat tangan Haeryung.
Sedangkan Haeryung masih belum mengingat bahwa jalan yang dilaluinya adalah
jalan menuju rumah Myungsoo. Jalan yang mempertemukan mereka.
Ji
Won lebih dulu tiba didepan rumah lama Myungsoo. Dia duduk sendirian di teras
rumah. Dia terlihat menyesalinya karena dia telah kehilangan kehangatan
keluarga yang didapatnya dari rumah itu. Sementara itu, Myungsoo dan Haeryung
tiba didepan pintu pagar rumah. Haeryung menyentuh pintu pagar. Dia berusaha
untuk mengingatnya. Namun, tetap saja dia tidak mengingatnya. Myungsoo pun
menyuruh Haeryung agar mereka pergi dari sana. Kini mereka berdiri didepan
motel.
“
Apakah kau mengingat tempat ini?” Tanya Myungsoo.
“
Aku tidak mengingatnya. Apa yang kita lakukan disini?” Tanya Haeryung.
“
Kau memutuskan hubungan kita di kamar itu.” Kata Myungsoo sambil menunjukan
arah kamarnya dari luar motel.
“
Waeyo?” Tanya Haeryung.
“
Kau menyadari bahwa aku adalah nappeun namja.” Kata Myungsoo.
“
Apa maksudmu?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“
Kau harus mencari tahu sendiri. Nappeun namja seperti apa aku ini. Kau harus
mencari tahu dengan kekuatanmu.” Kata Myungsoo.
“
Geure, kau keras kepala sekali. Araseo. Walau kau berusaha untuk menyembunyikan
perasaanmu. Aku akan melakukannya. Aku akan mengingat semuanya.” Tegas Haeryung.
“
Sebaiknya kita pulang. Kau terlihat lelah sekali.” Kata Myungsoo.
Saat
mereka menuruni anak tangga, Haeryung melihat sepasang kekasih yang sedang
berciuman. Myungsoo terlihat biasa saja melihatnya. Namun, tidak dengan Haeryung.
Akhirnya Haeryung memberanikan diri untuk bertanya pada Myungsoo.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar