Rabu, 18 Februari 2015

[SERIES] Love and Revenge Part 22

[SERIES] Love and Revenge Part 22
Title                 : Love and Revenge Part 22
Author             : Cavela
Length             : Series
Genre              : Drama
Main Cast        : Kim Myungsoo and Na Hae Ryeong aka Haeryung
Other Cast       : Kim Soo Hyun, Lee Taemin, Lee Sungyeol, Kim Ji Won, Krystal Jung, Bae Suzy, Choi Sulli, Jung Eunji, Kim Sae Ron, Cho Kyuhyun, Kim Hyun Joong, Kim Haneul, Park Jiyeon, Kim Jae Joong, Kim Dasom, Bang Minah, Lee Sungjong, Lee Sunggyu, Nam Woohyun


Preview

Sepeninggalan Myungsoo dan Haeryung, Suzy memberitahu Taemin yang diketahui olehnya.
“ Sebenarnya berita itu dikeluarkan oleh Haeryung. Semua itu adalah ide Haeryung. Dia yang suda membocorkan berita hubungannya dengan Myungsoo dan Ji Won pada media. Aku telah berusaha untuk menghentikannya. Geunde, dia mengabaikanku.” Gumam Suzy.
“ Semua ini tidak masuk akal.” Kata Taemin.


Next

Kini Myungsoo dan Haeryung telah tiba di tepi Sungai Han. Myungsoo mematikan mobilnya lalu menatap Haeryung.
“ Kau telah mencampakkanku. Darimana saja kau?” Tanya Haeryung sedangkan Myungsoo menatap tajam pada Haeryung.
“ Apakah ini keputusanmu? Tanya Myungsoo.
“ Aku bertanya kau darimana saja?” Desak Haeryung.
“ Aku sudah mengetahui bahwa ingatanmu telah kembali. Orang brengsek seperti apa aku ini. Kau sudah mengingatnya.” Kata Myungsoo dengan tajam.
“ Sejak kapan kau mengetahuinya? Mengapa kau tidak mengatakan apapun? Padahal kau sudah mengetahuinya?” Tanya Haeryung tak mengerti.
“ Aku ingin berpura-pura dan mengikuti permainanmu ini.” Jawab Myungsoo.
“ Kalau begitu kau seharusnya datang ke upacara pernikahan hari ini.” Kata Haeryung.
“ AKU TIDAK SETUJU DENGAN CARAMU KALI INI. KALAU KAU INGIN MEMBALAS DENDAM, MAKA SEHARUSNYA KAU LANGSUNG MENYERANGKU DAN JI WON. MENGAPA KAU MELIBATKAN DIRIMU JUGA? KAU SEHARUSNYA MENYERANGKU DAN JI WON YANG KAU BENCI. AKU DAN JI WON YANG INGIN KAU BUNUH. MENGAPA KAU MEMBIARKAN DIRIMU TERLIBAT?” Marah Myungsoo.
“ Kau adalah orang munafik.” Kata Haeryung.
“ KAU TIDAK SEHARUSNYA MEMBIARKAN DIRIMU TERLUKA! ADA BANYAK CARA UNTUK MENGHANCURKANKU DAN JI WON. KAU CUKUP PINTAR UNTUK MENEMUKAN CARA YANG LEBIH BAIK.” Bentak Myungsoo.
“ Saat aku sedang tergila-gila padamu, appa meninggal dunia. Aku jadi gila dan tidak bisa berpikir jernih. Tidak peduli, aku menyakiti diriku sendiri atau kalian. Apakah aku menumpahkan darahku sendiri atau darah kalian? Selama aku bisa menjatuhkan kalian, maka aku bisa membunuh kalian. Aku akan melakukan apapun. Itulah aku, Na Hae Ryeong. Kalau kau takut, larilah! Paling tidak, kau merasa bersalah. Kau memberiku makan dan mengijinkanku tinggal di rumahmu. Kau mengasihaniku. Kita berteman. Aku seharusnya memberimu paling tidak satu kesempatan. Aku akan melepaskanmu kali ini. Kau bisa lari, Kim Myungsoo. Aku sudah mengatakan yang ingin ku katakan. Apa ada yang ingin kau katakan?” Tanya Haeryung.
“ Ani.” Kata Myungsoo.
“ Tentu saja. Kau seharusnya tidak mengatakan apapun. Kau bukan manusia bila kau masih ingin bicara. Bisakah kau menelepon Taemin untuk menjemputku?” Pinta Haeryung.

Myungsoo menelepon Taemin untuk menjemput Haeryung di dekat Sungai Han. Setelah menelepon, Haeryung melepaskan jas milik Myungsoo dari tubuhnya. Dia keluar dari mobil Myungsoo. Dia memilih kedinginan di luar mobil dibandingkan menunggu didalam mobil Myungsoo. Sedangkan Myungsoo masih berada didalam mobil. Akhirnya Taemin datang. Dia keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Haeryung. Dia membungkukkan sebagaian kepalanya pada Myungsoo lalu masuk ke mobil.
“ Kemana kau ingin ku antar?” Tanya Taemin.
“ Kemana saja asal bukan rumah Kim Myungsoo.” Kata Haeryung sambil memejamkan matanya sedangkan Taemin menghela nafas lalu melajukan mobilnya.

Myungsoo masih didalam mobil. Dia teringatkan dengan pertanyaannya saat sarapan dengan Haeryung. Dia menanyakan pada Haeryung. Apa yang akan dilakukan Haeryung bila dirinya benar-benar orang jahat? Haeryung mengatakan bahwa dia tidak akan bisa memaafkannya karena dia adalah orang yang dipilih oleh Haeryung setelah ayah Haeryung meninggal. Dia saat itu tersenyum lalu mengatakan bahwa dia merasa lega karena Haeryung memang harus seperti itu. Tapi sekarang, dia benar-benar menghadapi Haeryung yang marah padanya dan hatinya terasa sakit.

“ Caramu untuk mengakhiri hubungan kita masih sama seperti dulu. Kau memberikan kesenangan padaku dalam satu malam dengan cara bercinta denganmu. Lalu kau mencampakkanku. Mungkin ini adalah salah satu balas dendammu padaku. Aku akan menerima semua ini. Geunde, aku masih menunggumu untuk kembali padaku. Aku akan selalu menunggumu hingga kau berada dalam pelukanku lagi, Haeryung-a.” Pikir Myungsoo sambil menitikan air matanya.

Taemin mengantar Haeryung ke sebuah hotel. Dia menyuruh Haeryung untuk istirahat dan dia akan pergi. Namun, Haeryung menahan tangannya. Haeryung meminta Taemin menemaninya karena mungkin dia akan melakukan hal-hal bodoh saat ini.
“ Aku tidak percaya pada diriku sendiri saat ini. Apakah bisa kau tetap disini untuk memastikan diriku aman hari ini?” Pinta Haeryung.

Sementara itu, Suzy mengemasi semua barang-barang milik Haeryung.
“ Apakah semua barangnya harus dikemasi malam ini juga?” Tanya Sungyeol dengan herannya.
“ Saat ini mungkin Haeryung onnie tidak mempercayai siapapun dan cenderung membenci. Kalau aku jadi Haeryung onnie, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Bisakah anda memberikan ikat rambut ini pada Haeryung onnie? Haeryung onnie pernah mengatakan bahwa ikat rambut ini sangat lucu.” Tanya Sulli sambil memberikan ikat rambutnya pada Suzy.
“ Nde. Aku akan memberikannya.” Jawab Suzy sambil mengambil ikat rambut itu.

Suzy bertemu dengan Myungsoo di ruang tamu. Dia mengatakan bahwa Haeryung memintanya untuk mengemasi semua barang-barang miliknya sedangkan Myungsoo hanya menganggukkan kepalanya. Sungyeol mengajak Myungsoo untuk minum. Namun, Myungsoo menolak dan memilih makan. Sulli dan Sungyeol terlihat sedih melihat Myungsoo mengalihkan emosinya pada makanan. Myungsoo makan dan terus makan seperti tidak terjadi apa-apa.

Myungsoo teringatkan pada perkataan Haeryung yang ingin membalas dendam padanya dan Ji Won. Dia meletakkan sendok lalu bergegas pergi keluar rumah. Sementara itu, Soo Hyun mengantarkan Ji Won pulang karena sudah larut malam dan wartawan sudah tidak ada lagi didepan rumah Ji Won. Tiba-tiba Myungsoo datang sambil tersenyum manis. Dia duduk didepan Ji Won dan diam saja sambil memainkan jarinya diatas meja. Sedangkan Soo Hyun berdiri dibelakang Ji Won.
“ APAKAH YANG TERJADI HARI INI ADALAH PERBUATANMU?” Marah Ji Won.
“ Nde.” Kata Myungsoo.
“ Apa yang akan kau dapatkan dari itu?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Kim Ji Won. Sebenarnya itu adalah tujuan utamaku. Aku akan membawamu pergi.” Kata Myungsoo
“ TUTUP MULUTMU! TUTUP MULUTMU, KIM MYUNGSOO!” Marah Soo Hyun.
“ Ah, aku mengetahui yang akan kau katakan besok pada media. Kau akan menyangkal hubunganku dengan Ji Won dan berkata kalau semua itu tidak benar. Ini adalah jebakan yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kalau kalian bersikeras mengatakan hal itu, maka pada saat kau membuat pernyataan itu, disaat yang sama, aku akan memberikan bukti yang lebih meyakinkan dan menyebarkannya pada media. Kalian pasti akan dipermalukan.” Jelas Myungsoo sambil mengeluarkan smirknya.
“ BERANINYA KAU MENGANCAM KAMI! MEMANGNYA KAU SIAPA? BERANI MENGANCAM KAMI SAAT INI!” Marah Soo Hyun.
“ Bukankah kau menyukai Haeryung? Bukankah semua ini kau lakukan untuknya?” Tanya Ji Won tak percaya.
“ Semua yang ku lakukan hanyalah karena rasa bersalah. Sebagai manusia, aku pasti memiliki hati nurani dan aku hanya merasa bersalah untuk semua yang ku lakukan padanya. Aku hanya ingin mendapatkan hatiku kembali. Cinta adalah yang ku berikan padamu dulu. Itu adalah cinta. Aku baru sadar betapa berharganya itu. Saat aku sudah tidak memilikinya. Berapapun harganya? Aku ingin mendapatkanmu kembali. Itu adalah cinta.” Kata Myungsoo.
“ HATI-HATI DENGAN KATA-KATAMU! YANG DICINTAI OLEH KIM MYUNGSOO BUKANLAH KIM JI WON, MELAINKAN NA HAE RYEONG.” Marah Soo Hyun.
“ Kalau orang yang ku cintai adalah Na Hae Ryeong, mengapa aku tidak datang saat upacara pernikahan? Aku bukanlah orang bodoh. Aku melakukannya untuk mengakhiri hubunganku dengannya. Sampai kapan dia harus berdiri disana? Ada yang harus ku bicarakan denganmu secara pribadi dan sangat penting. Apakah kau ini sangat lambat dalam memahami situasi ini? Tolong tinggalkan kami!” Kata Myungsoo sambil melirik kearah Soo Hyun lalu Soo Hyun keluar dari rumah dengan wajah kesalnya.

Taemin mengetuk pintu kamar mandi. Haeryung sudah berada didalam kamar mandi selama dua jam. Taemin merasa cemas lalu memanggil staf hotel untuk membantunya membukakan pintu. Setelah pintu berhasil terbuka, dia melihat Haeryung. Dia memanggil Haeryung dengan panggilan direktur beberapa kali. Namun, Haeryung diam saja. Dia memanggil Haeryung dengan nama panggilannya. Lalu Haeryung mulai bicara.
“ Haeryung-a.” Panggil Taemin.
“ Aku sama sekali tidak bisa membenci Myungsoo. Aku seharusnya membencinya. Orang yang membuatku marah dan benci. Geunde, tidak peduli seperti apa bayangan kematian yang ku lihat, aku tidak bisa membencinya. Namja yang tidak mencintaiku. Karena namja itu, hidupku menjadi hancur. Sementara itu, dia hanya merasa bersalah dan mengasihaniku. Itu jelas bukan cinta. Geunde, namja itu mencintai Kim Ji Won. Demi mendapatkan Kim Ji Won kembali, dia memanfaatkanku. Yang dia lakukan hanyalah mempermainkan yeoja babo yang telah kehilangan ingatannya. Jadi beberapa kali, aku meyakinkan diriku sendiri. Aku memikirkan hal itu berkali-kali. Geunde, tetap saja aku tidak bisa membencinya. Itulah sebabnya bahwa ku pikir dengan melakukan itu, maka aku bisa mengakhiri semuanya. Itulah mengapa aku melakukannya. Ku pikir bahwa jika seluruh dunia mengetahui hubungan kami bertiga, maka cinta bodohku pada Myungsoo akan berakhir. Jika aku bersikeras untuk mempertahankannya, maka orang-orang diseluruh dunia ini akan memisahkan kami. Apakah aku benar? Aku benar, bukan? Aku melakukan hal yang benar, bukan? Nae appa, pasti merasa senang di alam sana, bukan? Geunde, ottokke? Aku merindukannya. Aku benar-benar merindukannya. Aku sangat merindukan Kim Myungsoo. Ottokke, oppa? Ottokke?” Tanya Haeryung disela tangisnya sedangkan Taemin tidak bisa menjawabnya dan ikut menangis.

Sementara itu, Myungsoo dan Ji Won sedang minum anggur dan bicara.
“ Kau harus berhati-hati pada Kim Soo Hyun! Dia adalah orang yang berbahaya. Dia bisa membunuhmu.” Kata Ji Won.
“ Nde. Geunde, aku tidak ingin membicarakan itu. Aku menginginkanmu kembali padaku.” Kata Myungsoo dengan yakin sambil membelai wajah Ji Won namun Ji Won masih tidak percaya.
“ Apa benar kau adalah Kim Myungsoo yang dulu?” Tanya Ji Won.
“ Apakah kau tidak percaya padaku saat ini?” Tanya Myungsoo sedangkan Ji Won mengepalkan tangannya.
“ Mianhae, Myungsoo-a. Aku tetap mengenalmu lebih baik dari dirimu sendiri. Pada akhirnya niatmu untuk membawaku turun dari posisiku ini adalah demi Na Hae Ryeong. Meskipun kau menjual tubuhmu padaku. Kau tetap ingin melindungi Na Hae Ryeong.” Kata Ji Won.
“ Jadi, apa kau ingin membeliku?” Tanya Myungsoo sambil menggenggam tangan Ji Won
“ Jika aku membelimu, apakah kau akan datang padaku?” Tantang Ji Won.
“ Nde. Asalkan kau meninggalkan semua ini, melepaskan semuanya dan mengembalikan semuanya. Pergilah bersamaku ke dunia tanpa Na Hae Ryeong! Apa kau bisa melakukan itu, Ji Won-a?” Tanya Myungsoo.
“ Aku akan memikirkannya. Sebaiknya kau pulang sekarang. Aku sangat lelah.” Kata Ji Won sambil melepaskan tangannya lalu meninggalkan Myungsoo yang masih termenung.

Setelah pulang ke rumahnya, Myungsoo masuk ke kamar Haeryung. Dia duduk di ranjang Haeryung sambil melihat foto mereka saat di Jepang. Sementara itu di hotel, Haeryung akhirnya tertidur. Taemin duduk disampingnya sambil mengamatinya.

At 8.00 a.m.

Ji Won mendengar dari pembantu bahwa Haeryung telah kembali. Dia menemui Haeryung di ruangan kerja ayahnya. Haeryung memandangi foto ayahnya. Ji Won menyambut Haeryung.
“ Ku dengar kau kembali ke rumah?” Tanya Ji Won.
“ Nde. Aku tidak bisa terus tinggal di rumah Myungsoo.” Jawab Haeryung.
“ Kau benar. Selamat datang. Geunde, aku tidak bisa menjelaskan padamu kemarin. Hubunganku dengan Kim Myungsoo…” Kata Ji Won namun Haeryung memotong pembicaraannya.
“ Aku tidak ingin mendengarnya.” Potong Haeryung.
“ Orang yang mengungkapkan semuanya adalah Kim Myungsoo. Tujuannya adalah untuk menghancurkanku karena aku telah meninggalkannya dulu. Dia memang orang seperti itu. Sebelum kau kehilangan ingatanmu, aku berusaha keras untuk menghentikanmu. Geunde, kau sangat keras kepala dan tidak mendengarkanku. Dia memang sampah seperti itu. Geunde, kau sekarang sudah pulang. Itu sangat melegakan. Kau harus mengakhiri perasaanmu padanya sekarang.” Jelas Ji Won.

Haeryung terkejut bukan main karena dia tidak menyangka bahwa Myungsoo mengaku sebagai penyebar gossip itu. Padahal pelaku sebenarnya adalah dirinya sendiri. Sementara itu, Myungsoo sudah ada di kantor dan mendengar orang-orang mulai bergosip tentang dirinya dengan Ji Won. Dia tidak memperdulikannya dan terus berjalan ke ruangan kerjanya. Ji Won masuk ke ruangan kerjanya dan melihat Soo Hyun duduk menunggunya.
“ Apa yang kau lakukan didalam ruangan kosong pagi-pagi seperti ini?” Tanya Ji Won.
“ Aku sudah mengatur pertemuan dewan direksi. Mereka pasti akan bertanya mengenai skandalmu dengan Kim Myungsoo. Aku ingin kau menyangkal semuanya. Katakan pada wartawan! Setelah kita menemukan siapa yang menyebarkan berita itu, maka kita akan menuntutnya dengan pencemaran nama baik. Meskipun mereka memanggil Kim Myungsoo, geunde aku sudah mencegah kehadirannya. Siapa tahu dia akan mengatakan sesuatu yang akan mengejutkan dewan direksi.” Jelas Soo Hyun.
“ Araseo. Sebaiknya kau pergi. Aku ingin sendirian.” Kata Ji Won sambil melihat kearah luar jendela.
“ Apa yang kau rencanakan dengan Kim Myungsoo? Apakah kau akan meninggalkan Hae San atau semuanya? Apakah kau akan mengikutinya?” Tanya Soo Hyun.
“ Kau tidak perlu mengetahuinya. Mengapa aku harus mengatakannya padamu? Mengapa harus mengatakan masalah pribadiku padamu?” Tanya Ji Won tak mengerti.
“ KAU YANG MENGAJAKKU TERLEBIH DAHULU! KAU MEMINTAKU UNTUK MENJADI PRIAMU, MEMINTAKU UNTUK MELINDUNGIMU. KAU YANG MENGAJAKKU LEBIH DULU! KAU MENGATAKAN BAHWA STATUS KITA BERBEDA! JANGAN MELUPAKAN SIAPA YANG MEMBAWAMU SAMPAI POSISIMU HARI INI! SEORANG PEMBUNUH YANG SEHARUSNYA MEMBUSUK DI PENJARA SELAMA 5 TAHUN INI! PUTRI DARI SEORANG PELACUR RENDAHAN! SIAPA YANG MEMBANTUMU MERAIH SEMUA YANG KAU MILIKI HARI INI? AKU JELAS TIDAK AKAN MEMBIARKANMU PERGI KE SISI KIM MYUNGSOO. KALAU KAU INGIN KESANA, MAKA KAU BISA PERGI DALAM KONDISI MATI! KAU ADALAH WANITAKU! HANYA UNTUK MENDAPATKANMU, AKU MELEPASKAN SEMUANYA UNTUK SAMPAI DISINI!” Marah Soo Hyun sambil mencengkeram kerah kemeja Ji Won.
“ Kim Soo Hyun.” Kata Ji Won dengan takut.
“ Kajja, kita menikah!” Ajak Soo Hyun sambil melepaskan kerah kemeja Ji Won.

Soo Hyun memaksa untuk mencium Ji Won. Dia memegang leher Ji Won agar tidak memberontak. Dia mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Ji Won sambil memejamkan matanya. Ji Won membelalakan matanya tak percaya sambil menitikan air matanya. Soo Hyun melumat bibir Ji Won dengan perlahan-lahan kearah kanan dan kiri. Sedangkan Ji Won tidak membalas ciuman itu. Air matanya terus mengalir dari wajahnya. Setelah puas, Soo Hyun melepaskan ciumannya. Dia menghapus air mata Ji Won dengan jari tangannya lalu pergi meninggalkan Ji Won. Ji Won bergegas masuk ke toilet untuk menenangkan dirinya. Dia terlihat gemetaran sambil mengusap bibirnya. Disisi lain, Myungsoo menyiapkan pemotretan untuk produk busana outdoor. Beberapa model membicarakan gossip tentangnya.
“ Bukankah itu adalah pimpinan Tim Kim? Dia masih berani menampakkan wajahnya disini. Dia bahkan tidak pergi ke gedung pernikahan.” Kata salah satu model itu.
Myungsoo mendengarkan mereka. Tetapi, dia diam saja. Taemin datang dan memberikan kopi padanya.
“ Bagaimana kabarmu?” Tanya Taemin.
“ Seperti yang kau lihat.” Kata Myungsoo sambil tersenyum.
“ Mengapa kau tidak menanyakan apapun?” Tanya Taemin.
“ Tentang apa?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah kau tidak ingin mengetahui soal Na Hae Ryeong? Apakah dia sedang sakit? Apakah dia sedang menangis? Apakah dia sedang bersedih? Ataukah dia dengan berani melupakanmu? Apakah dia makan dengan baik? Apakah dia tidur dengan nyenyak? Apakah dia hidup dengan baik? Apakah kau tidak ingin mengetahuinya?” Tanya Taemin.
“ Aku ingin mengetahuinya. Geunde, meskipun begitu. Aku tidak akan menanyakannya.” Jawab Myungsoo.
“ Wae?” Tanya Taemin.
“ Aku takut kalau aku mendengar bahwa dia sudah melupakanku dan hidup bahagia, maka aku akan terluka. Geunde meskipun jawabannya adalah sebaliknya, maka aku akan terluka juga.” Jawab Myungsoo.
“ Meskipun begitu, kau seharusnya menanyakannya karena kau bisa mendapatkan jawaban yang tidak kau duga.” Kata Taemin.
“ Aku tidak perlu mengetahui soal itu dan aku harus pergi karena masih ada pekerjaan.” Pamit Myungsoo lalu pergi.

Myungsoo kembali ke ruangan kerjanya. Dia mengeluarkan ponsel dan mulai mengetik nama Haeryung. Tapi, dia membatalkannya. Tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal. Dia menjawab panggilan telepon itu.
“ Yeobseo.” Sapa Myungsoo namun tidak ada jawaban.
“ Yeobseo.” Sapa Myungsoo lagi namun tidak ada jawaban.

Dia mendengar suara musik dari lagu yang pernah didengarnya bersama Haeryung saat di mobilnya. Dia menduga bahwa penelepon itu adalah Haeryung. Haeryung tidak mengatakan apapun. Begitu pun dengan Myungsoo. Mereka mulai bicara dalam hati dan saling tanya jawab di pikiran masing-masing.

“ Yeobseo.” Batin Haeryung.
“ Yeobseo.” Batin Myungsoo.
“ Apakah kau sudah makan siang? Apakah tidurmu nyenyak?” Batin Haeryung.
“ Bagaimana denganmu? Apakah kau tidur nyenyak? Apakah kau sakit?” Batin Myungsoo.
“ Apakah kau tidak merasa lelah? Ini sangat sulit untukku.” Batin Haeryung.
“ Hari itu kau sudah demam karena menggunakan gaun pengantin yang sangat tipis. Apakah kau terkena flu?” Batin Myungsoo.
“ Myungsoo-a, ku harap ini bahwa ini tidak sulit untukmu. Ku harap bahwa kau tidak mengalami kesulitan karena aku.” Batin Haeryung.
“ Aku sangat merindukanmu, Haeryung-a.” Batin Myungsoo.

Haeryung mematikan panggilan teleponnya. Dia terlihat sangat sedih. Setelah Haeryung mematikan panggilan teleponnya, barulah Myungsoo bicara.
“ Neomu bogosipeo, Na Hae Ryeong. Kau harus meneleponku lagi besok. Aku akan menunggu telepon darimu, Haeryung-a.” Kata Myungsoo sambil menatap layar ponselnya.

Jae Joong ada di rumah Myungsoo lagi. Dia sibuk mengukir kayu dan menanyakan kepulangan Myungsoo.
“ Aku harus bertemu dengan Myungsoo hari ini karena ada urusan penting.” Kata Jae Joong sedangkan Sungyeol melirik kearah Jae Joong penuh dengan curiga karena Jae Joong membawa pisau yang tajam.
“ Kajja! Kita makan, ahjussi!” Ajak Sulli.
“ Apakah ini sapi lokal atau impor?” Tanya Jae Joong.
“ Ini adalah sapi lokal.” Jawab Sulli.
“ Bagaimana dengan kualitasnya?” Tanya Jae Joong lagi.
“ Mollayo.” Jawab Sulli.
“ Aku tidak bisa makan daging yang murahan. Aku ingin minum susu.” Keluh Jae Joong.
“ Aku akan ke toilet. Sungyeol oppa, berikan susu pada ahjussi!” Kata Sulli dengan malas lalu pergi.
“ Myungsoo? Apakah ini adalah uri Myungsoo?” Tanya Sungyeol sambil melihat ukiran kayu itu.
“ Memangnya hanya satu namja saja yang memiliki nama Myungsoo. Berikan aku susu!” Elak Jae Joong.
“ Kami tidak punya susu.” Tolak Sungyeol.
“ AKU TIDAK JADI MAKAN.” Marah Jae Joong.

Ji Won minum alkohol di kantornya sambil memikirkan perkataan Soo Hyun dan ajakan Myungsoo untuk pergi bersamanya. Dia pergi ke ruangan kerja Myungsoo dalam kondisi setengah mabuk.
“ Apa kau habis minum?” Tanya Myungsoo.
“ Apakah kau bersedia menemaniku untuk minum?” Tanya Ji Won.
“ Apakah ini yang dilakukan oleh seorang presdir di kantornya?” Tanya Myungsoo tak percaya.
“ Semua staf sudah pulang. Selama kau tutup mulut, maka tidak masalah. Betapa bodohnya manusia. Hanya demi mendapatkan uang dan kekuasaan di usia muda, mereka menyia-nyiakan kemudaan dan kesehatan mereka. Mereka akan mulai sakit, lalu setelah mereka tua dan memiliki kekuasaan dan uang. Geunde, demi mendapatkan kemudaan dan kesehatan mereka kembali, mereka akan menghabiskan uang yang mereka peroleh dari kerja kerasnya.” Kata Ji Won disela mabuknya sedangkan Myungsoo hanya mendengarkannya saja lalu Ji Won mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jae Joong.
“ Kau harus bertanggung jawab untuk menghentikanku. Demi orang yang sudah ku tinggalkan, maka aku bersedia menyerahkan semua yang ku miliki hari ini.” Kata Ji Won disela mabuknya sedangkan Jae Joong menanggapinya dengan santai karena dia mengetahui bahwa Ji Won sedang mabuk dari nada bicaranya.

Haeryung menyelidiki tentang Ji Won. Dia bicara dengan Taemin melalui ponselnya. Taemin mengatakan bahwa yang membantu Ji Won mengumpulkan dana rahasianya adalah presdir Kim. Taemin mengatakan juga bahwa Haeryung telah dituduh menggelapkan dana perusahaan, tapi penyelidikannya tiba-tiba dihentikan. Saat Haeryung akan minum kopinya, dia melihat cangkirnya kosong. Tanpa melepaskan ponsel dari telinganya, dia membawa cangkir kopinya menuju dapur. Saat dia menuruni tangga, dia sedikit terkejut ketika melihat Ji Won pulang dalam kondisi mabuk dan Myungsoo yang membantunya masuk ke rumah.
“ Itu ada Haeryung. Kau belum tidur?” Tanya Ji Won disela mabuknya sedangkan Myungsoo bergegas melepaskan lengannya dari Ji Won karena Haeryung menatap tajam padanya.
“ Kenapa kau banyak minum?” Tanya Haeryung.
“ Karena aku merasa bahagia. Apakah kau ingin minum bersama kita?” Tanya Ji Won.
“ Dimana kamar Ji Won?” Tanya Myungsoo pada pembantu lalu mengantar Ji Won masuk ke kamarnya.

Myungsoo membaringkan tubuh Ji Won di ranjangnya. Dia memakaikan selimut pada tubuh Ji Won.
“ Aku menyesal, Myungsoo-a. Aku menyesal. Aku sangat menyesal.” Gumam Ji Won sedangkan Myungsoo keluar dari kamar Ji Won.

Myungsoo keluar dari kamar Ji Won. Saat dia berjalan di ruang tamu, dia melihat ke lantai atas. Dia memutuskan untuk menemui Haeryung. Dia mengetuk pintu kamar Haeryung beberapa kali. Namun, Haeryung tidak menjawabnya hingga dia memutuskan untuk masuk. Dia melihat Haeryung duduk terdiam didalam kamarnya lalu dia menghampiri Haeryung.
“ Jadi, kau tinggal disini?” Tanya Myungsoo.
“ Nde.” Jawab Haeryung.
“ Apakah kau baik-baik saja?” Tanya Myungsoo.
“ Nde.” Jawab Haeryung.
“ Apakah kau makan dengan baik? Apakah tidurmu nyenyak?” Tanya Myungsoo.
“ Nde.” Jawab Haeryung.
“ Apakah kau sedang sakit?” Tanya Myungsoo.
“ Nde.” Jawab Haeryung.
“ Apakah hanya itu yang bisa kau katakan? Jadi, seperti inilah kamarmu yang sebenarnya. Kamarmu benar-benar sangat luas. Pasti terasa sangat berat bagimu harus berbagi kamar dengan Sulli. Apakah tidak ada yang ingin kau katakan padaku? Geure, kalau begitu aku pergi.” Kata Myungsoo sedangkan Haeryung terdiam.





TBC


Tidak ada komentar: