Senin, 09 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 18

[SERIES] Love and Revenge Part 18
Title                 : Love and Revenge Part 18
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun



Preview

Disisi lain, Soo Hyun sedang diintrogasi oleh Ji Won di ruangan kerja Ji Won.
“ Kau melakukan hal yang tidak pernah ku minta.” Sindir Ji Won.
“ Aku selalu melakukan itu. Ku pikir bahwa kau akan memuji pekerjaanku. Ibaratkan dengan sebuah mobil yang menempuh perjalanan jauh. Mobil itu bisa keluar jalur, mogok, atau rusak. Meski begitu mobil itu tidak boleh melupakan arah tujuannya. Jadi, aku tidak bisa hanya diam saja dan membiarkan semuanya terjadi. Pada kondisi apapun. Jika kau bimbang dan tergoncang, maka aku akan memegangmu dengan erat hingga akhir. Jadi, kau harus yakin dan percaya padaku. Lihatlah kearah depan saja!” Kata Soo Hyun namun pembicaraan mereka terpotong dengan kedatangan Haeryung yang sedang dikejar-kejar oleh Taemin.
“ Ada apa kau datang ke ruanganku?” Tanya Ji Won pada Haeryung.
“ AKU INGIN MENGHENTIKAN PERTARUNGAN INI. APA YANG KAU INGINKAN? GRUP HAE SAN? JIKA ITU, MAKA MILIKILAH SEMUANYA. AKU TIDAK MEMBUTUHKANNYA. AMBILLAH SEMUA YANG KAU INGINKAN DAN LEPASKAN MYUNGSOO! JANGAN MENJEBAK DIA LAGI!” Pinta Haeryung lalu beranjak untuk keluar sedangkan Taemin membelalakan matanya tak percaya.

Next

“ Apa kau ingin menukar Hae San dengan Kim Myungsoo? Wae?” Tanya Ji Won sedangkan Haeryung menghentikan langkahnya.
“ Tidak ada alasan.” Kata Haeryung lalu melanjutkan langkahnya.
“ APA YANG DIA LAKUKAN? APA YANG DIA LAKUKAN PADAMU HINGGA KAU SEPERTI INI? APAKAH DIA MENGANCAMMU ATAU DIA TELAH MENEMUKAN KELEMAHANMU? TIDAK PEDULI BETAPA GILANYA KAU. BAGAIMANA BISA KAU MENYERAHKAN HAE SAN DEMI NAPPEUN NAMJA SEPERTINYA?” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ Apa menurutmu ini adalah hal yang mustahil dan gila? Bagiku, aku lebih mencintai Myungsoo daripada Hae San. Bukankah benar jika kau memilih yang lebih kau cintai? Apa itu tidak berlaku untukmu, nona Kim Ji Won?” Tanya Haeryung.
“ Aniyo. Tidak hanya bagiku. Geunde, seluruh dunia juga. Apa cinta bisa membuatmu kenyang? Demi memiliki Hae San, aku mampu mengkhianati seorang namja bahkan cinta sebesar apapun. Ada yang salah dengan otakmu.” Tegas Ji Won.
“ Nde, kau benar. Apa yang bisa ku katakan? Pendapat kita memang berbeda. Aku harus pergi sekarang.” Pamit Haeryung lalu pergi keluar dari ruangan Ji Won sedangkan Ji Won menatap nanar kepergian Haeryung.
“ Apa kau secara pribadi memberikan Hae San pada Kim Ji Won?” Tanya Taemin diluar ruangan Ji Won namun pembicaraan mereka terhenti ketika melihat Kyuhyun menyapa mereka sedangkan Haeryung mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya.
“ Kita pernah bertemu di New York. Apakah anda masih mengingat saya?” Sapa Taemin.
“ Jeongmalyo?” Tanya Kyuhyun.
“ Saya mendengar kabar anda telah kembali.” Kata Taemin.
“ Saya dengar Haeryung sedang mengalami situasi yang sulit saat ini. Benarkah Haeryung dicurigai melakukan penggelapan dana?” Tanya kyuhyun.
“ Nde.” Kata Taemin.
“ Saya ingin membantunya. Kalau begitu, saya pamit dulu karena saya harus menemuinya.” Pamit Kyuhyun.

Di ruangan Haeryung, Haeryung mencoba menghubungi Myungsoo. Namun, ponsel Myungsoo masih tidak aktif. Kyuhyun masuk ke ruangan Haeryung lalu mengajak Haeryung untuk minum teh. Mereka pergi ke sebuah café. Kyuhyun mengeluarkan foto antara dirinya dengan Haeryung yang bersama saat mereka masih pacaran.
“ Foto itu selalu tersimpan didalam dompetku hingga sekarang. Aku ingin memperlihatkannya padamu saat kita bertemu. Sepertinya aku tidak bisa melupakanmu. Aku selalu mengingatmu. Kau membuatku mengalami hal baru. Apakah kau tahu? Kau adalah cinta pertamaku, kisah romantis pertamaku, dan ciuman pertamaku. Apakah kau ingin memulainya lagi bersamaku?” Tanya Kyuhyun sambil memegang erat tangan Haeryung sedangkan Haeryung teringatkan saat dirinya kabur dari rumah untuk pergi menemui Myungsoo dikala hujan deras.

FLASHBACK !!!

“ Ciuman di jembatan itu adalah ciuman pertamaku. Untuk pertama kalinya, aku menyukai seorang namja dan menyatakan perasaanku pada namja itu. Namja itu bernama Kim Myungsoo. Untuk pertama kalinya, aku mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya, aku mendengarnya mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya juga, aku memberikan tubuhku ini padanya demi rasa cinta yang ku miliki untuknya. Berkat Kim Myungsoo, aku bisa bernafas ketika aku terbangun dari tidurku. Berkat Kim Myungsoo juga, aku mengetahui betapa indahnya dunia ini. Harapanku saat ini adalah bisa berada disisinya. Aku ingin menikah dengannya. Aku ingin memiliki seorang anak bersamanya. Aku ingin berbagi cerita bahkan harapan bersamanya. Aku ingin hidup hingga tua bersamanya. Apakah harapanku itu bisa terjadi, Kim Myungsoo?” Tanya Haeryung sambil menangis dan menatap Myungsoo.

FLASHBACK END !!!

“ SINGKIRKAN TANGANMU! KU BILANG SINGKIRKAN TANGANMU!” Tegas Haeryung.
“ Mengapa kau seperti ini, Haeryung-a?” Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“ Singkirkan tanganmu dariku, nappeun namja.” Kesal Haeryung sambil melepaskan tangannya dari Kyuhyun lalu bergegas pergi.

Sementara itu, Taemin menemui Myungsoo di kantor polisi.
“ Haeryung akan menyerahkan Hae San demi dirimu. Dia akan meninggalkan Hae san jika Ji Won membersihkan nama baikmu. Apakah itu masuk akal bagimu?” Tanya Taemin sedangkan Myungsoo sedikit terkejut.
“ Bagaimana dengan isi kontrak yang ku tandatangani itu? Jika Haeryung telah mendapatkan kembali posisinya dan aku tidak akan meninggalkannya, maka apa yang akan terjadi? Pikiran seseorang bisa berubah, bukan? Bagaimana jika aku meminta hal yang tidak masuk akal?” Tanya Myungsoo.
“ Kau sudah berjanji.” Kata Taemin.
“ Bagaimana jika ku beritahu bahwa kau jangan pernah mempercayai janji seseorang? Mengapa kau bisa percaya dengan seorang penipu sepertiku? Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Aku akan memberikan imbalan yang lebih memuaskan padamu.” Kata Taemin.
“ Jika aku memiliki Na Hae Ryeong, maka aku bisa memiliki seluruh Hae San pada akhirnya. Na Hae Ryeong telah jatuh cinta dengan seorang namja bernama Kim Myungsoo. Bahkan dia mengatakan akan menyerahkan Hae San demi menyelamatkanku. Aku hanya perlu bertahan diposisiku sekarang karena aku memiliki semua kartu As ditanganku. Bagaimana mungkin aku melepaskan kesempatan emas seperti itu. Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ Apa perasaanmu telah berubah? Jika benar, maka aku akan mengirimu ke penjara karena telah melanggar kontrak. Aku akan melakukan apapun untuk menghentikanmu sebagai seorang pengacara. Geunde, jika Haeryung mengingat semuanya kembali maka permainan ini akan berakhir untukmu.” Kata Taemin lalu pergi meninggalkan Myungsoo yang masih mengeluarkan smirknya.

Ji Won diberitahu oleh sekretarisnya bahwa Myungsoo dibebaskan hari ini karena penjahat sebenarnya sudah menyerahkan diri. Ji Won memastikan agar polisi tidak bisa melacak mereka. Sekretarisnya mengatakan bahwa Ji Won tidak perlu khawatir karena dia sudah mengurusnya dnegan baik. Setelah menemui Ji Won, sekretarisnya menemui Soo Hyun di ruangan kerja Soo Hyun. Soo Hyun terlihat sangat murka bahkan membanting ponselnya kearah sekretaris itu.

Myungsoo keluar dari kantor polisi. Dia menghirup udara bebas disana. Ternyata Haeryung telah menunggunya disamping pintu keluar. Dia menghampiri Haeryung sambil tersenyum manis.
“ Annyeong.” Sapa Myungsoo.
“ Kau seorang pembohong dan penipu. Kau mempermainkanku. Aku tidak akan membiarkanmu. Kau bilang kita tidak pernah berciuman? Kau tidak mempercayaiku disaat aku menanyakan hal itu dengan malu-malu. Aku pernah mengatakan padamu bahwa itu adalah ciuman pertamaku. Aku mengatakan itu padamu. Geunde, kau mengatakan bahwa kita tidak pernah berciuman.” Kata Haeryung dengan malu-malu lalu melangkah pergi sedangkan Myungsoo menyadari sesuatu lalu mengejar Haeryung.
“ Jangan pernah melupakan ini! Ini adalah ciuman pertama kita. Ingatlah baik-baik, Haeryung-a!” Kata Myungsoo sambil memegang wajah Haeryung.

Myungsoo memegang leher Haeryung dengan kedua tangannya. Dia mendekatkan wajahnya pada wajah Haeryung. Beberapa detik kemudian, dia mencium bibir Haeryung sambil memejamkan matanya. Haeryung membelalakan matanya tak percaya. Myungsoo melumat bibir Haeryung dengan perlahan-lahan. Haeryung memejamkan matanya dan menikmati setiap lumatan dari Myungsoo tanpa membalasnya. Myungsoo terus melumat bibir Haeryung kearah kanan dan kiri. Setelah puas, Myungsoo melepaskan ciumannya lalu melihat wajah Haeryung. Haeryung membuka matanya. Dia membalas senyuman dari Myungsoo ketika dia melihat Myungsoo tersenyum padanya. Tanpa mereka sadari, Ji Won melihat mereka dari dalam mobilnya sambil menitikkan air matanya tak percaya.

Myungsoo dan Haeryung menyusuri jalan menuju rumah lama Myungsoo sambil bergandengan tangan. Tiba-tiba Haeryung menghentikan langkahnya didepan pintu gerbang rumah lama Myungsoo.
“ Akhirnya aku mengetahui seperti apa kau sebenarnya. Namja yang ku pertaruhkan semua harapan dan cintaku. Namja yang sangat ku sukai hingga dadaku seperti ingin pecah. Myungsoo-a, kau adalah orang seperti itu bagiku. Disini, ditempat ini. Disini aku mengatakan perasaanku padamu. Apakah kau tidak mengingatnya? Sepertinya kau tidak mengingatnya.” Kata Haeryung sedangkan Myungsoo terdiam sambil mengingatnya.

FLASHBACK !!!

“ Ciuman di jembatan itu adalah ciuman pertamaku. Untuk pertama kalinya, aku menyukai seorang namja dan menyatakan perasaanku pada namja itu. Namja itu bernama Kim Myungsoo. Untuk pertama kalinya, aku mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya, aku mendengarnya mengatakan saranghae. Untuk pertama kalinya juga, aku memberikan tubuhku ini padanya demi rasa cinta yang ku miliki untuknya. Berkat Kim Myungsoo, aku bisa bernafas ketika aku terbangun dari tidurku. Berkat Kim Myungsoo juga, aku mengetahui betapa indahnya dunia ini. Harapanku saat ini adalah bisa berada disisinya. Aku ingin menikah dengannya. Aku ingin memiliki seorang anak bersamanya. Aku ingin berbagi cerita bahkan harapan bersamanya. Aku ingin hidup hingga tua bersamanya. Apakah harapanku itu bisa terjadi, Kim Myungsoo?” Tanya Haeryung sambil menangis dan menatap Myungsoo.

FLASHBACK END !!!

Myungsoo terdiam karena dia menyadari ingatan mana yang kembali pada Haeryung. Ingatan yang masih melihat dirinya sebagai namja yang dipukuli oleh orang suruhan Ji Won karena tidak ingin meninggalkan Haeryung.
“ Aku mengingatnya.” Kata Myungsoo dan hal itu membuat Haeryung merasa lega.
“ Apakah itu mungkin?” Tanya Haeryung.

Mata Haeryung berbinar-binar sambil menunggu jawaban dari Myungsoo. Myungsoo hanya tersenyum lalu mencium kening Haeryung dengan lembut tanpa menjawab pertanyaan dari Haeryung. Haeryung tersenyum setelah mendapatkan ciuman itu. Dia pun mulai membujuk Myungsoo.
“ Aku ingin kau menikahiku. Bukan sebagai tunangan pura-pura, geunde menikah yang sebenarnya. Aku ingin menjadi bagian keluargamu yang sebenarnya. Keluarga yang hangat dan tentram. Kajja, kita menikah! Nde?” Ajak Haeryung sambil meraih tangan Myungsoo sedangkan Myungsoo terlihat ragu.
“ Nde, kita akan menikah.” Kata Myungsoo dan hal itu membuat Haeryung tersenyum bahagia.

Haeryung tidak membuang-buang waktu dan membawa Myungsoo ke butik gaun pengantin. Dia menunjuk kearah salah satu gaun yang menuruknya sangat cantik. Sedangkan Myungsoo hanya menganggukkan kepalanya.
“ Aku akan memakai gaun itu di pernikahan kita nanti. Aku akan mempersiapkan pernikahan kita mulai besok. Aku sudah memilih gaun pengantinnya dan aku akan segera mencari gedung pernikahan. Apa lagi yang harus kita lakukan?” Tanya Haeryung sambil menggandeng lengan Myungsoo.
“ Kita harus pergi berbulan madu.” Jawab Myungsoo.
“ Kau benar. Kemana kita akan pergi untuk berbulan madu? Apakah ada tempat tertentu yang ingin kau kunjungi?” Tanya Haeryung.
“ Kemana saja.” Jawab Myungsoo sambil menatap Haeryung.
“ Berapa anak yang ingin kita miliki?” Tanya Haeryung.
“ Aku ingin anak satu seorang namja dan satu seorang yeoja.” Jawab Myungsoo.
“ Itu terlalu sedikit. Aku ingin mempunyai 9 anak sehingga bisa membuat tim baseball. Aniyo, aku ingin membebaskan mereka untuk memilih cita-cita mereka sendiri. Aku tidak ingin memaksa mereka. Aku ingin Sungyeol menjadi penerima tamu dan Sulli akan menyanyikan lagu untuk pernikahan kita. Geunde, siapa yang akan meresmikan pernikahan kita?” Tanya Haeryung sambil merajuk sedangkan Myungsoo merasa geli mendengar rencana Haeryung sambil tersenyum.
“ Aku belum pernah melakukannya. Jadi, aku juga tidak mengetahuinya.” Jawab Myungsoo sambil memegang bahu Haeryung dengan kedua tangannya.
“ Apakah kita harus menanyakan pada Suzy? Geunde, dia belum menikah. Apakah dia mengetahuinya? Kalau begitu, siapa yang harus kita tanyai tentang pernikahan ini? Aku ingin kita membeli rumah yang cukup luas. Aku ingin membeli ranjang dan peralatan rumah tangga untuk keluarga kecil kita karena aku tidak mungkin tidur bersama Sulli lagi.” Kata Haeryung.
“ Haeryung-a, mari kita menikah setelah semua ingatanmu pulih kembali.” Kata Myungsoo.
“ Waeyo?” Tanya Haeryung.
“ Kita tidak mengetahui yang terjadi setelah semua ingatanmu kembali. Kau bisa saja berubah pikiran.” Jawab Myungsoo.
“ Mengapa aku harus berubah pikiran? Aku tidak akan berubah pikiran. Hal itu tidak akan terjadi.” Kata Haeryung dengan yakin.
“ Kau tidak pernah mengetahuinya. Ketika ingatanmu kembali, mungkin ada namja yang lebih menarik dariku yang menunggumu.” Kata Myungsoo dengan yakin.
“ Aku tetap tidak akan pergi padanya.” Kata Haeryung.
“ Sebenarnya hati orang itu susah untuk ditebak.” Kata Myungsoo.
“ Aku tidak akan berpaling darimu.” Kata Haeryung sedangkan Myungsoo berjalan mendekati Haeryung dengan pelan lalu memeluknya.
“ Araseo. Geunde, aku ingin kita menunggu lebih lama lagi. Jika setelah ingatanmu kembali dan kau masih tetap ingin menikah dengan orang sepertiku dan memiliki anak lalu tua bersamaku, maka saat itu mari kita menikah. Ketika saat itu tiba, aku juga tidak akan melepaskanmu. Tidak peduli apapun yang terjadi.” Kata Myungsoo disela pelukannya sedangkan Haeryung mengerutkan keningnya tak mengerti.

Sementara itu, Ji Won minum-minum sendiri di kedai yang penuh dengan pria. Seorang pria mendatanginya dan mengajaknya minum bersama. Tanpa menoleh, dia menyuruh pria itu pergi darinya. Tapi, pria itu tetap mengganggunya sehingga dia membentak pria itu. Bentakan itu malah menarik perhatian orang yang ada didalam kedai dan membuat mereka menggunjingkannya.
“ APAKAH KAU PIKIR BAHWA AKU DATANG KESINI UNTUK MINUM DENGAN ORANG RENDAHAN SEPERTIMU? APA KALIAN PIKIR BAHWA AKU ADALAH ORANG YANG BISA KALIAN PANDANG SEPERTI ITU? APAKAH ORANG SEPERTI KALIAN CUKUP BERHARGA BAGI PERUSAHAANKU?” Teriak Ji Won disela mabuknya.

Orang-orang yang ada di kedai menjadi ribut dan mulai menunjuk-nunjuk Ji Won. Detik itu juga, Soo Hyun masuk ke kedai dan meminta maaf pada semua orang yang ada didalam kedai.
“ Kajja, kita pergi!” Ajak Soo Hyun.
“ Bagaimana kau mengetahui bahwa aku ada disini? Berapa banyak orang yang kau suruh untuk memata-mataiku?” Tanya Ji Won disela mabuknya.
“ Dia benar-benar yeoja gila.” Kata namja yang menganggu Ji Won tadi namun Soo Hyun tidak terima lalu memukul namja itu.
“ Sebelum aku menyerahkan segalanya demi Hae San, tempat ini adalah tempat biasa dia minum bersama Myungsoo. Apakah dia juga masih sering datang ke tempat ini?” Desah Ji Won tanpa memperhatikan keributan yang ditimbulkan olehnya.

Soo Hyun membawa Ji Won untuk masuk ke mobil. Dia mengantarkan Ji Won pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah Ji Won, dia menyuruh pembantu untuk membantunya membawa Ji Won ke kamarnya. Mereka membaringkan Ji Won di ranjang. Setelah itu, pembantu keluar dari kamar. Soo Hyun menyelimuti tubuh Ji Won sedangkan Ji Won membuka matanya lalu menatap Soo Hyun. Soo Hyun menunduk untuk mencium Ji Won. Namun, Ji Won memalingkan wajahnya.
“ Na Hae Ryeong, yeoja itu sudah gila. Dia membuang Hae San untuk mendapatkan Kim Myungsoo? Aku benar-benar kacau, geunde yeoja itu benar-benar sudah gila. Naega Kim Ji Won membuang Kim Myungsoo untuk mendapatkan Hae San. Akulah yang benar. Tanyakan pada setiap orang di jalan. Manakah dari kami yang benar? Manakah dari kami yang normal? Apa yang mereka lakukan jika mereka adalah Kim Ji Won? Apa yang mereka lakukan jika mereka adalah Na Hae Ryeong? Akulah yang benar, bukan?” Rancau Ji Won sambil menangis.
“ Jadi, kau ingin kembali? Seperti Na Hae Ryeong. Kau ingin menyerahkan Hae San dan kembali pada Kim Myungsoo? Kau tidak boleh melakukan itu. Ji Won bukanlah orang seperti itu. Aku menjadi seperti ini karena kau yang memintaku. Kau mengatakan padaku bahwa kau menginginkan semua ini. Aku telah mengkhianati presdir Na yang paling mempercayaiku. Aku juga terlibat dalam kematiannya dan aku juga menjadi seperti ini hingga sekarang. Inilah jalan yang harus kita tempuh. Hanya kali ini saja aku membiarkanmu lemah seperti sekarang ini. Awalnya aku mengira bahwa cukup membunuh satu kali saja untuk mencapai tujuan kita yaitu presdir Na. Jangan sampai kita memasukkan nama Kim Myungsoo kedalam daftar itu! Kau membunuh tidak hanya satu kali. Geunde, dua kali dan Kim Myungsoo yang harus menerima hukumannya untuk menggantikanmu.” Jelas Soo Hyun lalu beranjak pergi meninggalkan kamar Ji Won sedangkan Ji Won tercengang dan setiap perkataan dari Soo Hyun terngiang-ngiang ditelinganya.

Di kediaman Myungsoo, Haeryung mencoba berusaha untuk mengingat wajah orang yang ada di mobil lainnya saat kecelakaan itu terjadi. Tapi yang dia ingat hanyalah wajah samar pengendara mobil itu. Dia merasa kesakitan dan memegangi kepalanya. Sedangkan Sulli yang sedang browsing di internet, mendengar keluhan dari Haeryung.
“ Onnie dan nae oppa, mengapa jalan hidup kalian sangat melelahkan dan sulit di usia yang masih muda ini? Jika onnie sabar dan tabah, maka akan tiba saatnya masa depan yang cerah.” Hibur Sulli.
“ Gomawo. Geunde, bolehkan aku meminjam laptopmu?” Tanya Haeryung.
“ Tentu.” Kata Sulli sambil tersenyum.

Haeryung mencari berita kejadian kecelakaan itu. Sulli membelalakan matanya tak percaya ketika melihat hal itu. Sulli terlihat panik dan cemas. Sedangkan Haeryung membaca artikel itu. Dia mengerutkan keningnya ketika membaca inisial pria bernama Kim yang berumur 30 tahun sedang berada dalam kondisi kritis.
“ Mengapa onnie mencari tahu tentang kejadian kecelakaan itu?” Tanya Sulli.
“ Ini adalah perintah dokter. Apakah kau mengetahui orang yang berinisial Kim ini?” Tanya Haeryung sedangkan Sulli menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak mengetahuinya.

Sementara itu, Sungyeol pulang dengan wajah muram dan bergegas menghampiri Myungsoo.
“ Apakah kau ingin mati? Apakah kau mengetahui siapa yang baru saja ku temui?” Tanya Sungyeol.
“ Nugu?” Tanya Myungsoo.
“ Senior dikampusmu dulu. Lee Sunggyu, dokter ahli bedah syaraf.” Kata Sungyeol sedangkan Myungsoo terdiam.
“ Aku tidak mengetahui bahwa kau ternyata sesakit itu.” Kata Sungyeol sambil menangis.
“ Diamlah! Aku tidak ingin mereka mendengarnya.” Pinta Myungsoo.
“ BIARKAN MEREKA DENGAR! BIAR MEREKA DENGAR SEMUANYA! AKU AKAN MEMBERITAHU SULLI DAN HAERYUNG.” Teriak Sungyeol disela tangisnya.
“ Jebal, Sungyeol! Kumohon jagalah rahasiaku ini.” Pinta Myungsoo.

Myungsoo menarik tangan Sungyeol untuk keluar dari rumah. Mereka pergi ke sebuah restoran. Sungyeol menatap Myungsoo dengan tatapan sendunya sambil menitikkan air matanya.







TBC

Tidak ada komentar: