Senin, 09 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 17

[SERIES] Love and Revenge Part 17
Title                 : Love and Revenge Part 17
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun




Preview

Ji Won lebih dulu tiba didepan rumah lama Myungsoo. Dia duduk sendirian di teras rumah. Dia terlihat menyesalinya karena dia telah kehilangan kehangatan keluarga yang didapatnya dari rumah itu. Sementara itu, Myungsoo dan Haeryung tiba didepan pintu pagar rumah. Haeryung menyentuh pintu pagar. Dia berusaha untuk mengingatnya. Namun, tetap saja dia tidak mengingatnya. Myungsoo pun menyuruh Haeryung agar mereka pergi dari sana. Kini mereka berdiri didepan motel.
“ Apakah kau mengingat tempat ini?” Tanya Myungsoo.
“ Aku tidak mengingatnya. Apa yang kita lakukan disini?” Tanya Haeryung.
“ Kau memutuskan hubungan kita di kamar itu.” Kata Myungsoo sambil menunjukan arah kamarnya dari luar motel.
“ Waeyo?” Tanya Haeryung.
“ Kau menyadari bahwa aku adalah nappeun namja.” Kata Myungsoo.
“ Apa maksudmu?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Kau harus mencari tahu sendiri. Nappeun namja seperti apa aku ini. Kau harus mencari tahu dengan kekuatanmu.” Kata Myungsoo.
“ Geure, kau keras kepala sekali. Araseo. Walau kau berusaha untuk menyembunyikan perasaanmu. Aku akan melakukannya. Aku akan mengingat semuanya.” Tegas Haeryung.
“ Sebaiknya kita pulang. Kau terlihat lelah sekali.” Kata Myungsoo.

Saat mereka menuruni anak tangga, Haeryung melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman. Myungsoo terlihat biasa saja melihatnya. Namun, tidak dengan Haeryung. Akhirnya Haeryung memberanikan diri untuk bertanya pada Myungsoo.

Next

“ Mengapa kau tidak pernah menciumku? Kau selalu seperti seseorang yang menjaga jarak terhadapku. Apa aku tidak ingat kejadian itu? Seharusnya kita pernah berciuman, bukan? Tentu, seharusnya kita pernah. Apalagi kita adalah sepasang kekasih yang sudah cukup umur.” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo tersenyum.
“ Kita tidak pernah berciuman sama sekali.” Kata Myungsoo sambil mengingat saat dirinya mencium Haeryung di Jepang.

Haeryung merasa malu dengan jawaban Myungsoo. Dia pun melepaskan pegangan tangannya dan berjalan cepat lebih dulu. Setibanya di rumah, Haeryung tidak bisa tidur. Begitupula dengan Myungsoo. Haeryung berusaha untuk mengingat kejadian ciumannya dengan Myungsoo.
Disisi lain, Jae Joong babak belur. Dia berusaha bangkit untuk menyerang Soo Hyun. Namun, apa daya kondisinya tidak memungkinkan. Soo Hyun mengintrogasi Jae Joong.
“ Apa syarat yang kau minta dari Myungsoo saat kau melakukan kesepakatan untuk membantunya? Berapa banyak yang harus ku berikan agar kau membantuku dan berbalik menyerang Kim Myungsoo?” Tanya Soo Hyun.

At 2.00 a.m.

Haeryung pergi ke kamar Myungsoo lalu membangunkan Myungsoo. Dia mengajak Myungsoo untuk pergi ke kantor. Dia ingin Myungsoo mengajarinya.
“ Ku bilang ajari aku. Apa yang kau ketahui, maka aku harus mengetahui semuanya. Aku tidak mungkin menunggu saja hingga ingatanku kembali. Ajari aku! Aku berjanji akan belajar dengan baik.” Rengek Haeryung.
“ Beri aku waktu 10 menit lagi!” Kata Myungsoo disela tidurnya.
“ Geure. Jika kau tidak bangun juga, maka aku akan pergi ke kantor sendirian.” Kata Haeryung.
“ Chankaman! Araseo.” Kata Myungsoo sambil berusaha membuka matanya sedangkan Haeryung tersenyum senang.

Setibanya di kantor, mereka masuk ke ruangan kerja Haeryung. Myungsoo sibuk menjelaskan semua yang menjadi tanggung jawab Haeryung dan memberi informasi yang terkait. Namun, Haeryung malah tertidur dengan pulas sambil memegang pensil ditangannya. Myungsoo yang menyadari itu tersenyum.
“ Bagaimana kau bisa tidur setelah memaksaku untuk mengajarimu?” Keluh Myungsoo sambil memukul pelan kepala Haeryung.
“ Aku tidak tidur.” Elak Haeryung lalu fokus melihat laporan didepannya kembali namun baru beberapa saat kemudian, dia tertidur kembali. Sedangkan Myungsoo tersenyum melihatnya.
Myungsoo terhenyak saat mendapat telepon dari Taemin yang memberitahukan bahwa Haeryung dituduh menggelapkan dana. Hal itu dikarenakan ada uang sebesar 30 miliyar won yang masuk ke rekening Haeryung.
“ Bagaimana uang itu bisa ada dalam rekening Haeryung?” Tanya Myungsoo.
“ Ji Won mengambil uang yang diperoleh dari penjualan kelebihan nilai saham dan menyimpannya atas nama Na Hae Ryeong untuk berjaga-jaga. Ji Won menyangkal semua itu.” Jelas Taemin.
“ Dia menggelapkan dana perusahaan dan menjebak Haeryung. Jangan memberitahu Haeryung tentang hal ini! Dia pasti akan khawatir.” Kata Myungsoo lalu mematikan panggilan teleponnya.

Myungsoo tiba di ruangan kerja Haeryung. Dia melihat Haeryung sedang berusaha keras mempelajari dokumen yang ada dimejanya. Dia menyimpan sandwich yang dibelinya diatas meja dengan hati-hati lalu dia pergi tanpa suara. Sementara itu, Ji Won sedang berdebat dengan Soo Hyun di ruangan kerja Ji Won.
“ Kita masih bisa menggunakan alasan ketidakmampuan Na Hae Ryeong untuk mengusirnya tanpa mengotori tangan kita. Mengapa kau menuduh Haeryung melakukan penggelapan dana?” Tanya Soo Hyun.
“ Aku mengetahui alasan kita mempunyai pikiran yang sama.” Kata Ji Won namun pembicaraan mereka terputus dengan kedatangan direktur Cho Kyuhyun dari grup Cho Corp.
“ Sebenarnya saya ingin menghadiri pelantikan anda sebagai presdir. Geunde, tidak bisa karena saya sedang mengurus perceraian saya.” Kata Kyuhyun pada Ji Won.
“ Saya sudah mengenalnya. Kami pernah bertemu di New York.” Jelas Soo Hyun saat Ji Won hendak memperkenalkan mereka.

Kyuhyun menemui Haeryung di ruangan kerja Haeryung. Haeryung masih berdiam diri menatap Kyuhyun yang menemuinya.
“ Mengapa kau melihatku seperti orang asing? Saat mendengar kau sudah kembali, aku ingin secepat mungkin menemuimu. Geunde, ku dengar kau kembali bersama tunanganmu. Jadi, aku tidak berani untuk bertemu denganmu. Kau sekarang jauh lebih cantik sejak terakhir aku melihatmu, Haeryung-a.” Kata Kyuhyun sambil mengingat permintaan Ji Won agar memisahkan Haeryung  dengan Myungsoo sedangkan Haeryung tersenyum.
“ Kamsahamnida.” Kata Haeryung.
“ Bagaimana kau bisa bertemu dengan tunanganmu? Berapa lama kalian berpacaran? Orang seperti apa tunanganmu itu?” Tanya Kyuhyun.
“ Dia adalah orang yang menyenangkan dan baik hati.” Jawab Haeryung.
“ Lalu bagaimana denganku? Aku dulu orang seperti apa bagimu?” Tanya Kyuhyun sedangkan Haeryung terlihat bingung.
“ Bisakah kau keluar? Aku sedang bekerja disini.” Pinta Haeryung.
“ Ah, nde. Mianhae, karena aku telah menganggu waktumu. Aku pamit pergi sekarang.” Pamit Kyuhyun lalu keluar dari ruangan Haeryung.

Sementara itu, Myungsoo menemui Taemin.
“ Apa aku harus menemui direktur divisi Kimia Hae San?” Tanya Myungsoo.
“ Hal itu tidak mudah karena direktur Kim dari divisi Kimia Hae San selalu berselisih pendapat dalam hal bisnis dengan Haeryung dan tidak pernah berbaikan.” Jelas Taemin lalu tiba-tiba Suzy masuk.
“ Mantan kekasih direktur Na datang. Dia menemui direktur sekarang.” Kata Suzy.
“ Apakah orang itu adalah Cho Kyuhyun dari grup Cho Corp?” Tanya Taemin.
“ Nde. Apakah anda mengenalnya?” Tanya Suzy.
“ Saat direktur Na tinggal di New York, direktur menyukai orang itu.” Kata Taemin.
“ Bagaimana jika Cho Kyuhyun mengetahui kondisi direktur Na?” Tanya Suzy dengan khawatir sedangkan Myungsoo hanya mendengarkan pembicaran mereka.

Sekeluarnya dari ruangan Haeryung, Kyuhyun berpapasan dengan Myungsoo. Kyuhyun tidak mengenalinya. Namun, berbeda dengan Myungsoo yang menyadarinya. Myungsoo bergegas masuk ke ruangan Haeryung. Dia merasa lega saat melihat Haeryung baik-baik saja. dia pun meninggalkan ruangan itu untuk memberi Haeryung waktu agar bisa menenangkan pikirannya. Sementara itu, Jae Joong datang ke rumah Myungsoo yang baru. Sungyeol dan Sulli menyambutnya.
“ Mengapa kalian pindah tanpa memberitahuku? Jadi, aku harus bersusah payah mencari kalian.” Tanya Jae Joong tak terima.
“ Ahjussi, apa kau yakin sudah bertobat?” Tanya Sulli.
“ Bagaimana aku menjelaskan pada kalian? Jiwaku murni seperti berlian saat ini. Haruskah aku membelah kepalaku dan menunjukannya pada kalian?” Tanya Jae Joong sedangkan Sungyeol mengetesnya dengan memukul kepala Jae Joong lalu Jae Joong yang tidak terima hendak memukul Sungyeol.
“ Lihatlah! Emosinya tidak berubah sama sekali. Masih tetap sama seperti dulu. Bertobat! Yang benar saja.” Sindir Sungyeol sedangkan Jae Joong melepaskan tangannya.
“ Lama tidak bertemu, Sungyeol. Kau semakin tinggi saja. Beberapa tahun lagi, mungkin kau bisa menyentuh langit. Ku bilang pada kalian bahwa aku sudah berubah! Apa kau sudah punya pacar, Sulli? Jika belum, maka aku kan mengenalkanmu pada seorang namja yang keren.” Kata Jae Joong.
“ Aku sudah punya pacar.” Jawab Sulli.
“ Jeongmal? Seperti apa dia?” Tanya Jae Joong.
“ Sungyeol oppa.” Kata Sulli sambil menunjuk kearah Sungyeol.
“ Yak, apa maksudmu? Aku bukan pacarmu.” Tolak Sungyeol.
“ Sungyeol oppa jual mahal tiap kali aku mengatakan suka padanya.” Kata Sulli.
“ Begini… Kau tidak sadar betapa bernilainya sesuatu sampai kau kehilangannya. Sejauh mana hubungan kalian?” Tanya Jae Joong.
“ Kami sudah berciuman.” Jawab Sulli.
“ Aku tidak pernah melakukannya.” Tolak Sungyeol.
“ Karena aku yang menciummu.” Kata Sulli sambil tertawa kecil.
“ Beraninya kau! Aku tidak ingat.” Kesal Sungyeol.
“ Tidak masalah selama aku masih mengingatnya.” Bela Sulli.
“ Ciuman melibatkan dua orang. Jika kau melakukannya sendiri, maka apa itu namanya ciuman? Yeoja babo.” Cibir Jae Joong.

Sulli tetap bersikeras bahwa itu namanya ciuman. Meskipun dia yang melakukannya. Jae Joong terlihat lelah mendengar pertengkaran antara Sulli dan Sungyeol. Jae Joong mendorong kepala Sungyeol hingga tanpa sengaja Sungyeol mencium bibir Sulli. Jae Joong menyuruh Sungyeol untuk menggosok punggungnya karena dia ingin mandi. Sedangkan Sungyeol menjadi salah tingkah dan Sulli terlihat masih syok dengan yang terjadi. Di kamar mandi, Sungyeol terlihat gugup ternyata ucapannya tidak sejalan dengan perasaannya.
“ Bersikap baiklah pada Sulli! Apalagi Sulli sangat cantik dan masih muda.” Kata Jae Joong.
“ Apa kau menggunakan kosmetik, hyung?” Tanya Sungyeol ketika melihat Jae Joong membersihkan mukanya dengan krim.
“ Bukan. Geunyang, sedikit memaki krim BB (Beauty Balm).” Jawab Jae Joong.
“ Apa yang akan kau lakukan saat ini, hyung?” Tanya Sungyeol sambil menggosok punggung Jae Joong.
“ Aku sedang mempertimbangkan harus memihak pada siapa yang bisa memberiku keuntungan lebih banyak.” Jawab Jae Joong.

Di ruangan kerja Soo Hyun, Soo Hyun terlihat sedang memikirkan perkataan Ji Won yang ingin memisahkan Myungsoo dengan Haeryung. Ji Won ingin Myungsoo berada di pihaknya bahkan akan melepaskan segalanya jika Myungsoo menjadi taruhannya.

Myungsoo menerima telepon dari Haeryung yang memastikan kalau malam ini dirinya tidak akan pulang. Myungsoo mengatakan bahwa dia akan pulang besok pagi. Haeryung hendak menceritakan bahwa dia bertemu dengan seseorang. Namun, dia mengurungkan niatnya. Myungsoo pun mematikan panggilan teleponnya. Ternyata Myungsoo sedang menunggu direktur Kim didepan rumahnya. Begitu direktur Kim tiba di rumahnya, dia segera menghampirinya dan memperkenalkan dirinya.
“ Saya mengetahui alasan anda menemui saya. Geunde, tidak ada yang ingin saya bicarakan dengan anda.” Kata direktur Kim.
“ Anda pasti mengetahuinya bahwa itu bukan perbuatan direktur Na.” Kata Myungsoo.
“ Apa anda menuduh saya berbohong? Apa anda mengetahui kebenarannya seperti apa?” Tanya direktur Kim.
“ Siapa saja yang terlibat? Fitnah, pemalsuan dokumen perusahaan, dan anda mungkin perlu memalsukan dokumen kuasa pengacara saat membuat rekening direktur Na. Bank yang terlibat dengan semua ini adalah Bank Dong Seo, bukan? Apa perlu kita pergi ke bank itu besok pagi? Saya akan memberi waktu 1 hari untuk anda mengatakan kebenarannya.” Ancam Myungsoo.

Saat Myungsoo melangkah pergi, anak buah Soo Hyun mulai beraksi. Anak buah Soo Hyun sudah mengamati keduanya sedari tadi. Didalam mobil, Myungsoo termenung. Beberapa menit kemudian, dia melihat mobil polisi datang menuju rumah direktur Kim. Dia tertidur di mobilnya hingga dia terbangun karena mendengar ponselnya berdering.
“ Dimana kau sekarang? Polisi ada di rumah saat ini. Mereka menanyakan keberadaanmu bahkan menggeledah rumah. Apa kau memukuli orang? Karena orang yang kau pukul masuk ruang ICU.” Tanya Sungyeol melalui teleponnya di kamar mandi.
“ Bagaimana dengan Haeryung dan Sulli?” Tanya Myungsoo.
“ Tentu saja mereka terkejut dan kebingungan karena tiba-tiba polisi datang dan menuduhmu memukuli orang hingga nyaris mati. Kau terlibat masalah apa? Gara-gara kau, mungkin aku tidak akan meninggal dengan tenang.” Keluh Sungyeol.
“ Sampaikan pada Haeryung dan Sulli agar mereka tidak mengkhawatirkanku.” Kata Myungsoo lalu mematikan panggilan ponselnya.

Sungyeol keluar dari kamar mandi. Polisi berpesan padanya agar menghubungi polisi begitu Myungsoo pulang. Setelah mengantarkan para polisi keluar rumah, Sungyeol menenangkan Sulli dan Haeryung di rumah yang terlihat khawatir. Dia mengatakan pada mereka bahwa dia telah menelepon Myungsoo. Myungsoo mengatakan bahwa dia tidak melakukannya. Dia dijebak. Sulli merasa lega setelah mendengarnya. Sedangkan Haeryung berusaha menelepon Myungsoo. Namun, ponsel Myungsoo tidak aktif.

At 9.00 a.m.

Polisi datang ke kantor Hae San untuk menyelidiki penganiayaan direktur Kim dari divisi kimia Hae San. Ji Won dan Taemin terkejut bukan main ketika mendengarnya. Sekretaris Ji Won memberitahu bahwa Myungsoo menganiaya direktur Kim kemarin malam. Ji Won tidak langsung percaya begitu saja. Dia masuk ke kamar mandi. Dia terkejut ketika melihat Myungsoo ada disana.
“ Darimana saja kau? Menganiaya seseorang hingga nyaris mati? Apa yang kau inginkan?” Hardik Ji Won.
“ Aku tidak menganiayanya.” Elak Myungsoo.
“ Apa yang terjadi?” Tanya Ji Won.
“ Ku rasa bahwa seseorang menjebakku lagi. Itu adalah keahlianmu, bukan? Mengapa kau harus bersandiwara?” Tanya Myungsoo.
“ Sebaiknya kau menyerahkan diri pada polisi dan mengatakan pada mereka bahwa kau bukan pelakunya. Polisi ada dimana-mana sedang mencarimu. Serahkan dirimu dulu, Myungsoo-a!” Pinta Ji Won.
“ Cukup! Mari kita selesaikan urusan kita satu persatu. Pertama, kau harus membersihkan nama baik Haeryung dari tuduhan penggelapan dana. Kedua, kau harus datang menemui Haeryung dan meminta maaf padanya dengan tulus. Kau harus meminta maaf karena telah memperlakukannya seperti anjing. Kau juga harus mengatakan bahwa kau tidak akan mengganggunya lagi dengan tipuan kotor dan hal yang kekanak-kanakan. Apakah kau akan melakukannya?” Kata Myungsoo.
“ Aku tidak ada hubungannya dengan semua itu.” Bela Ji Won sedangkan Myungsoo menghampirinya dan menghimpitnya ke dinding.
“ Jika kau memikirkannya dengan baik-baik, maka aku merasa bahwa kau akan mengetahui semua ini berhubungan denganmu atau tidak.” Desak Myungsoo.
“ Apakah kau ingin membicarakan hal ini disini? Sebaiknya kita membicarakannya diluar.” Kata Ji Won.

Myungsoo keluar lebih dulu ke ruangan Ji Won. Dia memperhatikan papan nama yang bertuliskan presdir Kim Ji Won di meja kerja Ji Won. Sementara itu, Ji Won masih didalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Ji Won mendapat telepon dari Soo Hyun. Soo Hyun menanyakan keberadaan Myungsoo. Namun, Ji Won berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak mengetahuinya.
Ji Won keluar dari kamar mandi bersamaan dengan para polisi yang masuk ke ruangannya. Myungsoo dan Ji Won terkejut. Mereka saling bertukar pandang. Myungsoo mengira bahwa Ji Won yang memanggil polisi itu. Sementara itu, Haeryung bersama Taemin berada di ruangan kerja Haeryung.
“ Mungkin semua ini karena aku, bukan? Dia sampai melakukan hal itu semuanya gara-gara aku? Dia selalu menanggung akibatnya demi diriku. Aku selalu membuat masalah.” Tanya Haeryung.
“ Hal itu sudah menjadi kewajiban Myungsoo. Dia ada disisimu untuk melakukan hal seperti itu. Dia melakukannya untukmu dengan sukarela. Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah atau terbebani dengan tindakannya.” Jelas Temin.
“ Jika kau menjadi aku, maka apakah kau sanggup melakukannya?” Tanya Haeryung.
“ Apakah dia belum bisa dihubungi?” Tanya Taemin untuk mengalihkan pembicaraan lalu tiba-tiba Suzy datang.
“ Myungsoo dibawa oleh polisi di ruangan Ji Won.” Kata Suzy lalu Haeryung bergegas untuk keluar dari ruangannya namun Taemin menahannya.
“ Kau tidak boleh keluar karena banyak karyawan yang akan melihatnya. Kau akan memimpin perusahaan ini di masa yang akan datang. Jadi, kau tidak boleh bertindak gegabah. Kau bisa pergi ke kantor polisi bersamaku nanti.” Kata Taemin untuk menenangkan Haeryung.
“ Apa Ji Won yang memanggil polisi?” Tanya Haeryung.
“ Aku tidak yakin. Geunde, sepertinya Ji Won yang memanggilnya.” Kata Suzy.

Disisi lain, Soo Hyun sedang diintrogasi oleh Ji Won di ruangan kerja Ji Won.
“ Kau melakukan hal yang tidak pernah ku minta.” Sindir Ji Won.
“ Aku selalu melakukan itu. Ku pikir bahwa kau akan memuji pekerjaanku. Ibaratkan dengan sebuah mobil yang menempuh perjalanan jauh. Mobil itu bisa keluar jalur, mogok, atau rusak. Meski begitu mobil itu tidak boleh melupakan arah tujuannya. Jadi, aku tidak bisa hanya diam saja dan membiarkan semuanya terjadi. Pada kondisi apapun. Jika kau bimbang dan tergoncang, maka aku akan memegangmu dengan erat hingga akhir. Jadi, kau harus yakin dan percaya padaku. Lihatlah kearah depan saja!” Kata Soo Hyun namun pembicaraan mereka terpotong dengan kedatangan Haeryung yang sedang dikejar-kejar oleh Taemin.
“ Ada apa kau datang ke ruanganku?” Tanya Ji Won pada Haeryung.
“ AKU INGIN MENGHENTIKAN PERTARUNGAN INI. APA YANG KAU INGINKAN? GRUP HAE SAN? JIKA ITU, MAKA MILIKILAH SEMUANYA. AKU TIDAK MEMBUTUHKANNYA. AMBILLAH SEMUA YANG KAU INGINKAN DAN LEPASKAN MYUNGSOO! JANGAN MENJEBAK DIA LAGI!” Pinta Haeryung lalu beranjak untuk keluar sedangkan Taemin membelalakan matanya tak percaya.





TBC


Tidak ada komentar: