Senin, 09 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 16

[SERIES] Love and Revenge Part 16
Title                 : Love and Revenge Part 16
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun



Preview

Ji Won menelepon Haeryung melalui telepon kantor. Dia menyuruh Haeryung untuk membantunya menyelesaikan kesepakatan kerjasama Hae San dengan Tae Yang Cosmetics yang Haeryung mulai tahun lalu, tetapi Haeryung tidak bisa menyelesaikannya karena Hae San sedang meninjau kembali kesepakatan itu dan keduanya sepakat mengadakan pertemuan. Perwakilan Hae San mendadak berhalangan hadir. Karena dia mengetahui kedekatan Haeryung dengan Ceo Min, jadi dia meminta Haeryung menggantikannya. Dia memberitahu lokasi pertemuannya. Setelah itu, dia menutup teleponnya sambil tersenyum puas. Sedangkan Haeryung agak bingung. Begitu pula dengan Suzy. Myungsoo datang ke ruangan Haeryung.
“ Apakah kau serius akan kembali bekerja?” Tanya Myungsoo.
“ Nde. Dari sinilah aku ingin memulainya. Ini adalah tempatku. Aku akan lebih cepat mendapatkan ingatanku kembali.” Kata Haeryung.
“ Ada masalah apa? Mengapa wajah kalian terlihat bingung?” Tanya Myungsoo sambil melihat Haeryung dan Suzy.

Next

“ Presdir menyuruh direktur untuk menggantikannya bertemu dengan Ceo Min dari Tae Yang Cosmetics.” Kata Suzy.
“ Apa yang kau ketahui tentang Ceo Min?” Tanya Myungsoo pada Suzy.
“ Ceo Min sangat menyukai direktur bahkan beliau ingin menjadikan direktur sebagai menantunya. Mereka memiliki hubungan yang baik.” Kata Suzy.
“ Aku tidak mengingatnya.” Kata Haeryung.
“ Pada saat itu sekretaris Kim yang menemani direktur dalam pertemuan itu. Aku akan berbicara dengannya untuk mencari tahu tentang Ceo Min.” Kata Suzy sedangkan Myungsoo melihat Haeryung yang terlihat gugup.
“ Kau tidak perlu memaksakan diri. Kita bisa membatalkannya dengan beralasan ada urusan mendadak.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“ Shirreo. Aku tetap akan melakukannya karena jika aku tiba-tiba mengatakan tidak bisa hadir, maka mereka akan curiga.” Tolak Haeryung.

Myungsoo mengantarkan Haeryung ke tempat pertemuan. Haeryung mencatat semua info keluarga yang diberikan oleh Suzy. Setibanya didepan ruang pertemuan, Myungsoo mengajak untuk masuk bersama. Namun, Haeryung menolaknya lalu masuk ke ruangan itu. Haeryung dengan tenang menyapa orang yang dikiranya adalah Ceo Min.
“ Kami tidak pernah bertemu lagi selama satu tahun ini. Sejak saya bersama almarhum presdir Na datang menghampiri perayaan ulang tahun perusahaan anda.” Kata Haeryung.
“ Jeongmalyo? Saya sudah tidak mengingatnya lagi karena akhir-akhir ini saya sering lupa.” Kata Presdir Nam.
“ Saya mendengar berita tentang anak anda. Sepertinya baru kemarin saya mendengar anak anda akan menikah dan sudah hidup bahagia sekarang. Anda bahkan sudah memiliki cucu, bukan? Saya melihat di pesta pernikahan. Sepertinya menantu anda adalah orang baik. Anda pasti sangat diberkati.” Kata Haeryung.
“ APAKAH KAU SEDANG MABUK? BERANINYA KAU DATANG KESINI DAN BICARA OMONG KOSONG SEPERTI ITU? DASAR YEOJA KURANG AJAR! BERANINYA KAU BERKATA TENTANG PUTRAKU SEPERTI ITU!” Maki Presdir Nam sedangkan Haeryung hanya bisa tertunduk.

Myungsoo segera berlari ke ruang pertemuan menemui Haeryung yang terduduk lesu. Dia sangat khawatir melihat Haeryung seperti itu.
“ Orang yang ku temui tadi bukanlah Ceo Min dari Tae Yang Cosmetics. Geunde, Presdir Nam dari perusahaan kimia Mo Sung. Putranya meninggal karena kecelakaan mobil 5 bulan yang lalu. Geunde, untuk seseorang yang baru kehilangan putranya. Aku…” Kata Haeryung terhenti lalu berniat minum soju namun Myungsoo menahannya.

Di ruangan kantor Ji Won, Taemin menemui Ji Won.
“ Apakah direktur bersama Presdir Nam yang dikiranya adalah Ceo Min? Apa tujuan anda sebenarnya? Karena hal ini bisa menyebabkan masalah dan Presdir Nam pasti akan menarik tawaran investasinya.” Tanya Taemin.
“ Itulah yang ku inginkan. Semakin besar kesalahan Haeryung, maka semakin besar pula kekecewaan dewan direksi padanya.” Kata Ji Won sambil tersenyum.

Taemin keluar dari ruangan Ji Won sambil mengepalkan tangannya untuk menahan kekesalannya. Ji Won tersenyum puas lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Haeryung.
“ KEPADA SESEORANG YANG BARU KEHILANGAN PUTRA SATU-SATUNYA, KAU MENGATAKAN APA? APA YANG SALAH DENGAN OTAKMU? GARA-GARA KAU, PRESDIR NAM MENJADI MARAH. DIA MENARIK INVESTASINYA DARI HAE SAN RESORT. BAGAIMANA KAU AKAN BERTANGGUNG JAWAB?” Marah Ji Won melalui teleponnya.
“ Anda memberikan informasi yang salah pada saya.” Balas Haeryung namun Myungsoo mengambil ponsel Haeryung dan mematikannya.
“ Mengapa kau mematikan ponselku? Padahal aku belum selesai bicara.” Tanya Haeryung sambil berusaha mengambil ponselnya namun Myungsoo menghalanginya.
“ Ku pikir bahwa kita telah jatuh ke perangkap mereka, Haeryung-a.” Kata Myungsoo dengan sedih.
Ji Won tersenyum puas atas kemenangan yang diraihnya.
“ Berita kesepakatan investasi yang dirusak oleh Haeryung telah menyebar di seluruh perusahaan bahkan dewan direksi sudah mulai menyadari itu. Anda bisa menggunakan insiden ini sebagai bahasan rapat dewan direksi minggu depan. Saya akan menyiapkan dokumen untuk mengumumkan ketidakmampuannya dalam memimpin perusahaan.” Kata Soo Hyun.
“ Ternyata dia lebih mudah daripada yang ku perkirakan, Na Hae Ryeong. Apa sebaiknya kita merayakannya?” Tanya Ji Won.
“ Apa anda ingin merayakannya, presdir?” Tanya Soo Hyun.
“ Ini tidak menyenangkan. Akan lebih menyenangkan jika lebih menantang karena ini terlalu mudah.” Kata Ji Won.

Di kediaman rumah Myungsoo, Haeryung terlihat lesu dan sedih.
“ Aku benar-benar merasa malu. Seharusnya aku mendengarkanmu. Seharusnya aku tidak pergi. Apa yang ku pikirkan hingga bisa melakukan ini?” Gumam Haeryung.
“ Haeryung-a.” Kata Myungsoo dengan simpati.
“ Tanpa bantuan orang lain, aku bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhanku sendiri. Apa yang ku pikirkan hingga bisa melakukannya?” Keluh Haeryung.
“ Jangan menyalahkan diri sendiri. Kau pasti bisa lebih baik, lain kali. Jika kau menunggu, maka kau pasti dapat mengingat kembali. Mengapa kau sangat terburu-buru ingin ingatanmu pulih?” Tanya Myungsoo.
“ Aku ingin secepatnya mengingatmu. Seberapa banyak kau menyayangi dan mencintaiku? Aku ingin secepatnya ingat itu. Di hari pertamaku bekerja, aku malah menghancurkan perusahaan. Apa yang harus ku lakukan? Apa yang bisa ku lakukan sekarang? Aku seharusnya tidak kembali. Kita menyerah saja. Kita hentikan semuanya saja.” Kata Haeryung dengan frustasi sedangkan Myungsoo terdiam dan terlihat sedih.

At 6.00 a.m

Myungsoo membangunkan Haeryung yang masih tidur pulas karena ada tempat yang harus mereka datangi. Myungsoo memaksa Haeryung untuk bangun hingga mengangkat Haeryung yang tak beranjak dari ranjang.
“ Ireona! Kau harus menyelesaikan masalah yang kau mulai.” Kata Myungsoo.
“ Sudah ku bilang bahwa kita menyerah saja. Sudah ku bilang bahwa aku akan merelakan Hae San.” Kata Haeryung sambil beranjak tidur kembali.
“ Jangan konyol! Kau bahkan tidak punya hak untuk merelakan Hae San. Apa yang telah kau lakukan hingga layak menyerah? Jika ingatanmu telah pulih dan kau merebut kembali posisi yang pantas untukmu, maka kau boleh meninggalkan Hae San jika saat itu kau tidak ingin memiliki Hae San dan berkeinginan untuk meninggalkannya.” Kata Myungsoo.
“ Aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah menyerah dengan mengingat yang sudah ku lakukan kemarin.” Kata Haeryung.
“ Kau pasti bisa melakukannya. Geunde, kau bersikeras bahwa kau tidak bisa berbuat apa-apa. Kau pasti bisa. Aku adalah buktinya.” Kata Myungsoo dengan yakin.

Myungsoo membawa Haeryung ke rumah presdir Nam dan meninggalkannya sendirian disana. Presdir Nam beranjak untuk pergi keluar rumah. Dia melihat Haeryung berdiri didepan rumahnya. Namun, dia melewatinya karena Haeryung hanya diam saja.

Di kantor, Taemin menyelidiki penyebab insiden kemarin. Kecurigaan Myungsoo ternyata selama ini adalah benar. Ji Won dan Soo Hyun telah mendapatkan semua catatan CT Scan dan MRI milik Haeryung. Taemin menduga bahwa tujuan mereka adalah mengumumkan bahwa Haeryung telah cacat sekarang.

“ Apa yang harus ku lakukan?” Pikir Taemin.

Haeryung masih menunggu didepan rumah presdir Nam hingga malam. Presdir Nam baru saja pulang. Namun, dia tetap mengacuhkan Haeryung. Dia berjalan masuk ke rumah tanpa menghiraukan permintaan maaf dari Haeryung. Myungsoo melihat hal itu dari jauh dengan tatapan sedihnya. Presdir Nam melihat Haeryung masih berdiri didepan rumahnya melalui jendela rumahnya. Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari rumah lalu menghampiri Haeryung.
“ Berapa lama kau akan berdiri disini? Semua ini tidak ada gunanya. Sebaiknya kau pulang.” Titah presdir Nam lalu beranjak untuk masuk ke rumahnya kembali.
“ Saya melakukan ini karena memiliki alasan. Saya terkena amnesia. Agar saya bisa keluar dari situasi sulit ini, maka saya harus berpura-pura mengenal anda pada pertemuan kemarin. Dalam pikiran saya saat ini adalah hanya ingin melindungi Hae San. Saya berpura-pura mengenal anda, menipu anda, dan membicarakan putra anda, saya pun menyakiti anda. Silahkan caci maki saya sepuasnya hingga semua amarah anda hilang. Saya benar-benar ingin meminta maaf.” Mohon Haeryung setelah mendengar semua itu, Presdir Nam mendekati Haeryung.
“ Kau hilang ingatan?” Tanya presdir Nam.
“ Bukan hilang ingatan saja. Geunde, otak saya juga mengalami gangguan.” Jawab Haeryung.
“ Tidak peduli apapun yang kau katakan. Aku tidak akan mengubah keputusanku untuk menarik investasi. Selain itu, mengapa aku harus percaya dan berinvestasi pada seseorang yang mengalami gangguan otak?” Kata predir Nam.
“ Kedatangan saya kesini bukan untuk mengubah keputusan soal investasi. Saya ingin melakukan apapun yang saya bisa untuk mengambil kembali rasa sakit yang telah saya timbulkan.” Kata Haeryung.
“ Mengapa kau membocorkan informasi tentang kekurangan terbesarmu sebagai pengelola perusahaan?” Tanya presdir Nam.
“ Saya yakin bahwa saya akan sembuh dan membaik.” Kata Haeryung.
“ Mengapa kau percaya padaku? Bagaimana kalau aku menyebarkan berita itu? Apa yang akan kau lakukan?” Tanya presdir Nam.
“ Saya sudah memikirkannya. Jika anda menyebarkan berita itu, maka akan bagaimana lagi. Saya telah berbuat salah.” Kata Haeryung lalu membungkukkan sebagian kepalanya sebagai permintaan maafnya sedangkan presdir Nam beranjak masuk ke rumah dan Myungsoo memandang sedih pada Haeryung.

At 9.00 a.m.

Soo Hyun menyerahkan dokumen kerugian yang diderita Hae San atas gagalnya kesepakatan investasi dengan presdir Nam. Dia juga mengajak untuk mengadakan pertemuan mendesak bersama dewan direksi untuk mengatasi masalah itu. Tiba-tiba presdir Nam menelepon Ji Won. Ji Won pun menjawab panggilan telepon itu.
“ Jeongmal mianhae. Direktur Na masih belajar dan sangat kurang berpengalaman dalam bisnis. Seharusnya saya tidak mengirimnya.” Sesal Ji Won.
“ Saya ingin secepatnya mengadakan pembicaraan lagi. Saya ingin direktur Na sebagai tim pelaksana dalam kesepakatan investasi baru nanti.” Kata presdir Nam.
“ Geunde, saya mendengar ada peristiwa yang tidak menyenangkan terjadi dalam pertemuan waktu itu.” Elak Ji Won.
“ Saya tidak mengingat apa-apa. Almarhum presdir Na benar-benar membesarkan putrinya dengan baik. Saya merasa dekat dengan direktur Na. Saya ingin memulai kesepakatan ini lagi.” Kata presdir Nam sambil tertawa kecil.
“ Saya mengerti.” Kata Ji Won lalu presdir Nam mematikan panggilan teleponnya.
“ Segeralah undang dewan direksi untuk rapat! Kita akan mengungkapkan semua dokumen tentang Haeryung sekarang juga. Kita tidak mempunyai waktu lagi.” Titah Ji Won pada Soo Hyun dengan kesal.

Rapat dewan direksi dimulai, Haeryung juga turut hadir dan mengikuti jalannya rapat. Setelah selesai membahas materi rapat, Ji Won menggunakan kesempatan itu untuk mengangkat masalah posisi Haeryung. Sedangkan Haeryung terhenyak mendengarnya. Namun, tiba-tiba datang seorang staf masuk lalu memberikan secarcik kertas pada Ji Won. Orang yang memberikan kertas itu adalah Jae Joong, kakaknya Ji Won. Ji Won terhenyak membaca isi kertas itu. Jae Joong mengajak Ji Won membahas rencananya membunuh Haeryung. Peserta rapat menyadari perubahan wajah Ji Won. Ji Won meminta maaf dan mengajak semuanya untuk beristirahat sebentar. Betapa syoknya Ji Won ketika melihat Jae Joong nampak akrab dengan Myungsoo. Jae Joong menyapa dan menghampiri Ji Won.
“ Aku sudah menceritakan semuanya pada Myungsoo. Tentang kau menyuruhku untuk memastikan Na Hae Ryeong benar-benar hilang untuk selamanya sehingga dia tidak bisa kembali. Dia memberitahuku bahwa jika aku masuk ke dalam ruang konferensi itu dan mengatakan semua yang kau lakukan, maka dia akan membiayaiku untuk seumur hidupku. Kau sudah mengetahuinya, bukan berarti aku benar-benar menyukai dirinya. Geunde, setidaknya dia menepati janjinya. Dia benar-benar berbeda denganmu. Dia tidak terlihat keren. Geunde, dia selalu melakukan semua yang dia bilang akan dilakukannya. Kau pasti lebih mengetahuinya daripada diriku. Akhirnya aku mengetahui bahwa dia membayar konsekuensi atas pembunuhan yang dulu dilakukan olehmu.” Jelas Jae Jong lalu Ji Won menatap sinis pada Myungsoo sedangkan Myungsoo membalasnya dengan tersenyum manis dan Ji Won kembali ke ruang rapat.
“ Saya berniat mengajukan usulan untuk mengangkat direktur Na menjadi wakil presdir Hae San. Apakah anda menerima tawaranku, direktur Na Hae Ryeong?” Tanya Ji Won sambil mengulurkan tangannya sedangkan Myungsoo berdiri didepan pintu untuk menyaksikannya sambil tersenyum.

Setelah rapat berakhir, Ji Won menunggu Myungsoo keluar dari ruangan rapat.
“ Bagaimana perusahaanmu? Semuanya berjalan sesuai dengan keinginanmu.” Tanya Ji Won.
“ Aku merasa senang sekali. Geunde, ini bukan akhir dari semuanya. Jalanku masih panjang untuk mencapai tujuanku. Masih terlalu awal untuk merayakannya.” Kata Myungsoo sambil tersenyum.
“ Mengapa kau memanfaatkan nae oppa? Dari semua orang, mengapa harus kau? Mengapa harus kau? Kau yang paling mengetahui orang seperti apa nae oppa.” Kesal Ji Won.
“ Aku sudah mengetahui bahwa kau bodoh. Geunde, aku tidak mengetahui bahwa kau sebodoh ini. Aku sudah mengatakan padamu. Semua akan ku lakukan demi membantu Na Hae Ryeong mendapatkan posisinya kembali.” Kata Myungsoo sambil tersenyum miris.
“ Walau begitu. Ini bukanlah cara yang biasa kau gunakan. Aku percaya bahwa aku yang melakukannya dengan masuk akal. Geunde, ini bukanlah cara Kim Myungsoo.” Kata Ji Won tak percaya sedangkan Myungsoo tertawa kecil.
“ Apa maksudmu ini bukan caraku? Jika aku sudah berniat, maka aku dapat melakukan apapun. Di dunia ini, kau pikir bahwa Kim Myungsoo berbeda dengan Kim Ji Won? Semua orang bisa menjadi Kim Ji Won. Geunde, karena mereka tidak ingin keterlaluan sepertimu, maka mereka menahan diri karena menjadi orang sepertimu adalah memalukan dan hal yang hina. Apa kau akan terus melakukannya dan tidak berpikir akan meninggalkan segalanya?” Tanya Myungsoo lalu beranjak pergi untuk meninggalkan Ji Won
“ Jika aku menyerah, maka apakah kau akan kembali padaku? Jika aku melepaskan segalanya, maka apakah kau akan kembali padaku? Jika kau ingin membuat kesepakatan, maka jadikan dirimu sendiri sebagai taruhannya. Karena bagi Kim Ji Won imbalan yang paling tepat adalah seorang Kim Myungsoo.” Tanya Ji Won sedangkan Myungsoo menghentikan langkahnya.
“ Jika kau sangat menginginkanku, maka aku tidak akan bisa menolaknya. Apa yang akan kau lakukan dengan jiwaku yang kosong ini?” Tanya Myungsoo sambil tersenyum miris.
Myungsoo pergi meninggalkan Ji Won. Dia berpapasan dengan Soo Hyun di tangga. Dia sudah mengetahui bahwa Soo Hyun telah mendengar pembicaraan antara dirinya dengan Ji Won. Dia pun mengabaikan kehadiran Soo Hyun dan melewatinya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Soo Hyun pun menghampiri Ji Won.
“ Gunakan akal sehatmu! Apakah kau akan melepaskan semua yang telah kau peroleh dengan jerih payahmu demi seorang namja? Namja yang dulu kau tinggalkan demi memperoleh semua ini. Apa itu jalan yang kau inginkan?” Tanya Soo Hyun sedangkan Ji Won tersenyum miris.

Myungsoo menemui Haeryung yang sedang melamun di taman depan kantor.
“ Apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba aku menjadi wakil presdir?” Gumam Haeryung tak mengerti.
“ Apakah kau ingin minum?” Tanya Myungsoo namun Haeryung mengabaikannya.
“ Apa yang salah dengan Ji Won? Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?” Tanya Haeryung.
“ Dia mengakui kemampuanmu.” Kata Myungsoo.
“ Sepertinya bukan karena itu.” Elak Haeryung.
“ Kau meyakinkan presdir Nam dengan kekuatanmu sendiri dan ketulusanmu. Bagaimana jika jalan yang mereka tempuh adalah salah? Walau tidak ada jalan lain, mereka harus melangkah terus kedepan karena mereka sudah sejauh ini. Jika keadaanmu semakin terungkap, maka semakin berat dan berbahaya bagimu. Aku tidak mengetahui yang membawa kita masuk kedalam pertarungan berbahaya ini.” Kata Myungsoo untuk menenangkan Haeryung.
“ Kau bilang bahwa mereka yang memulainya dulu.” Kata Haeryung.
“ Karena itu, sebelum orang lain menyadarinya maka kau harus secepatnya mengembalikan ingatanmu. Semuanya tergantung pada besarnya keinginanmu mulai sekarang. Semua itu tergantung pada usahamu untuk menggali ingatanmu. Pertama, cobalah semampumu untuk mengingatku. Bayangkanlah aku dalam ingatanmu! Jika kau bisa mengingatku, maka mungkin semua ingatanmu akan kembali. Ingatlah aku, Haeryung-a!” Kata Myungsoo sambil menggenggam erat tangan Haeryung sedangkan Haeryung menganggukkan kepalanya.

Ji Won menuju rumah lama Myungsoo. Begitupula dengan Haeryung yang ditemani Myungsoo dalam rangka untuk mengembalikan ingatan Haeryung. Myungsoo dan Haeryung menaiki tangga menuju rumahnya. Myungsoo menggenggam erat tangan Haeryung. Sedangkan Haeryung masih belum mengingat bahwa jalan yang dilaluinya adalah jalan menuju rumah Myungsoo. Jalan yang mempertemukan mereka.

Ji Won lebih dulu tiba didepan rumah lama Myungsoo. Dia duduk sendirian di teras rumah. Dia terlihat menyesalinya karena dia telah kehilangan kehangatan keluarga yang didapatnya dari rumah itu. Sementara itu, Myungsoo dan Haeryung tiba didepan pintu pagar rumah. Haeryung menyentuh pintu pagar. Dia berusaha untuk mengingatnya. Namun, tetap saja dia tidak mengingatnya. Myungsoo pun menyuruh Haeryung agar mereka pergi dari sana. Kini mereka berdiri didepan motel.
“ Apakah kau mengingat tempat ini?” Tanya Myungsoo.
“ Aku tidak mengingatnya. Apa yang kita lakukan disini?” Tanya Haeryung.
“ Kau memutuskan hubungan kita di kamar itu.” Kata Myungsoo sambil menunjukan arah kamarnya dari luar motel.
“ Waeyo?” Tanya Haeryung.
“ Kau menyadari bahwa aku adalah nappeun namja.” Kata Myungsoo.
“ Apa maksudmu?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Kau harus mencari tahu sendiri. Nappeun namja seperti apa aku ini. Kau harus mencari tahu dengan kekuatanmu.” Kata Myungsoo.
“ Geure, kau keras kepala sekali. Araseo. Walau kau berusaha untuk menyembunyikan perasaanmu. Aku akan melakukannya. Aku akan mengingat semuanya.” Tegas Haeryung.
“ Sebaiknya kita pulang. Kau terlihat lelah sekali.” Kata Myungsoo.

Saat mereka menuruni anak tangga, Haeryung melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman. Myungsoo terlihat biasa saja melihatnya. Namun, tidak dengan Haeryung. Akhirnya Haeryung memberanikan diri untuk bertanya pada Myungsoo.





TBC


Tidak ada komentar: